shop-triptrus



6 Destinasi Wisata Hadiah untuk Kemenangan Greysia & Apriyani

TripTrus.Com - Ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang sukses meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 dari cabang badminton akan mendapat banyak bonus, mulai dari uang tunai, paket usaha hingga tanah. Capaian Greysia dan Apriyani itu jadi satu-satunya medali emas yang diraih kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo. Tak hanya dari para pengusaha di Indonesia, prestasi Greysia dan Apriyani juga diapresiasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang akan menghadiahkan mereka wisata ke 5 Destinasi Super Prioritas. Menteri Parekraf Sandiaga Uno, yang sempat menjadi komentator dalam setengah babak pertandingan bersejarah yang disiarkan oleh TVRI itu, mengungkapkan hal tersebut dalam siaran pers virtual di Jakarta. "Selain 5 Destinasi Super Prioritas, akan dihadiahkan juga wisata ke Wakatobi, karena Sulawesi Tenggara merupakan tanah kelahiran Apriyani," kata Sandiaga. "Tentu saja hadiah akan diberikan setelah situasi pandemi mereda," lanjutnya. Ada banyak kegiatan wisata yang bisa dilakukan di destinasi-destinasi tersebut. Sebagian besar merupakan wisata alam yang unik dan hanya bisa ditemui di Indonesia, salah satunya ialah melihat kadal purba komodo. Berikut rekomendasi kegiatan wisata di destinasi wisata yang menjadi hadiah atas kemenangan Greysia dan Apriyani di Olimpiade Tokyo 2020:1. Danau Toba, Sumatera Utara       Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh Frederika F. Hillebrandt (@__vrede) Danau Toba ialah danau vulkanik terbesar di Indonesia dan dunia. Kawasan ini telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks. Danau alami yang terletak di dataran tinggi dengan pulau vulkanik di tengahnya, yakni pulau Samosir. Salah satu cara menikmati panorama Danau Toba ialah dengan memandangnya dari ketinggian Menara Pandang Tele, Bukit Holbung, Tao Silalahi dan Menara Sibolazi. 2. Likupang, Sulawesi Utara       Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh Interkoneksi (@interkoneksi.id) Ada banyak pilihan wisata bahari di Likupang, mulai dari Pantai Pulisan, Pantai Paal, Pulau Gangga, Pulau Lihaga dan yang paling populer ialah Taman Laut Bunaken. Jangan lupa mengunjungi desa nelayan yang ada di sana, yakni Desa Bahoi. Bagi yang ingin memandangi bentang alam Likupang dari ketinggian silakan trekking ke Bukit Pulisan atau Bukit Larata. 3. Mandalika, Nusa Tenggara Barat       Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh MAD SMALLFRAME ENTHU (@madsmollergangs) Nama Mandalika mencuat setelah digadang menjadi sirkuit MotoGP di Indonesia. Meski ajang balap motor itu masih ditangguhkan karena pandemi virus Corona, namun Lombok beserta kawasan Mandalika tetap menarik untuk dikunjungi karena alamnya yang menawan. Ada banyak kegiatan wisata yang bisa dilakukan di sini, mulai dari snorkeling sampai surfing. Jika sudah puas seharian berwisata di Mandalika, silakan island hopping ke pulau-pulau Gili yang bisa dijangkau dengan kapal cepat. 4. Borobudur, Jawa Tengah       Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh rising India to ancient glory (@rising_india_to_ancient_glory) Candi Borobudur kini bukan satu-satunya objek wisata religi dan bersejarah yang bisa dikunjungi saat ke Magelang. Saat ini ada banyak kegiatan wisata yang bisa dilakukan di sekitar Situs Warisan Dunia UNESCO itu, mulai dari mengunjungi sawah Instagramable di SvargaBumi, melihat sunrise di Punthuk Setumbu, sampai mengunjungi "gereja ayam" di Bukit Rhema. Jangan lupa keliling menikmati pemandangan desa-desa kecil di Magelang sambil naik mobil VW atau sambil bersepeda santai. 5. Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur       Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh LABUAN BAJO - SUMBA (@tripvisory.id) Taman Nasional Komodo yang merupakan habitat kadal purba komodo merupakan salah satu objek wisata alam yang wajib dikunjungi saat mendarat di Labuan Bajo. Dari sana, pemandu wisata akan mengarahkan turis island hopping ke objek wisata alam lainnya, seperti Pulau Rinca, Pulau Padar, Pulau Kelor, Gili Laba, Gua Rangko. sampai Desa Wae Rebo. Wisata menyelam untuk melihat manta sangat dianjurkan di sini. Bagi yang tak ingin berbasah-basahan, mungkin bisa duduk santai di atas kapal pinisi sembari berjemur. [Baca juga : "Pesona Pulau Bawah, Wisata Terbaik Di Kepulauan Riau"] 6. Wakatobi, Sulawesi Tenggara       Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh PEMUDA DESA (@sayful_bdp) Taman Laut Wakatobi juga sudah sangat populer di kalangan wisatawan domestik dan mancananegara. Kampung halaman Apriyani Rahayu ini memang menjadi salah satu destinasi wisata bahari yang diunggulkan Indonesia. Selain pantai dan pulaunya yang menawan, Wakatobi juga sarat dengan sejarah kehidupan Suku Bajo, pelaut ulung yang kisahnya sudah sering diangkat dalam film dokumenter internasional. (Sumber: Artikel cnnindonesia.com Foto @wakatobidivetrip) 
...more

Trip Sehari, Wisata Sejarah di 3 Pulau

TripTrus.Com - Penyedia paket travel kini menawarkan paket wisata murah. Misalnya Shine Project, yang pekan lalu mengajak wisatawan berlibur sehari ke tiga pulau di Kepulauan Seribu, Minggu, 15 April 2018. Wisatawan cukup mengumpulkan uang Rp 85 ribu, dan pihak Shine Project mengantar ke pulau-pulau itu. Titik kumpul di dermaga Tempat Pelelangan Ikan Muara Kamal, Jakarta Utara. Kapal-kapal motor disediakan untuk mengantar pengunjung. Perjalanan dimulai sekitar pukul 08.00. Tiga pulau yang dikunjungi adalah Pulau Kelor, Onrust, dan Cipir. Ketiga pulau ini termasuk dalam Taman Arkeologi Onrust dan dikelola oleh Unit Pengelola Museum Kebaharian Jakarta. Pulau pertama yang didatangi adalah Pulau Kelor, perjalanan dilalui dengan waktu sekitar 45 menit. Pulau Kelor termasuk pulau yang kecil, ukurannya hanya 0,28 kilometer persegi. Pandangan bisa menyapu pulau dari ujung ke ujung.   Forget the maps.. Follow your instincts.. #photos #photoshoot #photooftheday #photoshare_everything #l4l  #l4f #f4f #mantublr #followme #photo #picoftheday #populer #ff #fff #lfl #jakarta #bogor #sukabumi #bandung #jayapura #jayapurapapua #papua #shootoftheday #shoot #shootandshare #asia #jenjajkt #pulaucipir #pulauonrust #explorejakarta A post shared by Uupik Shivdhaasani (@shivdhaasani) onApr 18, 2018 at 3:50pm PDT Air di pantai ini cukup bening dan bersih. Pasirnya juga putih dan halus. Pengunjung anak-anak dan dewasa bisa bermain air atau berenang. Jika tak ikut dalam rombongan agen wisata, pengunjung harus membayar tiket Rp 5 ribu per orang. Bangunan yang sangat menonjol di Pulau Kelor adalah Benteng Martello yang terbuat dari tumpukan batu bata. Benteng ini berbentuk lingkaran di pojok pulau. Tingginya 9 meter dari permukaan laut. Menurut informasi yang tertera pada papan pengumuman, benteng ini dibangun Belanda pada 1850 sebagai bagian dari sistem pertahanan laut kota Batavia. Diameter luar benteng 14 meter dengan tebal dinding 2,5 meter. Benteng ini tampak masih kokoh dengan jendela-jendela di sekelilingnya. Tempat ini pun menjadi latar foto para pengunjung. Selain gedung yang membentuk lingkaran, ada juga puing-puing benteng di luarnya, sampai di tepi pantai. Di sekitar benteng ada pohon-pohon sebagai tempat berteduh. Di Pulau Kelor, wisatawan bisa memilih duduk di tembok pinggir pantai, bermain air, duduk di gazebo, atau piknik dengan tikar di bawah pohon. Pulau ini tak berpenghuni namun ada 10 petugas yang menjaganya. Pengunjung juga bisa memesan tenda seharga Rp 100 ribu per malam yang muat hingga 7 orang. Pukul 11.00, wisatawan beranjak dari Pulau Kelor dan naik kapal menuju Pulau Onrust yang waktunya hanya sekitar 5 menit. Pulau Onrust berbeda, tak miliki pantai berpasir melainkan dikelilingi tembok. Konon, luas pulau ini awalnya 12 hektare namun mengalami abrasi dan kini luasnya tinggal 7,5 hektare. Tapi kelebihannya, pulau ini sangat sejuk karena banyak pohon rindang. Jarak setiap pohon hanya sekitar 7-10 meter. Sehingga pas menjadi tempat berekreasi di siang hari. Warung makan di Pulau Kelor juga lebih ramai. Di sini, wisatawan dapat makan siang dengan menu nasi seperti di daratan. Di sini bangunan sejarahnya lebih beragam. Ada gedung VOC, barak karantina haji, komplek makam Belanda, komplek makam pribumi, dan penjara. Sewaktu masyarakat menunaikan haji menggunakan kapal, mereka akan dibawa dulu ke Onrust untuk diperiksa kesehatannya. Begitu pula ketika mereka pulang, untuk memastikan kesehatan para jamaah dan tidak membawa sakit yang menular. Namun barak-barak penginapan haji ini hanya menyisakan ubin dan sedikit tiang. [Baca juga : Dari 4 Tipe Traveller Indonesia Ini, Kamu Tipe Yang Mana?] Dari Onrust, kita dapat melihat pulau lainnya seperti Kelor, Cipir, dan Pulau Bidadari. Perjalanan berikutnya ke Pulau Cipir yang jaraknya sangat dekat. Di sini ada pantai yang pasirnya bercampur dengan karang-karang kecil. Ada dua dermaga sehingga kapal leluasa bersandar. Wisatawan pun bebas berfoto ria di jembatan dermaga, pantai, atau di tembok. Di pulau ini juga ada peninggalan Belanda, misalnya meriam yang menghadap ke laut. Pilihan permainannya pun beragam, seperti banana boat seharga Rp 40 ribu dan donat boat Rp 45 ribu. Namun pengunjung harus antre menggunakan kamar kecil karena hanya ada 1 titik kamar kecil yang berisi 4 toilet. Pada malam hari, Shine Project mengajak wisatawan menerbangkan lampion yang dibakar dengan korek. Sebagian lampion berhasil mengudara dan ada juga yang tercebur ke laut. Nurul Azizah, salah satu wisatawan yang mengikuti destinasi ala Shine Project, mengatakan perjalanan ke tiga pulau ini sangat seru. Apalagi mahasiswa sejarah Universitas Gadjah Mada ini baru pertama kali ke Pulau Seribu. "Jalan-jalan ini adalah pengalaman berharga karena saya dapat melihat secara langsung peninggalan sejarah Indonesia, bukan sebatas teks," ujarnya. Azizah paling tertarik dengan peninggalan bekas karantina haji. "Semester lalu saya belajar tentang sejarah Islam di Indonesia. Pas lihat gedungnya, saya bisa membayangkan lebih real soal perjalanan haji itu," ucap dia. Selain paket wisata, pengunjung tiga pulau juga dapat berangkat dengan kapal-kapal yang bersandar di Muara Kamal. Beberapa kapal juga membuat rute perjalanan ke tiga pulau ini, dengan biaya Rp 75 ribu per orang. Penumpang kapal minimal 5 orang. Namun, pengunjung membayar tiket Rp 5 ribu setiap pulaunya. Ada juga pilihan antar-jemput ke satu pulau. "Ongkosnya Rp 150 ribu per orang, bisa ditelepon waktu jemputnya," ujar Iwan Kamal, salah satu pemilik kapal. (Sumber: Artikel travel.tempo.co, Foto Agni Minardi)
...more

April 2025 Bakal Gokil! Festival di Tiap Kota Bikin Lo Nggak Mau Diem di Rumah

TripTrus.Com - Bulan April 2025 bakal rame banget, sob! Banyak festival kece yang digelar di berbagai kota di Indonesia. Lo yang suka jalan-jalan, kulineran, atau nonton seni budaya wajib banget catetin tanggalnya. Ini semua bagian dari Karisma Event Nusantara (KEN) yang siap manjain lo dengan vibe lokal yang autentik dan penuh warna. Mulai dari pesisir sampe tengah kota, tiap event punya ciri khas sendiri yang bikin lo makin cinta sama Indonesia. Yuk intip satu-satu, siapa tahu lo nemu destinasi weekend yang asik! 1. Palabuhanratu, Gak Cuma Pemandangan, Tapi Budaya Pesisir yang Kental Banget Lo pengen nyobain vibe khas pantai dan ngerasain kehidupan nelayan? Cus ke Festival Hari Nelayan Palabuhanratu, bro! Dari tanggal 20 April sampe 31 Mei 2025, acara ini bakal ngisi harinya warga Sukabumi dan sekitarnya dengan budaya pesisir yang super otentik. Lo bisa nonton Upacara Laut, Karnaval Adat, sampe lomba mancing Babalang. Seru abis! Ada juga jalan sehat sambil bersih-bersih pantai, pertunjukan Wayang Golek, sampe kulineran di Bazar Wisata. Event ini bukan cuma hiburan, tapi juga bukti nyata kontribusi warga nelayan buat pelestarian budaya dan pariwisata. 2. Bima Tampil Kece di Festival Rimpu Mantika, Lo Harus Coba Dateng!       View this post on Instagram A post shared by Dinas Pariwisata Provinsi NTB (@lomboksumbawa.go) Tanggal 24-26 April 2025, Kota Bima di NTB bakal penuh warna! Festival Rimpu Mantika bawa tema "Aesthetic of Bima" yang tujuannya ngajak lo semua buat lestarikan budaya Bima, tapi tetap keren dan kekinian. Banyak pertunjukan seru kayak fashion show kain khas Bima, musik tradisional, sampe games anak-anak tempo dulu yang bikin nostalgia. Lo juga bisa cobain kuliner khas daerah lain yang kolaborasi di sini—dari Lombok sampe Sumatera dan Sulawesi pun ada. Gak usah bingung cari info, langsung gas ke IG @rimpu_mantika biar update terus. 3. Ngiler Parah di Makassar Culinary Night, Surga Buat Perut Lo! Pecinta makanan wajib dateng ke Makassar Culinary Night tanggal 25-27 April 2025 di Monumen Mandala. Bayangin street food dari UMKM lokal berjejer—dari Coto Makassar, Pisang Epe, Pallubasa, sampe Mie Titi, semua ada. Selain kenyang, lo juga bisa support para pelaku UMKM yang hadir langsung di acara ini. Kolaborasi bareng komunitas kuliner lokal bikin suasana makin hangat dan kekinian. Pokoknya cocok buat lo yang suka eksplor rasa. Jangan lupa follow @mnc_makassar biar gak ketinggalan update menu dan rundown acaranya! [Baca juga : "April Party Time! Deretan Event Paling Pecah Buat Lo Yang Gak Mau FOMO Di 2025!"] 4. Solo Menari: Ketika Alam, Seni, dan Budaya Menyatu Dalam Satu Gerakan Solo tuh emang juara kalo soal seni tari! Tahun ini, Solo Menari balik lagi tanggal 29 April 2025, sekaligus ngerayain Hari Tari Sedunia. Temanya “Daun Menari”—filosofis banget, bro. Simbol kehidupan yang mengalir dan penuh manfaat, kayak daun yang terus menari mengikuti angin. Solo bukan cuma kota wisata, tapi juga kota kreatif yang diakui UNESCO. Lewat event ini, lo diajak buat ngeresapi seni sambil mikirin alam. Tariannya gak cuma keren, tapi juga punya pesan yang dalem soal lingkungan dan budaya. Kalo lo penasaran, langsung cek update-nya di @solo.menari, jangan sampe ketinggalan! 5. Klungkung Bali, Festival Semarapura, Paduan Tradisi dan Eco Friendly Life Bali gak pernah absen kalo soal budaya. Dari 28 April sampe 1 Mei 2025, ada Festival Semarapura di Klungkung yang udah jalan tahun ketujuh! Temanya “Nayaka Maetala Udayana”—intinya sih tentang kebangkitan tanah kelahiran lewat pemimpin bijak, tapi dibawain dengan cara yang fun dan modern. Lo bisa nikmatin tari Baris Jangkang yang legend banget, liat Fashion Show kain tenun Klungkung, dan jajan di Pesinggahan Culinary Show. Poin plus-nya? Acara ini bebas plastik sekali pakai! Jadi lo bukan cuma seneng-seneng, tapi juga bantu bumi jadi lebih bersih. Follow @klungkung_tourism buat info lengkapnya ya! Lo Siap Ngegas April Ini? Biar Gak Cuma Scroll IG Tapi Ikutan Eksis di Lapangan! Udah jelas kan, April 2025 ini gak bakal ngebosenin? Dari yang suka budaya, makanan, sampai fashion—semuanya ada di Karisma Event Nusantara. Lo tinggal pilih mana yang paling cocok sama vibe lo. Jangan cuma jadi penonton di medsos, tapi ikut hadir dan rasain langsung hype-nya. Yuk jadi bagian dari movement kece ini. Siapa tau lo bisa nemu inspirasi baru atau bahkan jodoh di festival. Cieee~ (Sumber Foto @ikmahb__)
...more

10 Tempat dan Situs Bangunan Bersejarah di Depok

TripTrus.Com - Jika di Jakarta terdapat Kota Tua yang dianggap sebagai Jakarta-nya tempo dulu, maka di Depok juga terdapat kawasan yang merupakan kota tua-nya depok yaitu yang disebut dengan Depok Lama. Kawasan Depok Lama ini meliputi seluruh Kelurahan Depok termasuk Jalan Pemuda dan sekitarnya, Jalan Siliwangi dan sekitarnya, Jalan Kartini dan sekitarnya, Stasiun KA Depok (dahulu bernama stasiun Depok Lama) dan sebagian Jalan Dewi Sartika. Tapi tidak hanya di Kawasan Depok Lama terdapat tempat dan situs bangunan bersejarah di Depok, masih banyak di luar kawasan tersebut yang juga mempunyai nilai sejarah. Salah satu kawasan Depok Lama yaitu di sepanjang Jalan Pemuda di Kel. Depok, Kec. Pancoran Mas. Di sini masih dapat ditemui bangunan-bangunan bersejarah dengan arsitektur Belanda. 1. Monumen Cornelis Chastellain       View this post on Instagram Selamat Hari Bela Negara! 19 Desember Tugu putih ini merupakan sebuah monumen pembebasan kaum budak yang didirikan pada 28 Juni 1914 atau tepatnya 200 tahun setelah wasiat dari Cornelis Chastelein mulai berlaku. Tapi tugu yang ada sekarang itu bukanlah yang asli sejak tahun 1914, karena baru dibangun kembali 28 Juni 2014. Alasannya adalah pada 1960 tugu ini sempat dihancurkan karena dianggap sebagai simbol antek-antek Belanda. Yuk, #ProtectAndPromote tugu bersejarah ini! 📷 @munzilalaily #WHCI2016 #WarisanDuniaKita #YOVETAGE #YOVETAGEDepok #DepokPeduliSejarah A post shared by #DepokPeduliSejarah (@yovetage.dpk) onDec 19, 2018 at 6:12am PST Monumen ini sekarang berada di halaman depan dalam areal Rumah Sakit Harapan Depok, rumah sakit pertama yang berdiri di Depok. Monumen ini didirikan pertama kali pada tahun 1914 masih di zaman pemerintahan kolonial Belanda dan merupakan tugu pertama yang ada di Depok ketika itu. Pada tahun 1960, tugu ini dihancurkan. Tidak ada yang tahu pasti kenapa tugu tersebut dihancurkan. Pada tahun 2002, Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC) merencanakan pembangunan kembali tugu tersebut namun belum mendapatkan izin dari pemerintah dengan alasan bahwa Cornelis Chastelein bukanlah seorang pejuang atau pahlawan dan sebuah tulisan kalimat pada tugu yang dianggap berbau SARA. Baru pada tahun 2014 tugu ini baru dibangun kembali setelah mendapat ijin serta dihilangkannya tulisan yang dianggap berbau SARA. Letak Monumen/Tugu Cornelis Chastellain berada di jalan Pemuda, Kel. Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Depok. Berjarak kurang lebih 2 km dari Gedung Walikota Depok, Jl. Margonda. Kini tugu tersebut dianggap sebagai Titik Nol Km Depok. 2. Rumah Sakit Harapan Depok       View this post on Instagram Tugu Cornelis Chastelein #exploredepok #history #cagarbudaya #depok #cornelischastelein #bekaskantorkepresidenandepok A post shared by Enco Butarbutar (@enco_butarbutar) onDec 10, 2017 at 3:37am PST Masih berada di kawasan Jalan Pemuda, dahulunya bangunan yang dijadikan rumah sakit ini adalah bangunan kantor dari Cornelis Chastellain yang merupakan pusat pemerintahan kotapraja Depok dimasa lampau. Diperkirakan bangunan tersebut dibangun pada tahun 1880. 3. SDN Pancoran Mas 2       View this post on Instagram 🚸SDN PANCORAN MAS 2🚸 Sepintas tak ada yang menarik dari 6 obyek foto berikut. Dalam kebersahajaannya, obyek foto ini justeru eksis membisu di daerah elite yi di bilangan Jln Pemuda di kantong Belanda Depok. Setelah ditilik lebih jauh, kita akhirnya melotot melihat tiang ramping penyangga bangunan yang adalah besi² baja tempo doeloe yang tak berkarat dimakan zaman & semua ruang kelas yang kita intai disini hanya menggambarkan bahwa bangunan tempo doeloe yang terbilang kuno & kini menjadi SDN Pancoran Mas 2 itu kurang kasihsayang dari pemkot maupun warga Depok. Egp. Itulah. Konservasi apapun selalu mudah diucapkan tapi sulit dilaksanakan. #sdnpancoranmas2 #streetphotography #gedungsekolah #eksismembisu #konservasi #pemkotdepok #egp #wargadepok #jlnpemuda #kantongbelandadepok #depokcity #westjavaindonesia PP, 23 Mei 2018. A post shared by Parlin Pakpahan (@parlin_pakpahan_) onMay 23, 2018 at 2:21am PDT Bangunan sekolah dasar ini dahulunya merupakan satu areal dengan bangunan RS Harapan Depok. Dimasa lalu, Cornelis Chastellain menggunakan bangunan ini sebagai tempat ia mengajar kepada para budak pekerjanya. 4. GPIB Immanuel       View this post on Instagram 1st Sunday 2019 Happy Sunday. Gbu #church #christian #lutheranchurch #worship #withmywife #pray and #prayer #joy #preperation #beforeandafter #starting #weekendworship #happysunday #1stsunday #gpibimmanueldepok #depok #depoklama #westjava #indonesia A post shared by LOttositagram (@ottoberlindo) onJan 6, 2019 at 3:00am PST Bagunan gereja ini dibangun pada tahun 1714. Awalnya bernama Gereja Jemaat Masehi dan kemudian berganti nama menjadi GPIB Immanuel. Sayangnya, Kawasan Depok Lama menurut YLCC, sekarang hampir 75 persen bangunan tua yang tersisa telah mengalami alih fungsi. Hal ini dikarenakan belum ditetapkannya bangunan-bangunan di Kawasan Depok Lama sebagai Cagar Budaya dan Kawasan Wisata Sejarah, sementara desakan atas nama kebutuhan ekonomi semakin tinggi sehingga terjadi perubahan fungsi bangunan menjadi minimarket, ruko dll. 5. Jembatan Panus       View this post on Instagram . Panus. . . #jembatanpanus #panus #stevanusleander #depok #kotadepok A post shared by Chin Mi (@aliakbarfikri) onJul 29, 2018 at 7:39pm PDT Jembatan yang dibangun pada tahun 1917 oleh Stefanus Leander ini pada masa lalu jembatan ini merupakan jalan yang penghubung utama antara Depok dengan Bogor. Jembatan Panus menghubungkan Jalan Siliwangi dengan Jalan Tole Iskandar. Jembatan ini tidak lebar (sekitar 4 meter) dan hanya dapat dilalui satu kendaraan, karena itu bila ada dua kendaraan yang akan lewat dari dua arah yang berbeda harus dilakukan secara bergantian. Yang menarik, pada tiang-tiang beton penyangga jembatan ini terdapat garis ukur untuk mengukur ketinggian air sungai Ciliwung yang ada di bawahnya. Ketinggian air sungai Ciliwung yang berada di bawah Jembatan Panus ini juga menjadi indikator atau barometer debit air sungai Ciliwung setelah bendungan Katulampa di Bogor untuk kewaspadaan terhadap banjir di Jakarta. Kini jembatan ini hanya digunakan untuk akses ke sebuah kawasan perumahan dan sekitarnya, karena telah dibuatkan sebuah jembatan pengganti (dibangun pada tahun 1992) yang lebih lebar di sisi jembatan Panus. Walau demikian, jembatan pengganti ini disebut dengan Jembatan Panus Baru, dan jembatan sebelumnya disebut Jembatan Panus Lama. 6. Rumah Cimanggis       View this post on Instagram Landhuis Cimanggis - Depok, Jawa Barat. 🏚 Setelah terabaikan bertahun-tahun, baru di September 2018 Landhuis Tjimanggis akhirnya ditetapkan sebagai cagar budaya. Sempat hanya dianggap sebagai ‘peninggalan penjajah yang korup’ sehingga dinilai layak diratakan dengan tanah. 🏚 Bukankah banyak gedung-gedung tua peninggalan kolonial di seluruh dunia, saksi bisu perjalanan suatu bangsa, yang akhirnya memperkuat identitas warga, dahulu kala memang dibangun dari hasil korupsi para penjajah? 🏚 Bukan tentang hasil rasywah Gubernur Jenderal VOC Van Der Parra. Tapi nilai dan pelajaran di baliknya, yang membuat Depok, penghubung Batavia dan Buitenzorg, menjadi suatu kota yang tumbuh dengan ingatan. 🏚 Kota yang tumbuh dengan suatu benang merah dalam rentetan sejarah. Apakah kita memilih menjadi bagian dari pencerah, atau ikut arus dalam pembangunan tanpa arah? Bukankah justru mereka menjadi pengingat bahwa kita sudah tidak lagi terjajah? 🏚 #rumahcimanggis A post shared by iqbal himawan (@iqbalhimawan_) onJan 11, 2019 at 7:44am PST Rumah ini dahulunya adalah tempat tinggal dari istri Gubernur Jendral VOC Robertus Van Der Parra. Kondisi bangunan yang dibangun selama 3 tahun tersebut 1775-1778, kini dalam keadaan rusak. Lokasi rumah ini berada di lahan RRI Radar Cimanggis, Depok.  Walaupun telah mendapatkan rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya agar Rumah Cimanggis ini menjadi Benda Cagar Budaya namun khabar terakhir yang beredar menyebutkan bahwa di areal tersebut akan dibangun sebuah kampus besar bernama Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII).   7. Rumah Pitung / Rumah Kapiten Cina Ada yang menyebut bahwa rumah tersebut adalah rumah singgah Pitung, jawara dan pahlawan Betawi. Ada pula yang menyebutnya sebagai Rumah Kapiten Cina, karena berada di kawasan pecinan Depok yaitu Pondok Cina. Sisa bangunan peninggalan bersejarah ini berada di dalam area perbelanjaan Margo City yang berada di Jalan Margonda, Pondok Cina, Depok. Sekarang bangunan tersebut dijadikan sebuah cafe diluar bangunan utama Margo City. 8. Masjid Jami Riyadussolihin Masjid yang terletak di Kampung Cikambangan, Kel. Kalimulya, Kec. Cilodong ini adalah masjid tertua yang ada di Depok. Dari bentuk fisik bangunan, masjid ini tidak memiliki kubah sebagaimana masjid-masjid saat ini. Konon masjid ini dibangun oleh Sunan Kalijaga saat melakukan penyebaran agama Islam di Depok. Ada juga yang memperkirakan bahwa masjid ini sudah ada sejak jaman Kerajaan Muara Beres periode tahun 1567-1579. Masyarakat setempat mengenal masjid ini dengan nama Masjid Jublegan. [Baca juga : "Letusan Krakatau, Kramat Karam, Dan Klenteng Tjoe Soe Kong"] 9. Tugu Batu Sawangan       View this post on Instagram Boro boro modip motor Ama Turing jauh, Spion beda sebelah aja belom tau di ganti 😂😭 . . . . . . . . . Selamat pagi Bang karbat yang punya lapak di Parung Bingung, kapan jualan kopi liong di marih . . .#latepost #pulangmalutakkpulangrindu #pulangmalugakpulangrindu #sunriceditanahanarky #depok #parungbingung #sawangan A post shared by Aditya Wahyu Kuntadi (@adityawahyu_k) onAug 25, 2017 at 3:37pm PDT Tugu yang dibuat pada tahun 1979 dan lokasinya berada di Jalan Muchtar Sawangan ini merupakan simbol untuk mengingat perjuangan masyarakat sekitar bersama TKR melawan tentara Nica Belanda yang coba memasuki wilayah Sawangan pada tahun 1949. 10. Tugu Gong Bolong Tugu yang terletak di perempatan Jalan Tanah Baru ini di atas tugu terdapat sebuah replika Gong Bolong. Replika tersebut diambil dari cerita legenda masyaraka Tanah Baru mengenai Gong Bolong yang konon pada masa lalu di daerah Curug Agung, Tanah Baru sering terdengar bunyi-bunyian musik yang berasal dari gamelan. Setelah ditemukan, ternyata bunyi dari gamelan tersebut tidak ada yang memainkan. Ketika seorang tokoh ingin mengangkat seluruh perangkat gamelan tersebut namun tidak sanggup dilakukan sendirian dan hanya gong bolong dan alat pukulnya, gendang serta bende yang mampu diangkatnya. Setelah kembali ingin mengangkat perangkat gamelan lainnya, ternyata telah raib atau hilang. Demikian sedikit dari banyak tempat dan situs bangunan bersejarah di Depok. Semoga bermanfaat buat pembaca. (Sumber: Artikel depoknetizen.blogspot.com Foto x.detik.com)
...more

Bandung Heboh Dengan Calender Of Event 2024, Pariwisata Dan Budaya Makin Keren, Braga Jadi Hits!

TripTrus.Com - "Guys, dengerin nih, tahun 2024 bakal jadi puncaknya acara seru di Kota Bandung! Pj Wali Kota kita, si Bambang Tirtoyuliono, bilang kita harus nge-boost potensi pariwisata dan kebudayaan. Makin kece, loh, karena sekarang Bandung udah punya infrastruktur pariwisata yang oke banget, ditambah ada event-event keren sepanjang tahun 2024 yang masuk dalam Calendar of Event (COE)!" Bambang cerita pas lagi mampir ke Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bandung. Dia bilang, "COE udah kita luncurin, bro. Ini harus sampe ke telinga banyak orang. Kita pengen tarik turis lokal dan internasional, COE ini keren abis!" Dia juga dorong Disbudpar bekerja sama sama Diskominfo buat terus nge-branding dan komunikasi publik yang oke tentang Bandung, supaya tingkat kunjungan wisata ke Kota Bandung makin naik.       View this post on Instagram A post shared by Zia & Dinda (@ziadinda_) "Kita harus informasin lebih banyak lagi soal destinasi wisata di Bandung, bro. Banyak yang cuma tau beberapa aja, padahal di Bandung banyak banget, kan? Kita coba explore potensi-potensi baru buat jadi pilihan wisata," tambahnya. Dia contohin Braga, tuh. Menurut dia, Braga harus di-makeover biar enak buat para wisatawan. "Gue pengen Braga jadi tempat yang bisa dinikmati sama orang Bandung dan luar Bandung. Jangan sampe rame kendaraan. Gue pengen Braga jadi objek wisata Bandung yang keren," ujar Bambang. Selain itu, Bambang bilang potensi budaya juga harus terus di-upgrade dengan ngasih lebih banyak ruang buat para budayawan. "Ada banyak gedung seni keren di Bandung, kayak Bandung Creative Hub, Padepokan Mayang Seni Sunda, Teras Sunda Cibiru, gitu. Trus taman-taman juga bisa dipake buat pertunjukan seni. Kebudayaan harus lebih bisa eksis dan beri nilai buat Bandung. Ada 1200 lingkungan seni dan 120 maestro yang harus kita dorong. Ada BCH, Mayang Sunda, kita harus rancang supaya temen-temen budayawan bisa ekspresi diri dengan maksimal," paparnya. [Baca juga : "Bro, NTB Nyemplungin 36 Event Keren Buat Tahun 2024 Nih!"] Dia berharap, dengan peningkatan kualitas wisata dan budaya, Bandung bisa jadi lebih keren lagi. "Ayo, kita wujudin visi misi Kota Bandung, bikin Bandung jadi lebih kece lagi!" serunya. Nah, Kepala Disbudpar Kota Bandung, Arief Syaifudin, nambahin, "Kolaborasi itu kuncinya, guys, buat tingkatin potensi wisata dan budaya. Kita optimal banget di kerjaan ini, soalnya Bandung punya perusahaan-perusahaan besar buat promosi. Kita kerja sama sama perusahaan-perusahaan itu, contohnya Bandung Great Sale, bisa dapet uang sampai Rp69 miliar, lho!" Soal budaya juga lagi disiapin, guys. Disbudpar lagi ngerjain revisi Perda Cagar Budaya buat selesain masalah cagar budaya di Kota Bandung. "Kita lagi susun revisi perda, semoga bisa selesain urusan cagar budaya Bandung ke depannya," pungkasnya. Seru, ya, rencananya Kota Bandung! (Sumber Foto @dogdays_photolab) 
...more

Cagar Alam Rawa Danau, Hutan Rawa Air Tawar Terbesar di Jawa

TripTrus.Com - Kawasan Cagar Alam Rawa Danau atau disebut juga Rawa Dano ini digadang-gadang sebagai hutan air tawar terbesar di Pulau Jawa. Semula merupakan kepundan gunung berapi tak aktif yang kemudian berubah menjadi danau dan akhirnya menjadi rawa-rawa. Terletak di Kampung Panenjoan, Desa Luwuk, Serang. Rawa Danau yang berstatus cagar alam seluas 2.000 hektar ini mulai muncul ke permukaan sebagai salah satu destinasi wisata yang unik. Ia berada di wilayah yang termasuk 3 kecamatan, yaitu Padarincang, Pabuaran, atau Mancak. Untuk mencapai Rawa Danau, kita harus trekking sekitar 1 jam dengan rute yang kerap licin dan berlintah di musim hujan.       View this post on Instagram A post shared by Dean Puji Firmansyah (@deanpujifirmansyah) onSep 26, 2016 at 8:53am PDT Karakter objek wisata ini adalah hutan yang dikelilingi oleh rawa-rawa dan danau. Mata akan dimanjakan oleh dominasi warna hijau yang teduh dari warna dedaunan. Konon, Cagar Alam Rawa Danau atau Rawa Dano semula merupakan kepundan gunung berapi tak aktif yang kemudian berubah menjadi danau dan akhirnya menjadi rawa-rawa. Yang unik, rawa ini berair tawar. Karena itu, ia juga berperan sebagai sumber cadangan air untuk masyarakat sekitar. Keindahan Rawa Danau begitu kentara ketika kita berada di kaki bukit pegunungan. Perpaduan antara kabut, semburat matahari, dan padang hijau seluas kita memandang, sangat indah. Tak hanya menikmati keindahan alam, kita juga melakukan aktivitas lain yang seru. Mulai dari mengenal flora dan fauna lebih dekat, menyusuri rawa dengan sampan, sampai menginap di villa yang terletak di ketinggian dengan pemandangan danau. [Baca juga : "Menelusuri Lembah Hijau Rawa Dano"] Kini, terdapat sekitar 250 jenis burung hidup di wilayah ini, serta tak lupa aneka reptil, seperti buaya dan ular. Berbagai jenis tanaman dan hewan yang dilindungi, seperti burung bangau tongtong, elang jawa, dan gelatik jawa, juga hidup di sini. Untuk mencapai Rawa Dano, salah satu rutenya kita bisa berangkat menuju arah Cinangka, Anyer. Lalu, setelah bertemu Pasar Padarincang, kita menuju Desa Citasuk. Namun, karena statusnya sebagai cagar alam, untuk dapat memasuki kawasan Rawa Dano, kita harus mengantongi izin terlebih dulu dari Balai Besar KSDA Jawa Barat. (Sumber: Artikel-Foto pesona.travel)
...more

Baduy Dalam Lagi Nutup, Jangan Ngeyel. Kawalu Lagi Jalan, Wisatawan Cuma Bisa ke Baduy Luar, Bro!

TripTrus.Com - Buat lo yang udah ngidam trip ke Baduy Dalam, santai dulu! Mulai 1 Februari sampai 3 Maret 2025, kawasan ini resmi ditutup buat wisatawan. Bukan tanpa alasan, mereka lagi masuk masa Kawalu, ritual sakral yang wajib dihormatin.       View this post on Instagram A post shared by Isanty Maina Ignatea (@antynotaunty) "Kawalu ini waktu kita buat puasa adat, bersihin diri, dan bersyukur atas hasil panen," kata Imam Rismahayadin, Kepala Disbudpar Lebak. Makanya, jangan nekat masuk, ya! Baduy Dalam full tertutup buat orang luar. Jangan sedih dulu! Lo masih bisa mampir ke Baduy Luar, kayak Kampung Kaduketug, Lebak Jeruk, atau Gajeboh. Masih bisa ngerasain vibes budaya Baduy tanpa harus ngelanggar aturan adat mereka. [Baca juga : "Calendar Of Events 2025 Bali, 56 Acara Keren Bikin Turis Betah Nongkrong Di Pulau Dewata!"] Pemerintah Kabupaten Lebak juga udah ngumumin soal penutupan ini lewat surat resmi dari Pemerintah Desa Kanekes, yang ditandatangani langsung sama Jaro Oom, Kepala Kanekes sekaligus Tetua Adat. Jadi, info ini resmi dan gak bisa ditawar-tawar! FYI, Kawalu ini bukan sekadar ritual sehari dua hari doang. Ada tahapan panjang, mulai dari Ngalanjakan, Kawalu, sampe Ngalaksa, sebelum akhirnya ditutup sama upacara Seba Baduy. Nah, pas Seba Baduy, masyarakat adat bakal turun gunung buat silaturahmi ke Bupati Lebak di Rangkasbitung dan Gubernur Banten di Serang. Jadi, buat lo yang pengen main ke sana, tahan dulu, ya! Hormatin adat mereka, jangan sotoy maksain masuk ke Baduy Dalam. Kalau masih mau explore, Baduy Luar tetap bisa lo kunjungin kok! ✌️😎 (Sumber Foto @a.4rapp)
...more

Pesona Indonesia Bikin Pesohor Dunia Kepincut Liburan!

TripTrus.Com -  Gak diragukan lagi, keindahan Indonesia selalu bikin banyak orang, termasuk selebriti dan pesohor dunia, ngiler abis. Nggak cuma buat turis biasa, tapi juga buat para seleb global yang nggak tahan sama pesonanya Indonesia.       View this post on Instagram A post shared by Job Wind (@_monkeystation) Ini nggak cuma jadi pundi-pundi duit buat pariwisata Indonesia, tapi juga buat ekonomi kreatif di sana. Makanya, para pesohor dunia ini suka mampir ke tempat-tempat keren di Indonesia. Ini dia destinasi-destinasi keren yang pernah disambangi pesohor dunia: 1. Pulau Moyo Ini tuh pulau eksklusif di Nusa Tenggara Barat yang sering jadi tempat persembunyian para seleb dunia. Ada Lady Diana, Mick Jagger, David Bowie, sampe David Beckham yang pernah mampir. Ada Air Terjun Mata Jitu yang keren banget, dijuluki "Queen Waterfall" gara-gara Lady Diana pernah dateng kesini. Bener-bener bikin kamu speechless! 2. Gunung Merapi Nicole Kidman, si Ratu Atlantis di film Aquaman, dateng ke sini loh! Dia ikutan Lava Tour Merapi pas liburan di Yogyakarta. Kamu bisa lihat sisa-sisa letusan Gunung Merapi langsung dari Merapi Lava Tour ini. Gak cuma itu, di sekitar Gunung Merapi juga ada Museum Gunung Merapi, The World Landmark Merapi Park, dan The Lost World Castle buat kamu jelajahi. 3. Bali Siapa yang gak kenal Bali? Tempat ini terkenal banget di mata pesohor dunia. Tempat-tempat keren di Bali sempet jadi lokasi syuting film Hollywood, Eat, Pray, Love yang dibintangi Julia Roberts. Pesohor macem Paris Hilton, Justin Bieber, Selena Gomez, sampe Katy Perry juga pernah mampir ke sini! 4. Candi Borobudur Ini candi Buddha terbesar di Indonesia yang terkenal banget di dunia. Barack Obama, Mark Zuckerberg, Richard Gere, David Beckham, sampe Maria Sharapova pernah datang ke sini. Candi ini memang nggak main-main, diakui sebagai salah satu Tujuh Keajaiban Dunia, lho! 5. Pulau Komodo Keindahan Pulau Komodo berhasil memikat Gwyneth Paltrow dan Valentino Rossi. Mereka gak cuma lihat komodo, tapi juga cobain living on board alias tinggal di atas kapal di sekitar Pulau Komodo. Bener-bener petualangan seru! [Baca juga : "Lebak Outfest Sawarna Karst Festival 2023, Pesta Pantai Karang Bokor Yang Seru Abis!"] 6. Taman Nasional Gunung Leuser Leonardo DiCaprio aja terpesona sama keindahan flora dan fauna di sini. Taman Nasional Gunung Leuser di Provinsi Aceh punya lebih dari 4.000 jenis tumbuhan hidup, 84 jenis mamalia, dan 380 burung. Masuk UNESCO, lho! 7. Kepulauan Mentawai Pemeran di Fast Furious, Paul Walker, suka surfing di Kepulauan Mentawai. Tempat ini surganya peselancar dunia dengan ombak indah di Samudera Hindia. Ada Pulau Masokut, Pulau Siberut, Pulau Sipora, dan Pulau Sikakap buat kamu explore. Nah, itu dia 7 tempat keren di Indonesia yang udah dijajahi pesohor dunia. Udah pernah ke mana aja nih? Kalau belum, buruan ke sana, siapa tahu kamu ketemu pesohor dunia lagi! (Sumber Foto @genpi.co) 
...more

Gaskeun Napak Tilas dari Rengasdengklok sampe Tugu Proklamasi, Jejak Heroik Menuju 17 Agustus!

TripTrus.Com - Bro sis traveler, lo tau gak sih kalau sebelum Proklamasi 17 Agustus 1945 dibacain, ada drama sejarah yang seru banget kayak film action tapi versi nyata? Nah, gue ajak lo buat ikutin jejaknya langsung dari Karawang sampe Jakarta. Kita bakal mulai dari Rumah Rengasdengklok, lanjut ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi, dan finish di Tugu Proklamasi—persis kayak alur sejarah aslinya. Perjalanannya gak cuma bikin lo lebih ngerti perjuangan, tapi juga ngasih vibes heroik yang gak bakal lo dapet di tempat lain. Yuk, siapin mental, ini trip sejarah yang bikin lo makin respect sama para pejuang! 1. Rumah Rengasdengklok       View this post on Instagram A post shared by @my_ate Oke, kita mulai dari sini bro sis! Tahun 1945, para pemuda kayak Wikana dan kawan-kawan punya misi penting—“menculik” Bung Karno dan Bung Hatta ke rumah milik Djiaw Kie Siong di Rengasdengklok. Tujuannya? Biar mereka cepet ngumumin kemerdekaan tanpa pengaruh Jepang. Rumahnya sederhana banget, tapi lo bakal ngerasain aura tegang dan deg-degan kayak lagi nonton adegan klimaks film sejarah. Spot ini cocok banget buat lo yang mau foto sambil ngebayangin momen heroik sebelum bangsa ini resmi merdeka. 2. Museum Perumusan Naskah Proklamasi Abis dari Rengasdengklok, kita lanjut ke Jakarta ke bekas rumah Laksamana Maeda. Nah bro sis, di sinilah para tokoh kayak Bung Karno, Bung Hatta, dan Achmad Soebardjo ngerumuskan teks proklamasi tengah malam. Bayangin aja, mereka kerja dikejar waktu sambil mikirin kata demi kata yang bakal mengubah nasib satu bangsa. Interiornya masih mempertahankan nuansa aslinya, jadi lo bener-bener bisa kebawa suasananya. Spot ini gak cuma bersejarah, tapi juga fotogenik banget buat lo yang suka ambience vintage. [Baca juga : "Agustus Full Vibes: Festival Lokal Gak Main-Main, Bro-Sis Traveler Wajib Cek!"] 3. Tugu Proklamasi Nah, ini dia titik klimaksnya bro sis! Di lapangan Pegangsaan Timur 56, Bung Karno ngebacain teks proklamasi di depan rakyat. Sekarang lokasinya udah jadi Tugu Proklamasi yang megah, lengkap dengan patung Soekarno–Hatta, Tugu Petir, dan Tugu Wanita. Berdiri di sini tuh bikin lo merinding, ngerasain momen bersejarah itu kayak bener-bener lagi terjadi. Foto di sini sambil kasih caption nasionalis? Auto keren dan penuh makna, cuy! Nah bro sis traveler, itu tadi perjalanan sejarah dari Rengasdengklok sampe Tugu Proklamasi—napak tilas perjuangan yang jaraknya emang cuma puluhan kilometer, tapi nilai sejarahnya gak ternilai. Dari suasana tegang di rumah kecil, obrolan serius tengah malam di rumah Maeda, sampe teriakan kemerdekaan di Pegangsaan Timur—semuanya ngebentuk satu cerita yang bikin lo sadar kalau kemerdekaan itu hasil perjuangan dan keberanian nyata. Jadi, kalau mau liburan yang bikin bangga sekaligus nambah wawasan, cobain deh trip sejarah ini. Gaskeun, bro sis! (Sumber Foto @digitamagabumon)
...more

ButikTrip.id
remen-vintagephotography
×

...