Alat musik yang satu ini konon sudah digunakan masyarakat di Rote, Nusa Tenggara Timur sejak abad ke-7. Inilah sasando, alat musik khas Pulau Rote yang sekilas mirip gitar.
Sasando memiliki bagian utama berbentuk tabung panjang yang terbuat dari bambu. Pada bagian tengah alat musik berdawai ini berbentuk melingkar dari atas ke bawah. Dawai-dawai pada sasando direntangkan di tabung dari atas ke bawah yang sudah diberi ganjalan-ganjalan.
Berdasarkan struktur nada, sasando dapat dibedakan menjadi dua jenis. Pertama, sasando gong dengan sistem nada pentatonik memiliki dua belas dawai. Sasando jenis ini biasanya hanya bisa digunakan untuk memainkan lagu-lagu tradisional masyarakat di Pulau Rote.
Kedua adalah sasando biola. Sasando ini memiliki sistem nada diatonik dengan jumlah dawai mencapai 48 buah. Kelebihan dari sasando ini terletak pada jenis lagu yang bisa dimainkannya lebih bervariasi. Sasando ini diperkirakan mulai berkembang di akhir abad ke-18 dan berkembang di Kupang.
Sasando biasanya dimainkan untuk mengiringi lagu pada tarian tradisional masyarakat Nusa Tenggara Timur. Sejak tahun 1960-an, alat musik ini telah dimodifikasi menjadi sasando elektrik atas prakarsa seorang pakar permainan sasando di NTT bernama Edu Pah.
Sumber: http://www.indonesiakaya.com
...moreTripTrus.Com - Tahun 2018 ini, Banyuwangi akan mengadakan 77 acara festival dan karnaval yang mengundang wisatawan. Dari semuanya, ada tiga acara yang dipilih Kementerian Pariwisata untuk masuk menjadi 100 acara unggulan, di Calender of Event Wonderful Indonesia (CoE WI) 2018.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, mengatakan Banyuwangi jadi kota kecil yang paling banyak diambil acaranya menjadi 100 acara terbaik pariwisata Indonesia. Dari 77 festivalnya di 2018, ada tiga acara menjadi bagian dari program 100 CoE WI 2018.
"Event yang masuk CoWI 2018 itu kriterianya dilihat dari cultural values, comercial values, konsistensi, jadi udah dilakukan berapa taun, dan reportnya bagaimana. Juga direct dan indirect impact," tuturnya di Kementerian Pariwisata.
Berikut tiga festival di Banyuwangi yang masuk ke CoE WI 2018.
1. Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), 10 November 2018
Its not enough . Be brave and improve yourself. Prove that you can do it πππͺ I give ma best not for fight, For BANYUWANGI to GOD ππ #ArmyofGod #banyuwangiethnocarnival #banyuwangiethnocarnival2016
A post shared by CottonCandyπ₯1998 (@paulinapinkylim11__) onNov 7, 2016 at 6:28am PST
Salah satu acara terbesar Banyuwngi ini masuk dalam TOP 10 Nasional Events (EoE WI) disejajarkan dengan acara ternama kelas internasional dari Indonesia.
Banyuwangi Ethno Carnival atau Karnaval Etnik Banyuwangi atau sering disebut BEC adalah sebuah even karnaval busana yang setiap tahun digelar dalam rangkaian Banyuwangi Festival di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Rute yang dilalui adalah dari Taman Blambangan hingga Kantor Bupati Banyuwangi melewati jalan-jalan protokol Kota Banyuwangi sepanjang 2,2 kilometer.
2. International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI), 23-26 September 2018
#banyuwangi#isunbanyuwangi#etape2#internationaltourdebanyuwangiijen2016
A post shared by Lutfi Aldi Bing Sla π (@lutfialdibings12) onMay 11, 2016 at 7:53pm PDT
Tur balap sepeda ini diselenggarakan tiap tahun sejak 2012. ITdBI diikuti para pembalap dari puluhan negara asing antara lain : Perancis, Belanda, Kolombia, Kanada, Jepang, Singapura, Thailand, Iran, Spanyol, Filipina, Malaysia, Filipina, Australia, Korea, Tiongkok, Thailand, Selandia Baru, Rusia, Taiwan, Uni Emirat Arab, dan Uzbekistan.
Tahun ini, ITdBI berlangsung selama 3 hari dari etape pertama sampai etape keempat. ITdBI menempuh total rute sejauh 555 kilometer.
Rute ini ditempuh dengan mengelilingi wilayah Banyuwangi dan berpacu mendaki Gunung Ijen, yang terkenal di dunia dengan fenomena api birunya.
3. Gandrung Sewu, 20 Oktober 2018
Gandrung Sewu . #gandrungsewu #gandrungsewu2017 #banyuwangi #explorebanyuwangi #ayodolan #jawatimur #telkomselmerahputih #geonusantara #humanpotrait #canonindonesia #canon6d #canonphotography #canon70200mm #womaninframe #beutifuldestination #portrait #portraitmood #culture #people #human
A post shared by Tri Junaedi Sabri (@tri.junaedi.sabri) onFeb 2, 2018 at 10:08am PST
Acara tarian tradisional yang menyertakan 1000 penari secara masal ini masuk TOP 100 Nasional Events (CoE WI) 2018. Berlokasi di pinggir pantai, ribuan penari tersebut menarikan tari gandrung, dan ditonton ratusan ribu orang wisatawan.
Selama gelaran tersebut terdapat beberapa sesi atau segmen. Dalam satu sesi, penari akan menarikan ragam gending, tarian tradisional Banyuwangi. Beberapa diantaranya ialah gending kembang pepe, seblang lukento, sekar jenang, sondreng-sondreng dan kembang dirmo. (Artikel: kompas.com, Foto flickr.com/harizzan)
...moreTripTrus.Com - Bro, udah masuk Agustus 2023, nih! Bulan sejarah banget buat Indonesia. Eh, ada satu tanggal merah nih di bulan Agustus yang harus kita abadikan. Libur nasional, guys! Pemerintah udah tetapin tanggalnya dan kasih tahu lewat Surat Keputusan Bersama dari tiga menteri, yaitu Menag, Menaker, dan Menteri PANRB.
Jadi, ada SKB baru yang ngegantikan yang lama buat atur libur nasional dan cuti bersama di tahun ini. Maklum aja, SKB nomor 624 Tahun 2023 sama nomor 2 Tahun 2023 jadi andalan. Nih, tanggal merah cuma ada satu di bulan Agustus ini dan cuma jatuh di hari biasa, yakni tanggal 17 Agustus, yang notabene adalah Hari Kemerdekaan RI. Mantap!
[Baca juga : "TMII Makin Keren, Revitalisasi Selesai, Siap Bikin Gebrakan Di 18 Agustus!"]
Tapi, ada cerita menarik nih yang sempet viral di medsos. Sebenernya kita bisa dapetin libur lima hari di bulan Agustus 2023 ini. Caranya gimana? Gampang! Kamu tinggal ambil cuti pada tanggal 16 Agustus 2023, Rabu, dan tanggal 18 Agustus 2023, Jumat. As simple as that, deh!
Nah, ini dia detil libur lima hari di bulan Agustus 2023 yang bisa kamu nikmati: Rabu, 16 Agustus (ambil cuti), Kamis, 17 Agustus (libur tanggal merah) Hari Kemerdekaan RI, Jumat, 18 Agustus (ambil cuti), Sabtu, 20 Agustus dan Minggu, 21 Agustus 2023 (libur akhir pekan).
Enak, kan? Jadi, dari SKB 3 Menteri tadi, totalnya kita bakal dapetin 16 hari libur nasional dan 11 hari cuti bersama di tahun 2023. Wow, puas banget! (Sumber Foto @tawatchai07)
...moreTripTrus.Com - Ceritanya nih, ada serial terbaru di Netflix yang lagi hits abis, judulnya "Gadis Kretek." Eh, ramai dibicarain lho di medsos semenjak muncul tanggal 2 November kemarin. Nah, ini ceritanya fokus ke industri kretek gitu. Jadi, di Gombong, ada pabrik rokok keren banget yang punya "Gadis Kretek" zaman old sampe sekarang masih berjuang, meski udah masuk umur senja. Kalo lo penasaran sama kisah para mbah-mbah yang bikin rokok ini, bisa jadi tujuan wisata heritage, loh.
Gombong, guys! Sebuah kota keren di Kebumen, Jawa Tengah, yang sayangnya banyak yang belum pada tau. Padahal, Gombong itu punya cerita budaya seru banget, nggak kalah sama daerah-daerah lain. Salah satunya, ada rokok klembak menyan khas Gombong yang legendaris banget, mereknya Sintren. Udah jualan sejak zaman 1950-an, lo, dan sampe sekarang masih ada!
Pabrik rokok keren ini punya pendiri, yaitu pasangan suami istri The Tjoan (Agus Subianto) dan Tjo Goe Nio (Setiawati). Mereka berdua pengusaha Tionghoa yang meneruskan tradisi keluarga. Nah, sekarang, anaknya, Edi Hartanto, yang jadi bos. Generasi kedua yang tetep berjuang di dunia rokok. Bangunan pabriknya masih berdiri megah di Jl. Puring, Kel. Wonokriyo, Kec. Gombong. Mantap, kan?
View this post on Instagram
A post shared by Frisco Marendra (@friscomarendra)
Lu tau nggak, bro, pabrik rokok ini bikin rokok siong. Rokok siong ini sebenernya rokok klembak menyan. Bahannya tembakau jadi bahan utama, dicampur klembak dan sejimpit menyan. Terus dibalut pake kertas (papir), jadilah rokok keren.
Klembak ini katanya jagoan, bisa ngurangin risiko kanker. Edi Hartanto, bosnya, bilang gitu. Dan klembak ini juga jadi bahan penting di pengobatan ala Tionghoa. Nah, si Edi biasanya ambil bahan dari mana aja, klembak dari Wonosobo sama Magelang, menyan dari Tapanuli, dan tembakau dari Mutilan, Magelang. Kertas buat lilit-lilit rokoknya biasanya dari Malang. Keren, ya?
Gak cuma Sintren, pabrik rokok ini juga bikin merk keren lainnya, kayak Togog dan Bangjo. Setiap merk punya pasar sendiri. Togog biasa dijual di Purbalingga, Magelang, Wonosobo, sama Jawa Barat. Nah, Bangjo dijual di Purwokerto, Banyumas, Cilacap, Sidareja, Majenang, Aji barang, sama Sumatra, terutama Jambi. Harganya Rp 52.000,- buat 200 batang rokok. Asyik, kan?
Ceritanya di tahun 1987, Edi Hendrawanto lulus kuliah dari Fakultas Ekonomi di Untar Jakarta. Trus, dia disuruh nge-handle Pabrik Rokok Sintren. Ditarbiyahin sama bokapnya selama 2 tahun, baru setelah itu dia beneran pegang kendali Pabrik Rokok Sintren.
Edi ini punya dua adek, Budi Susanto yang urus bahan bakunya dan Adi Hartanto yang urus kertas rokok plus saus rokoknya. Bertiga mereka brainstorming buat tetep jalanin pabrik ini biar tetep bisa bikin rokok klembak menyan. Yang bikin deg-degan bukan cuma gulung tikar, tapi karena udah susah nyari pekerja muda yang mau ngurusin produksi rokok ini. Banyak yang udah pensiun karena tua bahkan meninggal dunia.
[Baca juga : "Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Makin Ngegas Di 2024"]
Pabrik Rokok Sintren Gombong dulu ngehits banget, bro, sekitar 1970-an sampe 1980-an. Waktu itu, karyawannya sampe 1200 orang, dan pasar rokoknya nggak cuma di Jawa, tapi sampe pelosok lainnya. Tapi, zaman terus berubah, ya. Rokok juga ikutan alur zaman, dari kretek sekarang sampe vapor.
Jadi, produksinya agak merosot karena zaman yang makin ke depan. Meski banyak yang bilang rokok klembak menyan ini ada nuansa mistisnya, tapi ternyata banyak yang suka. Mungkin karena wanginya yang khas dan rasanya yang nendang banget.
Pas lagi ngerokok, bau kemenyan yang keluar kayak manggil makhluk halus gitu, bro. Di beberapa daerah, misalnya Kebumen, rokok klembak menyan ini bahkan jadi bagian dari kesenian Ebleg, loh.
Bungkusnya simpel, cuma kertas minyak yang dilipat-lipat plus rokok yang ujungnya kayak pengeras suara. Ukurannya lebih panjang dari rokok pabrikan biasa, dan buat ngisep satu batang bisa sampe 15 menit, bro. Menarik, kan?
Yang kerja di pabrik ini bukan anak muda-muda, tapi nenek-nenek dan kakek-kakek usia 65-90 tahun. Mereka bekerja dari zaman rokok Sintren berdiri sampe sekarang, gak pensiun, yang penting sehat terus dan masih bisa bekerja. Pake baju kebaya, jarit, dan penutup rambut khas nenek-nenek jaman dulu, tanpa seragam kaya di pabrik modern. Karyawan kurang dari 50 orang, dan jumlahnya makin berkurang karena ada yang meninggal dan gak pernah ada rekrutan baru.
Yang bikin kagum, yang pegang alat potong kertas, urus bahan baku, keuangan, sampe yang ngerokok udah bungkuk-bungkuk, kulit kriput, rambut udah putih semua. Kerja dari pagi jam 6 pagi sampe jam 1 siang. Gak ada target kerja harian atau bulanan, boleh pulang kalo udah lelah, sesuai kemampuan masing-masing.
Wasiat dari Ortu Pak Edi bilang, jangan pecat para karyawan di sini. Katanya, udah banyak bantuan dari mereka. Legend, kan? (Sumber Foto @vakansinesia)
...moreTripTrus.Com - Menelusuri destinasi wisata di Kabupaten Gunungkidul seperti tidak pernah ada habisnya. Bukan hanya ada wisata pantai atau susur goa saja yang memang sudah terlebih dahulu moncer.
Kini di Desa Banyusoco, Kecamatan Playen menyajikan wisata alam Air Terjun Gedad, yang memiliki ketinggian sekitar 20 meter.
Kepala Desa Banyusoco, Sutiyono mengatakan Air Terjun Gedad kini didorong menjadi salah satu unggulan dari beberapa potensi wisata yang ada di Banyusoco. Saat ini pihaknya terus membenahi pengelolaan objek wisata tersebut agar dapat menarik perhatian para pelancong.
“Akses jalan sudah kami benahi, sepanjang 350 meter menuju lokasi sudah kami cor blok. Sementara fasilitas lain seperti kamar mandi untuk pengunjung juga sudah ada,” kata dia kepada Harianjogja.com, Minggu (9/7/2017).
Rencananya sejumlah sarana dan prasarana penunjang lain akan segera dibangun. Seperti halnya pembangunan irigasi untuk menjaga ailiran air, supaya debit air terjun tetap stabil. Dengan menggunakan irigasi, maka pada saat musim kemarau debit air tidak akan menurun.
Menurutnya jika debit air tetap stabil, air terjun akan semakin terjaga keindahannya. Dengan demikian semakin menarik minat wisatawan untuk datang. “Kalau tidak musim kemarau, pas debit airnya besar air terjunnya itu terlihat bagus sekali,” kata dia.
Kendati masih mengandalkan datangnya musim penguhujan, namun diakuinya pengunjung di Air Terjun Gedad cukup lumayan. Kemarin saja saat satu pekan libur lebaran, pengunjung mencapai 2.000 orang.
Menurutnya jumlah kunjungan tersebut sudah sangat lumayan. Karena jika dibandingkan pada hari biasa, pengunjung hanya mencapai 50-an orang.
Salah seorang wisatawan asal Klaten, Jawa Tengah, Umi mengaku puas saat berkunjung ke Air Terjun Gedad. Suasananya yang masih asri dan udaranya yang sejuk membuatnya betah berlama-lama bermain di air terjun tersebut. “Suasananya enak banget, belum terlalu ramai jadi bebas di sini [Air Terjun Gedad],” kata dia.
Sama halnya dengan Umi, Novi yang juga wisatawan asal Klaten pun mangaku terkesan dengan keindahan Air terjun Gedad. Meskipun jarak tempuh menuju Air Terjun Gedad cukup jauh, namun hal itu terbayarkan dengan keindahan yang ada di Air Terjun Gedad.
“Tadi dari rumah [Klaten] ke sini sekitar dua jam lebih. Tapi capek di jalan langsung terobati begitu sampai sini,” ungkapnya. (Artikel: harianjogja.com Foto gunungkidulku.com)
...moreSiapa yang sudah pernah jalan-jalan di kota Pekalongan? Tahukah kamu bahwa Pekalongan punya kawasan kota tua? Seperti halnya kota tua di Jakarta atau Semarang, di kawasan Jetayu yang merupakan kota tuanya Pekalongan juga memiliki bangunan-bangunan khas kolonial. Jetayu adalah nama jalan di Pekalongan Utara. Dalam perkembangannya, Jetayu meliputi sejumlah wilayah yang bentuknya mirip alun-alun di sekitar jalan tersebut. Jika kamu tertarik menjelajah Pekalongan, ada baiknya dimulai dari kawasan ini. Mengapa? Di sinilah titik nol pulau Jawa dan asal muasal kota Pekalongan dimulai. Ada apa saja di kawasan Jetayu Pekalongan?
1. Lapangan Jetayu
(Foto ohelterskelter.com)
Yang pertama kali saya ketahui dari Jetayu adalah lapangannya. Bukan lapangan bola atau lapangan badminton ya, lapangan jetayu adalah tanah lapang yang merupakan titik tengah dari kawasan ini. Bisa dibilang, lapangan jetayu merupakan salah satu landmark kota Pekalongan. Jangan lupa berfoto di ikon huruf B A T I K ya…kalau main ke sini. Penataan lapangan jetayu masih belum tertata rapi memang. Pedagang kaki lima, parkir di bahu jalan, tapi tetap menarik lho untuk disambangi. Jika malam datang, kamu bisa menyewa becak hias dan berkeliling kawasan jetayu.
2. Tugu MyPaal
(Foto alvianfoto.wordpress.com)
Di pinggiran lapangan Jetayu sebelah selatan, terdapat tugu kecil setinggi kurang lebih 1 meter. Di tugu ini terdapat tulisan Mypaal yang konon adalah titik nol pulau jawa (tepat di tengah pulau jawa).
3. Museum Batik
(Foto kota-kreatif.blogspot.com)
Ikon kota Pekalongan lain di kawasan jetayu adalah museum batik. Ada apa saja di sini? Ada koleksi batik dari berbagai daerah di tanah air, tidak hanya Pekalongan. Koleksi batik para tokoh penting di negeri ini juga ada lho. Yang menarik dari museum batik adalah bagian workshop membatiknya. Pengunjung berkesempatan untuk membatik secara langsung dengan arahan instruktur secara gratis.
Jam operasional museum sampai pukul 3 sore saja ya, paling pas memang pagi ke sininya. Masuknya bayar? Iya, cukup 5000 saja. Seluruh area museum dilengkapi CCTV, jangan macam-macam deh hehhe. Ada aturan kamu tidak boleh memotret di dalam ruang pamer museum, jadi sebaiknya sembunyikan kameramu *ups.
4. Masjid Al-ikhlas
(Foto wikimasjid.wordpress.com)
Tepat di samping museum batik Pekalongan, ada masjid yang cukup menarik perhatian. Kubah emas dan desainnya benar-benar mirip di almanak. Toilet, kamar mandi, tempat wudhu, dan tempat sholatnya nyaman lho. Jangan lupa tetap waspada menjaga barang-barang pribadi saat beribadah.
5. Gereja Kristen Indonesia
(Foto stpetruspekalongan.blogspot.com)
Di sebelah utara lapangan Jetayu, ada bangunan berpilar tinggi warna putih. Itulah GKI Pekalongan yang menurut saya arsitektur luarnya tak bolehi dilewatkan untuk difoto. Untuk memasuki area gereja kita perlu ijin terlebih dahulu ke petugas keamanan.
6. Kantor Pos Pekalongan
(Foto kbmahadislam.blogspot.com)Lokasinya di arah barat lapangan jetayu. Bangunan yang berdesain art deco ini masih digunakan lho untuk kantor pos besar Pekalongan.
7. Pabrik Limun
(Foto akberpekalongan.wordpress.com)Soda kampung alias limun alias orson masih establised lho di Pekalongan. Lokasi pabriknya di belakang museum batik. Berjalan kaki saja lewat sebelah utara museum dan 100m ke depan kami akan menemukan bangunan khas jaman dulu yang menarik perhatian.
Bukan cuma minumannya yang otentik dari jaman dulu, tempatnya pun demikian. Kaya akan nuansa heritage. Sudah siap menjelajah kawasan kota tua Jetayu Pekalongan? Yuk…mari.....!!! (Sumber: Artikel pekalongankita.wordpress.com Foto lifestyle.liputan6.com)
...moreTripTrus.Com - Pemkab Raja Ampat bakal bikin heboh dengan Festival Raja Ampat bulan Oktober 2023. Masalahnya, kita masih nunggu kabar resmi soal tanggal pastinya, nih. Ellen Risamasu, sang Kapten Pariwisata Raja Ampat, sempet cerita, "Festival Raja Ampat tahun ini ada, tapi tanggalnya masih sebatas rencana, bro."
View this post on Instagram
A post shared by Arief Naufal (@arief.naufal)
Nah, biasanya festival ini digelar tiap tanggal 18-21 Oktober, guys. Tapi, denger-denger, festival Raja Ampat kali ini bakal beda dari yang lain, guys.
Kali ini, mereka bakal gabungin tiga event seru dalam satu keseruan besar. Ada Festival Raja Ampat, Festival Gemar Makan Ikan, dan Festival Suling Tambur dalam satu paket!
Ellen Risamasu ngejelasin, "Jadi, di event ini ada tiga festival, bro: Festival Raja Ampat, Festival Gemar Makan Ikan, dan Festival Suling Tambur. Seru, kan?"
[Baca juga : "Party Bareng! Nusa Penida Festival 2023 Bikin Heboh Pulau Nusa Penida"]
Kata Ellen, Festival Raja Ampat ini juga penting banget buat ngebantu Raja Ampat masuk dalam jajaran UNESCO Global Geopark. Jadi, gak cuma keren, tapi juga punya sejarah, nih!
Terus, Ellen juga cerita kalo pariwisata Raja Ampat sempet tutup gara-gara pandemi COVID-19 dari 2020 sampe 2022. Makanya, sekarang mereka berusaha benerin niatan wisatawan buat mampir ke Raja Ampat, dengan bikin Festival Bahari ini. Keren, ya, upaya mereka!
Jadi, siap-siap deh buat Festival Raja Ampat 2023 yang bakal bikin kita makin cinta sama keindahan alam Indonesia! (Sumber Foto @paula_cortez28)
...moreTripTrus.Com - Lo tau nggak sih kalau surfing tuh ada banyak jenisnya? Bukan cuma soal naik papan di pantai aja, surfing udah jadi budaya yang nge-trend banget di seluruh dunia. Dari fashion, peralatan, sampe gaya hidupnya, semuanya jadi booming! Selain lo bisa ngerasain adrenalin saat ngelakuin trik di ombak, surfing juga bisa dilakukan di tempat-tempat selain pantai, kayak kite surfing, windsurfing, dan sidewalk surfing alias skateboarding.
View this post on Instagram
A post shared by Onesouth boutique hotel pulau merah (@onesouthpulaumerah)
Banyuwangi, yang terletak di ujung timur Pulau Jawa, punya banyak keindahan alam, salah satunya pantai-pantai kece. Ada pantai yang deket banget sama kota, ada juga yang tersembunyi di dalam hutan hujan tropis atau di pulau-pulau terpencil. Beberapa pantai yang terkenal di Banyuwangi yang bikin nama daerah ini jadi terkenal di dunia adalah Pantai Pulau Merah, Pantai Tabuhan, dan Pantai G-Land (yang dikenal juga sebagai Pantai Plengkung). Masing-masing pantai ini punya karakteristik unik yang bikin para peselancar betah banget main ombak di sini.
1. Pantai Pulau Merah
Pantai ini emang deket banget sama Banyuwangi, sekitar 60 km, cuma butuh waktu 2-2,5 jam perjalanan. Namanya Pulau Merah karena pasir putihnya nyampur sama tanah merah di bawahnya, yang keliatan pas air laut lagi surut. Ada juga yang bilang, namanya Pulau Merah karena langitnya yang merah banget pas matahari terbenam.
Pas weekend, pantai ini rame banget sama wisatawan lokal karena lokasinya yang gampang diakses. Bahkan, di 2015, Pantai Pulau Merah jadi tempat penyelenggaraan International Surfing Competition ke-4 yang dihadiri peselancar dari 20 negara! Mereka kompetisi di berbagai kategori kayak longboard, paddle race, sampai kategori untuk anak-anak umur 10 tahun!
Yang bikin Pantai Pulau Merah jadi tempat kompetisi surf yang terkenal, ya karena ombaknya yang konsisten dan dasar lautnya berpasir. Ombaknya panjang, sekitar 2-5 meter, jadi cocok banget buat latihan atau nunjukin skill surfing lo. Di sekitar pantai juga banyak camp surfing yang nawarin sewa alat dan pelatihan buat yang pengen belajar surfing. Jangan lupa, makanan lokal di sini juga enak banget, loh!
2. Pantai Pulau Tabuhan
Pulau kecil yang nggak berpenghuni ini terletak di Selat Bali, antara Jawa dan Bali. Luasnya cuma 5 hektar, tapi udah terkenal banget buat kite surfing dan windsurfing karena anginnya yang pas banget!
Kite surfing itu olahraga yang pakai papan yang diikat ke kaki, terus lo pegang layang-layang besar yang akan ngebawa lo melayang di atas air sambil lo bikin trik-trik kece. Kalau windsurfing, lo pake papan yang ada layar untuk anginnya ngebawa lo cepet-cepet di laut.
Sayangnya, kalau lo mau coba dua olahraga ini, lo harus bawa peralatan sendiri karena di sini nggak ada penyewaan. Tapi jangan khawatir, Pulau Tabuhan bener-bener surga tersembunyi, dengan air laut yang jernih banget. Lo bisa mampir ke Kampe Beach di Bangsring dulu, terus naik kapal buat sampe ke pulau ini.
Di sini, lo bisa main pasir, berenang, atau snorkeling. Jangan lupa bawa makanan dan tempat sampah, biar pantainya tetep bersih dan indah!
[Baca juga : "5 Alasan Kenapa Lo Harus Banget Ikutan Banda Neira Festival 2024"]
3. Pantai G-Land
Nah, buat lo yang suka tantangan, Pantai G-Land ini nggak boleh dilewatin! Ditemuin pertama kali oleh peselancar asal Amerika, Mike dan Bill Boyum, pada tahun 1972, pantai ini terletak di Alas Purwo National Park di pesisir selatan Jawa. Pantai ini langsung menghadap Samudra Hindia, jadi ombaknya bener-bener gede dan kenceng. Bisa sampe 6 meter, loh!
Makanya, G-Land sering banget jadi tempat kompetisi internasional, kayak World Surf League yang pernah diselenggarakan pada 28 Mei - 6 Juni 2022. Kalau lo suka tantangan, ini tempat yang tepat! Tapi inget, ombak di sini bisa bikin lo deg-degan, jadi siap-siap mental, ya!
Selain itu, G-Land juga cocok buat lo yang pengen kabur dari hiruk-pikuk kota dan nikmatin alam yang masih asri. Pantainya luas, dikelilingi hutan tropis yang hijau, dan ombaknya yang terus menggulung bikin lo betah lama-lama di sini.
Banyuwangi emang punya banyak banget pantai kece yang bisa lo explore, dari yang cocok buat pemula sampe yang udah berani main ombak gede. Nggak cuma surfing, lo juga bisa nyobain olahraga air lainnya yang nggak kalah seru, kayak kite surfing atau windsurfing. Jadi, kalo lo lagi cari spot yang ngasih pengalaman seru sambil menikmati keindahan alam yang masih asri, Banyuwangi (Sumber Foto @boncze_q)
...moreSelain populer sebagai negeri Laskar Pelangi, eksotisme pulau Bangka Belitung tak hanya berhenti di situ saja. Pantai lain yang juga menjadi aset wisata di pulau ini adalah Pantai Pasir Padi.Pantai ini terletak di 7 km dari Pangkalpinang yang merupakan ibukota provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Bisa jadi, pantai ini merupakan satu-satunya kawasan wisata yang cukup ramai dikunjungi masyarakat Pangkalpinang. Karakteristik pantai ini selain berpasir putih juga laut biru dengan ombak yang cukup tenang. Matahari terbit dan tenggelam terlihat cukup sempurna jika dipandang dari pantai ini. Tak mengherankan, jika pantai ini bukan hanya didatangi masyarakat sekitar namun juga wisatawan mancanegara.Keunikan lain dari pantai sepanjang hampir 300 meter ini adalah ombak tenang serta kontur pasir yang padat, putih dan halus. Selain bisa menikmati keindahan pantai dengan berjalan kaki, Anda juga bisa menikmatinya dengan menggunakan kendaraan bermotor roda 2 ataupun menggunakan sepeda.
Sumber: http://www.indonesiakaya.com
...more