shop-triptrus



Air Terjun Gedad Yang Sejuk Nan Asri

TripTrus.Com - Menelusuri destinasi wisata di Kabupaten Gunungkidul seperti tidak pernah ada habisnya. Bukan hanya ada wisata pantai atau susur goa saja yang memang sudah terlebih dahulu moncer. Kini di Desa Banyusoco, Kecamatan Playen menyajikan wisata alam Air Terjun Gedad, yang memiliki ketinggian sekitar 20 meter. Kepala Desa Banyusoco, Sutiyono mengatakan Air Terjun Gedad kini didorong menjadi salah satu unggulan dari beberapa potensi wisata yang ada di Banyusoco. Saat ini pihaknya terus membenahi pengelolaan objek wisata tersebut agar dapat menarik perhatian para pelancong. “Akses jalan sudah kami benahi, sepanjang 350 meter menuju lokasi sudah kami cor blok. Sementara fasilitas lain seperti kamar mandi untuk pengunjung juga sudah ada,” kata dia kepada Harianjogja.com, Minggu (9/7/2017). Rencananya sejumlah sarana dan prasarana penunjang lain akan segera dibangun. Seperti halnya pembangunan irigasi untuk menjaga ailiran air, supaya debit air terjun tetap stabil. Dengan menggunakan irigasi, maka pada saat musim kemarau debit air tidak akan menurun. Menurutnya jika debit air tetap stabil, air terjun akan semakin terjaga keindahannya. Dengan demikian semakin menarik minat wisatawan untuk datang. “Kalau tidak musim kemarau, pas debit airnya besar air terjunnya itu terlihat bagus sekali,” kata dia. Kendati masih mengandalkan datangnya musim penguhujan, namun diakuinya pengunjung di Air Terjun Gedad cukup lumayan. Kemarin saja saat satu pekan libur lebaran, pengunjung mencapai 2.000 orang. Menurutnya jumlah kunjungan tersebut sudah sangat lumayan. Karena jika dibandingkan pada hari biasa, pengunjung hanya mencapai 50-an orang. Salah seorang wisatawan asal Klaten, Jawa Tengah, Umi mengaku puas saat berkunjung ke Air Terjun Gedad. Suasananya yang masih asri dan udaranya yang sejuk membuatnya betah berlama-lama bermain di air terjun tersebut. “Suasananya enak banget, belum terlalu ramai jadi bebas di sini [Air Terjun Gedad],” kata dia. Sama halnya dengan Umi, Novi yang juga wisatawan asal Klaten pun mangaku terkesan dengan keindahan Air terjun Gedad. Meskipun jarak tempuh menuju Air Terjun Gedad cukup jauh, namun hal itu terbayarkan dengan keindahan yang ada di Air Terjun Gedad. “Tadi dari rumah [Klaten] ke sini sekitar dua jam lebih. Tapi capek di jalan langsung terobati begitu sampai sini,” ungkapnya. (Artikel: harianjogja.com Foto gunungkidulku.com)
...more

Tari Jaipong

Tari Jaipong lahir dari kreatifitas seorang seniman Bandung bernama Gugum Gumbira yang menaruh perhatian besar pada kesenian rakyat seperti tari pergaulan Ketuk Tilu. Gugum Gumbira memang sangat mengenal pola-pola gerak tari tradisional Ketuk Tilu, seperti gerak bukaan, pencugan, nibakeun, dan gerakan-gerakan lainnya. Pada awal kemunculannya, Tari Jaipong disebut dengan Ketuk Tilu Perkembangan karena tarian ini memang dikembangkan dari tari Ketuk Tilu.Karya Gugum Gumbira yang pertama kali dikenal masyarakat adalah Tari Jaipong "Daun Pulus Keser Bojong" dan "Rendeng Bojong". Dari kedua jenis tarian itu, muncullah sejumlah nama penari Jaipong yang terkenal seperti Tati Saleh, Eli Somali, Yeti Mamat, dan Pepen Dedi Kurniadi. Kemudian pada tahun 1980-1990-an, Gugum Gumbira kembali menciptakan tari lainnya seperti Toka-toka, Setra Sari, Sonteng, Pencug, dan lain-lain. Kembali lagi muncul penari-penari Jaipong yang handal seperti Ine Dinar, Aa Suryabrata, Yumiati Mandiri, Asep Safaat, Iceu Effendi, dan beberapa penari lainnya.Bisa dikatakan, Tari Jaipong sudah menjadi salah satu ikon keseniaan Jawa Barat, dan sering dipertontonkan pada acara-acara penting untuk menghibur tamu dari negara asing yang datang ke Jawa Barat. Juga, saat melakukan misi kesenian ke mancanegara. Padahal di awal kemunculannya, tarian ini sempat menjadi perbincangan hangat, terlebih karena gerakan-gerakannya yang dianggap erotis dan vulgar. Tapi hal itu justru membuat Tari Jaipong mendapatkan perhatian dari media, termasuk ditayangkannya Tari Jaipong pada tahun 1980 di TVRI Stasiun Pusat Jakarta. Semenjak itu, Tari Jaipong semakin populer dan frekuensi pementasannya pun semakin bertambah.Kelahiran Tari Jaipong pun menginspirasi para penggerak seni tari tradisional untuk lebih aktif lagi menggali jenis tarian rakyat yang sebelumnya kurang mendapat perhatian. Kemunculan jenis tarian ini juga membuka lahan usaha bagi para penggiat seni yang membuka kursus untuk belajar Tari Jaipong. Sementara pengusaha hiburan malam memanfaatkan Tari Jaipong untuk memikat pengunjung tempat usahanya. Sumber: http://www.indonesiakaya.com
...more

Surga Bawah Laut Taka Bonerate

Kunjungi surga bawah laut Taka Bonerate dengan mengikuti trip: http://triptr.us/Bq TRIPTRUS - Dari sekian banyak atol di seluruh dunia, Indonesia adalah lokasi dari atol ketiga terbesar di dunia setelah Atol Kwajalein di Kepulauan Marshals dan Atol Suvadiva di Maladewa. Atol itu adalah Taka Bonerate, atol terbesar di Indonesia yang berada di Laut Flores dan merupakan bagian dari Kabupaten Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan. Atol itu merupakan bagian dari Taman Nasional Taka Bonerate yang mempunyai luas lebih dari 530 ribu hektar, dengan luas atol sekitar 220 ribu hektar dan meliputi 21 pulau karang di daerah itu.Taka Bonerate sendiri berarti "pulau karang di atas pasir", kawasan ini terkenal sebagai surga bawah laut yang menjadikannya tempat idaman para penggemar diving dan snorkeling. Untuk mencapai Taka Bonerate, bisa menggunakan bus atau pesawat ke Selayar, lalu meneruskan perjalanan dengan kapal laut selama beberapa jam. Tapi perjalanan ke sana tidak akan membosankan. Pemandangan yang menakjubkan dapat dilihat baik di lautan maupun di pulau-pulau dalam kawasan TN Taka Bonerate.Salah satu pulau favorit pengunjung TN Taka Bonerate adalah Pulau Tinabo. Meski tidak terlalu banyak tempat penginapan di pulau ini, tapi pemandangan di Tinabo benar-benar mengagumkan. Bahkan tanpa harus masuk ke dalam air pun kita dapat melihat sekilas pemandangan bawah laut yang sangat indah. Untuk memasuki TN Taka Bonerate, diperlukan izin bagi tiap pengunjung, termasuk izin untuk membawa kamera. Tapi harga yang dibayarkan untuk izin bisa dibilang worth it untuk menangkap keindahan Taka Bonerate ke dalam kameramu.Ada banyak sekali dive spot di Taka Bonerate yang tersebar dari Pulau Tinabo hingga ke berbagai pulau-pulau lainnya. Kalau tidak ingat waktu, bisa-bisa seluruh kulit tubuh jadi keriput karena terlalu lama berada di dalam air. Dive spot yang terkenal di Taka Bonerate adalah di sekitar Pulau Tinabo Kecil, Pulau Tinanja, serta di Pulau Jinato dan Pulau Latondu serta di Kahabia, Belang-Belang, dan Taka Lamungan. Kurang lebih 260 spesies karang, 295 spesies ikan dan 24 spesies moluska akan menemani para penyelam, karena Taka Bonerate adalah salah satu kawasan bawah laut dengan keaneka ragaman hayati terbesar di dunia.
...more

2024 Gass! Ini Dia 4 Tren Pariwisata Yang Bakal Jadi Booming

TripTrus.Com - Bro, 2024 nih, pariwisata lagi seru banget, loh! Ada empat tren yang diprediksi bakal jadi hits abis. Dengerin deh prediksinya dari Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesodibjo. Pertama, ada yang namanya "Deep and Meaningful," bro! Jadi, tempat wisata yang ngasih pengalaman bermakna bakal jadi primadona. Salah satunya, Candi Borobudur. Lu bisa dapetin kekayaan budaya dan cerita seru di balik kemegahan candi itu, bikin liburan lo nggak terlupakan.       View this post on Instagram A post shared by @itsyooshot Terus, yang kedua, "Business and Leisure." Karena pandemi, kerja remote udah jadi hal biasa. Nah, sekarang banyak yang bisa kerja sambil liburan, salah satunya di Labuan Bajo. Keren, kan? Selanjutnya, "Wellness Experience." Kesehatan lagi jadi perhatian banget, jadi tempat wisata yang tawarin pengalaman kesehatan bakal dicari. Di Indonesia, misalnya, ada KEK Sanur buat tujuan wisata kesehatan. [Baca juga : "Yo, Guys, Februari 2024, F1 Powerboat Bakal Bikin Geger Pariwisata Sumut!"] Terakhir, yang keempat, "Tempat Shooting Film." Tempat yang jadi lokasi syuting film atau serial bakal jadi tren. Pemandangan keren dari tempat wisata itu bisa jadi promosi buat kawasan wisata. Salah satu contohnya, kawasan Danau Toba, bro! Jadi, itu dia nih tren pariwisata yang bakal jadi hits di 2024. Keren-keren, kan? Mau nyobain yang mana dulu? (Sumber Foto @fshion_1214_) 
...more

6 Tujuan Wisata Kota Tua Jakarta

TripTrus.Com - Kota Tua sebagai salah satu landmark kota Jakarta menyimpan sejuta pesona bagi siapa saja yang mengunjunginya. Setiap akhir pekan, kawasan ini selalu saja ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. Bangunan-bangunan tempo dulu zaman Kolonial Belanda adalah salah satu suguhan wisata yang enak dipandang. Selain itu, ternyata Kota Tua masih memiliki objek wisata lainnya yang siap mencuri perhatian banyak wisatawan. Berikut adalah 6 tujuan wisata Kota Tua yang sayang jika Anda lewatkan! 1. Museum Fatahillah   Ber #commuterline kita ke #museumfatahillah #kotatuajakarta #museumwayangjakarta 😍😍 A post shared by @ bettyardi onJun 13, 2018 at 3:12am PDT Museum Fatahillah ini dikenal juga dengan Museum Sejarah Jakarta atau Museum Batavia. Pada zaman pendudukan Belanda, gedung ini merupakan balai kota, pengadilan, sekaligus penjara bawah tanah. Tapi kini, bangunan berwarna putih yang terlihat klasik ini beralih fungsi menjadi sebuah museum yang menyimpan beragam barang antik, mulai dari furnitur antik zaman Belanda, prasasti dan arca, hingga alat musik Gambang Kromong. Sedangkan pada bagian luar gedung terhampar sebuah lapangan yang dikenal dengan Lapangan Fatahillah. Pada akhir pekan lokasi ini ramai pengunjung. Biasanya mereka melakukan aktifitas bersepeda ontel, fotografi atau duduk santai sambil menikmati WiFi gratis. Jam operasional : Hari Selasa – Minggu mulai pukul 09.00 – 15.00 WIB Harga : Rp. 2.000,- untuk dewasa dan Rp. 1.000,- untuk anak Alamat : Jalan Taman Fatahillah No 2, Jakarta Barat. Untuk menjangkau tempat ini dari terminal Blok M naik bus Transjakarta koridor 1 jurusan Blok M – Kota dan turun di halte Kota kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki hingga Museum Fatahillah. 2. Museum Bank Indonesia   JalanJalanZeru🤩 #museumbankindonesia A post shared by @ anugrah.christine onJun 23, 2018 at 6:02am PDT Di masa Indonesia baru merdeka, Museum Bank Indonesia menjadi pusat pengendali ekonomi dan moneter. Awalnya bangunan ini adalah sebuah rumah sakit bernama Binnen Hospital. Kemudian dalam perjalanannya dialihfungsikan menjadi sebuah bank yang bernama De Javasche Bank pada tahun 1828. Kemudian sejak tahun 1962, bangunan ini sudah tidak lagi difungsikan menjadi kantor pusat Bank Indonesia dan beralihfungsi menjadi sebuah museum. Meskipun demikian, kondisi bangunannya hingga kini masih terlihat sangat kokoh dengan perpaduan antara bangunan klasik dan modern. Museum Bank Indonesia menggunakan teknologi multimedia, panel statistik, display elektronik, dan diorama untuk mengisahkan peranan Bank Indonesia dalam perekonomian bangsa. Selain itu, pengunjung dapat juga melihat berbagai koleksi menarik seperti uang rupiah dari masa ke masa. Jam operasional : Selasa-Kamis 08.30-14.30, Sabtu-Minggu 09.00-16.00, Jumat 08.30-11.00 WIB Harga : Gratis Alamat : Jalan Pintu Besar Utara No.4, Kota Jakarta Barat Untuk menjangkau tempat ini dari terminal Blok M naik bus Transjakarta koridor 12 jurusan Pluit – Tanjung Priok dan turun di halte Kali Besar Barat. [Baca juga : Menyusuri Budaya Tionghoa Tangerang] 3. Museum Seni Rupa dan Keramik   Museum Seni Rupa dan Keramik. 2007 #wonderfulindonesia #museum #museumsenirupadankeramik #arsitekturphotography #jakarta #streetphotographyindonesia #streetphotographerscommunity #streetphotographyinternational #aboutstreetphotography #lensculture #visionofpictures #bnw_demand #bnwphotography #noiretblancphotographie #blackandwhitephotography #magnumphotos #maklumfoto #architecture #jakarta A post shared by Aran Kulow (@arankulow) onJun 6, 2018 at 2:40pm PDT Tampak luar, Museum Seni Rupa dan Keramik terlihat mewah dengan corak arsitektur Eropa yang dilengkapi dengan pilar-pilar besar. Dan ketika memasuki bagian dalam, keindahan museum semakin bertambah. Pengunjung dapat menyaksikan sekitar 350 lukisan dan 1350 jenis keramik, baik dari nusantara, Asia, hingga Eropa. Bagi Anda yang menyukai karya seni lukis dan kerajinan tangan berbentuk keramik, tempat ini menjadi pilihan yang tepat untuk menambah pengetahuan. Di tempat ini, pengunjung juga dapat mempelajari tentang cara membuat keramik. Jam operasional : Selasa – Minggu mulai pukul 9.00 – 15.00 WIB Harga : Rp. 2.000,- untuk dewasa, Rp. 1.000,- Mahasiswa, Rp. 600,- anak dan pelajar Alamat : Jalan Pos Kota No.2, Jakarta Barat Untuk menjangkau tempat ini dari terminal Blok M naik bus Transjakarta koridor 12 jurusan Pluit – Tanjung Priok dan turun di halte Museum Fatahillah. 4. Toko Merah   Hei! serunya di jakarta.. ada banyak cerita.. macet dienakin aja.. • • • #tokomerah #kotatua #jakarta #indonesia #whpgetlost A post shared by Aditya Dharma Putranto (@aditjaws) onJun 23, 2018 at 3:09am PDT Jika sedang berada di wilayah Kali Besar, tidak jauh dari tempat itu ada sebuah bangunan yang berwarna merah yang dikenal dengan sebutan Toko Merah. Warnanya yang merah menyala memang menjadi daya tarik tersendiri bagi siapa saja yang melewati tepi sungai Ciliwung. Tapi sayangnya, Toko Merah adalah salah satu tempat di kawasan wisata Kota Tua yang tidak terbuka untuk publik luas. Pengunjung yang ingin bertandang ke tempat ini diharuskan mengurus perizinan yang diperlukan terlebih dahulu. Alamat : Jalan Kali Besar Barat 17, Jakarta Barat Untuk menjangkau tempat ini dari terminal Blok M naik bus Transjakarta koridor 12 jurusan Pluit – Tanjung Priok dan turun di halte Kali Besar Barat. 5. Jembatan Kota Intan   Minggu ini traveling ku gak jauh jauh cukup di ibu kota yang kata orang sangat bising dan macet. Tapi nyata nya ada juga tempat yang sepi dan nyaman buat bersantai. Sudah bertahun tahun aku di Jakarta tapi baru sekali ini aku bisa main ke tempat ini. Dan keturutan juga keinginan ku berfoto di tempat ini. Ada yang bertanya foto dimana itu? Nah aku kasih tau sekarang, itu lokasinya di kota tua dan tempat itu nama nya Jembatan Kota Intan Sunda Kelapa. Sejarahnya Jembatan ini sebenarnya sering mengalami pergantian nama sesuai pergantian zaman. Dan yang terakhir ini setelah Kemerdekaan nama nya Jembatan Kota Intan. Photo by @siska_endarwati #jakarta #wisatajakarta #kotatua #jembatankotaintan #traveling #traveler #instagram #tourismindonesia #like4like A post shared by TRAVEL AND LEISURE (@veronika.desi) onMar 18, 2018 at 4:48am PDT Jembatan yang satu ini merupakan satu-satunya jembatan sisa peninggalan zaman Kolonial Belanda yang ada di Jakarta. Jembatan Kota Intan ini awalnya adalah jembatan biasa yang dibangun pada tahun 1628 yang bernama Jembatan Engelse Brug atau Jembatan Inggris. Jembatan kayu ini memiliki panjang 30 meter dan lebar 4,43 meter. Jembatan tersebut berfungsi sebagai penghubung antara benteng Belanda (VOC) dan Inggris (IEC) yang saat itu berseberangan dan dibatasi oleh Kali Besar. Singkat cerita, pada tahun 1938 fungsi jembatan inipun diubah menjadi jembatan gantung. Tujuannya agar dapat diangkat untuk lalu lintas perahu dan mencegah kerusakan akibat banjir, namun bentuk dan gayanya tidak pernah diubah. Hingga kini Jembatan Kota Intan masih berdiri dengan kokoh dan berfungsi sebagai objek wisata. Jika akhir pekan, tempat ini banyak dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara. Harga : Gratis Alamat : Ancol, Pademangan, Jakarta Barat Untuk menjangkau tempat ini dari terminal Blok M naik bus Transjakarta koridor 1 jurusan Blok m – Kota. 6. Pelabuhan Sunda Kelapa   The fisherman. • • • • #pelabuhansundakelapa #fisherman #sundakelapaharbour #harbour #boat #ship #instagram A post shared by Buddy Trisatyo (@buddy.trisatyo) onJun 24, 2018 at 7:48pm PDT Pelabuhan Sunda Kelapa usianya lebih tua dari kota Jakarta. Pelabuhan ini sudah ada jauh sebelum Kota Jakarta terbentuk. Karena tempatnya yang strategis, sejak abad ke-12 pelabuhan ini sudah digunakan sebagai tempat persinggahan banyak kapal mancanegara yang datang untuk perdagangan. Selain itu, karena usianya inilah, Pelabuhan Sunda Kelapa udah mengalami lintas penguasa, mulai dari kerajaan Pajajaran, Portugis, Kerajaan Demak, dan Belanda. Sore hari ketika matahari mulai tenggelam adalah saat dimana pelabuhan ini terlihat begitu indah dan cantik. Tergambar jelas siluet kapal-kapal yang sedang bersandar di bibir dermaga. Harga : Gratis Alamat : kelurahan Penjaringan, kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara Untuk menjangkau tempat ini dari terminal Blok M naik bus Transjakarta koridor 1 jurusan Blok m – Kota dan dilanjutkan dengan menggunakan taxi. (Sumber: Artikel jakarta.panduanwisata.id, Foto vakansinesia.com)
...more

Mantap! Ini Dia Libur Lima Hari di Agustus 2023 yang Bisa Kamu Nikmati!

TripTrus.Com -  Bro, udah masuk Agustus 2023, nih! Bulan sejarah banget buat Indonesia. Eh, ada satu tanggal merah nih di bulan Agustus yang harus kita abadikan. Libur nasional, guys! Pemerintah udah tetapin tanggalnya dan kasih tahu lewat Surat Keputusan Bersama dari tiga menteri, yaitu Menag, Menaker, dan Menteri PANRB. Jadi, ada SKB baru yang ngegantikan yang lama buat atur libur nasional dan cuti bersama di tahun ini. Maklum aja, SKB nomor 624 Tahun 2023 sama nomor 2 Tahun 2023 jadi andalan. Nih, tanggal merah cuma ada satu di bulan Agustus ini dan cuma jatuh di hari biasa, yakni tanggal 17 Agustus, yang notabene adalah Hari Kemerdekaan RI. Mantap! [Baca juga : "TMII Makin Keren, Revitalisasi Selesai, Siap Bikin Gebrakan Di 18 Agustus!"] Tapi, ada cerita menarik nih yang sempet viral di medsos. Sebenernya kita bisa dapetin libur lima hari di bulan Agustus 2023 ini. Caranya gimana? Gampang! Kamu tinggal ambil cuti pada tanggal 16 Agustus 2023, Rabu, dan tanggal 18 Agustus 2023, Jumat. As simple as that, deh! Nah, ini dia detil libur lima hari di bulan Agustus 2023 yang bisa kamu nikmati: Rabu, 16 Agustus (ambil cuti), Kamis, 17 Agustus (libur tanggal merah) Hari Kemerdekaan RI, Jumat, 18 Agustus (ambil cuti), Sabtu, 20 Agustus dan Minggu, 21 Agustus 2023 (libur akhir pekan). Enak, kan? Jadi, dari SKB 3 Menteri tadi, totalnya kita bakal dapetin 16 hari libur nasional dan 11 hari cuti bersama di tahun 2023. Wow, puas banget!  (Sumber Foto @tawatchai07) 
...more

Yang Harus Diperhatikan Saat Cari Jodoh Waktu Liburan

TRIPTRUS - Liburan tak sekadar untuk melepas penat atau bersenang-senang. Liburan juga bisa jadi ajang traveler jomblo untuk mencari jodoh. Tapi sebelum 'terjun ke lapangan', berikut beberapa tips yang perlu disimak. Traveling sambil cari jodoh, kenapa tidak? Justru dengan begitu, Anda akan mendapatkan pasangan yang punya 1 hobi yakni traveling. Namun sebelum mencari, setidaknya ada 6 tips yang perlu Anda simak, berikut daftarnya:1. Pastikan Anda berada di tempat yang tepat Sah hukumnya jika Anda mencari jodoh saat sedang jalan-jalan di museum, atau kawasan Kota Tua, atau pinggir pantai. Tapi jangan sampai Anda mencari jodoh di tempat-tempat yang tidak sesuai seperti pura, kuil, atau tempat peribadatan lainnya.2. Kenali traveler yang pergi bareng pasangan Mencari jodoh saat traveling, boleh saja, asal jangan sampai merebut jodoh orang lain. Kenali traveler yang pergi bareng pasangan, entah itu berdua atau bersama rombongan. Jika mereka traveling bersama rombongan, biasanya 2 orang ini akan selalu berdekatan. Lebih baik, Anda cari traveler yang tampak sendirian atau pergi bersama teman-teman yang semuanya pria atau semuanya wanita.3. Kenali kewarganegaraan dan agamaJika Anda menginginkan hubungan serius, kewarganegaraan dan agama tak pelak jadi soal. Oleh karena itu kenali dulu kewarganeagaraannya, biasanya terlihat dari segi fisik. Soal agama, Anda bisa menerka-nerka agama mayoritas di negara tersebut. Jika hal itu tidak memberatkan, Anda boleh melanjutkan ke tahap selanjutnya.4. Ajak ngobrolNah, ini dia bagian terpenting dari cari jodoh saat traveling. Mulailah mendekat dengan mengajaknya ngobrol. Beberapa pertanyaan 'mainstream' tapi efektif adalah dari mana asalnya, berapa lama dia traveling, ke mana akan melanjutkan perjalanan. Usai itu Anda bisa ceritakan agenda traveling Anda sendiri, siapa tahu, ada 1 hari yang kosong untuk Anda mengajaknya pergi bersama.5. Buat itinerary 1 hari bersamaJika responnya positif, ajaklah untuk pergi bersama. Entah hari itu, entah keesokan harinya. Anda dan gebetan bisa menyambangi tempat yang belum kalian datangi sebelumnya. Jika dia punya banyak waktu luang, Anda juga bisa mengajaknya ikut paket tur 1 hari.6. Bertukar nomor ponsel, email, dan media sosialNah, ini dia langkah terakhir yang wajib Anda lakukan. Bertukar nomor ponsel, email, dan media sosial. Ini memudahkan Anda untuk berkomunikasi terutama jika Anda dan gebetan berasal dari 2 negara berbeda. Anda dan si dia juga bisa merencanakan perjalanan ke satu negara lainnya dalam waktu dekat. (Sumber: Artikel travel.detik.com Foto JKTjalanjalan)
...more

Jelajah Kawasan Kota Tua Jetayu Pekalongan

Siapa yang sudah pernah jalan-jalan di kota Pekalongan? Tahukah kamu bahwa Pekalongan punya kawasan kota tua? Seperti halnya kota tua di Jakarta atau Semarang, di kawasan Jetayu yang merupakan kota tuanya Pekalongan juga memiliki bangunan-bangunan khas kolonial. Jetayu adalah nama jalan di Pekalongan Utara. Dalam perkembangannya, Jetayu meliputi sejumlah wilayah yang bentuknya mirip alun-alun di sekitar jalan tersebut. Jika kamu tertarik menjelajah Pekalongan, ada baiknya dimulai dari kawasan ini. Mengapa? Di sinilah titik nol pulau Jawa dan asal muasal kota Pekalongan dimulai. Ada apa saja di kawasan Jetayu Pekalongan? 1. Lapangan Jetayu (Foto ohelterskelter.com) Yang pertama kali saya ketahui dari Jetayu adalah lapangannya. Bukan lapangan bola atau lapangan badminton ya, lapangan jetayu adalah tanah lapang yang merupakan titik tengah dari kawasan ini. Bisa dibilang, lapangan jetayu merupakan salah satu landmark kota Pekalongan. Jangan lupa berfoto di ikon huruf B A T I K ya…kalau main ke sini. Penataan lapangan jetayu masih belum tertata rapi memang. Pedagang kaki lima, parkir di bahu jalan, tapi tetap menarik lho untuk disambangi. Jika malam datang, kamu bisa menyewa becak hias dan berkeliling kawasan jetayu. 2. Tugu MyPaal (Foto alvianfoto.wordpress.com) Di pinggiran lapangan Jetayu sebelah selatan, terdapat tugu kecil setinggi kurang lebih 1 meter. Di tugu ini terdapat tulisan Mypaal yang konon adalah titik nol pulau jawa (tepat di tengah pulau jawa). 3. Museum Batik (Foto kota-kreatif.blogspot.com) Ikon kota Pekalongan lain di kawasan jetayu adalah museum batik. Ada apa saja di sini? Ada koleksi batik dari berbagai daerah di tanah air, tidak hanya Pekalongan. Koleksi batik para tokoh penting di negeri ini juga ada lho. Yang menarik dari museum batik adalah bagian workshop membatiknya. Pengunjung berkesempatan untuk membatik secara langsung dengan arahan instruktur secara gratis. Jam operasional museum sampai pukul 3 sore saja ya, paling pas memang pagi ke sininya. Masuknya bayar? Iya, cukup 5000 saja. Seluruh area museum dilengkapi CCTV, jangan macam-macam deh hehhe. Ada aturan kamu tidak boleh memotret di dalam ruang pamer museum, jadi sebaiknya sembunyikan kameramu *ups. 4. Masjid Al-ikhlas (Foto wikimasjid.wordpress.com) Tepat di samping museum batik Pekalongan, ada masjid yang cukup menarik perhatian. Kubah emas dan desainnya benar-benar mirip di almanak. Toilet, kamar mandi, tempat wudhu, dan tempat sholatnya nyaman lho. Jangan lupa tetap waspada menjaga barang-barang pribadi saat beribadah. 5. Gereja Kristen Indonesia (Foto stpetruspekalongan.blogspot.com) Di sebelah utara lapangan Jetayu, ada bangunan berpilar tinggi warna putih. Itulah GKI Pekalongan yang menurut saya arsitektur luarnya tak bolehi dilewatkan untuk difoto. Untuk memasuki area gereja kita perlu ijin terlebih dahulu ke petugas keamanan. 6. Kantor Pos Pekalongan (Foto kbmahadislam.blogspot.com)Lokasinya di arah barat lapangan jetayu. Bangunan yang berdesain art deco ini masih digunakan lho untuk kantor pos besar Pekalongan. 7. Pabrik Limun (Foto akberpekalongan.wordpress.com)Soda kampung alias limun alias orson masih establised lho di Pekalongan. Lokasi pabriknya di belakang museum batik. Berjalan kaki saja lewat sebelah utara museum dan 100m ke depan kami akan menemukan bangunan khas jaman dulu yang menarik perhatian. Bukan cuma minumannya yang otentik dari jaman dulu, tempatnya pun demikian. Kaya akan nuansa heritage. Sudah siap menjelajah kawasan kota tua Jetayu Pekalongan? Yuk…mari.....!!! (Sumber: Artikel pekalongankita.wordpress.com Foto lifestyle.liputan6.com)
...more

Ada Kampung Wisata di Yogyakarta

Kepala Bidang Objek dan Daya Tarik Wisata Disparbud Kota Yogya Budi Santoso mengatakan, tahun ini pihaknya menggulirkan program one village one hotel untuk meningkatkan kunjungan dan lama tinggal wisatawan di Yogyakarta. Program ini baru  menyasar tiga kampung wisata sebagai percontohan. Ketiga kampung wisata tersebut aadala Rejowinangun, Muja Muju dan Pakualaman. "Program ini muaranya untuk membangun kemitraan dengan hotel sebagai salah satu industri pariwisata. Ke depan sinergi itu bisa diperluas hingga menyasar seluruh kampung wisata," ujarnya, Ahad (4/9). Melalui kemitraan tersebut, diharapkan perhotelan bisa menjadi bapak asuh bagi kampung wisata setempat. Pengelola kampung wisata membangun paket wisata yang kemudian dipasarkan oleh hotel bagi setiap tamu yang datang. Selain itu, berbagai agenda hotel diharapkan juga mampu digelar di kampung wisata. Dengan pola itu juga kata dia,  manajemen pengelolaan kampung wisata akan terus berbenah sesuai kebutuhan wisatawan. Tidak seperti saat ini, banyak pengelola yang kurang fokus sehingga terkesan tidak siap ketika ada kunjungan.  Sementara Ketua Forum Komunikasi Kampung Wisata Kota Yogya Sigit Istiarto mengaku, Kota Yogyakarta saat ini sudah berdiri 17 kampung wisata . Namun dari jumlah itu baru lima kampung yang sudah mandiri. keberadaan paket wisata serta tingkat kunjungan yang sudah eksis. (Sumber: Artikel republika.co.id Foto transmojo.blogspot.com)
...more

ButikTrip.id
remen-vintagephotography
×

...