shop-triptrus

Trips n Tips

Suku Polahi Tidak Lagi Menutup Diri

Gunung Boliyohuto-Gorontalo

TRIPTRUS - Di belantara hutan Gunung Boliyohuto, terdapat sekelompok orang yang hidup terpisah dengan masyarakat di kaki gunung itu. Mereka dijuluki sebagai Suku Polahi. Kabarnya, anggota Suku Polahi dahulu adalah pelarian dari Belanda yang menjajah Gorontalo di abad ke-17. Meski sudah ratusan tahun berlalu, tetapi mereka tetap tidak mau meninggalkan hutan. Suku Polahi pun menutup dirinya dari dunia luar. Mereka hidup berpindah-pindah di dalam hutan. Namun kini Suku Polahi berada di daerah Paguyaman, Suwawa, dan Sumalata di Gorontalo.

Karena hidup di hutan, Suku Polahi pun hidup dari apa yang dihasilkan hutan. Untuk itu, mereka hidup berpindah-pindah mencari lokasi tanah untuk bercocok tanam dan sumber air yang mudah dijangkau. Hutan belantara pun sudah seperti halaman depan rumah mereka. Pemerintah Gorontalo pernah mencoba memberikan rumah untuk merelokasi suku Polahi. Sembilan rumah layak huni (Mahayani) yang dibangun di Desa Bina Jaya untuk ditempati kini malah terbengkalai karena menurut suku Polahi rumah itu tidak nyaman untuk dihuni.

Semua yang ada di hutan digunakan oleh suku Polahi untuk mendukung kehidupan mereka. Mereka bahkan tidak memercayai obat-obatan dari dokter, dan lebih memilih ramuan dari tumbuhan yang ada di hutan. Namun, sebagian kelompok suku Polahi mulai membuka diri mereka kepada dunia luar. Akibat maraknya pertambangan liar dan pencari rotan, para penambang dan pencari rotan yang beristirahat di hutan bisa menumpang menginap di rumah suku Polahi.

Sebagian suku Polahi juga mulai bercocok tanam dan memperdagangkan hasil kebun mereka setiap kali hari pasar. Para petambang juga yang mulai mengenalkan nilai uang kepada suku Polahi, dengan mempekerjakan mereka sebagai buruh angkut. Dengan uang yang diperoleh sebagai buruh angkut, suku Polahi bisa membeli makanan dan tidak hanya makanan yang dihasilkan oleh hutan. Suku Polahi yang dahulu dikenal tidak mengenakan busana, mulai mengenakan pakaian, bahkan kini beberapa orang telah memiliki telepon seluler.

Satu tradisi unik suku Polahi adalah mereka bisa menikah dengan anggota keluarga sendiri. Misalnya seorang anak laki-laki bisa saja menikahi adiknya, ataupun ibunya sendiri. Menurut mereka, tindakan inses itu adalah sesuatu yang wajar karena mereka hidup terisolir sehingga tidak banyak orang yang ada di suku mereka. Suku Polahi juga tidak memiliki agama tertentu. Mereka hanya mengenal alam dan percaya kepada alam.

Meski hidup dengan penuh keterbatasan dan kesederhanaan di dalam hutan, suku Polahi enggan tinggal dan hidup di tengah-tengah masyarakat. Namun demikian, ada sebagian kecil anggota suku Polahi yang hidup dengan berbaur dengan masyarakat. Sementara, yang lainnya tetap memilih berada di hutan karena nenek moyang mereka memperingati agar jangan pernah ada suku Polahi yang meninggalkan hutan, agar mereka tidak ditimpa bencana.

Photos & Sources taken from: Kompas.com, Indopos.co.id, Tribunnews.com

...more

Menguak Tirai Pantai Sekongkang

Sekongkang-Nusa Tenggara Barat

TRIPTRUS - Nama Pantai Sekongkang mungkin belum akrab didengar oleh orang-orang di Indonesia. Tapi, pantai yang terletak di Desa Sekongkang Bawah, letaknya cukup tersembunyi maka wajar jika banyak tidak diketahui. Desa Sekongkang Bawah terletak di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Dahulu, Sekongkang terisolir dan digunakan sebagai tempat pembuangan pemberontak atau tawanan perang. Sekongkang baru dapat diakses dengan mobil pada tahun 1984, dengan dibangunnya jembatan yang menghubungkan Sekongkang Bawah dan Sekongkang Atas.

Pembangunan Sekongkang semakin pesat setelah PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) mulai beroperasi di Sumbawa. Para penduduk Sekongkang yang dulu lebih banyak bekerja sebagai petani, mulai didominasi dengan bekerja di pertambangan Newmont. Hanya kaum tua saja yang masih bercocok tanam, sementara kaum muda lebih memilih bekerja di sektor pertambangan. Ini juga alasan yang membuat potensi wisata Sekongkang jadi kurang digali oleh masyarakat setempat. 

Untuk mencapai pantai Sekongkang bisa dibilang tidak mudah. Jalanan penuh kelokan sekitar 55 km, yang tidak rata dan berlubang akan membuat pengunjung bisa hampir kehilangan harapan. Tapi sesampainya di lokasi, pasir putih Pantai Sekokang seolah menjadi penghapus dahaga mata akan keindahan alam. Air yang biru kehijauan dan pemandangan bukit-bukit hijau di sekitar pantai memberikan kesan bahwa Pantai ini seperti menyembunyikan diri di balik kabut.

Banyak peselancar yang tidak bisa melupakan kenikmatan mengendarai ombak di Pantai Sekongkang. Selain di situ, dua pantai lain -- Pantai Maluk dan Pantai Njlenga -- menjadi bagian dari segitiga emas yang wajib dikunjungi oleh para peselancar yang ingin menguji nyali dan kelihaian menaiki ombak.

Menginap di Sekongkang tidaklah sulit. Tidak jauh dari Pantai Sekongkang ada resort indah yang bisa jadi alternatif menginap. Resort ini terletak di Pantai Tropical. Meski tidak menyediakan ombak seindah Pantai Sekongkang, di dekat Pantai Sekongkang juga ada Pantai Rantung yang juga menjadi tempat peselancar mengempos adrenalin saat mereka berburu ombak di lautan. Lalu bergeser sedikit, ada pula Pantai Lawar dan Pantai Tropical yang dikejar oleh para peselancar. Tapi jangan kecewa dulu, TripTroops. Di Sekongkang juga tidak hanya ideal untuk peselancar, PT Newmont Nusa Tenggara juga membuka beberapa area untuk dikunjungi. Di pertambangan itu terdapat tiga lubang raksasa yang digali untuk mendapatkan emas dan tembaga.Pengunjung dapat berdiri di atas platform yang disediakan dan melihat kegiatan pertambangan di Newmont. Dan di sini TripTroops juga bisa bergaya di depan truk angkut yang diameter rodanya berukuran 3 meter. Dan truk-truk pengangkut berukuran super besar ini tidak hanya dikemudikan oleh kaum pria saja, tapi juga ada beberapa perempuan yang menjadi supirnya. Wow!

Di Sekongkang Bawah juga terdapat air terjun Perpas yang bisa jadi tujuan untuk trekking. Keunikan Air Terjun Perpas adalah konturnya yang mirip dengan tangga, dengan air terjun tertinggi sekitar 50 meter. TripTroops bisa bersantai menikmati pemandangan yang mengagumkan, atau lompat ke dalam air lalu berenang.

Lalu sekitar 1 kilometer dari Pantai Lawar, TripTroops bisa mengunjungi Kebun Kering yang memiliki beragam tanaman dan terdapat rumah yang khusus untuk menanam jamur. Pengunjung Kebun Kering juga dapat belajar cara memanen jamur dengan panduan dari guide di kebun itu.

Photos taken from: visitsekongkang.com, kookspretzel.com, panoramioo.com

...more

Tumbak, Permata Yang Tersembunyi di Minahasa Tenggara

Tumbak-Sulawesi Utara

Untuk Trip ke Tumbak, pilih langsung di: http://triptr.us/Bj

TRIPTRUS - Kalau menyebutkan tempat menyelam di Sulawesi Utara, hampir semua orang pasti langsung mengatakan Bunaken. Tapi, ternyata di Kecamatan Pusomaen, Kabupaten Minahasa Tenggara, ada sebuah tempat bernama Desa Tumbak. Untuk yang ingin menemukan sebuah tempat yang sunyi dengan pemandangan laut yang tenang, biru dan mengagumkan, Tumbak adalah tempatnya. Kami yakin kunjungan TripTroops ke Tumbak akan membuat TripTroops ingin datang lagi ke sana secepatnya.

Nama Tumbak tidak banyak diketahui oleh orang yang berasal dari luar Sulawesi Utara. Bahkan, masyarakat Sulawesi Utara juga kurang begitu mengenal desa Tumbak yang punya tujuan wisata tersembunyi. Untuk mencapai Tumbak, dibutuhkan perjalanan kurang lebih 3 jam dengan kendaraan pribadi dari Kota Manado, atau 2 jam jika memulai perjalanan dari Kota Amurang. Tumbak sepertinya diberkahi dengan keindahan alam yang sangat mengagumkan. Hamparan laut biru dan pemandangan di bawah air tidak kalah menakjubkan jika dibandingkan dengan tempat lain yang lebih terkenal, Taman Laut Bunaken. Tidak cukup menghabiskan satu hari saja di Tumbak. Minimal dibutuhkan 2 hari untuk dapat menjelajahi keindahan Tumbak. Atau, mungkin malah tidak ingin meninggalkan keindahan alam Tumbak, setelah sampai di sana.

Desa Tumbak bukan desa wisata seperti di Bunaken. Para warga Tumbak kebanyakan berprofesi sebagai nelayan yang sebagian besar masyarakatnya adalah anggota Suku Bajo. Tapi tidak perlu khawatir Untuk menginap di Tumbak, tersedia cottage yang berada di tengah laut. Cottage ini berlokasi dekat dengan hutan bakau seluas kurang lebih setengah hektar. Untuk mencapai satu-satunya cottage di Tumbak ini dibutuhkan waktu tempuh sekitar 10 menit dengan menggunakan speedboat. Perjalanan dengan speedboat yang singkat ini pun bisa dinikmati dengan melihat jernihnya air di Pantai Tumbak. Mulai dari Pulau Ponteng dengan pasirnya yang putih, dan Pulau Baling-Baling yang begitu memesona. Atau ada juga beberapa homestay yang mulai dibuka oleh masyarakat desa Tumbak.

Pulau Baling-Baling juga terkenal sebagai tempat paling ideal di Tumbak untuk melihat matahari terbit.Di pulau yang berbentuk bulat ini, terdapat sebuah bukit kecil. Untuk mencapai titik ideal menikmati sunset dibutuhkan sekitar 15 menit untuk mendaki lalu menuruni jalan setapak di ujung tanjung. TripTroops mungkin harus lebih hati-hati di sini karena bukit ini relatif curam dan tidak ada pijakan atau tempat berpegangan kecuali tanaman dan rerumputan yang tumbuh. Tetapi usaha ini akan terbayar dengan pemandangan yang mengagumkan, apalagi saat matahari mulai menampakkan diri dari tepi lautan di sisi kanan Pulau Baling-Baling.

Lalu, di Pantai Bentenan yang terhampar memanjang di dekat water cottage, bisa jadi tempat untuk menikmati matahari terbenam. Sambil menunggu waktu sunset, banyak tempat-tempat untuk olahraga air seperti diving dan snorkeling. Kurang lebih ada 20 spot di sekitar Tumbak, seperti Napo Kipas, hutan bakau Bohaga, Bohaga Kecil, dan lain-lain.

Air laut yang hangat dan indahnya alam bawah laut, yang dinikmati dengan snorkeling dan diving, akan membuat TripTroops bisa lupa mengambil nafas karena terkesima dengan pemandangan bawah laut yang penuh dengan ratusan spesies ikan dari berbagai jenis seperti lionfish, clown fish, surgeon fish, parrot fish, dan masih banyak lagi. Ditambah lagi, hamparan terumbu karang seluas kurang lebih 100 hektar yang dipenuhi dengan berbagai bentuk karang yang indah dan berwarna-warni. Beberapa titik snorkling juga bisa menjadi tempat melihat pulau-pulau kecil yang dikelilingi tebaran pasir putih.

Hutan bakau (mangrove) di sekitar Tumbak juga bisa dijadikan petualangan dengan menggunakan perahu sampan. Pulau-pulau kecil di sekitar Tumbak juga bisa menjadi tempat untuk trekking, atau bisa juga sebagai spot memancing yang tenang dan penuh dengan banyak ikan yang bisa dilihat hilir mudik di air laut yang jernih.

Rasanya tidak ingin berhenti menceritakan keindahan Desa Tumbak dan pulau-pulau serta alam bawah laut di sekitarnya. Sayang rasanya kalau tinggal di Indonesia tapi tidak menjelajahi permata tersembunyi seperti Tumbak.

 

Photos: Leonard Seran (@manado_fun_trip)

Sumber: travel.kompas.com, seputarsulut.com, wisatasulut.com, sulutexplorer.com

...more

Berburu Lumba-lumba di Teluk Kiluan

Teluk Kiluan, Lampung

Pilih trip ke Teluk Kiluan di: http://triptr.us/Bi

TRIPTRUS - Provinsi Lampung tidak hanya menyimpan tujuan wisata seperti habitat gajah Sumatera di Taman Nasional Way Kambas atau Anak Gunung Krakatau. Di Kabupaten Tenggamus, tepatnya di Kecamatan Kelumbayan, ada Teluk Kiluan yang terkenal dengan wisata baharinya. Sudah sejak lama teluk ini terkenal sebagai tempat "berburu" lumba-lumba. Tunggu dulu, TripTroops. Yang dimaksud dengan berburu di sini adalah menonton kawanan lumba-lumba hidung botol dan lumba-lumba hidung panjang yang bisa dilihat di Teluk Kiluan.

Untuk mencapai Teluk Kiluan, TripTroops bisa menyewa mobil dari Bandar Lampung dan menempuh perjalanan selama kurang lebih 4 jam. Meski perjalanan mencapai Teluk Kiluan bisa cukup melelahkan, tapi worth it  begitu TripTroops sampai di Teluk Kiluan. Sebelum melihat lumba-lumba, di Teluk Kiluan terdapat kolam alami di Pantai Laguna -- tidak jauh dari dermaga Teluk Kiluan. Perjalanan menuju kolam alami ini memakan waktu kurang lebih satu jam yang melibatkan sedikit trekking, mendaki dan melintasi batu-batu karang. Kolam alami ini terdapat tepat di pinggir tebing karang. Airnya yang jernih berasal dari ombak tinggi Samudera Hindia yang terbentang di lepas Pantai Laguna.

Untuk melihat lumba-lumba di Kiluan, ada baiknya memulai perjalanan di pagi hari. Dengan menyewa perahu jukung (speedboat kecil) yang dikenal dengan nama Katir oleh penduduk setempat. Di atas perahu yang bisa memuat tiga orang ini, TripTroops akan diajak ke tengah laut melihat kawanan lumba-lumba yang berhabitat di sekitar Teluk Kiluan. Konon, kawanan lumba-lumba di Teluk Kiluan ini adalah yang terbesar di Asia, bahkan mungkin di dunia! Selain lumba-lumba, Teluk Kiluan juga merupakan habitat dari penyu hijau -- meski yang  satu ini tidak terlalu sering terlihat dibanding lumba-lumba.

Bagi TripTroops yang tidak puas hanya melihat lumba-lumba saja, Teluk Kiluan juga merupakan salah satu tempat yang oke banget buat snorkeling atau diving. Meski keragaman spesies bawah laut di Kiluan tidak sebanyak yang bisa dilihat di Bunaken atau Raja Ampat, tapi kejernihan airnya membuat terjun ke air jadi sangat menyenangkan karena dapat melihat jelas satwa laut di Teluk Kiluan. Sore harinya, Teluk Kiluan adalah tempat yang tepat untuk mengabadikan pemandangan matahari terbenam yang memesona.Pantai-pantai yang ada di beberapa pulau sekitar Teluk Kiluan juga terkenal akan pemandangannya yang mengagumkan. Pasir putih dan pantai yang bersih serta tenang, seperti di Pulau Kiluan, akan membuat TripTroops betah berlama-lama di sini.

 

Photos taken from: Shutterstock

...more

Merasakan Surga Pantai Ora

Pantai Ora, Taman Nasional Manusela

Trip ke Pantai Ora bisa ditemukan di: http://triptr.us/Bh

TRIPTRUS - Apa ada TripTroops yang ingin merasakan pantai di luar negeri seperti di Hawaii atau di Maladewa? Tidak harus siapkan paspor dan repot urus visa untuk datang ke pantai yang keindahannya cuma bisa dilihat media elektronik. Di Desa Saleman, Seram Utara, tepatnya di Pulau Seram, Maluku Tengah, Maluku, terdapat Pantai Ora yang keindahannya menyaingi keindahan pantai di Maladewa.

Meski untuk mencapai Pantai Ora diperlukan beberapa kali pergantian moda transportasi, tetapi sesampainya di Pantai Ora, semua kepenatan akan hilang melihat pemandangan Pantai Ora. Di tepi Pantai Ora terdapat hamparan pasir putih yang bersih dan terang. Lalu lepas dari pasir, TripTroops langsung menemukan air yang biru, jernih, dan tenang yang akan membuat TripTroops merasakan seperti sedang berada di dalam mimpi. Lalu udara yang bersih serta sinar matahari di kulit akan membuat TripTroops merasa seperti sedang berasa di Maladewa.

Yang lebih membuat trip ke Pantai Ora lebih istimewa adalah adanya tempat menginap yang berdiri di atas laut. Tidak hanya resort saja, beberapa homestay -- yang merupakan rumah penduduk -- juga dibangun di atas laut. Suara ombak berdebur dan angin laut akan membuai kita ke alam mimpi. Selesai beristirahat, pagi di Pantai Ora dipenuhi dengan kicauan burung dan hembusan udara sejuk.

Tapi kini saatnya membuka pintu kamar dan melihat hamparan laut tepat di depan mata. Lalu bergegas mengambil peralatan snorkeling dan melihat pemandangan bawah laut yang memesona. Indahnya terumbu karang Pantai Ora, yang jadi habitat bagi ratusan spesies ikan, akan membuat TripTroops tidak mau keluar dari air. Pemandangan ini juga bisa dilihat tanpa harus turun ke air, karena bisa dengan mudah disaksikan dari kamar tempat menginap, walau tidak terlalu jelas.

TripTroops juga bisa menyewa perahu dari nelayan untuk keliling melihat Taman Nasional Manusela. Dengan perahu, TripTroops bisa masuk ke sungai Salawai untuk melihat proses pembuatan sagu, atau melihat berbagai jenis burung di Teluk Sulaiman. Kalau TripTroops juga suka trekking, hutan di dekat Desa Sawai adalah pilihan yang tepat di Pulau Seram. TripTroops bisa melihat tempat penangkaran burung Kakatua Seram dan burung Nuri Seram.

Yang pasti, menikmati suasana pantai ala Maladewa lebih terjangkau di Pantai Ora. Rugi kalau belum nge-trip ke lokasi yang disebut sebagai Heaven on Earth (Surga di Dunia).

...more

Jelajah Keindahan Taman Nasional Komodo

Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur

Trip Pulau Komodo bisa kamu cari di: http://triptr.us/Bg.

TRIPTRUS - Nama Komodo sudah pasti tidak asing bagi TripTroops. Spesies kadal terbesar di dunia -- yang punya nama latin varanus komodoensis ini -- punya habitat di Taman Nasional Komodo. Binatang yang disebut-sebut sebagai keturunan naga ini bersifat karnivora atau pemakan daging. Selain itu, air liur komodo juga penuh dengan bakteri mematikan.

Taman Nasional Komodo sendiri didirikan pada tahun 1980 oleh pemerintah Indonesia dan dijadikan Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Reptil unik ini mayoritas berhabitat di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Namun, juga terdapat di Pulau Rinca, Pulau Padar, dan beberapa pulau kecil lainnya -- yang semuanya adalah bagian dari Taman Nasional Komodo seluas 1920 kilometer persegi.

Untuk berkeliling Pulau Komodo, TripTroops bisa memulainya dari Kampung Komodo, satu-satunya tempat berpenghuni manusia di Pulau Komodo. Penduduk Kampung Komodo kebanyakan berasal dari perantau dari Bugis, Sulawesi dan Sumba. Di sini, para penduduk hidup dekat dengan Komodo, bahkan anak-anak terbiasa bermain di dekat komodo. Kami tidak menyarankan untuk mencoba ini di rumah, tentunya.

Jika TripTroops ingin berkeliling melihat habitat komodo, TripTroops bisa menggunakan jasa pemandu lokal yang cukup banyak di Pulau Komodo. Tidak hanya komodo saja, di TN Komodo TripTroops juga bisa melihat berbagai spesies lain seperti rusa Timor, monyet ekor panjang, musang, dan kalong buah.

Selain itu, Pulau Komodo punya banyak hal lain untuk dinikmati. Di sisi timur Pulau Komodo ada Pink beach, satu dari tujuh pantai di seluruh dunia yang punya pasir berwarna merah muda! Warna pasir itu disebabkan oleh karang merah yang hancur di lepas pantai dan terbawa oleh ombak ke pantai.

Buat TripTroops yang doyan masuk ke air untuk ke snorkeling atau diving, terumbu karang di Taman Nasional Komodo adalah salah satu yang terindah di dunia yang menjadi tempat tinggal bagi ribuan spesies ikan dan hewan laut seperti hiu paus, lumba-lumba, dugong (ikan duyung), dan lain-lain. Cukup dengan menyeberang ke Pulau Padar, TripTroops bisa menemukan dive spot yang keren dan seperti melihat hamparan warna yang memukau di bawah laut. Atau, kalau malas merendam diri di air, TripTroops bisa berkeliling dengan menggunakan kayak untuk meng-explore berbagai teluk kecil yang tersembunyi.

Jadi, mulai packing dari sekarang dan masukkan ke agenda untuk nge-trip ke Taman Nasional Komodo.

...more

Menyentuh Titik Terbarat Indonesia di Pulau Weh

Pulau Weh, Nanggroe Aceh Darussalam

Ikuti trip ke Sabang / Pulau Weh di: http://triptr.us/Bd

TRIPTRUS - Tepat di ujung barat daya Pulau Sumatera, terdapat Pulau Weh yang terletak 17 kilometer dari utara Banda Aceh. Pulau ini dapat dicapai dengan waktu tempuh kurang satu jam menggunakan speedboat. Bagi yang belum tahu, di Pulau Weh ini ada monumen yang menandakan bahwa Pulau Weh adalah bagian paling Barat dari Indonesia. Monumen itu terletak di Titik Ba’U, di lokasi paling Barat dan Utara dari Pulau Weh dan dinamakan “Monumen Kilometer Nol Indonesia“.

Meskipun begitu, sebenarnya titik paling barat Indonesia ada di Pulau Breuh, sebuah pulau di kelompok Kepulauan Aceh yang berlokasi 20 mil laut sebelah barat Pulau Weh. Namun sayangnya titik terbarat Indonesia ini terletak di tempat yang sulit dijangkau. Tidak jauh dari Pulau Weh, ada pula titik paling utara Indonesia di Pulau Rondo yang berlokasi sekitar 10 mil laut dari Pulau Weh.

Tapi ini bukan berarti berkunjung ke Pulau Weh jadi tidak istimewa. Pulau Weh terkenal dengan pemandangan alam yang mengagumkan. Pulau Weh juga terkenal dengan alam bawah lautnya yang jadi salah satu destinasi favorit bagi pecinta olahraga menyelam dan snorkeling. Sebut saja nama-nama seperti Pantai Iboih yang kejernihan airnya bagai di akuarium.

Dari sini, TripTroops bisa menyeberang ke Pulau Rubiah, salah satu titik snorkeling paling ngehits di Pulau Weh. Lalu ada juga Pantai Gapang dan Pantai Sumur Tiga yang pemandangan bawah lautnya membuat kita sedikit berharap bisa tinggal terus di bawah air.

Tapi, tidak hanya wisata menyelam saja yang bisa ditemukan di Pulau Weh. Di Kota Sabang, kota terbesar di Pulau Weh. TripTroops bisa keliling-keliling kota dan menikmati berbagai makanan khas Aceh, dan favorit TripTrus adalah sate gurita! Kalau sudah puas di Sabang, TripTroops bisa melihat air terjun Pria Laot di tengah Pulau Weh. Lalu, ada juga Gunung berapi Jaboi dan Danau Anok Laeut (Anak Laut). Danau itu adalah sumber air tawar bagi Pulau Weh.

Pokoknya, TripTroops tidak akan bosan di Pulau Weh, dengan banyaknya tujuan yang bisa dikunjungi di sekitar pulau di ujung barat Indonesia ini.

 

Photos courtesy of: Flickr.com

...more

Bermain Bersama Orangutan di Tanjung Puting

Tanjung Puting, Kalimantan Tengah

Untuk ke Tanjung Puting, ikuti trip di: http://triptr.us/Bc

TRIPTRUS - Di tenggara Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, terdapat sebuah hamparan hutan seluas 416 ribu hektar lebih yang merupakan wilayah Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP). Meski dikenal di dunia sebagai tempat suaka bagi Orangutan, Tanjung Puting juga merupakan suaka bagi dua spesies primata endemik lain, yaitu Bekantan (nasalis larvatus) dan Monyet Daun Merah (pesbytis rubicunda), serta ratusan spesies lainnya.

Untuk mencapai TNTP, dari Bandara Iskandar di Pangkalan Bun, ibukota Kabupaten Kotawaringin Barat, Anda bisa menggunakan "Klotok" - perahu motor yang sering ditemui di sungai-sungai Kalimantan - atau dengan speedboat. Dibandingkan dengan klotok, tentu saja perjalanan menggunakan speedboat akan memakan waktu yang lebih singkat. Namun klotok punya keunggulan lain, yaitu dapat berfungsi sebagai tempat menginap selama Anda melakukan perjalanan karena di atas klotok dilengkapi dengan toilet dan tersedia listrik.

Klotok awalnya digunakan sebagai alat transportasi yang membawa kayu gelondongan dari hulu sungai ke pelabuhan. Tapi kini dengan maraknya perjalanan ke TNTP, klotok banyak yang berubah fungsi sebagai alat transportasi dan sekaligus tempat makan dan menginap wisatawan. Menginap di atas klotok bukan berarti Anda bisa punya privasi, karena Anda akan tidur di atas geladak klotok. Tapi ini berarti Anda bisa tidur sambil menikmati hamparan bintang yang terlihat jelas di langit malam.

Ada tiga pusat rehabilitasi orangutan di TNTP, yaitu Tanjung Harapan, Pondok Tanggui, dan Camp Leakey. Di tiap pusat rehabilitasi, para pengunjung bisa memberi makan orangutan yang berkeliaran di sana dan merasakan hangatnya "sambutan" dari para orangutan. Tempat yang paling populer di Tanjung Puting adalah Camp Leakey. Didirikan pada tahun 1971 oleh Dr. Birute Galdikas dan mantan suaminya Rod Brindamour. Tempat itu mengambil nama dari Louis Leakey, guru dari Dr. Galdikas. Leakey sendiri juga merupakan guru dari Jane Goodall (yang mempelajari Simpanse) dan Dian Fossey (yang mempelajari Gorilla).

Menghabiskan waktu beberapa hari di Tanjung Puting bisa membuat Anda tidak ingin pergi karena terpesona dengan keindahan alam Taman Nasional Tanjung Puting.

 

Photos courtesy of: ShutterStock, commons.wikimedia.org, pbase.com, himpalaunas.com

...more

Menantang Ombak Echo Beach

Canggu, Bali

Cari trip ke Bali di TripTrus: http://triptr.us/CU

TRIPTRUS - Bali sebagai destinasi wisata Indonesia yang paling terkenal di dunia, punya beragam keindahan alam dan kekayaan budaya yang menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Salah satu alasan yang membuat Bali jadi amat sangat menarik adalah banyaknya pantai yang dianggap ideal oleh para peselancar untuk menerjang ombak di atas papan selancar mereka.

Satu pantai yang kini mulai digemari oleh para peselancar dari luar negeri adalah Echo Beach di Canggu. Lepas dari hamparan pasir hitam di sepanjang Echo Beach, para peselancar berlomba ke tengah lautan untuk menaiki ombak tinggi. Di pantai sepanjang 10 kilometer yang terletak kurang lebih 10 kilometer dari Pantai Kuta ini kini mulai bermunculan penginapan bed & breakfast dan tempat-tempat makan yang menyajikan hidangan internasional untuk para peselancar. Bangun pagi atau menikmati sarapan sambil melihat deburan ombak kini bisa juga Anda nikmati di Echo Beach.

Untuk Anda yang ingin belajar berselancar, di Echo Beach juga terdapat beberapa sekolah surfing dengan pengajar yang sebagian besar berasal dari luar Indonesia.  Selain itu, di sekitar Canggu Anda juga bisa mengunjungi Pura Batu Bolong dan Pura Batu Mejan atau berkeliling melihat hamparan sawah padi dan perkebunan kelapa di sekitar pantai.

 

Photos taken from:

surf-forecast.com, puredataconsulting.com, flickr.com, surftravel.com.au

...more

Menikmati Hijaunya Green Canyon

Pangandaran

Untuk trip ke Green Canyon dan Pangandaran, klik di: http://triptr.us/Bb

TRIPTRUS - Terletak di dekat Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Green Canyon jadi salah satu primadona wisata Provinsi Jawa Barat. Sejak mulai dibuka sebagai obyek wisata pada tahun 1991, Green Canyon tidak pernah sepi dari pengunjung. Green Canyon sendiri bukanlah nama asli daerah itu, melainkan Cukang Taneuh (jembatan tanah). Wisatawan asing yang berkunjung mempopulerkan nama lembah yang hijau ini menjadi Green Canyon.

Untuk mencapai Pantai Pangandaran, Anda dapat menggunakan bus dari Bandung dan menghabiskan waktu perjalanan selama kurang lebih empat jam. Dari Pantai Pangandaran, Anda dapat menyewa perahu yang akan membawa Anda menuju Green Canyon. Perjalanan 20 menit menuju Green Canyon tidak akan membosankan. Pemandangan Sungai Cilujang yang bisa dinikmati sepanjang perjalanan perahu akan membuat Anda berdecak kagum.  

Beberapa tempat yang bisa dikunjungi saat berwisata di Green Canyon adalah Gua Kelelawar, yang oleh masyarakat setempat diberi nama Gua Lalay atau Gua Bau. Gua ini adalah tempat beristirahat para kelelawar yang akan beterbangan keluar saat malam hari tiba. Selain itu ada juga Kolam Putri, yang terletak di atas salah satu tebing Green Canyon. Airnya yang berwarna biru kehijauan kabarnya bisa membuat orang yang mandi di situ cepat mendapatkan jodoh. Dan yang paling tidak boleh dilewatkan adalah serunya lompat dari atas Batu Payung. Batu yang tingginya sekitar 5 meter ini jadi tempat yang seru untuk para wisatawan yang berkunjung ke Green Canyon.

 

Photos taken from: imgur.com

...more
ButikTrip.com
remen-vintagephotography
×

...