shop-triptrus



Tari Rondang Bulan, Tari Keceriaan Khas Tapanuli Selatan

Gerakan tari yang lincah dan sedikit riang terlihat dari tarian yang satu ini. Mimik-mimik wajah penuh senyum tawa terlihat dari ekspresi wajah para penari yang menampilkan tari ini di atas panggung. Inilah tari rondang bulan, tarian khas dari Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.Tari rondang bulan merupakan tarian yang menggambarkan keceriaan gadis-gadis Mandailing. Ini terlihat dari ekspresi penari yang mencerminkan keceriaan sepanjang tarian. Di atas panggung para penari ini melakukan aksi gerakan-gerakan lenggak lenggok sambil sesekali membentuk lingkaran. Sambil mengitari lingkaran para penari ini menjentikan jari jemari dengan sesekali bertepuk tangan.  Tari rondang bulan di Tapanuli Selatan biasanya ditarikan dengan riang gembira di bawah pancaran sinar bulan purnama. Rondang Bulan sendiri dalam bahasa Tapanuli Selatan berarti terang bulan. Sumber: http://www.indonesiakaya.com
...more

Liburan Gokil! 5 Destinasi Keren Di Indonesia Buat Ngelewatin Tahun Baru 2024

TripTrus.Com - Bentar, bos! Gue punya nih lima tempat keren buat melepas lelah pas liburan tahun baru 2024. Pasti bikin lo bebas penat. Gue udah ngumpulin tempat yang bikin hati lo makin ceria. Makanya, buruan cek ini, guys!       View this post on Instagram A post shared by Bali | Travel | Hotels (@discoverbalidaily) 1. Pulau Natuna, Kepulauan Riau Gak cuma punya pantai yang bikin mata lo ngiler, di sini juga ada hutan mangrove di Pering yang bisa jadi spot alternatif buat liburan. Pantai Batu Kasah dan Pantai Teluk Selahang wajib banget lo cek! 2. Banyuwangi, Jawa Timur Ini dia tempatnya yang anti mainstream! Banyuwangi punya segudang view keren dari pantai, teluk hijau, kawah Ijen, sampe air terjun. Gak bakal nyesel deh kalo lo pilih ini. 3. Seminyak, Bali Kalau lo pengen nuansa mewah, eksklusif, dan modern, Seminyak jawaranya! Pantai Canggu dan Pantai Seminyak bisa lo masukin list kunjungan lo. [Baca juga : "Rekomendasi Wisata 2024, Kali Biru Genyem Papua Surga Tersembunyi Yang Bikin Mata Ngiler!"] 4. Padang, Sumatera Barat Padang gak cuma punya Jam Gadang atau Batu Malin Kundang aja. Di sini ada air terjun Lubuak Tampuruang buat lo main air, Istana Pagaruyung buat lo yang mau kenal budaya Minang, dan jangan lupa cicipin kuliner khas Minang yang nendang banget! 5. Banda Aceh, Aceh Aceh juga punya spot keren lho! Ada Taman Sari Gunongan dan Pinto Khop yang mirip Taj Mahal, Kapal Apung, dan Pantai Ulee Lheue yang gak kalah oke. Plus, jangan lupa cobain kuliner khasnya, kayak Eungkot paya atau ikan payau yang hidup di rawa-rawa air tawar. Nah, itu tadi lima destinasi super keren buat lo kunjungi di awal tahun 2024. Gak cuma gokil, tapi juga anti mainstream. Udah mulai nyiapin rencana liburan, belum, nih? (Sumber Foto @piknikyukindonesia) 
...more

Komunitas Heritage On Jeep Menawarkan Cara Berwisata yang Beda

TripTrus.Com - Jeep digunakan untuk offroad ataupun wisata alam lainnya adalah hal yang sudah biasa, namun apabila jeep digunakan untuk berwisata di tengah kota dengan mengunjungi objek wisata di tengah kota adalah sesuatu yang baru khususnya di Kota Palembang. Adalah komunitas Heritage On Jeep, sebuah komunitas jeep yang terdiri dari para pemandu wisata yang menawarkan pengalaman mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di Kota Palembang dengan mengendarai mobil jeep. Mobil jeepnya pun terhitung lawas dibuat mulai dari tahun 1940 an hingga tahun 1980 an. “Selain mengunjungi heritage, jeep kami juga masuk heritage karena jeep lawas, kurang lebih ada di zaman perang dunia ke dua, rata- rata,” ujar Zaim, Kordinator Komunitas Heritage On Jeep dalam acara Bincang Komunitas.       Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh HERITAGE ON JEEP (@heritageonjeep) Ia mengatakan salah satu visi komunitas ini dibentuk adalah ingin memberikan alternative wisata kepada orang yang berberwisata di Palembang, namun tidak menutup kemungkinan orang Palembang sendiri ikut menggunakannnya karena banyak orang Palembang sendiri yang tidak mengetahui destinasi wisata heritage di Kota Palembang. “Peserta tour kami justru banyak dari orang Palembang. Kami membuka tour setiap hari, kapanpun mau jalan bisa kontak kami,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa sebetulnya banyak objek-objek wisata di Palembang namun tidak semua terekspose dan juga tidak ada fasilitas untuk mendatangi. “Misalnya orang sering lewat di tugu tentara pelajar di talang semut dan di seberangnya ada museum tekstil, tapi orang lewat saja. Orang banyak penasaran dengan spot tersebut, nah kami akan fasilitasi. Memakai jeep untuk mengakomodir ke spot-spot daripada jalan sendiri. Menggunakan jeep bisa kelihatan kanan dan kiri karena mobil kami terbuka bagian sampingnya sehingga dapat mendapatkan pengalaman empiric,” tukasnya. Ia menjelaskan destinasi wisata yang dikunjungi komunitas Heritage On Jeep terutama adalah destinasi yang memungkinkan mobil bisa parkir. “Kita mulai dari jembatan ampera, masuk ke jalan merdeka dan berhenti di kantor walikota. Kemudian ke lorong Borotan, gedung Jacobson Van den berg, geraja Ayam, SMP negeri 1, jalan HangTuah, kolam renang Garuda yang dibuat tahun 1920-an, kisaran talang semut, tidak jauh-jauh, banyak heritage pemukiman eropa disana. Ke kawasan skanak, jalan merdeka. Jalan merdeka, sangat menarik terutama perang 5 hari 5 malam, di sana banyak laskar yang bermarkas di situ. Ke pasar pempek 26 ilir, rumah A.K. Gani, markas pejuang, tugu tentara pelajar. Jeep dulu digunakan untuk berperang. A.K . Gani punya jeep dan sekarang ada di museum A.K. Gani. Jeep digunakan untuk melawan lupa. Jeep sebagai mesin waktu bukan hanya kendaraan,” ujarnya. [Baca juga : "4 Lokasi Wisata Di Sumbar Ini Ternyata Bekas Tambang Yang Ditinggalkan"] Jeep juga memiliki kesan menarik terutama bagi kaum milenial sebagai objek foto yang instagramable. “Banyak yang Tanya boleh foto di jeepnya tidak?, skalian saja kami ajak jalan-jalan,” tukasnya. Ia menambahkan anak muda banyak yang lupa sejarah, menurutnya sejarah penting sebagai indentitas diri bangsa. "Harapannya semakin banyak tour guide, menyadarkan bahwa sejarah itu penting, minimal sejarah kita sendiri tahu, tidak harus ke kota-kota lain,” ujarnya. (Sumber: Artikel sonora.id Foto @heritageonjeep ) 
...more

11 Museum di Jakarta yang Wajib Dikunjungi

TripTrus.Com - Dengan segala hiruk-pikuknya, ternyata Jakarta masih memiliki banyak lokasi yang sangat erat dengan Sejarah Indonesia. Dan bagi warga Jakarta dengan segala kesibukannya yang padat, liburan waktu singkat di Ibukota menjadi salah satu alternatif untuk mengisi hari libur mereka. Di Jakarta banyak museum-museum yang wajib dikunjungi, selain sebagai tempat liburan yang menyenangkan, Museum juga dapat memberikan edukasi lebih bagi anak-anak sekolah. Jadi, Museum apa saja yang wajib dikunjungi di Kota Jakarta? 1.      Museum Sejarah Jakarta Museum Sejarah Jakarta atau yang lebih dikenal sebagai Museum Fatahillah atau Museum Batavia adalah sebuah museum yang terletak di Jalan Taman Fatahillah No. 2, Jakarta Barat dengan luas lebih dari 1.300 meter persegi. Gedung ini dulu adalah sebuah Stadhuis (bahasa Belanda untuk Balai Kota) yang dibangun pada tahun 1707-1710 atas perintah Gubernur Jendral Johan van Hoorn. Bangunannya menyerupai Istana Dam di Amsterdam, terdiri atas bangunan utama dengan dua sayap di bagian timur dan barat serta bangunan sanding yang digunakan sebagai kantor, ruang pengadilan, dan ruang-ruang bawah tanah yang dipakai sebagai penjara.  Pada tanggal 30 Maret 1974, gedung ini kemudian diresmikan sebagai Museum Fatahillah. Museum ini memiliki luas lebih dari 1.300 meter persegi. Pekarangan dengan susunan konblok, dan sebuah kolam dihiasi beberapa pohon tua. Baca selengkapnya di link ini. 2.      Museum Wayang Museum Wayang adalah sebuah museum yang berlokasi di Jalan Pintu Besar Utara Nomor 27, Jakarta Barat. Gedung yang tampak unik dan menarik ini telah beberapa kali mengalami perombakan. Pada awalnya bangunan ini bernama De Oude Hollandsche Kerk (Gereja Lama Belanda) dan dibangun pertamakali pada tahun 1640. Tahun 1732 diperbaiki dan berganti nama De Nieuwe Hollandse Kerk (Gereja Baru Belanda) hingga tahun 1808 akibat hancur oleh gempa bumi pada tahun yang sama. Di atas tanah bekas reruntuhan inilah dibangun gedung Museum Wayang dan diresmikan pemakaiannya sebagai museum pada 13 Agustus 1975. Meskipun telah dipugar, beberapa bagian gereja lama dan baru masih terlihat pada bangunan ini. Baca selengkapnya di link ini. 3.      Museum Nasional Republik Indonesia   Museum Nasional Republik Indonesia atau lebih dikenal Museum Gajah, adalah sebuah museum yang terletak di Jakarta Pusat dan persisnya di Jalan Merdeka Barat Nomor 12. Museum ini merupakan museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara. Cikal bakal museum ini lahir tahun 1778, tepatnya tanggal 24 April, pada saat pembentukan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Ikatan Kesenian dan Ilmu Batavia). J.C.M. Radermacher, ketua perkumpulan itu, menyumbang sebuah gedung yang bertempat di Jalan Kalibesar beserta dengan koleksi buku dan benda-benda budaya yang nanti menjadi dasar untuk pendirian museum. Baca selengkapnya di link ini. 4.      Museum Seni Rupa dan Keramik Museum Seni Rupa dan Keramik terletak di Jalan Pos Kota No 2, Kotamadya Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta, Indonesia. Museum yang tepatnya berada di seberang Museum Sejarah Jakarta itu memajang keramik lokal dari berbagai daerah di Tanah Air, dari era Kerajaan Majapahit abad ke-14, dan dari berbagai negara di dunia. Gedung yang dibangun pada 12 Januari 1870 itu awalnya digunakan oleh Pemerintah Hindia-Belanda untuk Kantor Dewan Kehakiman pada Benteng Batavia (Ordinaris Raad van Justitie Binnen Het Kasteel Batavia). Saat pendudukan Jepang dan perjuangan kemerdekaan sekitar tahun 1944, tempat itu dimanfaatkan oleh tentara KNIL dan selanjutnya untuk asrama militer TNI. Baca selengkapnya di link ini. 5.      Museum Taman Prasasti Museum Taman Prasasti Berada di Jalan Tanah Abang No. 1, Jakarta Pusat. Museum seluas 1,2 ha ini merupakan museum terbuka yang menampilkan karya seni dari masa lampau tentang kecanggihan para pematung, pemahat, kaligrafer dan sastrawan. Museum ini merupakan sebuah museum cagar budaya peninggalan masa kolonial Belanda yang memiliki koleksi prasasti nisan kuno serta miniatur makam khas dari 27 provinsi di Indonesia, beserta koleksi kereta jenazah antik. Beberapa koleksi di mesium ini adalah prasasti dari zaman Belanda dan akam beberapa tokoh Belanda, Inggris dan Indonesia atau Hindia Belanda Seperti A.V. Michiels (tokoh belanda di perang Buleleng), Dr. H.F. Roll (pendiri STOVIA) dan J.H.R. Kohler (Tokoh Operasi Belanda di Aceh). Baca selengkapnya di link ini. 6.      Museum Tekstil Meseum Tekstil Bertempat di Jalan Aipda K.S. Tubun No.4, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Museum ini secara resmi dibuka pada tanggal 28 Juli 1976 dan berdiri dengan menempati gedung tua di atas areal seluas 16.410 meter persegi. useum Tekstil merupakan sebuah cagar budaya yang secara khusus mengumpulkan, mengawetkan, serta memamerkan karya-karya seni yang berkaitan dengan pertekstilan Indonesia. Meseum ini merupakan yang terbesar di Indonesia useum ini mempunyai koleksi-koleksi sekitar 1.000 buah. Keistimewaan museum ini terletak pada koleksi-koleksinya yang kebanyakan merupakan koleksi tekstil tradisional Indonesia. Baca selengkapnya di link ini. 7.      Museum Satria Mandala Museum Satria Mandala terletak di Jalan Jenderal Gatot Subroto no.14, Jakarta Selatan. Museum Satria Mandala adalah museum sejarah perjuangan Tentara Nasional Indonesia. Museum yang diresmikan pada tahun 1972 oleh mantan Presiden Indonesia, Soeharto ini awalnya adalah rumah dari salah satu istri mantan Presiden Indonesia, Soekarno, yaitu istrinya yang bernama Ratna Sari Dewi Soekarno. di dalam mesium terdapat beberapa benda unik peninggalan perang seperti koleksi ranjau, rudal, torpedo, tank, meriam bahkan helikopter dan pesawat terbang. Baca selengkapnya di link ini. 8.      Museum Kebangkitan Nasional Museum Kebangkitan Nasional terletak di jalan Abdurrahman Saleh No.26, sebelum RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Museum Kebangkitan Nasional adalah sebuah gedung yang dibangun sebagai monumen tempat lahir dan berkembangnya kesadaran nasional dan juga ditemukannya organisasi pergerakan modern pertama kali dengan nama Boedi Oetomo. Dalam perjalanannya, gedung tersebut selalu beralih fungsi, sempat menjadi sekolah kedokteran yang didirikan oleh Belanda dengan nama School tot Opleiding van Inlandsche Artsen disingkat STOVIA. Di dalam museum terdapat beberapa koleksi sebanyak 2.042 buah anatara lain oto, lukisan, patung, diorama, peta/maket/sketsa, angunan, mebel, jam dinding, gantungan lonceng, perlengkapan kesehatan, pakaian dan senjata. Baca selengkapnya di link ini. 9.      Museum Jenderal Besar DR. Abdul Haris Nasution Museum Jenderal Besar DR. Abdul Haris Nasution terletak di jalan Teuku Umar No. 40, Jakarta Pusat. Museum Jenderal Besar DR. Abdul Haris Nasution juga dikenal sebagai Museum Sasmitaloka Jenderal Besar DR. Abdul Haris Nasution merupakan salah satu museum pahlawan nasional yang terbuka untuk umum dari hari Selasa hingga hari Minggu, dari pukul 08:00 hingga pukul 14:00 WIB. Museum ini semula adalah kediaman pribadi dari Pak Nasution yang ditempati bersama dengan keluarganya sejak menjabat sebagai KSAD tahun 1949 hingga wafatnya pada tanggal 6 September 2000. Baca selengkapnya di link ini. 10.  Museum Bahari Museum Bahari terletak di Jalan Pasar Ikan No. 1 Sunda Kelapa, Jakarta Utara. Buka dari 09.00 - 15.00 WIB, dari Selasa hingga Minggu. Pada hari libur sekolah, museum tetap dibuka. Museum Bahari adalah museum yang menyimpan koleksi yang berhubungan dengan kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia. Di dalam museum terdapat beberapa koleksi antara lain jenis perahu tradisional dengan aneka bentuk, gaya dan ragam hias, hingga kapal zaman VOC. Selain itu ada pula berbagai model dan miniatur kapal modern dan perlengkapan penunjang kegiatan pelayaran. Sedikitnya ada 126 koleksi benda-benda sejarah kelautan. Baca selengkapnya di link ini. 11.  Museum Adam Malik Museum Adam Malik terletak di Jalan Diponegoro No.29 Jakarta Pusat. Mulanya merupakan tempat tinggal Mantan Wakil Presiden RI Adam Malik. Diresmikan tanggal 5 September 1985 (satu tahun setelah Adam Malik wafat) oleh Ibu Tien Soeharto. Dalam rumah yang kini telah dijadikan museum ini tersimpan berbagai benda bersejarah, terdiri dari 13 jenis koleksi yaitu lukisan, ikon Rusia, lukisan Cina, keramik, buku-buku, senjata tradisional, patung batu dan perunggu, ukiran kayu, batu permata, emas, tekstil, kristal, dan alat fotografi. di dalam terdapat terdapat seperangkat kursi gaya Eropa dan lemari Cina, seekor harimau yang sudah diawetkan serta dilengkapi pula dengan tiga buah lonceng antik. Baca selengkapnya di link ini. =================================================================     Amieykha – Jejaka kelahiran Jakarta ini merupakan founder dari JKTjalanjalan, komunitas traveling. Dia adalah seorang Traveler Kelas Pekerja yang jadwal travelingnya tidak menentu. 
...more

Panorama Pabangbon, Lokasi Wisata yang Lagi Hits di Bogor

TripTrus.Com - Panorama Pabangbon di Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dapat menjadi pilihan bagi Anda yang ingin berwisata dengan lokasi yang tak jauh dari Ibu Kota. Lokasi ini bahkan bisa menjadi lokasi selfie bagi yang ingin menikmati pemandangan alam Bogor. Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, hanya dibutuhkan waktu sekitar satu setengah jam dari Kota Bogor untuk mengunjungi wisata Pabangbon.        View this post on Instagram 🍃Adventure 🍃 . . . #bogor #bogorhits #explorebogor #bogortraveller #visitbogor #bogorpisan #welovebogor #wisatabogor #pabangbonlewiliangbogor #pabangbon #pabangbonbogor #pabangbonhits #likeforlikes #likeforfollow #like4likes #liked #followforfollowback #lfl #fff A post shared by @ mirandaviarila854 onOct 21, 2018 at 2:51am PDT Harga tiket masuk ke kawasan ini pun terbilang murah. Per orang hanya dikenakan tarif Rp 10 ribu. Spot pertama di Panorama Pabangbon dan menjadi magnet wisatawan adalah rumah pohon pinus. Di sini pengunjung disuguhkan pemandangan alam Gunung Halimun yang indah dan dapat berselfie ria.  Spot berikutnya adalah perahu selfie yang identik dengan laut dijajarkan dengan pemandangan alam yang sangat hijau. Jangan lupa berfoto dengan wahana flying fox. Sambil bermain flying foxpengunjung bisa diberhentikan di tengah perjalanan untuk bisa berfoto dengan pemandangan perbukitan hijau nan indah. [Baca juga : "Peradaban Gunung Karst Di Ciampea Kabupaten Bogor Terancam Punah"] Wisata pohon pinus juga identik dengan hammock kain warna-warni yang digantungkan di pohon untuk melepas lelah sejenak dan menghirup udara kota Bogor yang sejuk.  Dari Panorama Pabangbon, wisatawan dapat mengunjungi Air Terjun Cilame yang jaraknya hanya sekitar 10 menit. Curug Cilame ini termasuk curug yang aman dan ramah wisatawan, karena pihak pengelola memberikan tangga khusus dan pegangan dari bambu. (Sumber: Artikel liputan6.com Foto youtube.com)
...more

Minitrip Paket Wisata Heritage on Wheels Mulai Beroperasi

TripTrus.Com - Minitrip paket wisata Heritage on Wheels  yang diselenggarakan oleh Milangkori ini sangat menarik untuk diikuti.       Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh Milangkori Tour Travel (@milangkoriofficial) Paket wisata berbasis budaya, sejarah serta potensi lokal ini unik karena menggunakan moda transportasi bus klasik dengan kunjungan ke situs- situs heritage kawasan perkotaan Purworejo dan Kutoarjo. [Baca juga : "Nikmati Sensasi Off Road Di Hutan Wisata Punti Kayu Hanya Rp80 Ribu"] Rute pertama yang sudah diuji coba mulai dari  Pendopo Kabupaten Purworejo, eks HKS atau SMAN 7 Purworejo, Pendopo eks Kabupaten Kutoarjo,  dan Rumah Kolekturan Kutoarjo. (Sumber: Artikel dinparbud.purworejokab.go.id Foto @milangkoriofficial  ) 
...more

Fuu, Alat Musik Pemanggil Masyarakat di Papua

Papua dikenal memiliki beragam alat musik yang memiliki fungsinya masing-masing. Alat musik seperti tifa, krombi, menjadi beberapa nama alat musik yang berasal dari negeri berjuluk bumi cendrawasih tersebut. Selain dua nama tadi, ada satu alat musik tradisional khas Papua yang berfungsi untuk memanggil penduduk yaitu fuu. Fuu merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara ditiup pada bagian yang berlubang atau terbuka. Selain digunakan untuk memanggil penduduk, alat musik ini juga biasa digunakan untuk mengiringi tari-tarian khas Papua khususnya masyarakat Suku Asmat, Kabupaten Merauke. Bersama alat musik khas Papua lainnya seperti tifa dan kelambut, biasanya fuu dimainkan dan menjadi paduan harmonisasi yang memberikan warna tersendiri pada ciri khas musik Papua. Fuu menjadi salah satu alat musik tradisional yang harus dilestarikan keberadaannya. Salah satu kekayaan budaya yang dimiliki masyarakat Papua dan menjadi kearifan lokal dari identitas sebuah daerah. Sumber: http://www.indonesiakaya.com
...more

Jalan Malioboro Kini Lengang Tanpa Parkir Kendaraan

TRIPTRUS - Mulai hari ini, Senin 4 April 2016, parkir sepeda motor di Jalan Malioboro mulai direlokasi ke tempat parkir Abu Bakar Ali, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dampaknya, tepi Jalan Malioboro kini lengang dari parkir sepeda motor. Di sejumlah titik ruas jalan, dipasang pagar besi merah untuk penanda bahwa sepeda motor tidak boleh masuk ke lahan yang sebelumnya digunakan untuk parkir. Sejumlah aparat kepolisian tampak berjaga di beberapa titik. Mereka mengarahkan pengendara yang hendak parkir di kawasan tersebut, agar menuju gedung parkir Jalan Abu Bakar Ali. Lahan parkir yang lengang kini digunakan oleh sejumlah pejalan kaki. Uji coba relokasi parkir mulai diterapkan Pemerintah Kota Jogja mulai hari ini. Malioboro akan dijadikan kawasan pedestrian. Sementara para juru parkir Malioboro diizinkan mengatur parkir di gedung tersebut. Sebagai ganti pendapatan, mereka diberi uang kompensasi Rp 70.000 per orang per hari. Pembagian uang kompensasi dilakukan di Kantor UPT Malioboro, Jalan Malioboro. Setiap juru parkir menerima Rp 70.000. (Sumber: Artikel pikiran-rakyat.com Foto writerwkamah.com)
...more

Eksplor Seru Kota Wali Demak, Sejarah, Budaya dan Vibes Kekinian!

TripTrus.Com - Bro‑Sis traveler, siap‑siap gue ajak lo jalan‑jalan ke Kota Wali Demak, kota yang nggak cuma punya vibes santai tapi juga sarat sejarah dan budaya yang keren abis. Di sini lo bakal nemuin masjid tua yang megah, makam wali legendaris, museum penuh artefak klasik, sampai spot‑spot yang pas banget buat feed Instagram lo. Jangan cuma selfie doang, tapi rasain juga atmosfer tiap tempat, karena setiap sudut kota ini punya cerita unik yang bisa bikin lo ngerasa kaya lagi balik ke masa lalu. Siapin mental dan kaki yang siap jelajah, karena perjalanan ini bakal jadi pengalaman yang memorable banget. 1. Masjid Agung Demak       View this post on Instagram A post shared by Suka OBJEK | MOMEN TEREKAM (@suka.object) Bro‑Sis, pertama-tama kita sambangin Masjid Agung Demak, salah satu masjid tertua di Indonesia yang dibangun di abad ke‑15. Lo bakal langsung ngerasain vibes religi yang kuat tapi tetap estetis banget. Atap joglo khas Jawa, ukiran kayu yang detil, dan halaman yang luas bikin lo ngerasa lagi masuk ke tempat yang sakral tapi Instagramable juga. Atmosfer di sini tuh beda, nggak cuma soal ibadah, tapi juga soal sejarah kerajaan Islam pertama di Jawa. Jadi sambil foto, lo juga bisa meresapi cerita para pendiri kota ini. Rasain setiap langkah lo di halaman masjid, karena setiap sudutnya menyimpan kisah yang bikin kita lebih menghargai perjalanan sejarah. 2. Museum Masjid Agung Demak Abis jelajah masjid, Bro‑Sis jangan langsung cabut, kita lanjut ke museum yang ada di kompleksnya. Di sini lo bakal nemuin artefak-artefak kuno: Al‑Quran tulisan tangan, bedug tua, pintu kayu berukir, dan benda-benda lain peninggalan para wali serta kerajaan Islam. Setiap benda punya cerita, dari cara pembuatannya sampai makna spiritualnya. Nggak cuma buat belajar sejarah, tapi juga nambah perspektif lo tentang budaya dan tradisi lokal. Lo bisa bayangin gimana para wali dan penduduk dulu hidup, sambil merhatiin detail ukiran dan koleksi yang ada. Museum ini bikin perjalanan lo lebih meaningful, bukan cuma “dateng foto-foto doang”, tapi juga bikin lo ngerti jejak masa lalu yang masih terasa sampai sekarang. [Baca juga : "Sehari Di Kudus? Gaskeun Bro-Sis! Kota Religi Yang Diam-Diam Aesthetic Banget"] 3. Makam Sunan Kalijaga Selanjutnya, kita mampir ke Makam Sunan Kalijaga di Kadilangu. Bro‑Sis, ini salah satu spot paling sakral di Demak, karena Sunan Kalijaga adalah salah satu Wali Songo yang legend banget. Dakwahnya yang unik lewat seni dan budaya bikin kita bisa belajar banyak tentang filosofi Jawa dan ajaran Islam yang damai. Suasananya teduh, adem, dan bikin lo otomatis refleksi diri. Pas masuk sini, lo bakal ngerasain energi spiritual yang beda, campuran antara tenang dan kagum sama sejarah. Tempat ini nggak cuma buat ziarah, tapi juga buat lo yang pengen ngerasain vibe klasik dan damai, sambil mikirin perjalanan hidup dan warisan budaya yang ditinggalin Sunan Kalijaga. 4. Makam Raja‑Raja Demak Bro‑Sis, nggak cuma makam Sunan Kalijaga, ada juga Makam Raja‑Raja Demak yang nggak kalah menarik. Di sini lo bisa nemuin makam Raden Patah, Raden Patiunus, dan raja-raja lain yang pernah memimpin Demak. Setiap nisan punya detail ukiran dan simbol yang ngebawa lo ke masa lalu, bikin lo kayak lagi ngobrol sama sejarah secara langsung. Suasana di sini tenang tapi penuh aura, pas banget buat lo yang suka merenung sambil belajar sejarah. Lo bisa jalan pelan, liat setiap detail, dan bayangin gimana masa lalu kota ini terbentuk. Spot ini bikin perjalanan lo nggak cuma seru tapi juga meaningful, karena lo bakal dapet pengalaman spiritual dan edukatif sekaligus. 5. Museum Glagah Wangi Bro‑Sis, terakhir kita ke museum yang beda vibes-nya tapi nggak kalah seru: Museum Glagah Wangi. Tempat ini penuh dengan koleksi budaya dan sejarah, mulai dari peralatan keraton, sirap masjid, wayang kreasi Sunan Kalijaga, sampai foto-foto para pemimpin Demak. Lo bakal belajar banyak tentang warisan budaya lokal sambil tetap menikmati perjalanan santai yang cocok buat anak muda. Museum ini bikin lo sadar, liburan nggak selalu cuma soal jalan-jalan dan foto-foto, tapi juga soal nambah ilmu dan perspektif. Rasain tiap detailnya, karena setiap benda punya cerita yang bikin lo ngerasa lebih dekat sama sejarah dan budaya kota ini. Bro‑Sis traveler, perjalanan ke Demak itu bukan cuma soal “jalan-jalan selfie” aja, tapi soal menyentuh sejarah, ngerti budaya, dan ngerasain vibes yang beda. Jangan cuma cepet-cepet lewat tiap spot, tapi nikmatin detailnya, resapi cerita di balik tiap batu, tiap nisan, tiap ukiran kayu, dan tiap koleksi museum. Bawa pulang bukan cuma foto, tapi juga pengalaman yang bikin lo lebih paham sejarah, lebih menghargai budaya, dan lebih bersyukur sama perjalanan hidup lo sendiri. Jadi, siapin hati, sepatu nyaman, dan rasa penasaran lo, karena Demak bakal bikin liburan lo beda banget dari biasanya. (Sumber Foto @adibin.slamet)
...more

ButikTrip.id
remen-vintagephotography
×

...