shop-triptrus



Banda Neira, dari Lumbung Rempah Kini Tempat Wisata Sejarah

TripTrus.Com - Dulu Banda Neira dan pulau-pulau di kepulauan Banda mengundang Bangsa Eropa dengan rempah-rempah. Tapi kini dengan wisata sejarah. Persis seperti yang tertera di buku sejarah, Bangsa Eropa datang ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah. Dimulai ekspedisi Portugis dan Spanyol, sampai pendudukan Belanda yang menyebabkan pertumpahan darah. Salah satu tempat penghasil rempah yang menjadi rebutan yaitu Kepulauan Banda di Maluku tengah. Tempat di mana pohon-pohon pala berkualitas tinggi tumbuh sebagai primadona. Banda Neira merupakan salah satu pulau di Kepulauan Banda. Secara administratif, Banda Neira terbagi dalam 6 desa, yakni Dwiwarna, Kampung Baru, Merdeka, Nusantara, Rajawali, dan Tanah Rata. Banda Neira pernah menjadi pusat perdagangan pala dan fuli dunia. Pada 1621, Kongsi Dagang atau Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) membangun kota di sana dengan membantai penduduk Banda untuk mendapatkan pala. Hingga saat ini, banyak bangunan bersejarah sisa pendudukan Bangsa Eropa di Banda. Seperti Benteng Belgica di Neira dan Benteng Hollandia di Lonthoir, Banda Besar. Tidak hanya dua benteng tersebut, beberapa peninggalan seperti Benteng Concordia, Benteng Nassau dan Benteng Revengie juga siap membawa Sahabat Sporto kembali ke abad 17an. Selain itu, di Neira juga terdapat Istana Mini yang pernah ditempati gubernur jenderal pertama di Indonesia, yaitu Joen Pieterszoen Coen. Istana tersebut konon dibangun Belanda satu tahun sebelum didirikan Istana Merdeka dan Gedung Putih di Bogor. Di sekitar Neira, ada pulau-pulau kecil yang juga memendam sejarah dan menarik untuk ditelisik. Seperti Pulau Hatta yang pernah menjadi tempat pengasingan Wakil Presiden pertama Indonesia Mohammad Hatta dan Pulau Syahrir, tempat yang begitu sunyi bagi tokoh kemerdekaan Sutan Syahrir. Jadi, Jika dulu Bangsa Eropa datang Banda Neira untuk mencari rempah-rempah, sudah selayaknya saat ini Bangsa Indonesia melancong untuk berwisata sejarah. Penasaran merasakan sensasi kembali ke abad ke-17? (Sumber: Artikel sportourism.id/Suki Asmarandana Foto pesonaindonesia)
...more

Sensasi Perpaduan Kopi, Kuliner, dan Wisata Merapi

TripTrus.Com - Ternyata ada keterkaitan antara kopi, kuliner, dan wisata. Buktinya, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), melirik Kedai Kopi Merapi di Dusun Petung, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan. Tak main-main memang, kedai kopi itu dijadikan potensi wisata kuliner yang prospektif di daerah tersebut karena diminati wisatawan mancanegara dan nusantara. "Kedai Kopi Merapi ini sangat potensial menjadi wisata kuliner minat khusus andalan di Kabupaten Sleman," ucap Kepala Dinas Pariwisata, Kabupaten Sleman, Sudarningsih, di Sleman, Jumat, 20 April 2018, dilansir Antara.       View this post on Instagram Kopi adalah media . . #kedaikopimerapi #kopimerapi #jogja #bukantraveler #enjoythefreedom A post shared by vanz (@van_iponkz) onJul 18, 2018 at 2:26am PDT Menurutnya, Dinas Pariwisata berkomitmen untuk terus mempromosikan Kedai Kopi Merapi ini sebagai potensi wisata kuliner andalan di Kabupaten Sleman. "Wisatawan di lereng Merapi di kawasan Kaliurang maupun Lava Tour Cangkringan dapat menikmati kopi khas lereng Gunung Merapi di kedai ini setelah menikmati suasana alam dengan jip wisata Merapi," katanya. [Baca juga : "Begini Kolaborasi Petani Kopi Robusta Dengan Dinas Pariwisata"] Ia menjelaskan, saat ini Kopi Merapi sudah banyak dikenal di masyarakat luas baik lokal Sleman, DIY, luar daerah, hingga mancanegara. "Bahkan, saat ini, Bupati Sleman Sri Purnomo sedang mempromosikan kopi Merapi ini di Finlandia karena negara tersebut tertarik dengan rasa maupun keunikan kopi Merapi," katanya. Pengelola Kedai Kopi Merapi, Sumijo mengatakan, saat ini, pengunjung di Kedai Kopi Merapi sudah mulai ramai didatangi berbagai kalangan. "Ada dari masyarakat biasa, pejabat, pengusaha, selebritas, dan kalangan artis banyak yang berkunjung ke sini," ujarnya. Awal Mula Desa Wisata Kopi Rata-rata dalam satu bulan pengunjung di Kedai Kopi Merapi ini mencapai 10 ribu lebih. Sedangkan yang paling ramai biasanya pada akhir pekan dan musim liburan. "Kalau omzet per bulan bisa mencapai Rp 180 juta dari penjualan minuman kopi, bubuk kopi, berbagai makanan khas Merapi maupun suvenir," Sumijo memaparkan. Awal mula kedai kopi berdiri, yakni dari usaha perkebunan kopi yang banyak digeluti masyarakat Dusun Petung sebelum erupsi Merapi pada 2010. "Dusun Petung awalnya memang disiapkan sebagai desa wisata kopi karena memang dusun ini ada kebun kopi. Kemudian, kami berinisiatif untuk mendirikan kedai kopi," katanya. Rintisan Desa Wisata Petung sebelum sempat dibuka, kedai tersebut sudah ada terlebih dahulu sebelum terkena bencana erupsi Merapi 2010 yang menghancurkan bangunan kedai maupun kebun kopi di daerah ini. "Setelah erupsi kami bersihkan semua. Baru dibuka lagi pada 2012. Seiring berjalannya waktu, Kopi Merapi semakin dikenal dan disukai masyarakat," ucapnya. Pengelola Kedai Kopi Merapi akan terus membuat inovasi-inovasi untuk menarik wisatawan. Satu di antaranya akan membuat destinasi wisata baru dengan konsep Wisata Edukasi Kopi. Nantinya, wisatawan akan diajak melihat proses pembuatan kopi mulai dari budi daya, pengolahan hingga teknik penyeduhan kopi. "Nanti pengunjung bisa camping, outbound, dan tracking dengan tema kopi," katanya. (Sumber: Artikel-Foto liputan6.com)
...more

Mudik Tapi Tidak Bosan: Tips Menghabiskan Waktu Liburan Lebaran di Kota Asal

TripTrus.Com - Halo, Sobat Triptrus! Lebaran selalu menjadi momen yang sangat dinanti-nanti oleh masyarakat Indonesia, terutama untuk merayakannya bersama keluarga di kampung halaman. Namun, kadangkala saat tiba di kota asal, kita merasa bosan karena kurangnya kegiatan selama liburan. Oleh karena itu, dalam artikel ini, akan dibahas beberapa tips untuk menghabiskan waktu liburan Lebaran di kota asal tanpa merasa bosan. Berikut adalah beberapa tipsnya:       View this post on Instagram A post shared by Berita Daerah Nasional (@mediapromodaerah) 1. Menjelajahi Kuliner Lokal Kota asal biasanya memiliki kuliner khas yang berbeda dari kota lainnya. Cobalah untuk menjelajahi kuliner lokal dan mencicipi makanan yang belum pernah dicoba sebelumnya. 2. Berolahraga Manfaatkan waktu liburan Lebaran untuk berolahraga di tempat-tempat olahraga di kota asal seperti lapangan atau taman. 3. Menjelajahi Tempat Wisata Cobalah untuk menjelajahi tempat-tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi di kota asal, mulai dari objek wisata alam hingga objek wisata sejarah atau budaya. 4. Mengunjungi Kerabat atau Teman Gunakan waktu liburan Lebaran untuk mengunjungi kerabat atau teman yang sudah lama tidak bertemu, sehingga selain berkumpul bersama, kita juga bisa mempererat hubungan dengan mereka. 5. Belajar Hal Baru Manfaatkan waktu liburan Lebaran untuk belajar hal-hal baru seperti memasak makanan khas dari kota asal atau belajar menggambar melalui kelas online. 6. Berbelanja Manfaatkan waktu luang untuk berbelanja oleh-oleh di pusat perbelanjaan atau di pasar tradisional. [Baca juga : "Ide Wisata Liburan Lebaran Yang Seru: 5 Destinasi Populer Di Indonesia"] 7. Menghadiri Acara Budaya atau Agama Manfaatkan momen Lebaran untuk menghadiri acara budaya atau agama yang ada di kota asal dan memperdalam pengetahuan kita tentang budaya atau agama, serta merasakan suasana Lebaran yang berbeda dari kota tempat tinggal kita. Semoga tips-tips tersebut bisa membantu Sobat Triptrus menghabiskan waktu liburan Lebaran di kota asal tanpa merasa bosan. Selamat menikmati momen Lebaran dan menikmati waktu berkumpul bersama keluarga dan kerabat terdekat di kota asal! (Sumber: Artikel Shalahudin Hikam Al Ayubi Foto @eventpemalang) 
...more

Kunjungi Tempat-Tempat Ini Saat Berwisata Ramadhan, Dijamin Seru!

TRIPTRUS - Dari museum hingga wisata religi, berikut lima ide wisata menarik untuk dilakukan di bulan Ramadhan. Siapa bilang bulan Ramadhan menjadi penghalang untuk berjalan-jalan? Meskipun tengah berpuasa, bukan berarti aktivitas jadi terbatas, termasuk jalan-jalan. Tapi, tentu saja tidak semua tempat bisa dikunjungi selama berpuasa. Berikut lokasi-lokasi asyik yang bisa dijadikan pilihan berwisata kala berpuasa di Bulan Ramadhan. 1. Museum Berkunjung ke museum bisa dijadikan pilihan bagi Anda yang berpuasa tapi tetap ingin berwisata. Selain dapat mempelajari sejarah serta rupa-rupa barang yang ada di sana, mengunjungi museum tidak akan menyita banyak tenaga dibanding berwisata di luar ruangan. 2. Perpustakaan Siapa bilang berwisata harus pergi ke obyek wisata umum di daerah kita? Perpustakaan juga bisa jadi tujuan wisata sambil menghabiskan waktu dengan membaca buku-buku yang ada. Anda bisa kunjungi perpustakaan umum di daerah Anda, selain mendapat ilmu, perpustakaan juga jadi sarana wisata gratis yang patut dicoba di Bulan Ramadhan.  3. Pameran atau Bazaar Ramadhan Tak dipungkiri, selama Ramadhan kehadiran bazar serta pameran akan menjamur. Bazar tersebut menjajakan aneka rupa barang, mulai dari sembako, pakaian, hingga kue-kue lebaran. Meskipun dijual dengan harga relatif lebih murah, jangan berlebihan menghabiskan uang untuk berbelanja di bazar Ramadhan ini. 4. Wisata Religi Sembari menimba pahala di bulan suci, tak ada salahnya untuk wisata religi dengan mengunjungi masjid. Banyak hal yang bisa dipelajari, seperti belajar sejarah, mengagumi bentuk bangunan masjid, hingga mendalami ilmu agama. Selain memberikan kesejukan tersendiri, Anda juga bisa menambah pahala dengan mengaji sambil menunggu waktu berbuka. 5. Ngabuburit Bisa dibilang kegiatan ini jadi hal favorit yang dilakukan masyarakat saat Ramadhan. Kunjungi taman atau alun-alun di daerah Anda untuk menghabiskan sore sambil menunggu waktu berbuka. Biasanya para penjual juga siap menjajakan aneka takjil atau makanan pembuka di sekitar lokasi ngabuburit. (Sumber: Artikel kompas.com Foto hasanzainuddin.wordpress.com)  
...more

Asyiknya Jalan-jalan Wisata Budaya, Cek Destinasi Keren Ini, Bro!

TripTrus.Com - Nah, buat yang lagi ngeplan liburan, gue punya nih rekomendasi tempat-tempat keren buat wisata budaya. Sebelum mulai rencanain trip, cek dulu info tentang destinasi yang kamu mau kunjungi, biar nggak nyasar.       View this post on Instagram A post shared by R O Y G Y L A N G (@roy_gylang) Berikut ini beberapa tempat asyik yang bisa kamu masukin ke dalam list perjalananmu: 1. Museum Ullen Sentalu, Yogyakarta Yogyakarta memang udah terkenal banget sebagai destinasi wisata. Kalo kamu suka yang berbau budaya, cobain deh mampir ke Museum Ullen Sentalu. Di sini kamu bakal diajak jalan-jalan sejarah Kerajaan Mataram yang akhirnya jadi awal mula Keraton Solo dan Yogyakarta di Jawa Tengah. 2. Istana Tirta Gangga, Bali Bali emang hits banget buat liburan, apalagi pantainya dan kulinerannya. Tapi kalo kamu pengen cari destinasi budaya, coba deh mampir ke Istana Tirta Gangga. Ini istana peninggalan Kerajaan Karangasem. Selain sejarahnya yang menarik, pemandangan dan taman airnya juga bikin hati adem. 3. Desa Adat Ratenggaro, Sumba Buat penggemar budaya, ngunjungi desa adat itu wajib banget. Salah satunya tuh Desa Adat Ratenggaro di Sumba. Di sini kamu bisa dapetin pengalaman budaya zaman megalitikum dengan 304 kuburan batu megalitikum. Selain itu, kamu juga bisa nyoba baju adat dan liat rumah adat setinggi 15 meter. [Baca juga : "5 Tempat Keren Buat Nongkrong Yang Punya Budaya Unik Di Indo!"] 4. Desa Penglipuran, Bali Bali juga punya desa adat yang udah terkenal banget sebagai destinasi budaya, namanya Desa Penglipuran. Di sini, budaya tradisional Bali masih kuat banget dalam kehidupan sehari-hari. Nyaksikan mereka menjalankan tradisi di era modern tuh pasti seru banget, baik buat turis lokal maupun internasional. 5. Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Buat yang tinggal di Jakarta dan mau merasakan wisata budaya tapi waktu terbatas, tenang aja. Taman Mini Indonesia Indah bisa jadi pilihan menarik. Di sini ada anjungan dari seluruh Indonesia yang representatif. Selain itu, ada kereta gantung dan atraksi seru lainnya yang bisa kamu nikmatin. Jadi, gak ada alasan buat bosen atau gak tahu mau ngapain lagi, kan? Yuk, atur rencana jalan-jalan ke tempat-tempat keren ini sekarang juga! (Sumber Foto @dhevyfransisca) 
...more

10 Candi Termegah di Indonesia, Yuk Dikunjungi!

TripTrus.Com - Di Indonesia, terdapat banyak sekali peninggalan sejarah di masa lampau. Salah satunya Candi, banyak candi-candi yang merupakan peninggalan masa kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia. Sebagi generasi penerus, wajib bagi kita untuk melestarikan sejarah yang mulai terlupakan. Selain sebagai peninggalan sejarah, saat ini candi merupakan salah satu destinasi wisata yang cocok dikunjungi untuk belajar sejarah. Berikut 10 candi termegah di Indonesia: 1. Candi Cetho - Karanganyar, Jawa Tengah       View this post on Instagram Udah punya rencana buat weekend besok..????tag kancamu sing ngajak lungo Candi Ceto merupakan candi bercorak agama Hindu yang diduga kuat dibangun pada masa-masa akhir era Majapahit (abad ke-15 Masehi). Lokasi candi berada di lereng Gunung Lawu pada ketinggian 1496 m di atas permukaan laut, dan secara administratif berada di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Kompleks candi digunakan oleh penduduk setempat dan juga peziarah yang beragama Hindu sebagai tempat pemujaan. Candi ini juga merupakan tempat pertapaan bagi kalangan penganut kepercayaan asli Jawa/Kejawen. (wikipedia) . . Dibuka setiap hari Jam 07.00 - 17.00 WIB HTM : Rp.8000,- (Domestik/lokal) Rp.25.000 (mancanegara/asing) ๐Ÿ“ท@theopranindya . . . . ๐Ÿ“ŒCandi Cetho, Karanganyar, Jawa Tengah #candiceto #candicetho #candikaranganyar #wisatausa #wisataungaran #eventungaran #exploreungaran #visitungaran #kulinerungaran #wisatabandungan #wisataambarawa #exploreambarawa #visitambarawa #kulinerambarawa #wisatasalatiga #eventsalatiga #exploresalatiga #visitsalatiga #kulinersalatiga #wisatasemarang #ungaranhits #ungaranhitz #ambarawahitz #ambarawahits #salatigahitz #salatigahits #eventsemarang #exploresemarang A post shared by WISATA UNGARAN SALATIGA AMB (@wisatausa) onFeb 14, 2019 at 7:07pm PST Candi Ceto candi bercorak agama Hindu yang diduga kuat dibangun pada masa-masa akhir era Majapahit (abad ke-15 Masehi). Lokasi candi berada di lereng Gunung Lawu pada ketinggian 1496 m di atas permukaan laut, dan secara administratif berada di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar. Kompleks candi digunakan oleh penduduk setempat dan juga peziarah yang beragama Hindu sebagai tempat pemujaan. Candi ini juga merupakan tempat pertapaan bagi kalangan penganut kepercayaan asli Jawa/Kejawen. Laporan ilmiah pertama mengenai Candi Ceto dibuat oleh Van de Vlies pada tahun 1842. A.J. Bernet Kempers juga melakukan penelitian mengenainya. Ekskavasi (penggalian) untuk kepentingan rekonstruksi dan penemuan objek terpendam dilakukan pertama kali pada tahun 1928 oleh Dinas Purbakala (Commissie vor Oudheiddienst) Hindia Belanda. Berdasarkan keadaannya ketika reruntuhannya mulai diteliti, candi ini diperkirakan berusia tidak jauh berbeda dari Candi Sukuh, yang cukup berdekatan lokasinya. 2. Candi Gedong Songo - Kabupaten Semarang, Jawa Tengah       View this post on Instagram I hate pink ๐Ÿ˜ฅ . . ๐ŸŒŽ Candi Gedong Songo, Semarang ๐Ÿ“ธ @adi_mrizal . . #NatGeoIndonesia @natgeoindonesia #voyaged @voyaged #moodygrams #awesomelifestyle @artofvisuals #artofvisuals #livefolk #folkgreen @folkindonesia #livefolkindonesia #folkscenery @beautifuldestinations #beautifuldestinations #wonderfulindonesia #exploreindonesia @agameoftones #AGameOfTones #stayandwander #TravelAwesome #AwesomeLifeStyle #Indonesia #discoverearth #instagram @instagram #DestinationEarth #Discover_Earthpix @earthfocus #earthfocus @earthofficial #earthofficial @destination.earth #destinationearth @stayandwander A post shared by ATIKA MUTHMAINNAH (@atika_muth) onAug 20, 2018 at 5:20am PDT Candi Gedong Songo adalah nama sebuah komplek bangunan candi peninggalan budaya Hindu yang terletak di desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia tepatnya di lereng Gunung Ungaran. Di kompleks candi ini terdapat sembilan buah candi. Candi ini diketemukan oleh Raffles pada tahun 1804 dan merupakan peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9 (tahun 927 masehi). Candi ini memiliki persamaan dengan kompleks Candi Dieng di Wonosobo. Candi ini terletak pada ketinggian sekitar 1.200 m di atas permukaan laut sehingga suhu udara disini cukup dingin (berkisar antara 19-27 °C) Lokasi sembilan candi yang tersebar di lereng Gunung Ungaran ini memiliki pemandangan alam yang indah. Selain itu, objek wisata ini juga dilengkapi dengan pemandian air panas dari mata air yang mengandung belerang, area perkemahan, dan wisata berkuda. Untuk menempuhnya, diperlukan perjalanan sekitar 40 menit dari Kota Ambarawa dengan jalanan yang naik, dan kemiringannya sangat tajam (rata-rata mencapai 40 derajat). Lokasi candi juga dapat ditempuh dalam waktu 10 menit dari objek wisata Bandungan. 3. Kompleks Candi Dieng - Dieng, Jawa Tengah       View this post on Instagram #candiarjuna #komplekcandidieng #potongrambutgembel #ritual A post shared by @ zenastri onAug 3, 2015 at 6:52am PDT Kompleks Candi Dieng adalah kelompok kompleks candi Hindu abad ke-7 terletak di Dataran Tinggi Dieng, dekat Wonosobo, Jawa Tengah, Indonesia. Bangunan-bangunan ini berasal dari Kerajaan Kalingga. Dataran tinggi ini adalah tempat berdirinya delapan candi Hindu kecil yang merupakan salah satu bangunan keagamaan tertua yang masih bertahan yang pernah dibangun di Jawa. Nama sebenarnya dari candi tersebut, sejarah, dan raja yang bertanggung jawab atas pembangunan candi-candi ini tidak diketahui. Hal ini karena kelangkaan data dan prasasti yang terkait dengan pembangunan candi-candi ini. Penduduk Jawa lokal menamakan setiap candi sesuai dengan tokoh wayang Jawa, kebanyakan diambil dari epos Mahabharata. Tidak jelas kapan candi-candi tersebut dibangun, dan diperkirakan berkisar dari pertengahan abad ke-7 sampai akhir abad ke-8 Masehi; mereka merupakan bangunan menhir tertua yang diketahui di Jawa Tengah. Mereka semula diperkirakan berjumlah 400 namun hanya delapan yang tersisa. Setelah mempelajari gaya arsitektur candi Jawa, arkeolog mengelompokkan candi-candi Dieng dalam gaya Jawa Tengah bagian Utara, bersama dengan candi-candi Gedong Songo, dan sampai batas tertentu juga mencakup Candi Badut Jawa Timur, dan Candi Cangkuang dan Bojongmenje Jawa Barat, dan mengemukakan bahwa semua candi ini dibangun dalam periode yang sama, berkisar antara abad ke-7 sampai abad ke-8. Sebuah prasasti yang ditemukan di dekat Candi Arjuna di Dieng bertarikh sekitar tahun 808-809 M, yang merupakan contoh aksara Jawa kuno tertua yang masih bertahan, yang mengungkapkan bahwa candi Dieng terus dihuni dari pertengahan abad ke-7 sampai awal abad ke-9. 4. Candi Borobudur - Magelang, Jawa Tengah       View this post on Instagram Keep your face towards the sunshine and shadows will fall behind you ๐Ÿงก . #speechless #sunriseview #jogja #girlaroundworld #jogjatrip #wonderfuljogja #globelletravel #exploreyogyakarta #sunrisesky #candiborobudur #wearetravelgirls #yogyakarta #girldiscoverers #sheisnotlost #dametraveler #sky_perfection #girlswhotravel #travelgirl #jogjakarta #girlsmusttravel #darlingescapes #borobudursunrise #sunriselovers #skylovers #girlsthatwander #borobudurtemple #shetravels #borobudur #girlsdreamtravel #explorerbabes A post shared by Yvette Lisanne โœˆ (@yvettheworld) onFeb 17, 2019 at 10:59am PST Candi Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini terletak kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia[1][2], sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia. Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14 seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa serta mulai masuknya pengaruh Islam. Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa. Sejak saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran (perbaikan kembali). Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun waktu 1975 hingga 1982 atas upaya Pemerintah Republik Indonesia dan UNESCO, kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia. Borobudur kini masih digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan; tiap tahun umat Buddha yang datang dari seluruh Indonesia dan mancanegara berkumpul di Borobudur untuk memperingati Trisuci Waisak. Dalam dunia pariwisata, Borobudur adalah objek wisata tunggal di Indonesia yang paling banyak dikunjungi wisatawan. 5. Candi Ratu Boko - Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta       View this post on Instagram Coba sebutkan nama-nama candi yang ada di Jogja yang kamu ketahui! ๐Ÿ˜ • Explore eksotika Jogja photo by @ngeliasalim taken at Candi Ratu Boko, Yogyakarta ๐Ÿ“ • โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž– Gunakan hastag #eksotikajogja untuk membagikan pengalaman wisata eksotismu di Yogyakarta ๐Ÿ’• โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž–โž– • #pesonaindonesia #pesonaalam #pesonaid_travel #indotravellers #explorenusantara #thisisindonesia #wonderfulindonesia #indonesiaituindah #livefolkindonesia #hellonusantara #instanusantara #instapetualang #penikmatalam #panoramaindonesia #keindahanalam #pesonaairterjunindonesia #pecintaalamindonesia #pejalansantai #sebataspendaki #instapetualangindonesia #penjelajahgunung #idpendaki #wisatajogja #pesonajogja #candiratuboko A post shared by Wisata Jogja | Eksotika Jogja (@eksotika_jogja) onMar 15, 2019 at 3:35am PDT Situs Ratu Baka atau Candi Boko adalah situs purbakala yang merupakan kompleks sejumlah sisa bangunan yang berada kira-kira 3 km di sebelah selatan dari kompleks Candi Prambanan, 18 km sebelah timur Kota Yogyakarta atau 50 km barat daya Kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Situs Ratu Baka terletak di sebuah bukit pada ketinggian 196 meter dari permukaan laut. Luas keseluruhan kompleks adalah sekitar 25 ha. Situs ini menampilkan atribut sebagai tempat berkegiatan atau situs permukiman, namun fungsi tepatnya belum diketahui dengan jelas.[2] Ratu Boko diperkirakan sudah dipergunakan orang pada abad ke-8 pada masa Wangsa Sailendra (Rakai Panangkaran) dari Kerajaan Medang (Mataram Hindu). Dilihat dari pola peletakan sisa-sisa bangunan, diduga kuat situs ini merupakan bekas keraton (istana raja). Pendapat ini berdasarkan pada kenyataan bahwa kompleks ini bukan candi atau bangunan dengan sifat religius, melainkan sebuah istana berbenteng dengan bukti adanya sisa dinding benteng dan parit kering sebagai struktur pertahanan. Sisa-sisa permukiman penduduk juga ditemukan di sekitar lokasi situs ini. Nama "Ratu Baka" berasal dari legenda masyarakat setempat. Ratu Baka (bahasa Jawa, arti harafiah: "raja bangau") adalah ayah dari Loro Jonggrang, yang juga menjadi nama candi utama pada kompleks Candi Prambanan. Kompleks bangunan ini dikaitkan dengan legenda rakyat setempat Loro Jonggrang. 6. Candi Ijo - Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta       View this post on Instagram ๐˜ˆ๐˜ด ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ ๐˜ด๐˜ถ๐˜ฏ ๐™›๐™–๐™ก๐™ก๐™จ ๐ŸŒ… . . ๐Ÿ“ธ: @andrewtaswin / #๐Ÿ˜‡โœˆ๏ธ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ A post shared by Angelia Salim (@ngeliasalim) onMar 19, 2019 at 3:26am PDT Candi Ijo adalah sebuah kompleks percandian bercorak Hindu, berada 4 kilometer arah tenggara dari Candi Ratu Boko atau kira-kira 18 kilometer di sebelah timur kota Yogyakarta. Candi ini diperkirakan dibangun antara kurun abad ke-10 sampai dengan ke-11 Masehi pada saat zaman Kerajaan Medang periode Mataram. Kompleks percandian Ijo dibangun pada punggungan bukit yang disebut Gumuk/Bukit Ijo. Nama ini telah disebut dalam prasasti Poh berangka tahun 906 Masehi berbahasa Jawa Kuno, dalam penggalan " ... anak wanua i wuang hijo ..." (anak desa, orang Ijo). Secara keseluruhan, kompleks candi merupakan teras-teras berundak, dengan bagian terbawah di sisi barat dan bagian tertinggi berada pada sisi timur, mengikuti kontur bukit. Kompleks percandian utama berada pada ujung timur. Di bagian barat terdapat reruntuhan bangunan candi yang masih dalam proses ekskavasi dan belum dipugar. Setelah disela oleh kebun kecil, terdapat teras yang lebih tinggi dengan cukup banyak reruntuhan yang diperkirakan berasal dari sekumpulan candi-candi pemujaan kecil (candi perwara). Salah satu candi ini telah dipugar pada tahun 2013. 7. Candi Plaosan - Klaten, Jawa Tengah       View this post on Instagram Discover stuning experience at Plaosan Temple, Kalasan - Yogyakarta Captured by @syahdiea __________________________________________________ . ๐ŸŒ ๐Ÿ‘ฌ ๐ŸŒฟ ๐Ÿ“ท ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ . Be a 'Responsible Traveler' and respect for the destinations we visit. Help sustain the natural and cultural beauty of a destination by leaving it untouched and by reducing your use and waste of precious resources such as water, food and energy. __________________________________________________ . Tag your best discovery #DiscoverIndonesia #DiscoverYogyakarta ________________________________________________ A post shared by DISCOVER INDONESIA™ (@discoverindonesia) onMar 20, 2019 at 12:08am PDT Candi Plaosan  adalah sebutan untuk kompleks percandian yang terletak di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Candi ini terletak kira-kira satu kilometer ke arah timur-laut dari Candi Sewu atau Candi Prambanan. Adanya kemuncak stupa, arca Buddha, serta candi-candi perwara (pendamping/kecil) yang berbentuk stupa menandakan bahwa candi-candi tersebut adalah candi Buddha. Kompleks ini dibangun pada abad ke-9 oleh Raja Rakai Pikatan dan Sri Kahulunan pada zaman Kerajaan Medang, atau juga dikenal dengan nama Kerajaan Mataram Kuno. Kompleks Candi Plaosan terdiri atas Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Pada masa lalu, Kompleks percandian ini dikelilingi oleh parit berbentuk persegi panjang. Sisa struktur tersebut masih bisa dilihat sampai saat ini di bagian timur dan barat candi. Kompleks Candi Plaosan Lor memiliki dua candi utama. Candi yang terletak di sebelah kiri (di sebelah utara) dinamakan Candi Induk Utara dengan relief yang menggambarkan tokoh-tokoh wanita, dan candi yang terletak di sebelah kanan (selatan) dinamakan Candi Induk Selatan dengan relief menggambarkan tokoh-tokoh laki-laki. Di bagian utara kompleks terdapat masih selasar terbuka dengan beberapa arca buddhis. Kedua candi induk ini dikelilingi oleh 116 stupa perwara serta 50 buah candi perwara, juga parit buatan. Pada masing-masing candi induk terdapat 6 patung/arca Dhyani Boddhisatwa. Walaupun candi ini adalah candi Buddha, tetapi gaya arsitekturnya merupakan perpaduan antara agama Buddha dan Hindu. Candi Induk Selatan Plaosan Lor dipugar pada tahun 1962 oleh Dinas Purbakala. Sementara itu, Candi Induk Selatan dipugar pada tahun 1990-an oleh Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Tengah. Berbeda dari Candi Plaosan Lor, Candi Plaosan Kidul belum diketahui memiliki candi induk. Pada kompleks ini terdapat beberapa perwara berbentuk candi dan stupa. Sebagian di antara candi perwara telah dipugar. 8. Candi Sewu - Klaten, Jawa Tengah       View this post on Instagram Suasana senja di Candi Sewu - Prambanan, kompleks candi yang terletak di sebelah utara Candi Prambanan ini merupakan kompleks candi Buddha lebih tua dari Borobudur dan Prambanan. . Apakah kamu tahu?โ€จPhoto by @toto.handoko #kompasnusantara #candisewu #prambanan A post shared by Kompas Nusantara (@kompasnusantara) onMay 14, 2018 at 5:15am PDT Candi Sewu atau Manjusrighra adalah candi Buddha yang dibangun pada abad ke-8 Masehi yang berjarak hanya delapan ratus meter di sebelah utara Candi Prambanan. Candi Sewu merupakan kompleks candi Buddha terbesar kedua setelah Candi Borobudur di Jawa Tengah. Candi Sewu berusia lebih tua daripada Candi Borobudur dan Prambanan. Meskipun aslinya memiliki 249 candi, oleh masyarakat setempat candi ini dinamakan "Sewu" yang berarti seribu dalam bahasa Jawa. Penamaan ini berdasarkan kisah legenda Loro Jonggrang. Secara administratif, kompleks Candi Sewu terletak di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan Prasasti Kelurak yang berangka tahun 782 dan Prasasti Manjusrigrha yang berangka tahun 792 dan ditemukan pada tahun 1960, nama asli candi ini adalah ”Prasada Vajrasana Manjusrigrha”. Istilah Prasada bermakna candi atau kuil, sementara Vajrajasana bermakna tempat Wajra (intan atau halilintar) bertakhta, sedangkan Manjusri-grha bermakna Rumah Manjusri. Manjusri adalah salah satu Boddhisatwa dalam ajaran buddha. Candi Sewu diperkirakan dibangun pada abad ke-8 masehi pada akhir masa pemerintahan Rakai Panangkaran. Rakai Panangkaran (746–784) adalah raja yang termahsyur dari kerajaan Mataram Kuno. 9. Candi Prambanan - Klaten, Jawa Tengah       View this post on Instagram . . . #candiprambanan #peninggalansejarah #jamandulu #yogyakartatrip #yogyakartahits #travel #traveling #travelphotography A post shared by Sam (@anwarhisam) onMar 13, 2019 at 12:11am PDT Candi Prambanan atau Candi Roro Jonggrang  adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan. Kompleks candi ini terletak di kecamatan Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta dan kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah kurang lebih 17 kilometer timur laut Yogyakarta, 50 kilometer barat daya Surakarta dan 120 kilometer selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya sangat unik, Candi Prambanan terletak di wilayah administrasi desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman, sedangkan pintu masuk kompleks Candi Prambanan terletak di wilayah adminstrasi desa Tlogo, Prambanan, Klaten. Nama Prambanan, berasal dari nama desa tempat candi ini berdiri, diduga merupakan perubahan nama dialek bahasa Jawa dari istilah teologi Hindu Para Brahman yang bermakna "Brahman Agung" yaitu Brahman atau realitas abadi tertinggi dan teragung yang tak dapat digambarkan, yang kerap disamakan dengan konsep Tuhan dalam agama Hindu. Pendapat lain menganggap Para Brahman mungkin merujuk kepada masa jaya candi ini yang dahulu dipenuhi oleh para brahmana. Pendapat lain mengajukan anggapan bahwa nama "Prambanan" berasal dari akar kata mban dalam Bahasa Jawa yang bermakna menanggung atau memikul tugas, merujuk kepada para dewa Hindu yang mengemban tugas menata dan menjalankan keselarasan jagat. [Baca juga : "6 Objek Wisata Yang Bisa Disinggahi Saat Napak Tilas Banten Lama"] 10. Candi Tikus - Mojokerto, Jawa Timur       View this post on Instagram impossible to get . . . Foto by @alilamour_ #lfl #hitsmojokerto #exploremojokerto #polresmojokertokota #canditikus #happy #tfl #photooftheday #tff #pesonaindonesia #cagarbudayaindonesia A post shared by J L O _ (@andrijlo1) onMar 16, 2019 at 5:50am PDT Candi ini terletak di kompleks Trowulan, sekitar 13 km di sebelah tenggara kota Mojokerto. Dari jalan raya Mojokerto-Jombang, di perempatan Trowulan, membelok ke timur, melewati Kolam Segaran dan Candi Bajangratu yang terletak di sebelah kiri jalan. Candi Tikus juga terletak di sisi kiri jalan, sekitar 600 m dari Candi Bajangratu. Candi Tikus yang semula telah terkubur dalam tanah ditemukan kembali pada tahun 1914. Penggalian situs dilakukan berdasarkan laporan bupati Mojokerto, R.A.A. Kromojoyo Adinegoro, tentang ditemukannya miniatur candi di sebuah pekuburan rakyat. Pemugaran secara menyeluruh dilakukan pada tahun 1984 sampai dengan 1985. Nama ‘Tikus’ hanya merupakan sebutan yang digunakan masyarakat setempat. Konon, pada saat ditemukan, tempat candi tersebut berada merupakan sarang tikus. Belum didapatkan sumber informasi tertulis yang menerangkan secara jelas tentang kapan, untuk apa, dan oleh siapa Candi Tikus dibangun. Akan tetapi dengan adanya miniatur menara diperkirakan candi ini dibangun antara abad ke-13 sampai ke-14 M, karena miniatur menara merupakan ciri arsitektur pada masa itu. (Sumber: Foto wikipedia.org)
...more

Mei di Surabaya? Banyak Event Gokil + Oleh-Oleh Wajib Borong Nih

TripTrus.Com - Buat lo yang doyan keluyuran, Surabaya bulan ini bener-bener rame kayak pasar malam. Acara dari ujung ke ujung kota ada semua—dari festival, konser, sampe lomba lari juga ada. Pokoknya kalau lo stay di Surabaya atau sekadar mampir, kudu banget catet tanggal-tanggal penting ini. Jangan sampe lo cuma rebahan di hotel, rugi banget sih. Event-nya nggak cuma buat yang tua doang, yang muda, anak gaul, sampe emak-emak juga bisa ikutan. Lo bakal nemu yang seru, lucu, bahkan yang edukatif juga ada. Jadi siapin kalender lo, siapin outfit kece, dan siapin tenaga buat muter-muter kota! 1–31 Mei: Surabaya Shopping Festival – Surga Para Dompet Hunter! Siap-siap, ini bukan belanja biasa coy, ini mah marathon belanja sebulan penuh! Dari mall elit sampe pusat grosir, semua diskonan tumpah ruah. Lo bisa dapet gadget, baju, sampe makanan dengan harga sadis. Buat lo yang suka ngerusak dompet sendiri (atau dompet gebetan, ups!), bulan ini waktunya balas dendam. Yang penting jangan sampe kartu ATM lo nangis. 4 Mei: Medic Air Run FK Unair – Lari Dapet Keringat & Jodoh? Bukan cuma olahraga, ini tuh ajang cari jodoh juga bisa! Ada rute 5K, 10K, sampe Half Marathon. Start-nya di FK Unair, finish-nya? Bisa aja di hati dia. Sambil lari, sambil cuci mata, siapa tau nemu partner sefrekuensi. Abis finish, bisa healing dikit sambil stretching bareng stranger yang mendadak akrab. 6–10 Mei: Munaslub Apeksi VII – Pejabat Kumpul, Lo Bisa Numpang Narsis! Oke, ini agak seriusan. Tapi serius bukan berarti boring. Di sini semua kepala daerah ngumpul buat bahas masa depan kota-kota di Indo. Lo dateng aja, siapa tau bisa selfie bareng walikota atau minimal numpang eksis di story temen. 8–10 Mei: Festival Kuliner Legendaris + Indonesia City Expo – Makan Enak, Liat Pembangunan! Gaspol buat para perut lapar dan mata penasaran. Lo bisa nikmatin makanan khas Surabaya dari yang klasik sampe yang jarang ada. Rawon? Ada. Rujak cingur? Wajib. Plus sambil ngintip-ngintip perkembangan kota-kota di expo, siapa tau dapet ide buka bisnis di kampung lo. 9 Mei: Karnaval Budaya Apeksi – Tontonan yang Bikin Merinding Keren! Lo suka budaya dan warna-warni? Wajib mampir ke parade ini. Kostum nyentrik, tarian daerah dari Sabang sampe Merauke, semuanya numplek jadi satu. Berasa nonton pembukaan Asian Games versi lokal, tapi vibes-nya tetep gokil. 9–11 Mei: Event Bertubi-tubi! – Dari Nikah, Komunitas, Sampai Healing Bareng Keluarga! Weekend lo nggak bakal nganggur. Lo bisa ke Wedding Fair (buat yang baper atau nyari vendor), mampir ke Creative Community Days (buat cari inspirasi), atau ngajak bocil-bocil ke Dream Lake Graha Natura. Pilih aja sesuai mood lo, semuanya fun abis! 14 Mei: Cross Musea – Gabut Pintar di Museum Dr. Soetomo! Lo yang ngerasa otaknya perlu di-charge budaya, cocok banget kesini. Museum dari berbagai daerah gabung jadi satu. Koleksi-koleksi sejarah, seni, sampe artefak unik bisa lo nikmatin sambil sok-sokan jadi anak artsy buat konten IG lo. 17–18 Mei: Festival Rujak Uleg + Lomba Perahu Layar – Tradisi & Kuliner dalam Sekali Gas! Bayangin lo uleg rujak rame-rame sambil ketawa bareng stranger, terus lanjut nonton lomba perahu layar tradisional. Ini vibes-nya beneran Suroboyoan banget. Lo bakal ngerasain sensasi jadi bagian dari budaya asli kota ini. 21–23 Mei: Hospital Expo’25 – Medis, Tapi Tetep Estetik! Buat lo yang ada di dunia medis, atau sekadar pengen liat alat-alat kesehatan canggih, ini ajang wajib. Lokasinya di Grand City Mall & Convex, jadi habis liat alat CT Scan, bisa langsung hunting kopi cantik buat istirahat otak. 24 Mei: Festival Musik Surabaya Hebat – Musik Lokal, Joget Total! Musisi lokal naik panggung, lo tinggal dateng bawa badan dan mood asik. Dari genre akustik sampe beat kenceng, lo bisa party ringan tapi hati senang. Sambil joget, sambil dukung musisi lokal yang makin keren. 25 Mei: Surabaya Vaganza – Parade Kece di Jalanan Kota! Tugu Pahlawan sampe Balai Pemuda jadi runway buat parade budaya dan kendaraan hias yang epic. Ini semacam fashion show tapi versi budaya Indonesia. Lo yang suka konten, siapin HP dan tripod lo, feed Instagram lo bakal naik level. 28 Mei – 1 Juni: Surabaya Pestapora – Anak Senja Merapat!       View this post on Instagram A post shared by Surabaya Pestapora (@surabayapestapora) Di THP Kenjeran, lo bakal nemuin vibes festival anak indie: musik chill, instalasi seni, dan crowd yang estetik. Dateng bareng temen, gebetan, atau sendiri juga oke—yang penting feel-nya dapet banget. 31 Mei: Penutup Spektakuler – Tiga Event, Satu Tanggal, Nggak Bisa Gak Dateng! Di tanggal ini, lo bisa dapet tiga event sekaligus: Surabaya Tourism Awards (ngasih penghargaan buat pejuang pariwisata), Ruwatan & Wayang Kulit di Tugu Pahlawan (buat yang kangen nuansa tradisional), dan konser Hari Jadi Surabaya bareng NDX Aka—fix, nostalgia vibes-nya bikin mewek tipis-tipis. [Baca juga : "Mei Gak Boleh Rebahan Doang! Ini Deretan Event Keren Buat Healing & Eksis"] Abis puas keliling event, waktunya lo mikirin orang rumah. Surabaya punya banyak oleh-oleh yang wajib lo bawa, dari yang klasik sampe kekinian: Spikoe Kuno – Lapis legit nostalgia, lembut dan manisnya pas. Sambal Bu Rudy – Sambel legenda yang wajib dibawa pulang, cocok buat semua nasi. Kue Kacang – Cemilan jadul tapi nagih, cocok buat ngopi. Ikan Asap – Aroma khas dan rasa gurihnya nempel di lidah! Kerupuk Ikan Kenjeran – Kriuknya parah, cocok buat ngunyah sambil Netflix-an. Almond Crispy – Snack modern yang crunchy-nya bikin ketagihan. Lapis Kukus Pahlawan – Oleh-oleh pemenang award, cocok buat semua kalangan. Mei 2025 di Surabaya tuh bukan cuma rame, tapi juga berwarna. Lo bisa eksplor budaya, belanja gila-gilaan, nonton konser, sampe makan kuliner legend. Terus jangan balik ke kota lo tangan kosong—oleh-oleh khas Surabaya banyak yang wajib banget dibawa pulang. Jadi, siapin diri lo buat full experience di Kota Pahlawan. Let’s go jalan-jalan gaya lo, gaya gue, gaya kita semua! (Sumber Foto @kingcula)
...more

5 Destinasi Wisata Indonesia Terbaik yang Wajib Dikunjungi pada 2022

TripTrus.Com - Ada banyak destinasi wisata Indonesia terbaik yang wajib di kunjungi pada 2022. Lokasi-lokasi wisata ini ini harus masuk dalam daftar tujuan destinasi liburan Anda tahun depan. Jika sudah punya rencana liburan pada 2022 namun belum menentukan tempat wisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif merekomendasikan 5 destinasi pariwisata super prioritas Indonesia. Indonesia dianugerahi destinasi wisata alam yang luar biasa beragam, indah, dan unik, mulai dari gunung, danau, pantai, dan alam bawah laut. saking beragamnya pemerintah perlu memfokuskan beberapa destinasi pariwisata yang menjadi unggulan. Karena saat ini masih banyak warga asing yang mengenal destinasi pariwisata Indonesia hanya Bali. Tujuan dibentuknya destinasi-destinasi pariwisata ini diharapkan tak hanya menjadi daya tarik wisatawan, namun dapat menumbuhkan perekonomian daerah setempat sehingga meningkatkan taraf kesejahteraan ekonomi warga.  “Kelima destinasi ini dipilih karena memiliki pesona & keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan tempat wisata lainnya. Selain itu, 5 destinasi pariwisata ini merupakan intruksi langsung dari Presiden Joko Widodo,” ujar Sandiaga Uno Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif dilansir dari Youtube Sekretariat Presiden RI, Jumat, 29 Desember 2021. Apa saja 5 destinasi wisata terbaik yang wajib dikunjungi pada 2022 nanti. Berikut daftar dan ulasannya: 1. Danau Toba, Sumatera Utara       Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh Jilbab Traveler @asmanadia (@jilbabtraveler) Danau yang terbentuk dari letusan gunung purba pada 77.000 tahun lalu ini memiliki luas mencapai 1.145 kilometer persegi dan kedalaman 450 meter. Danau ini disebut juga sebagai danau vulkanik terbesar yang ada di dunia. Banyak aktivitas yang bisa dilakukan pengunjung seperti menjelajahi Danau Toba dan berkayak. 2. Candi Borobudur, Jawa Tengah       Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh Beauties from Java (@beautiesfromjava) Candi Buddha terbesar di dunia ini dibangun mulai tahun 770 hingga 842 masehi. Berada di Magelang, Jawa Tengah. Candi ini memiliki sekitar 2.672 panel relief yang panjangnya empat kilometer & dilengkapi dengan 502 arca serta 72 stupa. UNESCO menobatkan Candi Borobudur ebagai warisan budaya dunia pada tahun 1991. 3. Mandalika Nusa Tenggara Barat       Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh Setiyawanbudis (@sodikbudisetiyawan) Mandalika berada di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Mandalika menjadi destinasi prioritas dan menyediakan alam yang luar biasa seperti pemandangan indah dari Pantai Gerupuk, Pantai Aan, Pantai Seger, dan Pantai Kuta Mandalika. 4. Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur       Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh mozaiknawa (@mozaiknawa) Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki destinasi super prioritas, yaitu Labuan Bajo. Yang terkenal dari Labuan Bajo adalah wisatawan dapat tracking di Pulau Komodo yang merupakan satu-satunya habitat asli kadal purba di dunia. 5. Likupang, Sulawesi Utara       Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh ๐—–๐—ต๐—ฟ๐—ถ๐˜€๐—ป๐—ฎ๐—น ๐—๐˜‚๐—ป๐—ถ๐—ผ๐—ฟ ๐—ง๐—ฎ๐—บ๐—ผ๐—ฑ (@cjkttamod) Likungan menjadi destinasi super prioritas. Terletak di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Terdapat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata yang di sediakan oleh pemerintah. Di kawasan luas sekitar 200 hektare ini terdapat kawasan pesisir dengan pantai berpasir putih yang diharapkan mampu menggenjot perekonomian daerah. [Baca juga : "Libur Nataru, Tempat Wisata di Jawa Barat Terapkan PeduliLindungi"] Banyak objek wisata yang bisa dikunjungi, di antaranya Pantai Paal, Pantai Lihaga, Pulau Gangga, serta Bukit & Pantai Pulisan. Wisatawan bisa melakukan diving di Desa Bahoi, Desa Nelayan yang memiliki ekowisata mandiri untuk menjaga ekosistem biota laut. Desa ini juga memiliki keindahan terumbu karang dan hutan bakau yang eksotis. Siapkan budget untuk menjelajahi destinasi-destinasi itu mendapatkan pengalaman luar biasa dan tentunya dapat membantu perekonomian daerah setempat  saat situasi pandemi Covid-19 ini. Itulah 5 destinasi wisata terbaik yang wajib dikunjungi tahun 2022. (Sumber: Artikel ayobandung.com Foto @agungprasetyo71) 
...more

10 Panduan Menjadi Tour Leader dan Tour Guide Handal

TripTrus.Com - Jadi tour leader dan tour guide sama asyiknya. Selain bisa keliling sejumlah tempat di dalam negeri, juga berkesempatan melanglang buana ke sejumlah negara. Bukan cuma gratis tapi juga dibayar. Lalu bagaimana menjadi tour leader dan tour guide yang andal dan diidolakan wisatawan? Di Indonesia, tour leader biasanya disediakan biro perjalanan. Dia pimpinan rombongan berangkat bersama-sama dengan rombongan ke obyek yang dituju. Fasilitas yang diberikan biro perjalanan wisata kepada tour leader terdiri atas tiket pesawat pulang-pergi, akomodasi di tempat yang sama dengan di mana para peserta menginap, fasilitas makan selama perjalanan, dan uang saku yang besarnya bervariasi antara Rp. 250.000 hingga Rp. 1.000.000 per harinya. Penghasilan profesi ini cukup menggiurkan. Tapi itu tergantung dari profesionalitas dan pengalamannya.  Di beberapa biro perjalanan wisata di Eropa, penghasilan tour leader berkisar pada angka USD 40 – USD 120/hari, tergantung dari durasi dan tingkat kesulitan dari program perjalanan tersebut. Untuk paket city tour yang hanya berdurasi 3-6 jam honornya USD 40-50. Untuk perjalanan selama berhari-hari sebagai pemandu wisata sekaligus sebagai kepala rombongan (tour leader) berkisar USD 70 – 120/hari. Itu belum termasuk tips yang diberikan peserta yang biasanya berkisar USD 2-3/peserta/hari. Belum juga termasuk komisi dari para merchant, jika rombongan yang di pimpinnya berbelanja di tempat mereka. Para merchant kadang memberikan komisi antara 10-20% dari jumlah total penjualan kotor yang didapatnya dari sebuah rombongan. Nah berikut ini 10 panduan menjadi pemandu andal dan disenangi wisatawan:  1. Menarik penampilannya Biasanya pemandu yang berpenampilan menarik, unik, bersih, dan menyenangkan akan disukai wisatawan. 2. Luas pengetahuannya Pemadu wisata yang berpengetahuan luas bukan hanya seputar obyek wisata yang dikunjungi namun juga banyak hal lain, biasanya mendapat pujian lebih wisatawan. 3. Pengalaman atau jam terbangnya tinggi Pemandu yang jam terbangnya tinggi sudah pasti punya wawasan yang jauh lebih baik ketimbang yunior. Dan itu mendapat nilai plus tersendiri. 4. Punya skill  khusus, misalnya dia juga seorang travel writer dan atau travel photographer Biasanya seorang travel writer/photographer terbiasa mengeksplorasi suatu obyek lebih dalam sebelum bisa menghasilkan suatu karya yang layak untuk dipublikasikan dengan begitu pengetahuannya otomatis lebih luas dan dalam pula. 5. Ramah Pemandu yang ramah dengan setiap wisatawan tentu akan disenangi daripada yang sok tahu.  6. Humoris Pemandu yang berjiwa humoris hingga membuat wisatawan tertawa minimal tersenyum akan membuat perjalanan jadi berkesan. 7. Cekatan Pemandu yang dinamis, gesit atau cekatan pasti lebih disukai daripadi lamban dan malas. 8. Kreatif Pemandu yang kreatif dalam menyampaikan ceritanya atau mengemas perjalanannya hingga berkesan akan mendapat sanjungan lebih dari wisatawan. 9.  Lancar dan cakap berkomunikasi Pemandu yang rapi dalam menyampaikan ceritanya dengan bahasa dan suara yang memikat akan disenangi wisatawan. 10. Jujur dan tulus Kedua sifat ini menjadi modal dasar pemandu. Kalau dia jujur dan tulus melakukan setiap pekerjaannya akan terpancar dari aura dan prilakunya. Dan itu amat disukai wisatawan. Dewasa ini profesi pemandu wisata dan pimpinan rombongan makin diminati biro perjalanan maupun komunitas tertentu mengingat semakin bertambahnya minat orang melakukan perjalanan dan juga bermunculan obyek dan paket-paket wisata baru. Menjadi pemandu wisata dan ketua rombongan yang tidak profesional atau dengan kata lain tidak memenuhui kriteria di atas bisa menjadi bumerang bagi pariwisata setempat. Ingatlah seorang pemandu wisata menjadi corong pariwisata daerah tersebut. Jika dia baik dan menyenangkan, wisatawan akan menceritakan kesenangannya itu kepada wisatawan lain. Sebaliknya kalau mengecewakan, mereka akan mengabarkan kekecewaannya kepada yang lain hingga enggan bertandang. (Sumber: branxco.blogspot.co.id Foto vakansinesia.com)    
...more

ButikTrip.id
remen-vintagephotography
×

...