shop-triptrus



Target Makin Gede, NTB Incar Lima Juta Wisatawan Di 2024 Dengan Serangkaian Event Keren!

TripTrus.Com - Target kunjungan wisatawan ke NTB pada tahun 2024 bakal dikejar sampe lima juta orang, guys! Dispar NTB pun yakin bisa mewujudkan target itu lewat serentetan event keren yang bakal digelar. Mulki, si Kepala Bidang Pemasaran Dispar NTB, bilang bahwa target gede ini juga mempertimbangkan kunjungan ke Tiga Gili (Trawangan, Air, Meno) di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Dia yakin banget, ngeliat kondisi sekarang, target ini bisa dicapai tanpa banyak beban. "Target kita lima juta. Gili-gili udah naik sekarang, tinggal naikin kualitas aja. Gak susah banget kok ngeliat step-stepnya," ungkapnya semangat, Senin (28/11) pagi.       View this post on Instagram A post shared by Tristan Valmy (@trisiwiz) Katanya lagi, tiap harinya udah ada sekitar 2 ribu turis mancanegara yang merapat ke Tiga Gili. Selain itu, potensi wisatawan juga datang dari kapal pesiar yang berlabuh di Lombok. "Nah sekarang gimana kita atur sama KLU dan gimana caranya ngefisienin biar serasi," jelasnya. Dia ngejelasin lagi, target wisatawan saat ini udah mendekati dua juta orang. Plus, akhir tahun 2023 ini diprediksi bakal melonjak. "Pasti nambah kalo udah akhir tahun. Makanya aku yakin tahun 2023 bisa capai tiga juta wisatawan. Tinggal sesuain data aja," tambahnya semangat. [Baca juga : "Desa Wisata Serangan Bakal Makin Keren Di 2024!"] Supaya target bisa tercapai, rencananya bakal ditambah rute penerbangan dan dikoreksi harga tiket biar ramah dompet. Turunin harga tiket ini sih butuh kebijakan nasional. "Harus ada kebijakan nasional, itu kendalanya. Kita kemarin ajak investor ke PJ Gub biar rute dari Senggigi, Tiga Gili, sampe Pulau Moyo, Komodo bisa lanjut terus," bebernya. Target ini juga dapet dukungan dari Kemenparekraf RI, loh. Ada banyak event seru yang bakal digelar buat tarik perhatian para wisatawan. "Event-event ini banyak banget digelar. Nanti tata kelola kita bakal dipoles lagi biar makin kece," tegasnya. Event terakhir tahun ini adalah Lombok Sumbawa Motocross. Mereka bakal usahain biar event ini bisa jadi agenda rutin yang dihelat pertengahan tahun. "Ada nih Lombok Sumbawa Motocross, mungkin kedepannya bisa mulai tahun atau pertengahan tahun. Gak mendadak, biar persiapannya makin oke," tambahnya sambil semangat. (Sumber Foto @thelomboklodge.pool.villas) 
...more

Bali Bisa Jadi Destinasi Wisata Sepakbola

TRIPTRUS - "Kebanyakan klub luar negeri itu ingin bermain di Bali," kata Djohar. Sepakbola di Bali mulai kembali menggeliat. Ini tak lepas dari munculnya Bali United Pusam yang kini menjadi klub andalan Pulau Dewata.Sebelumnya, sepakbola di Bali terbilang "mati suri". Hanya empat tim yang pernah menghiasai sepakbola nasional, yaitu Gelora Dewata, Perseden Denpasar, PS Gianyar dan Bali Devata.Kehadiran Bali United Pusam pun memunculkan asa baru bagi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Induk organisasi sepakbola nasional ini punya mimpi Bali akan menjadi daerah wisata sepakbola.Untuk itu, PSSI berharap Bali memiliki stadion yang levelnya internasional. Ini agar mempermudah Indonesia mendatangkan klub luar negeri."Kebanyakan klub luar negeri itu ingin bermain di Bali. Jadi Bali kami harapkan punya stadion internasional sehinga memudahkan tim luar negeri untuk datang ke sana," ujar Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin."Jadi Bali bukan hanya jadi daerah wisata alam, tapi juga wisata sepakbola," tegas Djohar kepada wartawan di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Kamis 5 Maret 2015.Saat ini, Bali United Pusam tengah membangun stadion yang diharapkan bisa memenuhi standar internasional. Seperti diketahui, Stadion Kapten I Wayan Dipta tengah dipoles penampilannya.Stadion dengan kapasitas 25.000 tempat duduk ini akan direnovasi besar-besaran dari segi fasilitas. Bahkan, ruang ganti pemain diklaim memiliki konsep yang sama dengan ruang ganti Old Trafford, markas Manchester United.Dari sisi lampu penerangan juga diperbaiki secara luar biasa. Kini Stadion Dipta sudah bisa menggelar pertandingan malam karena punya total 96 lampu berkekuatan 192.000 watt. (Sumber: Artikel viva.co.id Foto tribunnews.com)
...more

Sejarah Jakarta

TripTrus.Com - Masa Pra-Kolonial, Masa Kolonial, Kemerdekaan dan Indonesia Saat ini, area yang terbilang paling tua di Jakarta adalah bagian utara pantai barat Jawa dimana sungai Ciliwung berada, mengailiri teluk-teluk di Jakarta. Kota pelabuhan ini pada mulanya bernama Sunda Kelapa, namun pada 22 Juni 1527 Pangeran Fatahillah menghancurkan Sunda Kelapa dan sebagai gantinya mendirikan kota Jayakarta di area tersebut. Tanggal inilah yang kemudian ditetapkan sebagai tanggal berdirinya kota Jakarta. Kota Jayakarta berkembang sebagai kota pelabuhan yang sibuk, dimana para pedagang dari Cina, India, Arab dan Eropa serta dari Negara-negara lainnya saling bertukar barang-barang/komoditi. Tahun 1619, Pemerintahan Belanda (VOC) di bawah kepemimpinan Jan PieterszoonCoen menghancurkan Jayakarta dan dengan serta merta membangun kota baru yang terletak di bagian barat sungai Ciliwung, yang dia namakan Batavia, nama yang diambil dari Batavieren, nenek moyang bangsa Belanda Batavia direncanakan dan dibangun nyaris mirip dengan kota-kota di Belanda, yaitu dibangun dalam bentuk blok, masing-masih dipisahkan oleh kanal dan dilindungi oleh dinding sebagai benteng, dan parit. Batavia ini selesai dibangun pada 1650. Batavia tua adalah tempat tinggal bangsa Eropa, sementara bangsa Cina, Jawa dan penduduk asli lainnnya disingkirkan ke tempat lainnya. Di masa-masa kejayaannya Batavia yang terkenal sebagai ‘Permata dari timur’, diduduki oleh VOC dan kemudain akhirnya diduduki pemerintah Belanda yang terbentang luas di kepulauan Hindia timur. Kemudian pada masa penjajahan Jepang di tahun 1942, nama Batavia diganti menjadi Jakarta. (Sumber: Artikel jakarta-tourism.go.id foto indonesia.travel)      
...more

Serunya Bermain di Kandank Jurank Doank

Bermain sepuasnya sambil menikmati hijaunya alam mungkin merupakan kesenangan langka terutama bagi yang tinggal di kota metropolitan. Tetapi kesempatan tersebut kini bisa Anda dapatkan dengan berkunjung ke Kandank Jurang Doank. (Foto tiaraamelia1.wordpress.com) Mendengar namanya, mungkin familiar dengan tempat wisata edukatif yang terletak di Kota Tangerang Selatan itu. Kandank Jurank Doank (KJD) merupakan sekolah alam yang didirikan oleh Raden Rizki Mulyawan Kertanegara Hayeng Denada Kusuma. Pendiri yang lebih dikenal dengan nama Dik Doank tersebut membangun sekolahnya di Kompleks Alvita, Desa Sawah Baru, Ciputat, Tangsel. Mulanya, sekolah milik pelantun lagu Pulang tersebut dibuka untuk anak-anak sekitar rumahnya yang kurang mampu. Saat ini, Kandank Jurank juga telah dibuka sebagai tempat wisata edukatif. Di Kandank Jurank Doank, pengunjung terutama anak-anak bebas melakukan aktivitas permainan apa saja. Kegiatan yang ada di sana khususnya berkaitan dengan tema alam. Putra-putri Anda bisa bermain lumpur di sawah, belajar menanam padi, atau memandikan kerbau. Bagi yang hobi menggambar, pemandangan di Kandank Jurank merupakan objek yang menarik. Ada pula event mendengarkan dongeng, mengenal satwa, serta memainkan permainan tradisional. (Foto asaba-indo.com) Pengelola Kandank Jurank Doank menawarkan beberapa paket outbond. Paket pertama meliputi hiking di sawah, menanam padi, memandikan kerbau, serta menangkap ikan. Paket outbond kedua tidak jauh berbeda dengan paket pertama dengan tambahan permainan flying fox. Paket aktivitas luar ketiga akan mengajak peserta menanam padi, menangkap ikan, bermain perahu karet, melintasi jembatan ranting, serta meluncur di wahana flying fox. Sedangkan paket terakhir mencakup kegiatan-kegiatan yang memanfaatkan perahu karet, menggapai tali, jembatan ranting, tangga monyet, dan flying fox. Di KJD juga terdapat museum bernama Museum Kandank Jurank Doank. Tempat bernuansa historis berada di lantai pertama dekat toko souvenir. Bagian dalam museum dipenuhi dengan koleksi lukisan karya pendiri Kandank Jurank. Seperti lagu-lagu yang kerap dibawakan, lukisan Dik Doank juga mengangkat tema sosial. Selain lukisan, di museum juga dipajang peralatan melukis, perlengkapan fotografi, koleksi sepeda, serta beberapa hasil kreasi berupa sampul kaset untuk Nike Ardilla, Broery Marantika, dan musisi lain. Di sana juga tersimpan lukisan lilin karya pelukis lilin bernama Ferry. Kandank Jurank Doank dapat dikunjungi setiap hari tanpa dipungut biaya. Pengunjung baru dikenai tarif bila ingin menikmati wahana-wahana permainan yang umumnya dihargai antara Rp 15.000 – Rp 20.000. Sedangkan paket outbond-nya bisa diikuti dengan biaya minimal Rp 98.000. Untuk kunjungan kelompok (seperti rombongan pelajar) harap malakukan konfirmasi minimal 2 hari sebelumnya kepada pengelola. Untuk menuju KJD, arahkan kendaraan Anda menuju Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta. Ikuti jalan bebas hambatan tersebut hingga masuk ke Jalan Tol Pondok Pinang-TMII dan diteruskan ke Jalan Tol Jakarta-Serpong. Selanjutnya keluar tol dan masuk ke Jalan Tegal Rotan Raya hingga Jalan Cendrawasih. Selanjutnya belok kiri menuju Jalan Garuda tempat Kandang Jurank Doank berada. Anda juga dapat menumpang kereta komuter atau kereta ekonomi dari stasiun Manggarai atau Jakarta Kota dan turun di Stasiun Jurangmangu. Dari tempat pemberhentian kereta ini anda tinggal berjalan kaki selama 15 menit ke Kandang Jurank Doank. (Sumber: Artikel panduanwisata.id Foto tangselmedia.com)
...more

Liburan Dengan Wisata Sejarah Prasasti Ciaruteun

TripTrus.Com - Berlibur ke Wisata Sejarah Prasasti Ciaruteun. Jika anda ke Bogor, bisa mampir ke situs sejarah prasasti ciaruteun. Di sana anda akan melihat batu dengan berat delapan ton kokoh bernaung di sebuah cungkup. Terdapat “pandatala” (tapak kaki) yang tercetak jelas di bagian atasnya dan sederet prasasti dengan huruf Palawa- berbahasa Sansekerta. Tapak kaki tersebut, konon adalah tapak kaki milik Maharaja Purnawarman yang kala itu memimpin kerajaan Tarumanegara.   #karyawisata #badar496 #PrasastiCiaruteun A post shared by Mulyantik (@mulyantik) onApr 30, 2014 at 5:56am PDT Letak batu awalnya di pinggir sungai, berjarak 100 meter di lokasi saat ini. Dan, di 1981 batu tersebut dipindah di bawah cungkup hingga sekarang ini. Nah, sebab lokasi awal batu yang berada di tepi kali Ciaruteun inilah, maka batu itu lebih dikenal dengan sebutan Prasasti Ciaruteun. Pada prasasti tersebut tertulis, “vikkrantasyavanipateh shrimatah purnavarmmanah tarumanagararendrasya vishnoriva padadvayam”. Yang artinya : “Pada kedua telapak kaki yang mirip dengan telapak kaki milik Wisnu ini, adalah kepunyaan raja gagah berani yang paling masyur yakni Purnawarman penguasa dari Tarumanagara”. Tiga situs lain yang letaknya tak jauh dari prasasti Ciaruteun adalah prasasti Situs Congklak, Kebun Kopi dan juga Prasasti Batutulis. [Baca juga : 11 Makanan Khas Betawi Terpopuler] Letak prasasti batu tulis adalah sekitar 300 meter dari letak situs Batu Congklak menuju ke arah Utara. Prasasti ini ukurannya paling besar jika dibandingkan dengan tiga prasasti lain. Bahkan pada bagian bawahnya sampai dengan saat ini masih terendam air dari aliran sungai. Dengan ukuran yang relatif besar dan berat inilah yang menjadikannya masih berada di tempat awalnya hingga saat ini. Pada bagian atas batu tersebut, ada sederet tulisan berbahasa Sangsekerta. Tapi sayangnya,  tak ada literatur yang bisa menjelaskan secara gamblang maknanya. Pada prasasati Ciaruteun, seluruhnya adalah objek wisata yang tinggi kandungan sejarahnya. Selain memang menarik dikunjungi dan dijadikan bahan pembelajaran anak. Tapi memang, untuk bisa mencapainya para pengunjung musti berjalan kaki agak jauh mencapai 1,5 kilometer dari arah jalan raya. Jika terasa tak kuat, anda bisa juga menggunakan fasilitas motor untuk mengojek. Di lokasi wisata, sedikit kekurangannya adalah tak adanya areal parkir berukuran luas untuk anda yang naik kendaraan roda empat. Makanya, praktis seluruh kendaraan yang datang dan diparkir akan membahayakan kendaraan yang lewat. (Sumber: Artikel sewakost.com, Foto vakansinesia.com)
...more

Cap Go Meh Singkawang, Vibes Mistis, Atraksi Gila, Lo Harus Dateng!

TripTrus.Com - Singkawang nih, gengs, kota yang punya vibes beda banget! Lo tau gak, ini kota dengan penduduk etnis Tionghoa paling banyak di Indo, sampe 42% dari total penduduknya! Gila gak tuh? Jadi gini, setiap Cap Go Meh, kota ini rame banget sama parade mistis yang seru abis. Cap Go Meh itu apa sih? Ini tuh puncaknya perayaan Imlek, geng. Biasanya di tanggal 15 bulan pertama kalender Tionghoa, atau dua minggu abis Tahun Baru Imlek. Acara utama? Arak-arakan Tatung keliling kota! Lo bayangin, Tatung ini tuh kayak dukun yang katanya dirasuki roh dewa atau leluhur baik. Mereka ini bakal jalan kaki atau ditandu sambil pamerin atraksi-atraksi gokil.       View this post on Instagram A post shared by Pesona Kalimantan (@pesona.kalimantan) Eh, lo jangan salah, Tatung gak asal sembarang orang. Sebelum ikut parade, mereka wajib puasa 3 hari dulu biar badannya suci. Trus ada ritual di klenteng yang dipimpin pendeta buat manggil roh, minta izin dulu ke Dewa Toa Pek Kong. Konon katanya, Tatung ini punya kekuatan supranatural, bahkan bisa nyembuhin orang sakit. Jadi pas mereka diarak keliling pusat kota, vibes-nya tuh mistis tapi nagih! [Baca juga : "Jalur Pendakian Ditutup? Ini Alasan Dan Info Penting Buat Lo!"] Nah, pas parade, atraksinya bikin merinding tapi lo tetep gak mau kelewatan. Tatung-tatung ini ada yang ditandu kayak saudagar Tionghoa zaman dulu, ada juga yang jalan kaki sambil diuji kekebalannya pake benda tajam. Serem sih, tapi auranya keren banget, asli! Katanya mereka kebal karena roh dewa yang ngerasuki tubuh mereka. Singkawang jadi kota dengan Cap Go Meh paling gede se-Indonesia, bahkan udah mendunia! Jadi buat lo yang belum pernah, ini wajib banget masuk bucket list! Psst, vibes-nya tuh gak cuma mistis tapi juga seru banget buat konten, geng.  (Sumber Foto @mtbudianto) 
...more

8 Tempat Glamping Kekinian Buat Liburan Bareng Keluarga, Dijamin Seru!

TripTrus.Com - Lo lagi bosen liburan ke tempat yang itu-itu aja? Waktunya coba glamping, bro! Ini bukan camping biasa, tapi lo bisa nikmatin suasana alam tanpa harus ribet bawa perlengkapan kayak biasa. Bayangin, lo bisa tidur di tenda mewah, sambil dikelilingi pemandangan alam yang keren abis. Glamping itu bisa jadi pilihan tepat buat lo yang pengen liburan di spot-spot kece yang susah dijangkau, tapi tetep pengen feel ala hotel bintang lima. Penasaran di mana aja? Langsung aja cek 8 destinasi glamping kekinian buat liburan bareng keluarga! 1. Bali Beach Glamping, Tanah Lot       View this post on Instagram A post shared by Escape Nomade | Luxury Tented Villas (@escapenomade) Lo bisa langsung nikmatin pantai, guys! Glamping di Bali Beach ini bikin lo bisa nge-chill sambil dengerin deburan ombak. Tenda glampingnya nyaman banget, ditambah ada infinity pool yang ngadep laut, spa, dan restoran romantis yang langsung di pinggir pantai. Pasti seru banget buat liburan bareng keluarga atau pacar! 2. Kaldera Toba, Danau Toba Buat lo yang pengen ngerasain glamping dengan vibe beda, coba ke Kaldera Toba! Di sini, tenda glampingnya tuh unik banget, berbentuk bubble transparan yang bikin lo bisa liat langit malam yang penuh bintang. Ditambah fasilitas kasur queen, sofa, dan meja kecil buat nongkrong santai. Pemandangan Danau Toba yang luas pastinya bikin liburan lo makin memorable. 3. Sang Giri Mountain Glamping, Bali Bali gak cuma soal pantai, bro! Di Sang Giri Mountain Glamping yang ada di Desa Jatiluwih, lo bakal ngerasain glamping dengan tenda-tenda bergaya Afrika, lengkap dengan pemandangan hutan tropis dan pegunungan yang keren banget. Dijamin bikin lo betah! 4. The Highland Park, Bogor Di sini lo bisa nikmatin pemandangan Gunung Salak yang kece, apalagi kalo malam bisa liat langit penuh bintang. Konsep glampingnya nggabungin budaya Barat dan Timur, ada pilihan tempat glamping kayak Apache Camps, Mongolia Camps, atau Tree House. Plus fasilitasnya lengkap banget, mulai dari TV, AC, mini zoo, sampai waterboom buat anak-anak. Jadi, buat yang bawa keluarga, ini pilihan tepat! [Baca juga : "5 Tips Biar Liburan Akhir Tahun Lo Lancar Dan Aman Di Jalan!"] 5. Jeeva Beloam Beach Camp Resort, Lombok Lokasinya langsung di Pantai Beloam, lo bakal bangun tidur sambil dengerin suara ombak! Tenda-tendanya unik banget, bergaya rumah tradisional Suku Sasak dengan atap alang-alang. Ini glamping yang bisa bikin lo merasa lebih dekat sama alam, tapi tetap dengan kenyamanan yang top. 6. Glamping De Loano, Purworejo Buat lo yang nyari ketenangan, tempat ini cocok banget! Glamping di tengah hutan pinus yang sepi banget, suara alam dan lampu kekuningan di malam hari bakal bikin suasana liburan lo jadi lebih hangat dan nyaman. Lo bisa nikmatin fasilitas lengkap kayak wifi dan colokan listrik, plus seru-seruan BBQ atau off-road bareng keluarga. 7. Glamping Songgolangit, Yogyakarta Di tengah hutan pinus yang asri, Glamping Songgolangit di Yogyakarta punya spot foto yang kece banget! Lo bisa dapetin fasilitas lengkap kayak kasur empuk dan kamar mandi pribadi. Kalau lo suka tantangan, ada flying fox dan jeep tour yang seru banget. Jangan lupa foto di jembatan kayu panjang atau rumah Hobbit, pasti Insta-worthy! 8. Rancabali Glamping Glamping di pinggir danau, dikelilingi hutan dan kebun teh, seru banget kan? Di sini, lo bisa pilih tenda dengan view langsung ke danau atau ke kebun teh. Jangan lupa makan di Pinisi Resto yang bentuknya kayak kapal, sambil nikmatin pemandangan danau yang indah. Lo juga bisa naik perahu keliling Situ Patenggang. Dijamin, liburan lo bakal berkesan! Udah kebayang kan serunya glamping? Gak perlu jauh-jauh ke luar negeri, Indonesia punya banyak destinasi glamping yang gak kalah kece. Selain bisa nikmatin alam, lo juga tetep bisa dapetin kenyamanan kayak di hotel. Jadi, buruan pilih destinasi favorit lo dan ajak keluarga liburan bareng! Siap-siap bawa pulang kenangan indah yang gak bakal terlupakan! (Sumber Foto @whatsnewindonesia_official) 
...more

Sejarah Centrale Stichting Wederopbouw atau CSW

TripTrus.Com - Pada tanggal 1 Juni 1948 pemerintah Kotapraja membentuk Centrale Stichting Wederopbouw yang disingkat CSW, sebuah yayasan yang bertugas sebagai pelaksana pembangunan kota baru di Onderdistrict Kebajoran Ilir. Bersamaan dengan itu dimulai pembangunan kota baru Kebajoran. Setelah terjadi pengakuan kedaulatan pada 27 Desember 1949, CSW berganti nama menjadi 'Jajasan Pemugaran Pusat'. Menurut catatan sejarah kota Batavia, CSW tidak lepas dari rencana pengembangan sebuah kota baru di daerah Kebayoran (kini masuk wilayah Jakarta Selatan). Di masa itu kota Batavia sudah begitu padat. Pada tahun 1940 jumlah penduduk kota telah mencapai 700.000 jiwa dan delapan tahun kemudian meningkat jadi 1.174.252 jiwa. Populasi penduduk sebanyak itu tak mungkin ditampung di kota Jakarta tanpa pemekaran.Salah satu wilayah selatan yang diincar pemerintah Kotapraja untuk pengembangan adalah Onderdistrict Kebajoran Ilir yang jarak tempuhnya 4,5 kilometer dari pusat kota. Luasnya sekitar 730 hektare dan direncanakan dibangun 80.000 unit rumah berikut fasilitas sosial dan jalan raya. Ketika itu juga direncanakan dibangun gedung perkantoran, pasar dan pertokoan, kawasan industri termasuk juga sarana ibadah dan sekolah. Persoalannya: di atas tanah itu berdiri pemukiman penduduk asli Betawi. Statusnya erfpach, hak garap. Sampai tahun 1950 populasi penduduk Kebajoran Ilir berjumlah 4.900 jiwa yang umumnya bertani. Pemerintah Kotapraja tetap ingin mewujudkan membangun kotabaru di Kebajoran Ilir meski mendapat tantangan dari 2.500 warga setempat yang enggan melepas tanah dan meliputi tiga desa di onderdistrict tersebut. Wedana Kebajoran pada awalnya juga menyatakan menolak rencana pemerintah Kotapraja.Akhirnya melalui perdebatan sengit, proyek tetap dilangsungkan. Gubernur District Federal Djakarta, RSS Hilman Djajadiningrat membentuk 'Komisi Pendjualan' yang meliputi empat orang Indonesia dan empat orang Belanda. Komisi ini tugasnya bernegosiasi dengan warga, walau warga tetap bersikeras tak mau menjual tanahnya. Hal itu membuat Gubernur Hilman mengancam menggunakan onteigeningsrecht, hukum pencabutan hak atas tanah. Tahun 1948 proses pembebasan tanah pun rampung meski masih ada pembayaran ganti rugi yang belum tuntas. CSW hingga kini menjadi sebuah perempatan tidak jauh dari kantor PLN Kebayoran, kantor Sekretariat Asean dan kantor Kejaksaan Agung. (Sumber: Artikel jakarta.go.id Foto beritabuzz.blogspot.co.id)
...more

Merasakan Surga Pantai Ora

Trip ke Pantai Ora bisa ditemukan di: http://triptr.us/Bh TRIPTRUS - Apa ada TripTroops yang ingin merasakan pantai di luar negeri seperti di Hawaii atau di Maladewa? Tidak harus siapkan paspor dan repot urus visa untuk datang ke pantai yang keindahannya cuma bisa dilihat media elektronik. Di Desa Saleman, Seram Utara, tepatnya di Pulau Seram, Maluku Tengah, Maluku, terdapat Pantai Ora yang keindahannya menyaingi keindahan pantai di Maladewa. Meski untuk mencapai Pantai Ora diperlukan beberapa kali pergantian moda transportasi, tetapi sesampainya di Pantai Ora, semua kepenatan akan hilang melihat pemandangan Pantai Ora. Di tepi Pantai Ora terdapat hamparan pasir putih yang bersih dan terang. Lalu lepas dari pasir, TripTroops langsung menemukan air yang biru, jernih, dan tenang yang akan membuat TripTroops merasakan seperti sedang berada di dalam mimpi. Lalu udara yang bersih serta sinar matahari di kulit akan membuat TripTroops merasa seperti sedang berasa di Maladewa. Yang lebih membuat trip ke Pantai Ora lebih istimewa adalah adanya tempat menginap yang berdiri di atas laut. Tidak hanya resort saja, beberapa homestay -- yang merupakan rumah penduduk -- juga dibangun di atas laut. Suara ombak berdebur dan angin laut akan membuai kita ke alam mimpi. Selesai beristirahat, pagi di Pantai Ora dipenuhi dengan kicauan burung dan hembusan udara sejuk. Tapi kini saatnya membuka pintu kamar dan melihat hamparan laut tepat di depan mata. Lalu bergegas mengambil peralatan snorkeling dan melihat pemandangan bawah laut yang memesona. Indahnya terumbu karang Pantai Ora, yang jadi habitat bagi ratusan spesies ikan, akan membuat TripTroops tidak mau keluar dari air. Pemandangan ini juga bisa dilihat tanpa harus turun ke air, karena bisa dengan mudah disaksikan dari kamar tempat menginap, walau tidak terlalu jelas. TripTroops juga bisa menyewa perahu dari nelayan untuk keliling melihat Taman Nasional Manusela. Dengan perahu, TripTroops bisa masuk ke sungai Salawai untuk melihat proses pembuatan sagu, atau melihat berbagai jenis burung di Teluk Sulaiman. Kalau TripTroops juga suka trekking, hutan di dekat Desa Sawai adalah pilihan yang tepat di Pulau Seram. TripTroops bisa melihat tempat penangkaran burung Kakatua Seram dan burung Nuri Seram. Yang pasti, menikmati suasana pantai ala Maladewa lebih terjangkau di Pantai Ora. Rugi kalau belum nge-trip ke lokasi yang disebut sebagai Heaven on Earth (Surga di Dunia).
...more

ButikTrip.id
remen-vintagephotography
×

...