shop-triptrus

Trips n Tips

Belajar Mencintai Alam di Bumi Perkemahan

Indonesia

TRIPTRUS - Tidak perlu jauh-jauh ke luar kota apabila ingin menghabiskan akhir pekan tanpa banyak biaya. Salah satu alternatif liburan keluarga yang seru dan mengasyikkan adalah camping atau berkemah. Di Indonesia, ada banyak sekali area yang dijadikan bumi perkemahan. Berikut ini TripTrus akan menampilkan beberapa bumi perkemahan dari seluruh Indonesia.1. Bumi Perkemahan Seulawah Scout CampJika melewati jalan darat ke Kota Banda Aceh, hampir tidak mungkin tidak melihat gerbang besar Bumi Perkemahan Scout Camp di Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh. Area yang diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 30 November 2010 ini mempunyai luas 120 hektar (ha) dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang mendukung kegiatan berkemah dan pramuka. Tapi sayangnya, hampir tiga tahun setelah diresmikan, kini Seulawah Scout Camp terbengkalai akibat kurangnya pendanaan untuk operasional area itu.2. Bumi Perkemahan SibolangitArea perkemahan di Kabupaten Deli Serdang ini adalah tempat dilaksanakannya Jambore Nasional Pramuka ke-2 pada tahun 1977 oleh Bapak Pramuka Indonesia, Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Lokasinya yang berada di kaki Gunung Sibayak ini membuat pemandangan alam yang melatari bumi perkemahan ini jadi salah satu tempat wisata favorit masyarakat Sumatera Utara. Salah satu daya tarik di bumi perkemahan yang jaraknya sekitar 75 km dari Kota Medan ini adalah Air Terjun Dua Warna yang terletak sekitar 3 jam jalan kaki area perkemahan. Dua warna air yang mengalir disebabkan oleh satu aliran yang mengandung belerang (sulfur) dari Gunung Sibayak dan sumber air di hutan yang berwarna biru muda.3. Bumi Perkemahan Danau Teluk GelamBuat yang tinggal di Sumatera Selatan, bumi perkemahan di Ogan Komering Ilir (OKI) ini pasti sudah tidak asing. Area yang menjadi lokasi Jambore Nasional Pramuka pada tahun 2011 ini letaknya tidak jauh dari obyek wisata Danau Teluk Gelam dan memiliki luas 65 ha ditambah area danau seluas kurang lebih 400 ha. Bumi perkemahan ini diresmikan pada tahun 2011 sebelum berlangsungnya Jambore Nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Untuk mencapai Buper Danau Teluk Gelam diperlukan waktu kurang lebih 3 jam untuk durasi perjalanan normal.4. Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka Cibubur Kawasan seluas 210 ha yang terletak di pinggir tol Jagorawi KM 13 ini sudah pasti dikenal oleh hampir seluruh penduduk Jabodetabek. Area yang diresmikan pada tahun 1973 ini beberapa kali dijadikan sebagai lokasi Jambore Nasional Pramuka. Jika ingin berkemah tapi tidak memiliki tenda, di Buperta Cibubur juga tersedia penyewaan berbagai ukuran kemah dan peralatan camping lainnya. Selain itu, di Buperta Cibubur juga terdapat kawasan rekreasi wisata air di Danau Situ Baru dan Sarana Outbound.5. Bumi Perkemahan SukamantriSekitar 10 km dari pusat Kota Bogor, terdapat aeral hutan seluas 5 hektar yang dijadikan bumi perkemahan. Awalnya, kawasan ini adalah milik Perum Perhutani, yang sejak tahun 1980-an dibuka untuk jadi kawasan wisata berkemah. Kawasan dengan ketinggian rata-rata 800 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini memiliki kontur bukit yang bergelombang dan kawasan hutan yang asri. Sukamantri juga dikenal oleh para penggemar olahraga bersepeda sebagai salah satu jalur favorit untuk memacu sepeda gunung mereka, mengingat jalurnya yang tidak terlalu sulit untuk dilalui tetapi cukup menantang. Area perkemahan yang terletak di Kecamatan Ciapus ini mampu menampung sampai sekitar 30 tenda dan saat malam hari menampilkan pemandangan indah kelap-kelip lampu di Kota Bogor.6. Bumi Perkemahan Letjen (Purn) DR. (HC) MashudiKabupaten Sumedang, Jawa Barat tidak cuma ngetop dengan jajanan tahu saja. Di Kecamatan Sukasari, terdapat sebuah kawasan perkemahan yang baru diresmikan pada 12 Juni 2013. Bumi perkemahan yang juga dikenal dengan nama Kiarapayung ini mengambil nama dari salah satu tokoh Pramuka di Jawa Barat, Letjen (Purn) Dr. (HC) Mashudi, Kepala Kwartir Nasional Pramuka pada tahun 1978 sampai 1993. Area seluas 66 ha itu berada tidak jauh dari kawasan Jatinangor dan memiliki area perkemahan yang mampu menampung ratusan kemah dan dilengkapi dengan fasilitas umum yang cukup memadai serta berbagai fasilitas pendukung kegiatan petualangan seperti jalur bersepeda dan kegiatan outbound.7. Bumi Perkemahan MandalawangiDi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, terdapat sebuah kawasan perkemahan bernama Mandalawangi di daerah Cibodas, Jawa Barat. Bumi perkemahan yang bersebelahan dengan Kebun Raya Cibodas ini memiliki fasilitas yang lengkap untuk berkemah bersama teman atau keluarga. Selain area perkemahan, di Mandalawangi juga terdapat danau, air terjun buatan, kolam renang alam dan berbagai fasilitas untuk kegiatan para pekemah. Dan tentunya, pemandangan indah Gunung Gede dan Gunung Pangrango akan membuat pengalaman berkemah jadi lebih mengesankan. Kalau ingin kegiatan yang lebih menantang, dari Mandalawangi cuma perlu trekking sekitar 1-2 jam untuk mencapai Air Terjun Cibereum. Area seluas 39,5 ha ini sebenarnya adalah hutan produksi yang dikelola oleh Perum Perhutani dan dikembangkan menjadi bumi perkemahan. Dengan ketinggian 1100 mdpl bisa dibayangkan sejuknya berkemah di Mandalawangi.8. Bumi Perkemahan CikoleTidak jauh dari Gunung Tangkuban Perahu, Bandung, ada satu bumi perkemahan yang cukup populer sebagai tempat wisata alam untuk keluarga. Dengan jarak yang hanya 30 kilometer dari Kota Bandung, bumi perkemahan yang dikelola oleh Perum Perhutani ini memiliki luas 10 ha dan memiliki beberapa kompleks perkemahan yang masing-masing mampu menampung 50 kemah. Awalnya, daerah ini merupakan hutan produksi pinus, maka tidak heran jika pohon pinus tersebar di seluruh area bumi perkemahan Cikole. Selain pinus, di sini juga dapat ditemui pohon aghatis dan kaliandra. Selain menyediakan penyewaan perlengkapan berkemah, di Cikole juga terdapat fasilitas outbound, jogging track, dan banyak fasilitas lainnya. Area perkemahan pun tidak jauh dari tempat parkir kendaraan sehingga tidak perlu berjalan jauh setelah sampai di bumi perkemahan yang berada di ketinggian 1300 mdpl ini.9. Bumi Perkemahan BlahkiuhSuasana indah Pulau Dewata tidak hanya pantai saja, di Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, sekitar 19 km dari Kota Denpasar ada sebuah area perkemahan unik. Bumi Perkemahan Blahkiuh dahulu merupakan tempat peristirahatan bagi keluarga kerajaan Mengwi. Maka itu tidak heran jika di tengah area ini ada sebuah kolam dan pancuran pemandian kuno. Suasana yang tenang, udara yang segar serta sejuk, ditambah lokasinya yang dekat dengan obyek wisata Taman Ayun dan Sangeh, membuat Blahkiuh jadi tujuan alternatif di Bali. Di sini juga terdapat sumber air alam yang airnya mengalir ke pancuran pemandian kuno dengan ukiran khas Bali. 10. Wana Wisata BaturradenHawa sejuk dari Gunung Slamet, gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa, langsung terasa dalam perjalanan menuju kawasan wisata yang berada di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah ini. Dari ketinggian 670 mdpl, pengunjung dapat melihat pemandangan Kota Purwokerto, Pulau Nusa Kambangan, dan pantai di Cilacap yang terlihat di kejauhan. Wana Wisata ini juga menyediakan area perkemahan yang berjarak 2 kilometer dari kawasan wisata Baturaden. Bagi keluarga yang berwisata ke Baturaden juga dapat mengunjungi Taman Britanin yang mengoleksi banyak tanaman langka. Di tahun 2001, Wana Wisata Baturaden menjadi tempat pelaksanaan Jambore Nasional Pramuka ke-7. Di Baturaden juga terdapat beberapa air terjun seperti Pancuran Pitu dan Pancuran Telu yang airnya mengandung belerang dan kabarnya dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit. Di bulan November nanti, tepatnya tanggal 8-10 November, para petualang dari seluruh Indonesia akan berkumpul di Baturaden untuk mengikuti Festival Petualang Nusantara #3. Untuk bergabung dengan event ini, kamu juga bisa mendaftarkan diri di TripTrus.

...more

Saksi Bisu dari Bangka

Muntok, Bangka Barat

TRIPTRUS - Pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda kembali menduduki Indonesia lewat Agresi Militer II dengan menggempur serta menduduki ibukota Indonesia pada saat itu, Yogyakarta. Tidak lama setelah agresi militer, para pemimpin Indonesia diasingkan jauh dari ibukota.22 Desember 1948, Bung Karno tiba di Muntok atau Mentok, sebuah desa yang kini menjadi kecamatan di Kabupaten Bangka Barat. Di Mentok, Bung Karno di ditempatkan di Wisma Ranggam (juga dikenal dengan nama Pesanggrahan Muntok), sementara dua bulan kemudian, tanggal 6 Februari 1949 Bung Hatta beserta KH Agus Salim tiba di Mentok dan ditempatkan di di Pesanggrahan Menumbing. Sebelumnya, Bung Hatta dan KH Agus Salim diasingkan di Sumatera Utara. Namun atas permintaan Bung Karno, agar lebih mudah berkonsultasi dengan Bung Hatta, mereka dipindah ke Muntok.Di Wisma Ranggam, Bung Karno tinggal bersama KH Agus Salim , Ali Sastro Amidjojo dan M Roem. Bung Karno dan Agus Salim menempati dua kamar yang berada di bangunan utama, sementara M Roem dan Ali Sastro Amidjojo menempati dua ruangan di sayap bangunan. Kamar yang ditempati oleh Bung Karno juga bukanlah kamar mewah. Presiden pertama Republik Indonesia itu bahkan menempati kamar berukuran 5x5,4 m, lebih kecil dari kamar utama di sebelahnya yang ditempati oleh Agus Salim. Wisma Ranggam sendiri awalnya adalah rumah peristirahatan bagi pegawai perusahaan Bangka Tien Winning dari Belanda hasil rancangan Y Lokalo pada tahun 1827. Di Wisma Ranggam ini dimulai lahirnya pembahasan isi perjanjian Roem-Royen yang mengatur perdamaian antara Indonesia dan Belanda. Dan di sini pula Bung Karno menyerahkan surat kuasa kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX tentang pengembalian pusat kekuasaan pemerintahan Republik Indonesia, dari Yogyakarta kembali ke Jakarta.Di Pesanggarahan Menumbing, yang letaknya kurang lebih 11 kilometer dari Pesanggrahan Mentok, Bung Hatta ditempatkan bersama Sekretaris Negara AG Pringgodigdo, Mr. Assa'at dan Komodor Udara Suryadarma. Gedung yang terletak di atas Bukit Menumbing ini sempat dijadikan hotel sampai tahun 2005. Kini Pesanggarahan Menumbing hanya ditempati oleh orang-orang yang memesan saja. Meski begitu, sampai saat ini kamar yang pernah ditempati Bung Hatta tidak boleh dipakai menginap. Di Pesanggrahan Menumbing, Bung Hatta juga merumuskan isi Perjanjian Meja Bundar di kamarnya. Beberapa surat-surat Bung Karno juga masih dipajang di Pesanggrahan Menumbing.Selama tinggal di Bangka, Bung Karno tidak mengurung diri saja di dalam Wisma Ranggam. Beliau kerap terlihat berjalan-jalan bersama masyarakat menyusuri pantai dari Pesanggrahan Mentok - yang letaknya tidak jauh dari pelabuhan - hingga ke menara mercu suar di Tanjung Kalian. Selama di Bangka, Bung Karno mendirikan PORI (Persatuan Olah Raga Indonesia) yang kini menjadi KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) dan Angkatan Pemuda Indonesia (API). Kedua organisasi itu dibuat sebagai cara mempersatukan masyarakat Bangka lewat olahraga dan kegiatan bagi para pemuda, karena di masa pengasingan, organisasi politik tidak diperbolehkan oleh Belanda.Pada tanggal 5 Juli 1949, diumumkan bahwa pusat pemerintahan Republik Indonesia kembali ke Yogyakarta. Dan sehari sesudahnya, tanggal 6 Juli 1949, Bung Karno, Bung Hatta, dan para tokoh nasional meninggalkan Bangka untuk kembali ke Yogyakarta. Untuk mengenang Bangka dan Wisma Ranggam, Mr. Mohammad Roem mengatakan, "van Bangka begint de Victorie" (dari Bangka datangnya kemenangan). Tapi sayangnya, di Wisma Ranggam sudah tidak ada lagi benda-benda bersejarah atau furniture yang dulu dipakai oleh Bung Karno dan para tokoh nasional lainnya. Meskipun begitu, bentuk bangunan Wisma Ranggam tidak berubah. Kini bangunan kosong itu tidak punya bukti lain selain bentuk fisik dan jadi bagian dari sejarah perjuangan bangsa kita.

 

Ikuti trip ke Belitung untuk melihat saksi sejarah dari Muntok ini: http://triptr.us/Bs

...more

Pulau Ular Laut di Bima

Bima, Nusa Tenggara Barat

TRIPTRUS - Dari ratusan spesies ular di seluruh dunia, spesies ular laut gelang (Laticauda colubrina) adalah salah satu ular yang bisanya paling kuat, bahkan lebih kuat dari ular King Cobra. Bahkan mendengar kata ular saja kebanyakan orang sudah bergidik ketakutan, apalagi berhadapan langsung dengan ular itu sendiri.Tapi di Bima, Nusa Tenggara Barat, ada sebuah pulau yang penuh dengan ular laut. Pulau yang terletak kurang lebih 500 meter dari pantai Oi Caba di Kecamatan Wera ini adalah sebuah pulau batu kecil yang tidak dihuni oleh manusia. Dengan menaiki perahu dari pantai, pulau ini dapat dicapai dalam waktu kurang lebih 20 menit. Pulau ular ini oleh masyarakat sekitar diberi nama Nusa Nipa. Sedangkan warga Ende, Flores menjuluki pulau ini dengan nama Nuca Nepa Lale, atau pulau ular yang indah. Sementara, warga Manggarai memberi nama Nuha Ula Bungan, atau pulau ular yang suci. Bagi masyarakat sekitar, ular-ular di pulau ini bukanlah sesuatu yang ditakuti. Sejak pulau ular mulai dikenal dan dikunjungi, masyarakat sekitar mendapatkan rezeki dengan menjadi guide dan menyewakan kapal ke pulau itu. Masyarakat sekitar yang mendatangi pulau itu tidak merasa takut sedikitpun menyentuh ular-ular itu. Mereka bahkan dengan santai memasukkan tangan ke celah-celah tebing batu untuk mengambil ular yang bersembunyi. Ular laut di pulau ini juga bahkan mendatangi orang apabila dipanggil. Meskipun begitu, pengunjung dari daerah lain tidak bisa sembarang menyentuh ular begitu sampai di pulau itu. Kabarnya, ular di pulau harus terlebih dahulu dipegang oleh orang lokal, jika tidak bisa digigit oleh ular itu. Untuk memegang ular tidak perlu menggenggam dengan erat, cukup biarkan ular berkeliaran di tangan anda.

Menurut cerita rakyat setempat, pulau ular ini sebenarnya adalah kapal dagang Portugis yang terkena kutukan. Para awak kapal berubah menjadi ular laut sementara kapalnya berubah menjadi pulau dan dua pohon Kamboja di pulau itu merupakan tiang kapalnya. Oleh karena itu, pengunjung dilarang membawa pergi ular dari pulau, karena dapat mendatangkan bencana.Ular laut memang termasuk tidak agresif seperti kebanyak spesies ular lainnya. Tapi bila mengunjungi pulau ular pengunjung diharapkan berhati-hati melangkah, karena ular yang terkejut apabila terinjak dapat menggigit untuk mempertahankan dirinya. Tiap tahun ada beberapa nelayan yang terpatuk ular laut saat ingin menyingkirkan ular dari jala. Jika berkunjung ke pulau ular, selain bisa "bermain" dengan ular yang ada di pulau itu, pengunjung juga dapat melihat pemandangan Gunung Sangiang yang berdiri tegar di kejauhan dengan puncaknya yang bermahkota kabut serta beberapa pulau karang yang indah di sekitar pulau ular.

...more

Permainan Anak Yang Mulai Dilupakan

Indonesia

TRIPTRUS - Masih ingat dengan nama-nama seperti congklak, galah asin, bentengan, dampu, gatrik, kelereng, enggrang, atau gasing? Sebagian besar TripTroops mungkin masih ingat senangnya bermain ini di masa kecil. Tapi kini sayangnya, kebanyakan anak lebih memilih permainan elektronik di gadget atau konsol gim mereka. TripTrus mengajak TripTroops untuk bernostalgia lewat beberapa permainan anak yang kini mulai dilupakan. Dan jika ada yang sudah dewasa dan mencoba permainan-permainan ini tidak harus khawatir tiba-tiba berhenti bermain akibat dipanggil orang tua untuk mandi sore atau mengerjakan pekerjaan rumah.CongklakPermainan yang punya nama lain seperti congkak, dakon dan berbagai nama lainnya ini sekilas terlihat sederhana. Dua pemain duduk berhadapan dan mengatur strategi dalam berlomba mengisi lobang besar di sisi kanan masing-masing pemain. Untuk memainkan congklak biasanya digunakan papan khusus dengan dua baris lubang yang masing-masing berjumlah tujuh dan dua lubang besar untuk masing-masing pemain. Tiap lubang, kecuali lubang besar diisi 7 biji yang terbuat dari cangkang kerang, batu-batuan, atau biji-bijian. Kedua pemain memulai dengan memilih satu lubang yang satu-persatu isinya diletakkan di lubang sebelah kanan dengan tujuan untuk mengisi lubang besar milik masing-masing pemain. Jika biji habis di sisi pemain lawan, maka pemain harus menunggu giliran sampai lawan kehabisan bijinya. Permainan selesai bila semua biji sudah masuk ke lubang besar kedua pemain.

Galah AsinPermainan asli Indonesia ini punya beberapa nama seperti galasin atau gobak sodor, tapi yang pasti permainan seru ini butuh kecepatan dan kegesitan para pemainnya. Dua tim yang terdiri dari 3 sampai 5 orang harus mengundi siapa yang akan bertahan dan menyerang. Tapi permainan ini tidak menggunakan senjata atau alat. Cuma dibutuhkan sebuah lapangan seperti yang dibatasi dengan garis dari kapur jadi beberapa kotak dengan satu garis vertikal dan beberapa garis horizontal. Pemain yang bertahan harus menghalangi tim yang mencoba melewati garis yang mereka jaga. Pemain bertahan tidak boleh menginjakkan kaki di luar garis dan harus mengandalkan kegesitan dan jangkauan tangan untuk menyentuh tim yang menyerang. Pemain menyerang yang tersentuh pemain bertahan timnya akan berganti menjadi tim bertahan.

Gatrik

Gatrik atau Tak Kadal adalah permainan seru untuk dua tim yang bergantian memukul potongan bambu atau kayu berukuran kurang lebih 15 cm dengan tongkat berukuran sekitar 30 cm. Potongan yang pendek ditaruh melintang di antara dua batu, lalu salah satu pemain mengangkat dan memukul sejauh mungkin dengan tongkat dan tim lain mencoba menangkap potongan yang dilontarkan. Setelah itu, semua anggota tim bergantian memukul bambu atau kayu pendek lewat sela di antara kaki dengan cara menunduk sambil membelakangi kayu pendek itu. Setelah semua anggota tim selesai memukul, maka titik tempat akhir kayu itu mendarat jadi awal bagi anggota tim lain menggendong tim yang memukul kayu sampai ke titik kayu pertama kali dilontarkan.

Petak Jongkok

Permainan petak jongkok dimulai dengan mengundi satu pemain yang harus mengejar para pemain lainnya. Pemain yang tersentuh oleh pemain yang "jaga" harus ganti mengejar pemain lain. Agar tidak berubah peran dari yang dikejar jadi yang mengejar, pemain harus segera berjongkok sebelum sempat tersentuh oleh pemain yang mengejar. Supaya lebih seru, pemain yang mengejar tidak harus satu orang, sehingga kemungkinan tertangkap jadi lebih besar dan perlu kegesitan lebih untuk bisa lolos atau segera jongkok dari colekan dua orang yang mengejar.EgrangTidak seperti beberapa permainan yang sudah disebutkan sebelumnya, untuk bermain egrang butuh sedikit usaha dan keahlian untuk membuat alat permainan. Biasanya egrang, atau juga dikenal dengan nama jangkungan, dibuat dengan menggunakan bahan dari bambu yang harus dipotong dan dilubangi untuk membuat pijakan kaki. Untuk menaiki egrang juga dibutuhkan keseimbangan prima, terutama jika para pemain memutuskan untuk berlomba adu cepat di atas egrang, tidak cuma sekadar berjalan-jalan dengan egrang. Egrang juga terdiri dari beberapa jenis, ada yang dibuat dengan pijakan kaki serta pegangan untuk tangan pemainnya, bisa juga dibuat berupa pijakan kaki, sementara kayu atau bambu yang dijadikan egrang diikat ke kaki pemainnya.

BentenganUntuk bermain bentengan, dibutuhkan dua tim yang masing-masing menggunakan satu tiang atau pohon sebagai benteng. Pemain dari kedua tim harus saling mengejar dengan sebelumnya masing-masing pemain harus menyentuh benteng mereka terlebih dahulu. Pemain yang waktu menyentuh bentengnya lebih dekat dengan pemain lawan dapat menangkap pemain itu. Pemain yang tertangkap harus menyentuh benteng lawan dan menunggu diselamatkan oleh teman timnya. Jika lebih dari satu orang yang ditangkap, pemain dapat membuat rantai manusia dengan cara saling menyentuh tangan. Sebenarnya, obyek dari permainan ini adalah menyentuh benteng lawan tanpa sampai tertangkap. Jika pemain satu tim dapat menyentuh benteng lawan tanpa tertangkap, maka pemain itu harus berteriak "Benteng!"

DampuDi Indonesia, permainan ini juga dikenal dengan nama dampu bulan atau engklek. Sementara di luar negeri, permainan ini dikenal dengan nama Hopscotch. Para pemain harus melompat dengan satu kaki melewati kotak berupa garis yang digambar atau digoreskan di tanah. Masing-masing pemain harus melemparkan lempengan batu atau kayu berbentuk pipih dari garis start yang jaraknya satu kali lompatan dari garis pertama. Semakin jauh permainan berjalan, lempengan masing-masing pemain harus dilemparkan ke kotak yang lebih jauh dan pemain harus berjingkat mencapai kotak itu untuk mengambil lempengan mereka. Pemain yang menyentuh lempengan milik lawan, menginjak garis atau menjatuhkan kaki yang diangkat akan mendapatkan hukuman dari para pemain lain.

GasingPermainan ini dikenal di seluruh dunia. Obyek permainannya bisa bermacam-macam, mulai dari mengadu berlama-lama memutar gasing, sampai memukul gasing yang sedang berputar di dalam lingkaran. Bentuk gasing pun bermacam-macam dan terbuat dari berbagai bahan, mulai dari kayu hingga plastik. Untuk memutar gasing, pemain harus melilitkan tali lalu melemparkan gasing untuk melepaskan lilitan tali itu. Semakin kuat lemparan dan semakin bagus keseimbangan gasing, maka gasing dapat berputar lebih lama atau bisa menolak hantaman gasing lain.

Layang-layangLayang-layang adalah salah satu permainan anak yang dikenal luas di seluruh dunia. Untuk menerbangkan layang-layang diperlukan keahlian menarik benang agar dapat terbang terbawa angin. Benang yang diikatkan ke layang-layang juga merupakan faktor penting untuk menentukan keseimbangan layang-layang saat di udara. Layang-layang sederhana dapat terbuat dari dua batang kecil bambu dan kertas yang ditempelkan di rangka benang. Tapi banyak juga yang dibuat dengan berbagai bentuk dan ukuran dari berbagai bahan. Layang-layang dapat diterbangkan sambil menikmati angin yang berhembus atau bisa juga untuk berlomba dengan mengadu dengan layang-layang lain, yaitu berlomba memutuskan layang-layang lawan. Para pemain yang mengadu layang-layang seringkali bahkan membuat sendiri layang-layang jagoan mereka dan juga membuat benang khusus yang dilumuri pecahan kaca untuk memutuskan benang lawan. Pada zaman dahulu, layang-layang juga digunakan untuk menyampaikan informasi di saat perang ke pasukan yang berada di tempat jauh. Ilmuwan Benjamin Franklin bahkan membuktikan adanya energi listrik dengan cara menerbangkan layang-layang di saat sedang hampir turun hujan.

BekelBekel atau bekelan dapat dimainkan oleh dua sampai empat orang yang duduk berdekatan dan bergantian memantulkan bola karet sambil mengambil satu-persatu dari biji yang terbuat dari kuningan tanpa menyentuh biji lain. Setelah itu pemain menjatuhkan kembali biji bekel yang sudah ia pegang dan mulai membalikkan biji bekel hingga berdiri pada satu sisi. Jika pemain itu gagal mendirikan biji bekel di sisi tertentu maka pemain lain yang mengambil giliran berikutnya. Nama permainan bekel ini berasal dari permainan Belanda "bikkelen" yang juga menggunakan "bikkels" atau biji dari tembaga.

KelerengNama lain permainan ini adalah gundu. Permainan yang juga dikenal di banyak negara di dunia ini punya beberapa peraturan, tetapi yang paling sering dimainkan adalah dengan mengumpulkan kelereng dari beberapa pemain di dalam suatu lingkaran. Para pemain kemudian berusaha mendorong kelereng dalam lingkaran itu dengan cara melontarkan bola kaca yang disentil dengan jari. Kelereng yang keluar dari lingkaran dalam jarak satu jengkal tangan berhak diambil oleh pemain yang mengeluarkannya dari lingkaran. Tetapi, kelereng pemukul juga harus berada di luar lingkaran, karena jika berada dalam lingkaran kelereng itu juga dapat diambil oleh pemain lain yang berhasil mengeluarkannya dari lingkaran. Untuk yang satu ini, kami menyarankan agar tidak berada dekat tembok karena gaya menyentil kelereng sambil berdiri rapat menyentuh tembok dapat mengurangi akurasi dengan drastis.

Lompat Karet

Untuk memainkan permainan ini, hal yang paling penting adalah membuat tali dengan cara membuat rantai dari lingkaran karet gelang sehingga memanjang. Untuk membuat tali yang kuat biasanya satu mata rantai karet terdiri dari dua atau tiga karet. Kekuatan ini diperlukan karena rantai karet yang digunakan tidak mudah putus jika tersangkut tubuh pemain. Selain dapat dimainkan dengan meloncat mengikuti irama karet yang diputar, rantai karet dapat dimainkan dengan cara di mana para pemain bergantian melompati rantai karet yang ketinggiannya semakin naik seiring jalannya permainan. Di sinilah kemampuan melompat pemain diuji, terutama apabila tinggi karet telah mencapai tinggi kepala dua orang yang bertugas memegang rantai karet untuk dilompati.

...more

Melintasi Hadangan Pulau Sangiang

Pulau Sangiang, Banten

Ayo ikuti trip ke Pulang Sangiang di: http://triptr.us/Br

TRIPTRUS - Provinsi Banten memiliki satu destinasi wisata yang kini mulai dilirik. Destinasi itu bernama Pulau Sangiang yang berada dalam wilayah Kabupaten Serang. Terletak di antara Pulau sumatera dan Pulau Jawa, Pulau Sangiang dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 45 menit dari Anyer dengan menggunakan kapal atau perahu bermotor.

Pulau yang dijadikan Taman Wisata Alam oleh Pemerintah Indonesia ini awalnya ditetapkan sebagai cagar alam yang memiliki luas 700, 35 hektar (Ha). Kemudian pada tahun 1991, wilayah perairan di sekitarnya ditetapkan jadi Taman Wisata Alam Laut seluas 720 Ha, sehingga total Taman Wisata Alam Pulau Sangiang menjadi 1420,35 Ha. Lalu pada tahun 1993, Taman wisata Alam Pulau Sangiang ditetapkan menjadi seluas 528, 15 Ha.

Pada waktu masa penjajahan Belanda, Pulau Sangiang memiliki nama Dwars-in-den-weg, atau kurang lebih berarti menghalangi jalan. Nama ini diambil karena lokasi Pulau Sangiang tepat berada di tengah penyempitan Selat Sunda yang membatasi Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Lalu menurut cerita penduduk setempat, pada masa penyebaran agama Islam oleh Wali Songo, Pulau Sangiang merupakan tempat pertemuan para wali untuk mengadakan rapat dan mengambil keputusan menjalankan penyebaran agama. Di masa penjajahan Jepang, Pulau Sangiang merupakan titik penyimpanan berbagai kekayaan bumi yang diambil Jepang di Indonesia sebelum dibawa ke negaranya.

Sebagian besar Pulau Sangiang tidak dihuni oleh manusia untuk menjaga kelestarian alamnya. Tetapi di Pulau Sangiang terdapat sebuah pemukiman yang hanya berjumlah sekitar 50 kepala keluarga yang bernama Legon Waru. Para penduduk perkampungan ini berkomunikasi menggunakan 3 bahasa, yaitu Bahasa Sunda, Jawa, dan Lampung.

Daya tarik Pulau Sangiang terdapat pada kelestarian alamnya baik kawasan daratan pulau yang masih dijaga keindahannya, maupun kawasan wisata laut penuh dengan biota laut seperti karang dan ratusan spesies ikan yang dapat dilihat di air yang jernih. Untuk penggemar wisata laut, Pulau Sangiang menyediakan fasilitas snorkeling maupun diving di beberapa kawasan seperti perairan Batu Raden, Pantai Perawan dan Legon Waru.

Sementara, untuk penggemar trekking dan wisata budaya, Pulau Sangiang memiliki banyak gua dan benteng-benteng peninggalan masa penjajahan Jepang serta gua kelelawar yang di bawahnya merupakan tempat berkeliarannya ikan hiu yang siap memakan kelelawar yang jatuh dari atas gua.

Keindahan alam Pulau Sangiang membuat banyak pengunjung yang pernah datang menobatkannya sebagai salah satu dari Seven Wonders of Banten (Tujuh Keajaiban Banten).

 

Photos courtesy of: commons.wikimedia.org, gunungtukung.blogspot.com, savingfunvacation.blogspot.com, panoramio.com

...more

Kolam Susu di Perbatasan

Belu, Nusa Tenggara Timur

Sekitar setengah jam dari Atambua, ibukota Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Desa Junelu, Kecamatan Kakuluk Mesak, terdapat sebuah kolam alami yang bernama Kolam Susuk. Kabarnya, kolam ini adalah yang menginspirasi grup legendaris Koes Plus untuk menciptakan lagu Kolam Susu. Lagu itu juga mengingatkan Timor Timur yang menyatakan integrasi dengan Republik Indonesia pada tahun 1975.Kata "Susuk" sebenarnya berarti sarang nyamuk. Selain karena memang di Kolam Susuk terdapat banyak nyamuk, nama itu didapat saat Raja Lifao dari Oecusse mengirimkan tujuh putrinya untuk membersihkan diri di kolam itu. Untuk menjaga agar para putrinya tetap waspada dan tidak tertidur di pinggiran kolam, sang raja mengirimkan nyamuk untuk mengganggu mereka jika tertidur. Kolam Susuk memang dipenuh dengan nyamuk. Ini pula yang menginspirasikan masyarakat setempat untuk memulai budidaya ikan bandeng dan udang. Ikan bandeng yang dipelihara di Kolam Susuk akan menjaga populasi nyamuk di kolam itu dengan memakan larva nyamuk. Sampai saat ini, di Kolam Susuk para pengunjung dapat menikmati ikan bandeng bakar yang baru ditangkap. Mungkin ini pula yang menginspirasi Koes Plus untuk bercerita tentang ikan dan udang yang datang menghampiri kail.Sebuah sekolah dasar (SD) bahkan dibangun di tepian kolam itu sebagai tanda mata dari Koes Plus. Sekolah itu dibangun agar para anak di wilayah Kecamatan Kakuluk Mesak dapat mengenyam pendidikan dasar. Kini, kolam yang terletak di atas bukit itu dikenal sebagai salah satu tujuan wisata masyarakat setempat pada tiap akhir pekan dan hari libur.Tapi Kakuluk Mesak tidak cuma punya Kolam Susuk saja. Tidak jauh dari Kolam Susuk, sekitar 3 kilometer, terdapat sebuah pelabuhan bernama Teluk Gurita. Teluk ini sejak zaman dahulu kala merupakan pelabuhan alam. Para pedagang dari berbagai negara menyandarkan kapalnya di teluk itu untuk mendapatkan cendana dan damar. Teluk ini juga mempunyai nama lain, yaitu Kuit Namon. Konon, ketika sebuah kapal pedagang Spanyol berlabuh di teluk itu, sebuah Kuit atau gurita raksasa melilit dan menenggelamkan kapal beserta awak kapalnya. Sampai saat ini reruntuhan kapal itu beserta isinya-yang telah menjadi fosil-masih dapat ditemukan di dasar Teluk Gurita. Pada masa Perang Dunia II, tentara Jepang menggunakan Teluk Namon sebagai pelabuhan untuk kepentingan perang. Ketika Jepang menyatakan menyerah dari tentara sekutu, semua peralatan perang Jepang dimusnahkan di Teluk Gurita. Di Teluk Gurita, wisatawan dapat memancing di sekitar teluk atau dari pinggiran pantainya. Bisa juga menggunakan perahu untuk memancing di Danau Konkas yang berhubungan dengan Teluk Gurita.Kabupaten Belu, yang berbatasan dengan Timor Leste ini juga punya beberapa destinasi wisata yang indah berupa tiga pantai, yaitu Pantai Pasir Putih yang terletak di jalur Atambua-Mota'ain (kota perbatasan dengan Timor Leste), Pantai Moladikin yang berada di Kecamatan Malaka Tengah-sekitar 80 kilometer dari Atambua-dengan pemandangan yang hijau dan sejuknya, dan Pantai Sukaer Laran dengan pasir putih serta air yang jernih dan ombak yang tenang.

Photos courtesy of: commons.wikimedia.org, belouan.wordpress.com, picassa

...more

Bertemu Bono di Sungai Kampar

Pelalawan, Riau

Cari trip ke Riau di sini: http://triptr.us/CY

TRIPTRUS - Provinsi Riau punya sebuah fenomena alam unik di Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan. Di Sungai Kampar yang melintasi lima kabupaten di Riau (Kabupaten Pelalawan, Kampar, Kuantan Singingi, Lima Puluh Kota, dan Sijunjung) memiliki gelombang yang bernama gelombang Bono. Gelombang Bono terjadi di saat volume air sungai meningkat drastis di musim penghujan dan badan sungai yang membesar serta aliran air dari beberapa anak sungai membuat daerah hilir Sungai Kampar memiliki gelombang tinggi. Ditambah pula, arus air dari Selat Malaka dan Laut Cina Selatan bertemu dengan aliran muara Sungai Kampar. Penyempitan pertemuan arus itu membentuk gelombang besar. Gelombang Bono dapat mencapai 4-6 meter di saat bulan purnama. Meski oleh masyarakat setempat ombak Bono mempunyai nama yang mengerikan, yaitu Tujuh Hantu, tapi gelombang ini juga mengundang banyak peselancar dari luar negeri untuk menjajal liarnya ombak bono. Meski Gelombang Bono bisa dibilang berbahaya, tetapi ombak sungai terbesar dan terpanjang di dunia ini dinobatkan sebagai wahana selancar sungai terbaik di dunia.Saat terjadi puncak Bono, 21 gelombang ombak dapat muncul secara bersamaan. Gelombang ini juga bisa menciptakan kubah yang bergulung-gulung dengan waktu yang bisa mencapai dua jam. Ini tentunya jauh berbeda dengan gelombang di laut yang hanya berdurasi sekitar beberapa menit saja. Kehebatan gelombang Bono dalam memanjakan para peselancar inilah yang membuatnya jadi sangat menarik.

Tetapi, gelombang Bono besar tidak disarankan untuk ditunggangi oleh peselancar pemula. Ini disebabkan oleh karena ganasnya gelombang Bono yang kabarnya tiap tahun memakan puluhan korban dari kapal yang tenggelam akibat diterjang gelombang tinggi. Untuk memprediksi datangnya Puncak Bono, dapat diketahui lewat kalender tarikh qomariyah yaitu di pertengahan bulan (sekitar tanggal 10-20) di saat bulan purnama.Keberadaan Bono sebagai obyek wisata baru dimulai beberapa tahun lalu setelah beberapa peselancar dari Perancis dan Brazil mulai menjajal hebatnya Gelombang Bono. Kepopuleran Bono bahkan membuat seorang peselancar sungai (tidal bore surfer) dari Inggris Steve King (48) mencoba memecahkan rekornya sendiri di Guiness World of Records dengan berselancar sejauh 40 kilometer. Wow!Teluk Meranti dapat dicapai dari Pekanbaru, ibukota Provinsi Riau, dengan jalan darat sekitar lima jam. Untuk mencapai gelombang Bono ada baiknya menggunakan perahu motor atau jetski, mengingat Sungai Kampar juga merupakan habitat binatang pemangsa, yaitu buaya.Untuk bertemu dengan Gelombang Bono di Teluk Meranti, disarankan pada awal dan akhir musim hujan di saat gelombang sedang tinggi-tingginya. Jadi, tandai kalender di bulan Februari, Maret, Oktober, dan November. Jika bosan berselancar di siang hari, malam hari juga adalah waktu terbaik untuk berselancar di atas gelombang Bono.

Photos taken from: indonesia.travel, flickr.com, kimasurf.com, riverbreak.com

...more

Bamboo Rafting di Loksado

Banjarmasin, Kalimantan Selatan

Di pertengahan tahun 2012, sebuah penawaran dari maskapai penerbangan lokal membuat saya tertarik untuk segera packing dan pergi ke Banjarmasin. Seorang teman yang berdomisili di Banjarmasin menginformasikan sebuah kegiatan menarik yang belum pernah saya coba. Berbekal ransel dan tiket penerbangan murah, saya pun berangkat ke Banjarmasin.

Tiba di Banjarmasin, saya jadi mengerti kenapa ibukota Provinsi Kalimantan Selatan ini mempunyai julukan “Kota Seribu Sungai”. Kota yang terletak di delta sungai Barito dan sungai Martapura ini terdiri dari “pulau-pulau” kecil yang dikepung oleh sungai.

Setelah menyempatkan diri menikmati Ketupat Kandangan yang nikmat dan mengunjungi pasar terapung Lok Baintan, saya bergegas menuju Loksado – sebuah kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Dari Terminal Kandangan di Banjarmasin, saya menaiki bus dan menempuh perjalanan selama kurang lebih empat jam untuk mencapai Loksado. Tapi, setelah turun dari bus, saya masih harus menempuh sekitar 1 jam dengan menaiki ojek.

Sebelum menaiki ojek, saya sudah mempersiapkan diri untuk menempuh jalur yang rusak dan tidak nyaman. Tapi ternyata saya salah. Jalur menuju Loksado melewati jalanan yang rapih dan pemandangan di kanan-kiri jalan teramat sangat indah. Bukit-bukit yang hijau serta udara yang segar membuat perjalanan menuju Loksado tidak terasa melelahkan.

Tiba di Loksado, saya pun langsung beranjak menuju guesthouse yang direkomendasikan teman. Balkon di penginapan menampilkan pemandangan yang lagi-lagi membuat saya kehilangan kata-kata. Tapi saya ingat tujuan saya ke Loksado, yaitu mencoba Balanting Paring (bamboo rafting).

Untungnya penginapan yang saya tempati bisa menawarkan bamboo rafting. Karena memang ini tujuan saya ke sini, langsung saya iyakan tawaran itu. Satu hal yang diinformasikan oleh informasi guesthouse tersebut adalah bamboo rafting lebih nyaman dilakukan pada saat sore hari, karena cuacanya tidak terlalu panas dibandingkan siang hari.

Pada saat saya tiba di lokasi Sungai Loksado di mana bambu rafting tersebut dapat dilakukan, nampak dua orang turis dari Jerman yang sedang bersiap-siap untuk mencoba bamboo rafting.  Biasanya per rakit di kenakan biaya Rp 250,000, harga disamakan untuk turis lokal ataupun mancanegara dan satu rakit dapat menampung dua atau tiga orang dengan satu pemandu. Penumpang juga tergantung dari berat badan, bila terlalu berat biasanya pemandu akan menyarankan posisi duduk di atas rakit bambu tersebut agar penumpang merasa nyaman saat mengarungi Sungai Loksado yg sudah terkenal di mancanegara dari bamboo rafting-nya.

Dari informasi bapak yang memandu rakit yang saya naiki, rakit bambu di Loksado kebanyakan tidak dimiliki langsung oleh pendayungnya, tapi ada beberapa yang didayung oleh pemilik rakit itu.

Jika biasanya rafting menggunakan perahu karet dan mengenakan berbagai peralatan keamanan lengkap – seperti pelampung dan helm, bamboo rafting di Loksado tidak menggunakan alat-alat tersebut. Cuma berbekal nyali dan dayung dari bambu, para pengunjung yang menaiki rakit dari bambu akan mengarungi sungai Loksado selama dua jam.

Menurut pemandu rakit saya, yang harus diperhatikan saat mengayuh dayung berupa sebatang bambu panjang itu adalah jangan sampai bambu jadi tersangkut pada bebatuan di dasar sungai, karena akan sulit untuk mengambil bambu yang tersangkut di dasar sungai, sehingga rakit tidak dapat dikayuh. Beberapa kali bambu yang saya gunakan tersangkut batu, bahkan bambu yang dipegang pemandu sempat hampir lepas karena tersangkut. Dan yang membuat saya sedikit kaget, bambu itu hampir mengenai kepala saya.

Setelah sekitar dua jam mengayuh, akhirnya saya tiba di titik akhir perjalanan rakit. Meski lelah dan pakaian sebagian besar basah, tapi saya puas – bahkan mungkin kurang puas karena kegiatan yang mendebarkan itu membuat saya ingin mencoba lagi. Yang pasti, keesokan harinya saya sebelum meninggalkan Loksado sempat mampir ke Air terjun Haratai dgn menggunakan sepeda motor selama 45 menit dari penginapan. Akhirnya saya mengakiri perjalanan saya di Kalimantan Selatan ini dengan kebanggaan dan kenangan tersendiri.

 

Photos courtesy of: Marlina Liem

Marlina Liem adalah seorang traveler yang ingin mengunjungi seluruh dunia. Tapi sebelum itu, Marlina ingin mengunjungi seluruh Indonesia. Trip-trip lain oleh Marlina dapat dilihat di Facebook (Marlina Liem).

...more

Bali Kecil di Jawa Barat

Ciamis, Jawa Barat

Lihat sendiri Bali kecil di Jawa Barat dengan ikut trip ke Batu Karas: http://triptr.us/CX

TRIPTRUS - Sekitar 40 kilometer dari Pantai Pangandaran, terdapat sebuah kawasan yang terkenal dan jadi salah satu favorit bagi penggemar olahraga selancar, yaitu Batu Karas. Pantai yang terletak di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat ini bahkan mendapatkan julukan sebagai "Little Bali" (Bali Kecil) berkat pemandangan pantainya yang mirip dengan pantai-pantai di Bali tapi tidak seramai di Bali.Jika selama ini TripTroops cuma bermimpi ingin belajar berselancar, maka di Batu Karas adalah tempat yang cocok. Ukuran teluk yang relatif tidak besar membuat para peselancar tidak harus mengayuh terlalu jauh untuk mencapai garis ombak. Ada tiga titik yang terkenal sebagai tempat berselancar di Batu Karas. Untuk para pemula, Legok Pari dengan ombaknya yang tenang dan tidak terlalu besar adalah tempat favorit untuk belajar berselancar. Sepanjang pantai ini pun banyak tempat penyewaan papan selancar dan tempat belajar berselancar. Sementara, arus pasang di Karang lebih cocok untuk yang sudah lebih mahir berselancar. Terakhir adalah Bulak Benda, dengan ombak tinggi yang digemari oleh peselancar profesional. Ombak di Bulak Benda biasanya membentuk tembok air atau gulungan ombak berbentuk pipa yang menantang untuk ditaklukkan oleh para peselancar.Tapi Batu Karas bukan cuma sekadar tempat berselancar saja. Ada banyak kegiatan lain yang bisa dilakukan di sana. Mulai dari berenang - mengingat ombak yang cukup tenang - di pinggiran pantai, menaiki jet ski atau banana boat adalah beberapa kegiatan yang dapat dilakukan di Batu Karas. Di sana juga terdapat beberapa kawasan dengan jalur hiking, trekking dan kawasan untuk berkemah. Jika ke Batu Karas, jangan lupa ke Karang Nunggal, sebuah pantai kecil dengan pemandangan yang menakjubkan dengan karang tinggi di pinggiran pantainya. Pemandangan matahari terbenam di Batu Karas akan membuat kunjungan ke sana jadi lebih lengkap dan berkesan. Oleh situs 'Lonely Planet', Batu Karas dinobatkan sebagai salah satu pantai terindah di Asia pada tahun 2012. Pemandangan pantai yang indah dengan pasir hitamnya, tebing yang menghijau serta ombak yang menantang membuat Batu Karas jadi destinasi yang harus dikunjungi untuk nge-trip.

...more

Pesona Pantai Sukamade

Banyuwangi, Jawa Timur

Rasakan pesona Pantai Sukamade dengan trip ke Taman Nasional Meru Betiri di: http://triptr.us/CW

TRIPTRUS - Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur punya sekeping surga dalam bentuk Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) di Kecamatan Pesanggran. Terletak kurang lebih 97 km ke arah barat daya Kota Banyuwangi, TNMB punya banyak sekali destinasi yang bisa dikunjungi oleh traveler.Salah satu daya tarik TNMB tentu saja adalah Pantai Sukamade. Pantai ini mulai terkenal sejak zaman penjajahan Belanda pada tahun 1927. Daerah di sekitar Pantai Sukamade pada saat itu dijadikan perkebunan berbagai tanaman komersil seperti karet, kopi, dan coklat. Pemerintah Indonesia sendiri baru menyatakan Meru Betiri sebagai taman nasional pada tahun 1997.Untuk mencapai TNMB, traveler bisa melalui Kabupaten Banyuwangi di timur, dengan memakan waktu perjalanan kurang lebih 2-3 jam dengan menggunakan kendaraan bermotor. Bisa juga melalui Kabupaten Jember di sebelah barat dengan waktu tempuh yang sedikit lebih lama. Hal ini disebabkan oleh jalur menuju TNMB cukup terjal dan tidak mulus. Beberapa jalur bahkan hanya dapat ditempuh hanya dengan berjalan kaki atau menaiki kendaraan roda dua.Selama perjalanan menuju Sukamade ada banyak titik yang bisa dikunjungi. Sebelum mencapai Sukamade, ada baiknya mengunjungi Teluk Hijau. Teluk kecil ini mempunyai air yang berwarna hijau dari warna ganggang berpigmen hijau di air teluk itu. Pengunjung dapat mendatangi Goa Jepang di Pantai Bandealit, yang pada masa Perang Dunia II dijadikan tempat pertahanan tentara Jepang. Lalu, jika beruntung bisa juga melihat bunga Rafflesia zollingeriona di hutan TMNB. Perjalanan juga tidak akan sepi karena banyaknya monyet ekor panjang di hutan tersebut. Hutan TMNB merupakan habitat dari berbagai spesies fauna seperti banteng, macan tutul jawa, tupai terbang, dan dulunya TMNB merupakan habitat terakhir harimau jawa (Panthera tigris sondaica) - yang kini sudah punah. Selain itu, ada pula hutan mangrove (bakau) di dekat pantai Sukamade yang sering digunakan untuk kegiatan canoeing, berenang, berlatih selancar angin, hingga belajar berlayar dengan perahu kecil.Pantai Sukamade punya keunikan berupa sebagai habitat penyu bertelur. Dari tujuh spesies penyu yang tersisa di dunia, Indonesia merupakan tempat bertelur bagi enam spesies penyu. Dan empat dari spesies penyu itu bertelur di Pantai Sukamade. Keempat spesies tersebut adalah Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Slengkrah (Lepidochelys olivaceae), dan Penyu Belimbing (Dermochelys coriaceae). Pantai Sukamade adalah tempat yang paling mudah untuk melihat penyu hijau bertelur.Dahulu, penyu di Sukamade sempat terancam keberadaannya karena diburu oleh masyarakat sekitar. Tapi kini ada penangkaran khusus penyu yang mengumpulkan telur yang ditanam untuk kemudian dilepaskan setelah anak-anak penyu (tukik) menetas. Untuk melihat penyu yang bertelur, pengunjung dapat mengikuti tur dengan pemandu yang dimulai pada malam hari -- karena biasanya para penyu mulai naik ke pantai sekitar pukul 19.30 dan kembali ke laut setelah pukul 24.00. Para peserta yang menyaksikan penyu bertelur dianjurkan untuk tidak menggunakan lampu kilat untuk kamera dan tidak membuat gaduh. Ini disebabkan oleh karena penyu takut pada suara berisik dan cahaya. Penyu memilih tempat bertelur yang jauh dari jangkauan ombak karena telur penyu sulit menetas jika terkena air laut. Ratusan telur penyu yang dipendam kemudian dibawa ke tempat penangkaran. Setelah melalui waktu 60-75 hari telur-telur akan menetas dan setelah 2 minggu berlalu, tukik akan dilepaskan di pantai. Pengunjung juga bisa berpartisipasi melepaskan tukik ke pantai. Tukik-tukik itu pada nantinya akan kembali ke Pantai Sukamade untuk menyimpan telurnya. Tapi sayangnya, dari ribuan tukik yang dilepas, mungkin hanya sedikit jumlahnya yang mampu bertahan hingga dewasa dan kembali bertelur di Pantai Sukamade akibat banyak sekali predator alami di lautan maupun diburu oleh manusia.

Photos taken from: commons.wikimedia.org, wwf.or.id

...more
ButikTrip.com
remen-vintagephotography
×

...