TripTrus.Com - Nih, catet dulu guys! Jelang 2024, Pemerintah Jawa Timur bareng komunitas dan asosiasi pariwisata udah siapin deretan event keren yang bisa dinikmati semua orang. Event-event kece ini udah direncanain matang-matang sama para kurator daerah dan nasional, jadi jangan sampai kelewatan!
Lihat aja, dari awal 2023 sampe Desember kemarin, udah ada lebih dari 1.000 event di Jawa Timur. Dan tahun depan, katanya bakal jadi tahun penuh acara, mulai dari musik, karnaval, kuliner, olahraga, seni/budaya, dan banyak lagi.
View this post on Instagram
A post shared by LMJK a.k.a LUMAJANGKU (@lumajang.ku)
Jawa Timur emang jadi primadona pariwisata, deh! Ada strategi keren dari pemerintah setempat buat menggelar event di berbagai daerah, supaya wisatawan makin banyak datang. Dan jangan lupa, Jawa Timur punya kekayaan budaya, alam yang indah, dan makanan enak di setiap sudutnya.
Nah, menuju 2024 ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur udah nyiapin 9 event buat masuk ke Kharisma Event Nusantara dan 15 event buat jadi bagian dari Sportive (Sport, Music and Creative Event) buat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.
Ini dia deretan event keren yang bakal diadain di Jawa Timur tahun 2024 dan wajib banget buat masuk list favorit buat ditonton dan dinikmati:
1. East Java Fashion Harmony, Juni 2024, Tulungagung
Event fashion keren banget yang ngeangkat budaya wastra Jawa Timur, khususnya Batik dan Tenun.
2. Jazz Gunung Bromo, 19-21 Juli 2024, Probolinggo
Musik Jazz Etnik berskala Internasional dengan panggung terbuka di atas ketinggian 2.000m di atas laut. Indahnya Jazz, Merdunya Gunung!
3. Eksotika Bromo, 27-28 Juli 2024, Probolinggo
Pergelaran spektakuler yang gabungin keindahan Gunung Bromo sama kesenian terbaik Jawa Timur.
4. Banyuwangi Ethno Carnival, Juli 2024
Karnaval unik yang tampil beda dengan kostum tradisional kontemporer yang keren abis.
5. Festival Nasional Reyog Ponorogo, Juli 2024
Pesta rakyat dengan nuansa Grebeg Suro, salah satu festival tahunan yang keren abis.
6. Batu Street Food Festival, 1-3 Agustus 2024
Kuliner kelas atas dari chef hotel dan restoran bintang lima, tapi harganya kaki lima.
7. Jember Fashion Carnaval, 1-4 Agustus 2024
Parade karnaval kreatif dalam konsep fashion, bakal seru banget di jalan raya Kota Jember.
[Baca juga : "Lasiana Kota Kupang Siap Bersinar, Geber Masuk Desa Wisata Indonesia 2024"]
8. Festival Rontek Pacitan, 6-8 September 2024
Festival tradisional dengan alat musik bambu yang unik dari tradisi gugah sahur.
9. Parade Surabaya Juang, 1-3 November 2024
Event rutin nan spektakuler buat memperingati Hari Pahlawan di Kota Surabaya.
10. Gandrung Sewu, November 2024, Banyuwangi
Festival tahunan yang mengenalkan budaya Banyuwangi, khususnya Gandrung, di Pantai Boom Marina. Eh, masih ada lho 15 event seru berbasis Sport dan Music. Jadi, buat lo yang doyan olahraga dan musik yang wajib lo datengin di 2024.
Jadi, jangan sia-siain kesempatan buat nikmatin liburan seru di Jatim tahun depan, ya! Rencanain dari sekarang, dan pastiin lo bakal dapetin pengalaman tak terlupakan bareng keluarga dan sahabat. (Sumber Foto @teddy_wardhana24)
...moreTripTrus.Com - Pesatnya perkembangan teknologi telah menyebabkan pola kehidupan masyarakat mengalami perubahan. Dewasa ini, masyarakat selalu memiliki keinginan untuk jalan-jalan ke berbagai tempat wisata karena penasaran dengan foto cantik yang bertebaran di media sosial, kemudahan akses internet dan berbagai promo tiket murah. Singkatnya, traveling telah berubah menjadi tren positif yang kerap didambakan banyak orang. Hanya saja, menjadi traveler pemula juga memiliki tantangan tersendiri. Lalu, apa saja hal penting yang harus diperhatikan para traveler pemula agar perjalanan liburan lebih mengesankan? Yuk, coba simak ulasan berikut!
1. Bangun Niat Positif Sebagai Traveler
Perencanaan pertama yang harus Anda persiapkan ialah membangun niat positif sebagai traveler. Dengan berlandas niat positif, maka segalanya akan jauh lebih mudah dan lebih lancar. Anda tidak perlu terburu-buru menjadi traveler karena alasan akun Instagram minim foto liburan menarik dan merasa malu, atau jarang update di Path mengenai perjalanan liburan. Ingat, yang ingin Anda puaskan dalam perjalanan liburan ialah diri Anda sendiri dan bukan mata orang lain. Niatkan jika Anda bertujuan untuk menikmati suasana baru dan bersenang-senang dengan apa yang Anda miliki kala melakukan traveling.
Jangan pernah bebankan diri Anda dengan opini-opini orang sekitar. Anda juga tidak perlu melakukan liburan hanya untuk mendapatkan pujian, dianggap kekinian atau dianggap berkecukupan oleh orang lain. Niat positif akan membuat Anda lebih leluasa menikmati waktu, bersenang-senang dan mendapatkan liburan paling mengesankan.
2. Susun Informasi Valid
Agar kegiatan traveling semakin lancar, Anda harus menyusun informasi kebutuhan liburan secara lengkap. Tidak perlu khawatir, saat ini Anda semakin mudah mengakses internet sehingga pengumpulan data lengkap bisa dilakukan dengan mudah. Kumpulkan semua informasi seputar destinasi liburan yang sekiranya Anda tuju. Coba Anda mulai dari cara pemesanan tiket pesawat, penyusunan jadwal liburan, destinasi yang ingin dituju nanti, anggaran yang telah dipersiapkan dan berbagai rencana penting lainnya. Tidak hanya itu saja, pastikan Anda menerima rekomendasi dari rekan-rekan yang sudah lebih dulu melakukan traveling.
3. Pesan Tiket Pesawat di Traveloka
Berbicara mengenai perjalanan liburan, jelas Anda tidak bisa mengabaikan pemesanan tiket pesawat. Saat ini ada banyak perusahaan online travel agent (OTA) yang menawarkan aplikasi pemesanan tiket pesawat. Salah satu OTA terbaik yang telah diakui masyarakat tanah air ialah Traveloka. Anda bisa Cek traveloka promo pesawat dengan mudah karena Traveloka memiliki aplikasi yang memberikan kemudahan untuk berlibur.
Ada berbagai fitur menarik yang bisa Anda peroleh untuk memenuhi akomodasi selama berlibur domestik maupun internasional. Beberapa fitur yang bisa Anda coba ialah Flight Price Alert, Seat Selection & Extra Baggage Traveloka, Online Check In, Airport Lounge & Baggage Warp hingga fitur jadwal penerbangan yang semakin mudah. Pastikan Anda mengandalkan Traveloka demi mendapatkan kemudahan sebagai traveler pemula.
4. Minimalisir Barang Bawaan
Yang namanya traveler pemula, pasti kerap kali kebingungan memilih barang bawaan yang tepat dan berguna. Bahkan saking pusingnya, malah Anda akan membawa yang kegunaannya tidak terlalu dibutuhkan. Untuk itu, Anda harus belajar bagaimana cara meringkas barang bawaan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Ketahui, persiapan barang bawaan yang berlebihan malah akan merepotkan Anda saat berangkat maupun saat pulang nanti. Mungkin iya, saat tiba di penginapan Anda akan menyimpan barang di sana. Lalu, bagaimana saat Anda ingin menikmati perjalanan yang bebas dan menyenangkan? Pasti akan merasa terbebani dengan jumlah barang bawaan yang tidak penting dan banyak tersebut.
5. Persiapan Dana Cadangan
Khusus untuk traveler yang baru pertama kali melakukan perjalanan liburan domestik, pastinya Anda akan merasa cemas mengenai kebutuhan keuangan saat berada jauh dari rumah nanti. Untuk itu, sangat disarankan membawa atau mempersiapkan dana cadangan dari awal perencanaan liburan. Namun ingat, uang cadangan tersebut bukan untuk dinikmati selama liburan melainkan hanya sebagai antisipasi sekiranya terjadi beberapa hal tak diinginkan. Saat berlibur, kadang ada beberapa kesalahan sederhana yang membuat Anda membutuhkan dana lebih seperti ketinggalan pesawat, waktu liburan lewat dari jadwal yang telah disusun, kesalahan booking tiket hotel dan lain sebagainya. Untuk itu, pastikan Anda telah mempersiapkan semuanya dengan baik. (Sumber: Foto jcomp/Freepik)
...moreTripTrus.Com - Nusa Penida Festival (NPF) bakal bikin heboh Pulau Nusa Penida, Klungkung, Bali, nih, pada bulan Oktober 2023. NPF ini comeback setelah tiga tahun ga ada gegara COVID-19.
Menurut jadwal Dispar Klungkung, Nusa Penida Festival bakal berlangsung selama tiga hari, mulai dari tanggal 5 sampai 7 Oktober 2023. Lokasinya di Lapangan Umum Sampalan, Nusa Penida, Klungkung.
View this post on Instagram
A post shared by ayupuspa17 (@ayupuspa11189)
Pertama, tanggal 5 Oktober 2023, ada pembukaan dengan acara ritual di Pantai Batununggul. Ritual ini diiringi Tari Pendet Pasepan yang ditarikan oleh 500 cewek dari Desa Sampalan. Selain itu, ada pameran UMKM, pementasan tari Bali, fashion show, bondres, dan musik.
Nah, tanggal 6 Oktober 2023, ada kegiatan bersih pantai, penanaman terumbu karang, pelepasan tukik, pementasan seni janger dan kecak (Jangecak) kolosal, juga hiburan dan pemeran.
Terakhir, tanggal 7 Oktober 2023, bakal ada perlombaan perahu tradisional dan banyak hiburan musik serta budaya lainnya.
Kepala Dinas Pariwisata Klungkung, Ni Made Sulistiawati, cerita kalau acara ini bakal ngefokusin kebangkitan pariwisata setelah pandemi dan kunjungan wisata ke Nusa Penida yang mulai ramai lagi dari April 2023. Ada upacara pakelem dan doa buat lancarin acara, sekaligus buat bersyukur atas perkembangan pariwisata Nusa Penida setelah COVID-19. Ritualnya akan diikuti oleh 500 penari dari Desa Adat Dalem Setra Batununggul.
NPF juga bakal diselingi dengan musik, pembersihan pantai, lomba perahu layar, dan senam zumba. Duit yang disiapin buat acara ini sekitar Rp 700 juta dari APBD Klungkung.
Pastinya, rangkaian acara ini bakal bawa banyak turis ke Nusa Penida. Selain promosi dari Dispar Klungkung, agen perjalanan wisata juga diharapkan ikut andil dalam acara ini.
Nusa Penida Festival udah digelar sejak tahun 2014 saat waktu kunjungan wisata lagi pada puncaknya. Tempat dan waktunya bakal pindah-pindah antara tiga pulau di Nusa Penida (Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan).
[Baca juga : "9 Event Besar Di Jawa Timur Oktober 2023"]
NPF udah masuk dalam kalender wisata nasional juga, jadi satu dari tujuh event di Bali, Karisma Event Nusantara (KEN) tahun 2023. Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, udah launch event ini.
Ini bener-bener jadi promosi buat wisata, dengan menghormati warisan budaya para leluhur dalam ngelola wilayah pesisir dengan kearifan lokal, budaya seni tetep terjaga, dan perekonomian serta kemasyarakatan yang tumbuh terus.
Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, bilang promosi pariwisata lewat Nusa Penida Festival udah bawa perubahan besar di Nusa Penida. Makanya, di gelaran Nusa Penida Festival tahun ini, ada pertunjukan keren banget, yaitu tarian kecak dan janger kolosal yang ceritanya tentang pembelajaran dari manusia pasca COVID-19. Mereka bakal tampil dengan mencampurkan Tari Sanghyang, yang khas dari Nusa Lembongan. (Sumber Foto @genpi_id)
...moreTripTrus.Com - Kalo udah denger Likupang, langsung terbayang suasana liburan yang asri dan sepi banget, kan? Nah, ini dia Destinasi Super Prioritas #DiIndonesiaAja yang punya pantai-pantai kece banget. Pengen tau lebih banyak tentang keindahan Likupang? Yuk, cek 5 pantai tersembunyi yang wajib kamu kunjungi di sana! Tapi tetep ya, jaga kesehatan dengan prokes biar liburan makin enjoy.
View this post on Instagram
A post shared by It's Time • Nilam Sari Lawira (@sultengbernilai)
1. Pengen santai dan nyaman? Pantai Surabaya jawabannya, Bro!
Eits, ini beneran ada Pantai Surabaya di Likupang lho. Pantai ini punya pasir hitam yang kece banget, di Wineru, Likupang Timur, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Kalo dari Manado, sejam aja udah sampe ke pantai keren ini.
Kalo pengen main air, di Pantai Surabaya ombaknya nggak terlalu tinggi. Boleh banget buat yang nggak bisa berenang, sewa ban aja buat pelampung. Kalo cuma mau duduk santai, ada sabua dengan atap daun seho buat berteduh. Momen quality time kamu di pantai bakalan makin nyaman dan kece abis.
2. Pantai Pulisan, deket sama cagar alam, seru abis!
Pantai putih ini deket banget sama Cagar Alam Tangkoko Dua Saudara yang jadi rumah langka yaki dan burung maleo. Meski dua jam perjalanan dari Manado, Pantai Pulisan ini layak dikunjungi banget. Bisa main banana boat, snorkeling, dan foto-foto di bukit padang sabana deket pantai.
3. Pantai Sampiran, pasir putih buat pikiran jernih!
Likupang punya Pantai Sampiran dengan pasir putih yang bikin pikiran kamu jernih. Pantai ini ada di Desa Kalinaun, Likupang Timur, cuma 7,4 kilometer dari Pantai Pulisan. Cocok banget buat yang lagi stres atau butuh refreshing.
Jangan lupa eksplorasi Gua Pulisan, spot kece di mana ada tebing batu yang mirip gua. Di sekitarnya ada tebing bebatuan yang bikin spot ini makin cakep.
[Baca juga : "Puncak Waringin Labuan Bajo, Santai Dan Nge-Chill Sambil Menikmati Senja Dengan Gaya Gaul!"]
4. Pantai Paal, gradasi air lautnya bikin kagum!
Ini dia primadona Likupang, Pantai Paal dengan air biru tosca yang cantik banget. Pantai ini di Desa Marinsow, Kecamatan Likupang Timur. Air dan pasirnya masih bersih banget, bisa buat main air, naik banana boat, atau foto-foto cantik. Pantainya gede banget, jadi nggak perlu khawatir berdesak-desakan.
5. Keindahan bawah laut di Pantai Likupang, super cantik!
Kalo udah bosen sama gedung tinggi dan udara polusi, mending coba menyelam di Pantai Likupang, Sulawesi Utara. Pantai ini cuma 48 kilometer dari Manado dan punya pemandangan bawah laut yang keren banget. Bisa coba diving atau snorkeling buat liat keindahan bawah lautnya.
Gak perlu kendaraan pribadi buat ke pantai ini, bisa naik angkutan umum dari Terminal Paal 2 ke Terminal Likupang. Tapi kalo rombongan, lebih enak sewa mobil atau bawa kendaraan pribadi.
Likupang emang oke banget sebagai Destinasi Super Prioritas. Pantainya nggak cuma buat refreshing, tapi juga buat foto-foto kece di Instagram. Yuk, plan liburan ke Likupang sekarang juga! (Sumber Foto @andree_neru)
...morePada awalnya Benteng dikenal dengan nama Tolukko, lalu kemudian lebih dikenal dengan nama Benteng Hollandia ini, yang didirikan pada tahun 1540 oleh Francisco Serao, seorang panglima Portugis. Menurut kabar nama Tolukko merupakan nama dari pengusa kesepuluh yang duduk di singgasana Ternate yaitu Kaicil Tolukko, tetapi pada tahun 1692 sultan ini baru memerintah jadi nama benteng ini tidak mungkin diberikan untuk mengikuti nama Sultan tersebut. Benteng tersebut diperbaiki oleh Pieter Both, seorang Belanda pada tahun 1610. Dan digunakan untuk pertahanan terhadap bangsa Spanyol yang sedang menggempur pulau Ternate.Benteng ini dipakai sebagai tempat untuk melarikan diri dari serangan Spanyol supaya mau kembali tinggal di tempat ini. Sebagian besar rakyat melarikan diri ke Benteng Malayo. Menurut laporan ada 15 hingga 20 tentara di dalam benteng ini, lengkap dengan sejumlah persenjataan dan amunisi. Pada tahun 1627 di bawah pemerintahan Gubernur Jacques le Febre, mengatakan bahwa benteng letak tidak jauh di atas bukit di sebelah Utara Benteng Malayo ini, dan dilengkapi dengan dua menara kecil.Pada waktu itu dipimpin oleh seorang Korporal yang didatangkan dari Benteng Malayo dan menjadi sumber pemasokan bahan pangan untuk 22 orang tentara yang bertugas di dalam Benteng Tolukko. Dewan Pemerintahan Belanda mengijinkan Sultan Mandarsyah dari Ternate Pada tahun 1661, bersama pasukannya untuk tinggal di dalam benteng ini. Dengan hadirnya Sultan, maka garnizun Belanda yang ada di dalam Benteng Tolukko dikurangi sampai 160 orang. Pasukan Kaicil Nuku (Sultan Tidore yang ke-19) menyerang benteng Tolukko pada tanggal 16 April 1799, namun mereka berhasil untuk mundur oleh pasukan gabungan Ternate-VOC. Penduduk kota Ternate pada bulan Juni 1797 kini berjumlah 3.307 jiwa, akibat pertempuran dan khususnya pengepungan yang berkepanjangan oleh pasukan Nuku. Kemudian tinggal 2.157 jiwa.Yang lain meninggal karena peperangan dan kelaparan atau melarikan diri ke Halmahera. Pada tahun 1864 di bawah pimpinan Residen P. Van der Crab, karena hampir seluruh bangunan sudah rusak maka benteng ini dikosongkan. Pada tahun 1996, dibangun kembali, namun upaya yang dilakukan malah menghilangkan keaslian bangunan seperti dihilangkannya terowongan bawah tanah yang berhubungan langsung dengan laut.
Sumber: http://www.indonesiakaya.com
...moreTripTrus.Com - Perkembangan zaman membuat kopi tak lagi hanya sebatas minuman tetapi telah menjelma menjadi gaya hidup. Ajakan untuk ngopi berarti ajakan untuk nongkrong santai sambil berbincang-bincang bersama rekan sejawat. Dalam hal ini, bukan saja kenikmatan aroma dan rasa kopi yang penting, tetapi juga kebersamaan yang tercipta.
Kopi Gayo . . . #kopigayo #kebunkopi #kopiumang #kopi #singleorigin #acehtengah #kopitakengon #penikmatkopi #pecandukopi #sukakopi #carikopi #maukopi #coffe #kopihitam #kopisusu #kopiindonesia #kopijava #kopitoraja #kopikintamani #kopilampung #kopikerinci #arabika #pohonkopi
A post shared by Coffe Arabica Gayo (@peminatkopi) onFeb 9, 2018 at 6:26pm PST
"Tak heran, industri kopi semakin lama semakin populer. Aneka bisnis berbasis kopi mulai bermunculan dan menawarkan pengalaman baru bagi para penikmatnya. Misalnya, aktivitas minum kopi yang diracik sendiri. Lainnya, jelajah destinasi wisata kopi di berbagai daerah penghasil kopi di Indonesia."
1. Takengon
Takengon menawarkan banyak tempat wisata diantaranya Danau Lut Tawar di Dataran Tinggi Gayo. Objek wisata kopi dengan ketinggian 1.100 meter ini menyuguhkan pemandangan alam yang memesona dengan hawa yang sejuk.
Sambil menikmati keindahan alam ciptaan Tuhan, Anda bisa menyeruput segelas kopi Gayo, hasil perkebunan milik warga yang diolah secara tradisional. Petani kopi di Takengon memang bukan hanya menanam kopi, tetapi juga mengolahnya supaya bisa langsung dinikmati. Inilah magnet yang menarik wisatawan dan penggemar kopu untuk berkunjung.
2. Lampung
Lampung memproduksi sekitar 100.000 ton biji kopi per tahun. Daerah ini adalah salah satu penghasil kopi robusta terbesar di Indonesia. Bagi penggemar kopi hitam yang militan, kopi lampung bisa masuk dalam daftar Anda.
Salah satu wisata kopi sekaligus perkebunan kopi di Lampung adalah Liwa, Lampung Barat. Jika berkunjung ke daerah ini, Anda akan segera mencium aroma kental seduhan kopi di udara yang berasal dari warung-warung sepanjang jalan. Begitu menariknya daerah ini, Liwa juga menjadi salah satu lokasi adegan di film Filosofi Kopi (2015). Apakah Anda tertarik untuk berkunjung ke sana?
3. Ambarawa
Jika Anda penggemar kopi dan sedang berada di Ambarawa, maka Kampung Kopi Banaran tak boleh terlewatkan. Perkebunan kopi yang berada di bawah pengelolaan PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero), tepatnya di wilayah Areal Perkebunan Kopi Kebun Getas Afdeling Assinan kini memiliki fungsi lain sebagai destinasi wisata kopi. Berada di Jalan Raya Semarang – Solo Km. 35 membuat Anda tak sulit mencapainya. Anda hanya perlu berkendara sekitar 1 km dari Terminal Bawen.
Kampung Kopi Banaran berada di ketinggian 480-600 meter dpl. Suhu udara mencapai 23-27 derajat Celcius. Jadi, suasananya sangat sejuk. Untuk menjelajahinya, Anda bisa menyewa mobil golf dan berkeliling selama 30 menit. Selain melihat perkebunan kopi dari dekat, Anda juga dapat mengamati proses pemeliharaan kebun kopi.
Namun, yang paling penting adalah mencicipi kenikmatan kopi Banaran yang benar-benar menggoyang lidah pecinta minuman berkafein ini. Oh, ya, Anda juga bisa membeli oleh-oleh kopi dalam kemasan praktis.
4. Bali
Bukan hanya pesona alam dan keindahan budayanya yang menarik wisatawan untuk berkunjung ke Bali. Kota Dewata ini ternyata memiliki destinasi wisata kopi yang menarik.
Menurut sejarah, perkebunan kopi di Bali dimulai oleh para petani dari Lombok pada awal abad ke-20. Daerah yang dianggap ideal karena kesuburan tanah dan iklimnya yang sesuai adalah Kintamani. Awalnya, kopi yang ditanam adalah kopi robusta karena tahan lama dan mengandung kafein tinggi. Namun, jenis itu kini diganti dengan kopi arabika karena harganya lebih tinggi dan rasanya tidak terlalu asam.
Jika berkunjung ke Bali, jangan lewatkan kesempatan untuk melihat cara pengolahan kopi paska panen yang khasK. Kopi Bali diproses dengan cara tradisional, yaitu dengan proses basah. Artinya, kulit dan daging kopi dibuang sebelum bijinya mengering. Biasanya, buah kopi dikeringkan dahulu untuk kemudian diproses. Ini yang menyebabkan kopi Bali memiliki warna yang lebih terang daripada jenis kopi lainnya
5. Toraja
Siapa yang tidak mengenal kopi Toraja? Bukan hanya masyarakat lokal, kenikmatan rasa kopi Toraja juga sudah diakui oleh masyarakat internasional. Dengan merk dagang Toraja Arabica Coffee, kopi ini dapat dengan mudah ditemukan pada kedai kopi papan atas di Denmark, Swedia, Finlandia, dan sebagainya.
Ketenaran kopi Toraja dapat Anda nikmati jika berkunjung ke perkebunan kopi Sulotco yang terletak di Bittuang, tepatnya di Bolokan, Kabupaten Tana Toraja. Tak hanya sedapnya aroma kopi, tetapi Anda dapat berwisata kopi dengan menjelajah perkebunan kopi seluas 800 ha. Perkebunan ini asalnya adalah milik seorang Warga Negara Belanda bernama H.J. Stock van Dykk. Saat Belanda hengkang dari Indonesia, kepemilikan lahan pun berganti dan dikuasai oleh Jepang hingga kemudian diambil alih oleh negera Indonesia selepas kemerdekaan. Kini, Perkebunan dikelola oleh PT. Sulotco Jaya Abadi dan terus mengembangkan produksi kopi khas Toraja.
6. Manggarai
Kopi Manggarai mungkin belum terlalu dikenal di kalangan pecinta kopi yang masih awam. Sebenarnya, kopi yang berasal dari Manggarai Timur, NTT, ini telah dinobatkan sebagai kopi Indonesia terbaik 2015 dalam kontes yang diselenggarakan oleh Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia.
Untuk pengalaman yang lebih banyak, cobalah datang ke Kampung Melo di Sanggar Budaya Compang Toe, Desa Liang Ndara, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat. Di sini, Anda akan dapat merasakan enaknya kopi khas Manggarai tersebut.
7. Wamena
Destinasi wisata kopi lain yang bisa Anda kunjungi adalah Wamena, sebuah kota kecil yang berada di Lembah Baliem Pegunungan Jayawijaya, Papua. Cuaca di daerah ini sangat dingin, mencapai 15-20 derajat Celcius. Tak heran, masyarakatnya suka minum kopi untuk menghangatkan badan.
Wamena merupakan salah satu daerah penghasil kopi arabika yang cukup terkenal. Rasa kopinya sangat berbeda karena tumbuh di lahan yang subur tanpa menggunakan pupuk kimia. Nah, apabila Anda memiliki kesempatan untuk berkunjung ke Wamena, ini saatnya mencecap kehangatan kopi tubruk dengan sederhana. (Sumber: Artikel aeroticket.com, Foto nontonthehighestreet.com)
...moreTripTrus.Com - Lo udah pernah denger belum, kalo Bali bukan cuma soal pantai-pantai hits di selatan doang? Nah, di Bali Utara ini banyak banget surga tersembunyi yang jarang disentuh turis. Buat lo yang pengen vibe liburan yang beda, nggak terlalu rame, tapi tetep bisa ngecharge energi, Bali Utara emang cocok banget. Ini dia, 7 destinasi keren di Bali Utara yang pastinya worth buat dikunjungi!
1. Pantai Penimbangan – Surga Snorkeling yang Masih Alami
View this post on Instagram
A post shared by I Gd Arya Wisnu K | Sewa Drone Bali (@aryawiznu)
Pasir putih, tebing-tebing tinggi, dan air laut yang jernih? Cuma ada di Pantai Penimbangan, Buleleng! Buat lo yang hobi snorkeling atau diving, wajib banget mampir ke sini. Terumbu karangnya keren, ikannya warna-warni, dan yang paling penting, suasananya tenang banget.
2. Pantai Pemuteran – Snorkeling Sambil Ikut Konservasi Terumbu Karang
Pantai Pemuteran ini punya pasir hitam vulkanik yang unik banget. Di sini lo nggak cuma bisa snorkeling aja, tapi juga bisa ikut dukung pelestarian lingkungan. Pengelola dan warga lokal bener-bener menjaga terumbu karang di sini biar tetep keren. Makanya, lo snorkeling di sini bukan cuma dapet pemandangan bawah laut yang keren, tapi juga ikut ngerawat alam.
3. Nonton Lumba-lumba Liar di Pantai Lovina
Siapa sih yang nggak suka lumba-lumba? Nah, di Pantai Lovina, lo bisa nonton langsung lumba-lumba liar di pagi hari! Lo bakal diajak naik perahu tradisional buat nemuin mereka di laut. Pengalaman ini beda banget, lo nggak cuma liat lumba-lumba, tapi juga bisa merasakan hangatnya sunrise di pantai yang tenang ini.
[Baca juga : "Festival Musik Outdoor Paling Kece Di Indonesia, Ngerasain Sensasi Asik Nonton Konser Di Alam Bebas"]
4. Pura Ulun Danu Bratan – Keindahan Pura di Tengah Danau
Kalau lo mau lihat sisi spiritualnya Bali, wajib banget ke Pura Ulun Danu Bratan! Pura yang terkenal dengan arsitektur megah ini berdiri di tengah Danau Bratan. View-nya nggak ada tandingannya, bikin lo serasa di dunia lain. Udah arsitekturnya cakep, latarnya juga bisa bikin lo terpukau.
5. Danau Tamblingan – Spot Tenang di Tengah Hutan Tropis
Cari tempat yang tenang buat chill? Danau Tamblingan jawabannya! Di sini lo bisa naik perahu tradisional atau jalan-jalan di hutan sekitar yang masih alami banget. Udara segar, pemandangan asri, bener-bener pas buat lo yang pengen lepas dari kebisingan kota.
6. Air Terjun Sekumpul – Perjalanan yang Bikin Lupa Segala Kepenatan
Sekumpul ini salah satu air terjun paling spektakuler di Bali, tingginya lebih dari 80 meter dengan aliran yang deras! Perjuangan trekking-nya emang butuh effort, tapi worth it banget. Lo bakal ngeliat pemandangan yang nggak ada lawannya pas sampai. Suara gemuruh air, hijaunya hutan tropis sekitar, bikin hati tenang.
7. Air Terjun Aling-Aling – Petualangan Sejuk di Buleleng
Air Terjun Aling-Aling ini tempat yang pas buat lo yang suka hiking. Lokasinya dikelilingi hutan tropis yang bikin seger, plus ada kolam alami yang jernih buat lo berendam. Kalau lo lagi butuh relaksasi, suasana damai di sini bakal bikin pikiran lo fresh lagi.
Jadi, kalau lo pengen sesuatu yang baru di Bali, Bali Utara jawabannya! Siap-siap eksplor keindahan Bali yang belum banyak orang tau, dan temuin ketenangan yang bikin hati adem di setiap sudut alamnya. (Sumber Foto @beta.adna)
...moreMau lihat langsung keindahan bawah laut Gorontalo? Klik di: http://triptr.us/Bl
TRIPTRUS - Di bagian utara Sulawesi, banyak sekali keindahan yang bawah laut untuk dinikmati. Contoh saja Taman Laut Bunaken, Wakatobi, atau Togean yang keindahannya sudah dikenal oleh dunia. Di provinsi Gorontalo, ada dua taman laut yang tidak kalah indahnya dengan nama-nama itu.
Taman Laut Olele dan Taman Laut Bilitia, adalah gerbang tersembunyi yang menyimpan pemandangan bawah air yang menakjubkan. Kedua taman laut ini terletak di Teluk Tomini, di arah selatan Gorontalo. Oleh karena itu tidak mengherankan jika kedua taman laut ini punya pemandangan bawah air yang sama indahnya.
Taman Laut Olele terletak di Desa Olele, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango. Dengan menempuh sekitar kurang lebih 1 jam dari Gorontalo dengan kendaraan darat, atau sekitar 30 menit jika menaiki speedboat dari Gorontalo. Sebelum menceburkan diri ke Taman Laut Olele, kita sudah bisa menghela nafas lega melihat sebaran pasir putih dan pemandangan birunya air laut yang seakan-akan mengundang kita untuk segera mengenakan tabung oksigen atau snorkel dan segera melihat pemandangan bawah air yang bisa membuat love at first sight.
Salah satu hal yang unik yang bisa ditemui di Taman Laut Olele adalah banyakknya bunga karang besar bernama Salvador Dali sponge (Petrosia lignosa) yang tersebar di sekitar Taman Laut Olele. Spon itu diberi nama karena bentuknya yang mengingatkan orang pada lukisan maestro aliran surealisme, Salvador Dali.
Jajaran berbagai jenis terumbu karang dengan beragam warna, ratusan spesies laut yang berenang di antara para penyelam. Ada sembilan dive spot di Olele yang punya keunggulan dan keunikan masing-masing. Bagi penyelam pemula Taman Laut Olele adalah tempat yang pas untuk belajar menyelam atau snorkeling. Suasana pantai yang sepi dan air laut yang tenang sangat ideal untuk belajar menguasai peralatan olahraga bawah air.
Pesona Taman Laut Olele membuat banyak penyelam yang lebih senang terdiam menikmati pemandangan di depan mereka, sehingga seringkali terjadi kemacetan karena serombongan penyelam akan terhambat oleh penyelam lain yang sedang asyik menikmati pemandangan di hadapan mereka.
Pemerintah Gorontalo menetapkan kawasan Olele sebagai Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) sejak tahun 2006, setelah setahun sebelumnya menetapkan Desa Olele sebagai kawasan wisata. Di Olele juga mulai banyak muncul rumah-rumah penduduk yang ditawarkan sebagai tempat menginap bagi para pengunjung.
Sementara itu, di seberang Pantai Botuhuwato, Desa Kramat, Kecamatan Managgu, terdapat Pulau Bitilia - dengan Taman Laut Bitilia - yang secara pesat mulai dijadikan incaran para wisatawan nusantara dan mancanegara sebagai destinasi olahraga menyelam dan snorkeling. Untuk mencapai Pulau Bitilia diperlukan waktu sekitar 30 menit dengan perahu motor dari Botuhuwato atau dari Pantai Boleamo Indah.
Sama seperti Olele, Taman Laut Bitilia juga memiliki daya tarik yang tidak henti-hentinya membuat para penyelam berdecak kagum. Tapi tidak seperti Olele, Ombak di Bitilia sedikit lebih besar, tapi relatif tidak akan menyulitkan kegiatan menyelam atau snorkeling.
Membayangkan keindahan bawah air Taman Laut Olele dan Taman Laut Bitilia rasanya tidak cukup jika tidak merencanakan untuk suatu hari, kalau bisa dalam waktu dekat, mengunjungi keduanya.
Photos courtesy of: indonesia.travel, fllickr.com, vivanews.co.id, murexdive.com
...moreTripTrus.Com - Ditengah hingar-bingar DKI Jakarta, masih banyak berdiri bangunan-bangunan bersejarah, salah satunya adalah Masjid. Berikut ini beberapa Masjid tua dan bersejarah yang masih kokoh berdiri di tengah angkuhnya ibu kota :
1. Masjid Jami' Al-Anwar, Angke
View this post on Instagram
Masjid yg didirikan oleh seorang muslimah tionghoa yg bergaya hindu Bali, Eropa dan tionghoa pada tahun 1700-an. . Sudah menjadi cagar alam nasional sejak thn 1993 . #wisataedukasi #wisatakemasjid #wisatasekolah #masjid #masjidjamiangke @wisatasekolah
A post shared by shinta aryani dewi (@_shintaad) onJun 1, 2018 at 11:00pm PDT
Sejarah pendirian masjid ini berkaitan erat dengan peristiwa di zaman Jenderal Adrian Valckenier (1737-1741), beberapa kali terjadi ketegangan antara VOC dengan rakyat dan orang Tionghoa. Ketegangan memuncak pada tahun 1740 ketika orang-orang Tionghoa bersenjata menyusup dan menyerang Batavia. Karena kejadian ini, sang jenderal sangat marah dan memerintahkan pembunuhan massal terhadap orang-orang Tionghoa. Peristiwa ini diketahui Pemerintah Belanda, sang jenderal dimintai pertanggungjawaban dan dianggap sebagai gubernur jenderal tercela. Akibatnya, ia kemudian dipenjarakan Pemerintah Belanda pada tahun 1741. Dan tak lama kemudian sang jenderal pun akhirnya mati di penjara.
Sewaktu terjadi pembunuhan massal itu, sebagian orang Tionghoa yang sempat bersembunyi dilindungi oleh orang-orang Islam dari Banten, dan hidup bersama hingga tahun 1751. Mereka inilah yang kemudian mendirikan Masjid Angke pada tahun 1761 sebagai tempat beribadah dan markas para pejuang menentang penjajah Belanda. Masjid konon juga sering dipakai sebagai tempat perundingan para pejuang dari Banten dan Cirebon.
Berdasarkan sumber Oud Batavia karya Dr F Dehan, masjid didirikan pada hari Kamis, tanggal 26 Sya’ban 1174 H yang bertepatan dengan tanggal 2 April 1761 M oleh seorang wanita keturunan Tionghoa Muslim dari Tartar bernama Ny. Tan Nio yang bersuamikan orang Banten, dan masih ada hubungannya dengan Ong Tin Nio, istri Syarif Hidayatullah. Arsitek pembangunan masjid ini adalah Syaikh Liong Tan, dengan dukungan dana dari Ny. Tan Nio. Makam Syaikh Liong Tan, arsitek Masjid Jami Angke, yang berada di bagian belakang Masjid Jami Angke.
Menurut sejarawan Heuken dalam bukunya Historical Sights of Jakarta, kampung di sekitar Masjid Angke dulu disebut Kampung Goesti yang dihuni orang Bali di bawah pimpinan Kapten Goesti Ketut Badudu. Kampung tersebut didirikan tahun 1709. Banyak orang Bali tinggal di Batavia, sebagian dijual oleh raja mereka sebagai budak, yang lain masuk dinas militer karena begitu mahir menggunakan tombak, dan kelompok lain lagi datang dengan sukarela untuk bercocok padi. Selama puluhan tahun orang-orang Bali menjadi kelompok terbesar kedua dari antara penduduk Batavia (A Heuken SJ, 1997:166).
Selain orang-orang Bali, kampung sekitar masjid dulunya juga banyak dihuni masyarakat Banten dan etnis Tionghoa. Mereka pernah tinggal bersama di sini sejak peristiwa pembunuhan massal masyarakat keturunan Tionghoa oleh Belanda. Bahkan jika kita berkunjung ke tempat tersebut saat ini, akan kita lihat masih banyak warga etnis Tionghoa yang tinggal di perkampungan tersebut.
2. Masjid Jami Tambora, Tambora
View this post on Instagram
With mosques, it's often difficult to guess if they're old or new. Some people get overzealous with upgrading or renovating them. Little expansion here, adding ceramic panels there, and the mosques look totally unrecognisable from the original. I'd thought that Masjid Jami Tambora (pictured above) and Tangerang's Masjid Jami Kalipasir were built pretty recently, perhaps in the last 30 or 40 years. It wasn't until I saw signs in front of the mosques that I came to understand that both were actually built in the 18th century.
A post shared by Heru Santoso (@sirhumphreyappleby) onFeb 3, 2019 at 6:23am PST
Masjid Jami Tambora dibangun pada tahun 1181 H (1761 M) oleh Kiai Haji Moestoyib, Ki Daeng, dan kawan-kawan. Mereka berasal dari Makasar dan lama tinggal di Sumbawa tepatnya di kaki Gunung Tambora. Pada tahun 1176 H (1756 M) KH. Moestodijb dan Ki Daeng dikirim ke Batavia oleh Kompeni karena menentang dan dihukum kerja paksa selama lima tahun.
Setelah hukuman selesai mereka tidak kembali ke Sumbawa, tetapi menetap di Kampung Angke Duri (sekarang Tambora) dan berkenalan dengan ulama setempat. Kemudian mereka menemukan ide untuk membangun sebuah masjid sebagai tanda syukur. Lokasinya sengaja dibuat di tepi Kali Krukut karena saat itu air kali masih jernih sehingga bisa dipakai untuk berwudlu.
Sumber lain menyebutkan, konon Masjid Tambora ini dibangun oleh H. Moestoyib, bersama seorang kontraktor Tionghoa Muslim yang berasal dari Makasar pada tahun 1761, kedua Muballigh itu ditahan oleh penguasa Belanda selama kurang lebih 5 Tahun dengan tuduhan makar, tetapi tuduhan itu tidak terbukti dan mereka pun dibebaskan, lalu penguasa Belanda memberikan sebidang tanah di luar tembok Batavia yang kemudian dibangun Masjid Tambora.
Sejak masjid selesai dibangun, peribadatan dimasjid ini dipimpin oleh K.H. Moestoyib sampai wafat. Haji Mustoyib dikuburkan di halaman depan masjid ini demikian pula dengan Ki Daeng. Guna kelanjutan kegiatan masjid setelah mereka wafat maka pada tahun 1256 H (1836 M) pimpinan masjid dialihkan kepada Imam Saiddin sampai wafat. Setelah itu masjid telah mengalami beberapa kali pergantian pimpinan. Terakhir pada tahun 1370 H (1950 M) pimpinan dipegang oleh Mad Supi dan kawan-kawannya dari gang Tambora. Masjid ini diperluas dan dipugar menyeluruh pada tahun 1980.
3. Masjid Jami Almubarak, Krukut
View this post on Instagram
Diantara kebaikan Di bulan Ramadhan adalah menuntut Ilmu
A post shared by arfan latif (@arfan_latif) onJun 2, 2017 at 7:04pm PDT
Masjid Jami Almubarak atau Masjid Krukut adalah salah satu masjid tua di Jakarta, dibangun sesudah tahun 1785 di atas sebidang tanah luasnya 1.000 m2 yang disebut Cobong Baru. Dibangun oleh kaum peranakan Tionghoa di Batavia, setelah memperoleh izin dari Gubemur Jenderal Alting. Izin tersebut diberikan kepada kapitan Cina peranakan (Muslim) yang bernama Tamien Dosol Seeng. Pada abad ke-19 dan abad ke20 masjid ini mengalami perubahan besar. Sebuah mimbar kayu pantas dianggap karya besar seni ukir Tionghoa. Sayang sekali, bentuk ukiran mimbar itu tak tajam lagi akibat dilapisi cat perak tebal pada tahun 1975 dan kini mimbar tersebut raib tak jelas keberada’annya.
Perombakan dan pembangunan total masjid ini dilakukan tahun 1994 14 Januari 1994, diperluas oleh tanah wakaf yang diberikan Syech Abdul Khaliq A Bakhsh dan dilaksanakan oleh Abdul Malik Muhammad Aliun sebagai wakaf untuk umat Islam. Di kawasan Krukut kini sudah hampir tak ada lagi muslim Tionghoa yang bermukim disana dan justru lebih banyak di dominasi muslim keturunan arab.
[Baca juga : "5 Fakta Sejarah Tentang Pulau Penyengat"]
4. Masjid Jami’ Kebon Jeruk, Kebon Jeruk
View this post on Instagram
Masjid Jami Kebon Jeruk Jakarta Kota Markaz Dakwah dan Tabligh Indonesia Malam Markaz setiap malam jum'at di seluruh dunia #masjidkebonjeruk #malammarkaz #markazdakwahtablighindonesia #dsas #khurujindonesia
A post shared by Jefry Berahim (@jefryberahim) onDec 21, 2018 at 2:07am PST
Menurut data dari Dinas Museum dan Pemugaran Provinsi Jakarta, Masjid Jami’ Kebon Jeruk, Kebon Jeruk didirikan oleh seorang Muslim Tionghoa bernama, Chau Tsien Hwu atau Tschoa atau Kapten Tamien Dosol Seeng di tahun 1786. Beliau adalah salah seorang pendatang dari Sin Kiang, Tiongkok yang kabur dari negerinya karena ditindas oleh pemerintah setempat.
Sesampai di Batavia, ia menemukan sebuah surau yang tiangnya telah rusak serta tidak terpelihara lagi. Kemudian di tempat tersebut, ia dan teman-temannya, sesama pendatang dari Tiongkok mendirikan mesjid dan diberi nama Masjid Kebon Jeruk. Alasan diberinya nama Masjid Kebon Jeruk, menurut petugas Istiqbal (humas-red) Masjid Kebon Jeruk, Abdul Salam, karena memang pada waktu itu di daerah ini ditumbuhi banyak pohon jeruk.
Jauh sebelumnya, tahun 1448 Masehi, di lokasi ini telah berdiri sebuah mesjid surau atau langgar. Bangunannya bundar, beratap daun nipah, bertiang empat, masing-masing penuh dengan ukiran. Siapa saja pendirinya tidak diketahui. Chan tsin Hwa beserta istrinya Fatima hwu tiba di Batavia pada tahun 1718, dan menetap di daerah Kebon Jeruk sekarang ini. Mereka ini adalah rombongan muhajirin (pengungsi) yang memeluk agama Islam, yang terpaksa meninggalkan negrinya karena terdesak oleh penguasa Dinasti Chien yang menganut agama leluhur mereka, Budha.
Selain nilai historisnya, masjid ini menjadi terkenal karena Masjid Kebon Jeruk sebagai pusat kegiatan tabligh dan dakwah Islam di Indonesia. Masjid Jami’ Kebon Jeruk ini menjadi markas kegiatan Jemaah Tabligh untuk wilayah Indonesia dengan kegiatan jamaahnya adalah melakukan penyebaran Islam dengan mengunjungi berbagai tempat di seluruh nusantara dan berbagai negara.
5. Masjid Az-Zawiyah, Pekojan
View this post on Instagram
Masjid Az Zawiyah adalah salah satu masjid tua yang berada di kawasan Pekojan, Jakarta Barat. Masjid yang terletak di jalan Pekojan Kecil dibangun oleh Habib Ahmad bin Hamzah Alatas dari Tarim, Yaman Selatan. Biasanya di 10 malam terakhir Ramadhan ada tradisi buka bersama di beberapa masjid tua di Jakarta salah satunya adalah masjid Azzawiyah di setiap tanggal ganjil. Dengan adanya buka bersama ini, terlihat semakin eratnya umat muslim di Indonesia, terbukti tidak dari Jakarta saja yang menghadiri acara buka bersama ini, ada yang dari Jonggol, Bogor, Depok dan sekitarnya. Semoga dengan adanya tradisi seperti ini umat muslim di Indonesia semakin mesra hubungannya dengan sang Maha Pencipta. __ Foto : @sugoroaprian __ #iwashere #bukber #masjidazzawiyah #pekojan #jakarta #detikdetikterakhirramadhan #indonesia
A post shared by Irfan Ramdhani (@ramdhani_irfann) onJun 22, 2017 at 3:28am PDT
Masjid Az-Zawiyah merupakan salah satu masjid tua Jakarta yang berada di kawasan Pekojan. Masjid ini pertama kali dibangun oleh Habib Ahmad bin Hamzah Alatas pada tahun 1812M, Beliau adalah seorang ulama yang berasal dari Tarim, Hadramaut, Yaman. Dan juga dikenal sebagai tokoh yang memperkenalkan kitab “Fathul Mu’in” atau kitab kuning yang hingga saat ini masih dijadikan sebagai rujukan di kalangan pesantren tradisional.
Habib Ahmad bin Hamzah Alatas juga merupakan guru dari Habib Abdullah bin Muhsin Alatas, seorang ulama besar yang kemudian berdakwah di daerah Bogor. Ketika dibangun, masjid ini tidak saja merupakan sebuah bangunan untuk ibadah semata namun juga merupakan tempat penyelenggaraan pendidikan islam. Kini bangunan masjid ini dikelola oleh Yayasan Wakaf Al-Habib Ahmad Bin Hamzah Alatas.
Masjid Azzawiyah berada tidak jauh dari jalan Pekojan Kecil, awalnya hanya berupa mushola kecil, Mushola ini kemudian diwakafkan hingga sekarang dan kemudian menjadi sebuah masjid. Kawasan Pekojan juga dikenal sebagai Kampung arab meskipun pada awalnya dihuni oleh Muslim dari India. Saat ini di Pekojan terdapat 4 Masjid Jami’ dan 26 mushola beberapa diantaranya sudah eksis sejak era kolonial.
Masjid kecil ini begitu ramai dikunjungi oleh muslim keturunan arab terutama di hari Lebaran hingga hari ketiga. Tepat di depan Mushola ini berdiri rumah tua bergaya Moor, rumah tersebut sekarang ditempati keluarga Saleh Aljufri. Keluarga Saleh Al-Jufri ini adalah salah satu keturunan Arab yang masih tinggal di kawasan Pekojan. (Sumber: Artikel situsbudaya.id Foto bujangmasjid.blogspot.com)
...more