shop-triptrus



Cerita Awal Mula Pulau Pahawang, Dari Nokoda Sampai Jadi Desa Wisata Seru!

TripTrus.Com - Ada cerita dari orang-orang sini, sejarah pulau ini dimulai pas Nokoda dateng tahun 1.700-an, terus ada juga Hawang yang keturunan Cina ikutan dateng. Hawang ini stay di pulau ini sampe punya anak cewek yang sering dipanggil Pok Hawang. Nah, pas Pok Hawang dipanggil Pok Hawang terus jadi nama pulau ini, namanya jadi Pulau Pahawang sekitar tahun 1850-an. Desa Pulau Pahawang mulai berkembang pas H.Muhammad bin H.Ibrahim hulubalang dari Kalianda dateng dan tinggal di Kalangan, sementara di Pulau Pahawang ada Ki Mandara dari Sulawesi Selatan yang dateng tahun 1920-an. Terus perkembangan berikutnya dimulai tahun 1930 pas Datuk Jahari dateng, dia stay dan nikah sama anak Ki Mandara di Penggetahan, juga ada H. Dulmalik dari Putih Doh yang stay di Suak Buah. Trus, ada beberapa orang dateng dan tinggal di Desa Pulau Pahawang, tapi tahunnya gak jelas. Mereka berasal dari berbagai tempat, ada yang dari Banten, seperti Jahari yang stay di dusun Penggetahan, Ruslan yang stay di Dusun Cukuh Nyai Jaralangan, dan ada juga Haji Dul Malik dari Putih Doh, Kecamatan Cukuh Balak, Kabupaten Tanggamus - Lampung yang stay di Dusun Pulau Pahawang. Mereka dateng buat ngembangin kebun. [Baca juga : "Wah, Bali Jadi Hits Buat Pesepakbola! Sekarang Giliran Cuti Romero Dan Istri, Eksis Di Pulau Dewata"] Desa Pulau Pahawang punya 6 dusun, ada Dusun I Suak Buah, Dusun II Penggetahan, Dusun III Jeralangan, Dusun IV Kalangan, Dusun V Pahawang, dan Dusun VI Cukuh Nyai. Kalangan itu dusun yang ada di pulau Sumatera, terpisah sama laut dan bisa nyebrang cuma sekitar 1/4 jam naik perahu ketinting. Dulu Desa Pulau Pahawang statusnya kampung dan masuk wilayah Marga Punduh. Jadi, warganya Pulau Pahawang ikut aturan Marga Punduh buat urusan pemerintahan. Mandara yang pimpin urusan pemerintahan, dan H. Dul Malik yang pimpin urusan keagamaan. Tahun 1980, Pulau Pahawang secara resmi ditetapkan jadi desa. (Sumber Foto @ms.sarahvi) 
...more

10 Museum Date Hits Jakarta Yang Bikin Feed Lo Tambah Aesthetic & Romantis!

TripTrus.Com - Kalo lo mau nyoba suasana kencan beda di Jakarta, cobain deh yang lagi hits: Museum Date! Nggak cuma dapet vibes romantis, lo juga bakal punya banyak spot foto aesthetic buat nge-update Instagram atau TikTok lo. Di sini gue kasih daftar museum date paling keren di Jakarta, dijamin gak ngebosenin dan bisa jadi pengalaman yang memorable bareng doi.       View this post on Instagram A post shared by Anis (@anislisis) 1. Museum Nasional Indonesia Museum Nasional Indonesia yang terletak di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat ini bisa banget lo jadiin spot date yang beda dari biasanya! Gak cuma pameran artefak budaya Indonesia yang udah ada sejak dulu, di sini lo juga bisa nikmatin pameran temporer dan pertunjukan imersifA yang kayak bawa lo ke suasana lain. Cocok buat lo yang pengen belajar sambil have fun. HTM buat pameran temporernya mulai dari Rp20 ribu, dan buat pertunjukan imersifA Rp35 ribu. Lo juga bisa beli tiketnya online, jadi lebih praktis buat yang gak suka ribet. Pokoknya, selain dapet konten keren, lo juga dapet vibes baru yang unik bareng pacar. 2. Galeri Nasional Indonesia    Nah, kalo lo pengen yang punya vibe artistik banget, langsung aja cus ke Galeri Nasional di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat. Galnas ini udah populer banget bahkan sebelum museum date trend di kalangan anak muda. Pameran di sini selalu ganti tiap beberapa minggu atau bulan, jadi nggak akan pernah ngebosenin. Museum ini punya koleksi karya seni rupa dari Indonesia sampe internasional, mulai dari lukisan, patung, seni instalasi, sampe kriya! Enaknya lagi, HTM-nya gratis, cuma perlu reservasi lewat website mereka. 3. Atsiri di Sarinah Atsiri di Sarinah ini unik banget karena beda dari museum lainnya! Lokasinya ada di lantai 5 Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, dan di sini lo bisa cobain pameran interaktif buat tebak-tebakan aroma dan nikmatin ruangan glow in the dark. Bikin kencan lo makin asik karena interaktif dan beda dari museum biasanya! Setelah puas explore, lo bisa mampir ke toko atau restoran yang ada di sana buat chill bareng pacar. HTM Atsiri di Sarinah sekitar Rp45 ribu, jadi worth it banget buat dapetin pengalaman date yang memorable. 4. Museum MACAN Museum MACAN (Modern and Contemporary Art in Nusantara) adalah destinasi yang pas banget buat lo yang suka seni kontemporer. Terletak di AKR Tower, Jakarta Barat, museum ini punya berbagai koleksi seni modern yang nggak cuma dari Indonesia, tapi juga mancanegara. Pameran di sini sering ganti, jadi lo nggak akan pernah ngerasa bosen buat balik lagi. HTM-nya mulai dari Rp56 ribu pas weekdays dan Rp72 ribu weekend. Yang bikin spesial, museum ini punya instalasi seni yang Instagramable banget, bikin lo bisa dapet banyak spot foto yang aesthetic. 5. Art:1 New Museum & Art Space  Art:1 New Museum di Gunung Sahari ini punya koleksi seni rupa modern dan kontemporer yang keren banget! Museum ini berdiri sejak 1983 dan punya tiga lantai yang isinya macem-macem. Selain ruang pameran buat lukisan dan patung, ada juga Art Space yang khusus buat video art dan fotografi. Cocok banget buat lo yang nyari spot foto kreatif dan beda. HTM-nya mulai dari Rp35 ribu sampe Rp75 ribu tergantung umur, dan jam bukanya Selasa-Minggu mulai dari pukul 10.00 pagi. [Baca juga : "Liburan Santuy Di Lombok Dan Gili, Relax, Party, Atau Mendaki?"] 6. MoJA Museum Buat yang mau kencan seru dan beda, MoJA Museum jawabannya! MoJA punya wahana MoJA 2.0 yang berisi 17 ruang labirin interaktif, dan semuanya Instagramable. Di sini, lo bisa foto-foto, eksplor ruang interaktif yang keren, dan banyak area foto estetik buat IG atau TikTok. Lokasinya di Kompleks GBK, Jakarta. HTM sekitar Rp115 ribu weekday dan Rp135 ribu weekend, tapi worth it banget karena suasananya yang playful dan beda dari museum biasanya. 7. Dialogue Artspace Dialogue Artspace yang ada di Kemang Selatan ini beda dari museum biasa karena juga jadi tempat event kaya workshop, seminar, sampe bazaar. Lo bisa foto-foto bareng karya seni yang dipajang atau sekedar duduk chill sambil ngopi. Dialogue ini gratis tiketnya, jadi lo bisa bawa pasangan buat liat-liat atau ikut workshop yang lagi diadain di sana. 8. Museum Hakka Indonesia Museum ini ada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), dan cocok banget buat lo yang pengen tau lebih dalam tentang budaya Tionghoa Indonesia. Koleksinya mulai dari artefak budaya, makanan, sampai jamu tradisional. HTM-nya gratis, dan ini cocok banget buat lo yang pengen belajar sambil foto-foto estetik! 9. Magic Art 3D Museum Kalo lo suka foto-foto 3D, Magic Art 3D Museum di Kota Tua, Jakarta Barat ini wajib banget dikunjungi! Banyak spot foto ilusi 3D dan juga ada wahana seru kayak ruang labirin kaca, kursi ilusi, sampe ruang ajaib yang bikin foto lo jadi makin keren. HTM mulai dari Rp40 ribu weekdays, jadi nggak bikin kantong bolong tapi lo bisa dapet konten foto yang lucu-lucu. 10. Galeria Sophilia  Museum dengan vibes klasik ini cocok buat yang suka seni gaya Eropa dan Cina. Letaknya di Calvin Tower, Kemayoran, Jakarta Utara, Galeria Sophilia ini punya banyak koleksi barang antik dan artefak unik dari berbagai budaya. Suasananya megah banget dan HTM-nya gratis buat anak-anak dan mulai Rp25 ribu buat usia 7 tahun ke atas. Jadi, mana museum date yang bakal lo kunjungin duluan? Setiap tempat punya pengalaman dan vibes uniknya sendiri yang pastinya bakal bikin kencan lo makin memorable. Gak cuma buat foto-foto, tapi lo juga bisa nikmatin seni dan explore hal-hal baru bareng pasangan! (Sumber Foto @vian.syj) 
...more

Ini 3 Masjid Bersejarah di Jakarta

TripTrus.Com - Sebagai kota dengan tingkat heterogen yang sangat tinggi, Jakarta menyimpan begitu banyak tempat ibadah bersejarah, yang tersebar di berbagai kawasannya. Terutama bagi Umat Islam, terdapat beberapa masjid yang menjadi tonggak sejarah keberadaan agama ini di Jakarta. Masjid tersebut telah menjadi saksi perjalanan Umat Muslim di Jakarta selama puluhan bahkan ratusan tahun. Meski pada perkembangannya sudah melalui renovasi, tapi keberadaannya belum tergoyahkan sebagai lokasi ibadah. 1. Masjid Almakmur Cikini Masjid Almakmur dibangun pada 1860 dan menjadi salah satu masjid tertua yang ada di Jakarta. Sempat mengalami sengketa tanah dengan pemerintah kolonial Belanda, masjid Almakmur Cikini akhirnya diresmikan berdiri oleh Agus Salim pada 1932 dan diperlebar ke belakang pada 1962 menyerupai bangunan aslinya. 2. Masjid Istiqlal Meski bukan termasuk salah satu masjid tertua di Jakarta, namun Masjid Istiqlal mempunyai sejarah unik seputar pendiriannya. Masjid Istiqlal dibangun atas prakarsa beberapa tokoh nasional, seperti Agus Salim dan Wahid Hasyim. Masjid yang dibangun sebagai simbol kemerdekaan RI ini merupakan masjid terbesar yang ada di Asia Tenggara. Uniknya, Masjid Istiqlal dibangun oleh arsitek keturunan Batak bernama Frederich Silaban yang justru beragama Kristen. [Baca juga : "4 Tradisi Unik Di Indonesia Menyambut Ramadan"] 3. Masjid Luar Batang Masjid yang berlokasi di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara ini memiliki sejarah yang panjang. Dibangun pada 1756, masjid ini awalnya hanya berbentuk mushala kecil. Bangunan Masjid Luar Batang terpengaruh budaya Tiongkok, India, dan Arab. Pengaruh ini tak lepas dari peran Jakarta Utara sebagai kota pelabuhan dan tempat singgah orang-orang dari berbagai latar belakang etnis dan negara. Di awal tahun 2000, Masjid Luar Batang diresmikan sebagai bangunan cagar budaya yang dilindungi pemerintah. (Sumber: Artikel liputan6.com Foto @fakhmizakky) 
...more

7 Keajaiban Ujung Timur Pulau Jawa, We Call It 7 Wonders of East Java

Jawa Timur, tepatnya di ujung timurnya -- mulai dari Kab. Pasuruan, Malang, Probolinggo, Bondowoso, Jember sampai Banyuwangi -- adalah secuil surga kecil yang di turunkan Allah di tanah Jawa yang biasa disebut dengan daerah tapal kuda. Jika di ujung barat pulau ini mempunyai Taman Nasional Ujung Kulon, maka di timur Jawa juga terdapat wisata Ujung Timur Pulau Jawa. Dan jika di dunia mempunyai 7 keajaiban dunia, maka (menurut saya) di ujung timur pulau Jawa juga mempunyai 7 keajaiban wisatanya yang akan kita sebut 7 Wonders of East Java (dapat dicari di dengan #7WondersEastJava). Disebut demikian karena keindahan alamnya memang dapat membuat kita takjub dan pantas menyebutnya sebagai keajaiban Allah yang diturunkan di Ujung Timur Jawa. Apa saja #7WondersEastJava? Yuk kita simak: 1. Gunung Semeru Siapa yang tidak kenal dengan gunung ini? Gunung yang nama puncaknya Mahameru ini adalah gunung tertinggi di Jawa dengan ketinggian 3676 Mdpl yang juga merupakan gunung favorit para pendaki, karena masuk dalam 7 gunung tertinggi di Indonesia, maka gunung ini masuk dalam #7WondersEastJAva. Gunung yang juga disebut sebagai puncak tertinggi para dewa ini masuk dalam 2 wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Malang dan Lumajang, termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Gunung ini juga memiliki surga tersendiri bagi para penjamahnya, seperti Ranu Kumbolo danau yang terletak di ketinggian 2400 mdpl (meter di atas permukaan laut) ini adalah shelter atau tempat istirahat (camp) favorit pendaki ketika melakukan pendakian ke Semeru. Danau ini terkenal dengan Tanjakan Cinta dan pemandangan sunrise-nya yang sangat indah.   2. Gunung Bromo Masih dalam kawan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, siapa sih yang tidak kenal dengan keindahan Bromo. Dari survey kecil-kecilan yang saya lakukan melalui forum di Internet dan melalui pembicaraan sesama pejalan, dapat disimpulkan bahwa 90% tujuan utama dan destinasi favorit wisatawan domestik dan asing ke Jawa Timur adalah ke gunung Bromo, sehingga gunung ini masuk dalam list #7WondersEastJAva. Gunung yang mempunyai pemandangan Golden Sunrise (bila cuaca bersahabat) ini memiliki ketinggian 2392 mdpl dan mempunyai kawah dengan diameter 800 meter (dari Utara ke Selatan ) dan 600 meter (dari Barat ke Timur ). Bukan hanya Golden Sunrise saja yang disuguhkan di Bromo ini, tapi juga ada sabana yang biasa disebut dengan Bukit Telletubies (karena hijaunya bukit mirip dengan bukit yang ada di serial televisi Telletubies), Pasir Berbisik (tempat pengambilan gambar film Dian Sastro untuk film Pasir Berbisik) dan lautan pasir yang tepat berada di sekeliling gunung Bromo. Di lautan pasir ini juga terdapat tempat peribadatan berupa Pura untuk agama Hindu bagi masyarakat Tengger yang biasa digunakan dalam uapacara Kasada tiap tahunnya.   3. Air Terjun Madakaripura Masih di dekat Bromo, sekitar 1,5 jam turun dari Cemoro Lawang menuju Probolinggo kita akan tiba di Air Terjun Madakaripura. Madakaripura TIDAK termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger, ini yang masih menjadi kerancuan di kalangan masyarakat. Air terjun yang masuk dalam salah satu air terjun tertinggi di jawa ini konon adalah salah satu petilasan dari patih kerajaan terbesar di Indonesia di masa lalu, yaitu Kanjeng Pating Gajah Mada yang merupakan patih dari Kerajaan Majapahit. Keistimewaan dari air terjun ini dibanding dengan yang lain adalah akses menuju air terjun utama yang berbentuk ceruk meliuk-liuk dengan tirai airnya yang begitu indah sehingga air terjun ini masuk dalam list #7WondersEastJava. Menurut saya, air terjun ini adalah air terjun salah satu air terjun terindah yang pernah saya datangi.   4. Kawah Ijen Gunung Ijen Kawah yang biasa disebut dengan Kawah Ijen ini belakangan mulai didatangi oleh wisawatan lokal karena aksesnya yang telah diperbaiki. Kawah Ijen masuk dalam wilayah administrasi Kab. Bondowoso dan Kab. Banyuwangi. Gunung yang memiliki ketinggian 2443 mdpl ini merupakan gunung yang masih aktif hingga sekarang dengan dinding kaldera setinggi 300 – 500 meter. Gunung ini menjadi sumber ekonomi bagi masyrakat sekitar karena gunung ini menghasilkan belerang yang dapat diproduksi menjadi bahan baku alat kecantikan. Kawah dari Gunung Ijen merupakan pusat kawah terbesar di dunia dengan luas sekitar 5.466 ha yang merupakan kawah yang berbahaya tapi memiliki sisi eksotis. Kawah yang memiliki danau berwarna hijau toska ini memiliki derajat keasaman (Ph) 0, bandingkan dengan Ph normal sekitar 7. Kawah Ijen mempunyai kedalaman 200 meter dan dapat mengeluarkan api biru yang dapat dilihat ketika hari mulai gelap hingga menjelang pagi hari. Api biru atau Blue Fire yang keluar secara ilmiah ini cuma ada dua di dunia (satu lagi terdapat di Islandia) yang menjadikan Kawah Ijen menjadi masuk dalam list #7WondersEastJava. Selain itu jika kita beruntung kita ketika kita turun dari kembali ke pos Paltidung (pos perijianan) kita akan menemui sekumpulan monyet berbulu emas dan hitam.   5. Taman Nasional Baluran Taman Nasional yang berada di perbatasan Kab. Situbondo dan Bondowoso ini adalah salah satu taman nasional yang mudah diakses, karena pintu masuknya ada di pinggir jalan raya utama Surabaya – Banyuwangi. Taman Nasional yang memiliki luas 25 ribu ha ini menawarkan ekosistem lengkap dari sebuah hutan. Mulai dari hutan hujan tropis, hutan evergreen, sabana, ekosistem rawa, hingga pantai. Taman Nasional Baluran terkenal dengan sebutannya Africa van Java, karena memiliki 5 ribu ha sabana yang mirip dengan daratan Afrika yang disebut dengan Savana Bekol yang akan mengering berwarna kecoklatan ketika musim kemarau. Pemandangan indah inilah yang memasukkan Taman Nasional Baluran masuk dalam list #7WondersEastJava. Berbagai macam satwa liar seperti monyet ekor panjang, rusa, burung laut , ular, merak dan banteng mendominasi satwa yang ada di taman nasional ini. Bertemu dengan tiga satwa terakhir adalah keberuntungan, jika dapat mengambil gambarnya maka anda orang yang diberkati Tuhan. Tidak hanya menawarkan sabana saja, di taman Nasional Baluran juga menawarkan pemandangan pantai. Pantai Bama adalah spot yang bisa kita kunjungi ketika ke Baluran. Pantai landai yang menawarkan ketenangan khas pantai utara pada umumnya ini dapat kita nikmati hingga matahari terbenam.   6. Taman Nasional Merubetiri Taman Nasional Merubetiri, belum banyak orang yang mengetahui. Taman Nasional yang terletak di perbatasan Kab. Jember dan Kab Banyuwangi ini merupakan salah satu taman nasional di Indoneisa yang masih memiliki hutan “perawan”. Konon Taman Nasinonal ini merupakan habitat terakhir Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) yang merupakan sepsies harimau terbesar di kelasnya. Inilah yang menjadikan Taman Nasional Merubetiri dimasukkan dalam list #7Wonders EastJAva. Kami pernah melakukan pengamatan kecil-kecilan (juga) melalui forum-forum yang ada di Internet dan berbagi pengalaman dengan beberapa orang, bahwa nama Taman Nasional Merubetiri jarang di dengar orang, bahkan kebanyakan mereka tidak mengetahuinya, atau juga mungkin karena kalah pamor dengan taman nasional tetangganya, yaitu Taman Nasional Alas Purwo. Wisata alam yang disajikan di taman Nasional ini terdiri dari berbagai macam. Untuk pecinta petualangan ekstrim dapat mencoba untuk melakukan perjalanan panjang trans Bandealit (pintu masuk dari arah Jember) ke Pantai Rajagwesi (pintu masuk dari arah Banyuwangi) selama kurang lebih 5-6 hari dengan memasuki medan hutan “perawan”. Namun jika kita tidak mempunyai banyak waktu kita dapat mengunjungi pantai-pantai eksotis yang ada di sana yaitu: a. Teluk Ijo: Teluk yang berada di pinggir (agak jauh tersembunyi) dari akses jalan menuju pantai Sukamade dari Rajegwesi ini menawarkan pemandangan pantai yang tenang, damai dan eksotis. Dengan air laut yang berwarna hijau dan air terjun tawar yang berada di dekat pantai membuat pantai ini serasa private beach. Tempat ini lah yang pas untuk kita merelaksasikan diri dan melepas sejenak unek-unek yang ada. Sebagai info tambahan, bila diterjemahkan ke Bahasa Inggris nama teluk ini bukan menjadi Green Bay tapi adalah Ijo Bay. b. Pantai Sukamade: Menurut pengalaman saya, pantai yang jauh tersembunyi di dalam Taman Nasional Merubetiri ini merupakan salah satu pantai dengan akses tersulit yang pernah saya datangi. Tidak ada akses lain kecuali harus menyebrang sungai dan membelah hutan dengan kendaraan 4 wheel drive atau dengan transportasi lokal yang biasa di sebut “taxi”. Di pantai ini menawarkan kedaimaian dan ketenangan yang dicari banyak orang. Ikon dari pantai ini adalah penyu dan jika kita beruntung pada malam hari kita dapat menyaksikan 5 jenis spesies penyu laut liar naik ke pantai untuk bertelur dan di pagi harinya kita dapat melepaskan anak-anak penyu (tukik) yang telah menetas untuk menuju laut. Hutan “perawan” Merubetiri, Harimau Jawa, damainya Teluk Ijo dan penyu Pantai Sukamade cukup pantas memasukan Taman Nasional Merubetiri menjadi salah satu penghuni #7WondersEastJava.   7. Pantai Pulau Merah Pantai Pulau Merah adalah salah satu pantai selatan yang ada di Kab. Banyuwangi, tepatnya berada di Kec Pesanggran. Belum banyak yang mengetahui pantai ini kecuali masyarakat lokal Banyuwangi, hingga pada tahun 2013 digunakan sebagai tempat untuk International Surfing Competition. Pantai ini dikenal dengan sebutan Pulau Merah karena bukit hijau kecil bertanah merah yang terletak di dekat bibir pantai. Pantai yang mulai berbenah ini memiliki keeksotisan tersendiri ketika matahari tenggelam. Inilah asal mengapa Pantai Pulau Merah masuk dalam list #7WondersEastJava. Sebagai info tambahan (lagi), Pantai Pulau Merah bila diterjemahkan ke Bahasa Inggris jadinya Merah Island Beach, bukan Red Island Beach. Temukan berbagai trip dari #JongJavaTrip di TripTrus dan kunjungi site-nya di http://jongjavatrip.com dan follow Twitternya (@ArdyanHP) 
...more

Bangunan Bersejarah Pecinan di Cianjur

TripTrus.Com - Obyek-obyek bersejarah peninggalan warga Cina di Cianjur baik berupa arsitektur, makanan, maupun tradisi Cina masih dapat ditemukan dengan mudah. Lokasinya berada di beberapa tempat strategis dan jalan-jalan utama. Di pusat kota Cianjur, atau lebih dikenal dengan Jalan Raya, hingga kini dapat ditemukan bangunan-bangunan ruko dengan gaya khas Cina pada masa kolonial Belanda. [Baca juga : Kampung Cina Di Cianjur] Arsitektur khas yang banyak ditemukan yaitu puncak atap yang berbentuk pelana dengan ornamentasi khas Cina. Bangunan dengan arsitektur semacam ini terutama masih dapat di lihat di Jl. HOS Cokroaminoto, Jl. Siti jenab, Jl. Suroso, Jl. Barisan Banteng, Jl. Taifur Yusuf, Jl. Sinar dan beberapa ruas jalan lainnya di Cianjur Kota. Arsitektur serupa ditemukan pula di sekitar pasar Warungkondang. Di sepanjang Jl. Mangun Sarkoro  (Jalan Raya Cianjur) banyak ruko (rumah toko) yang dimiliki oleh warga Cianjur keturunan Cina. Ruko-ruko di jalan ini ada yang arsitekturnya tetap dipertahankan, namun tidak sedikit pula yang telah mengalami perombakan total. Selain ruko, terdapat juga dua vihara yang menjadi pusat peribadatan warga Cina hingga sekarang. Salah satu vihara yang telah menjadi cagar budaya adalah Vihara Bhumi Pharsija, yang dibangun tahun 1880.   Daerah Suge, salah satu kawasan yang masih terdapat rumah peninggalan zaman Kolonial Belanda *abaikankabellistriknya๐Ÿ˜… , apabila diperhatikan dikaca bagian atas yang terdapat dalam ornamen bagian atap,, ada tulisan "ANNO 1920" mungkin rumah ini sudah berdiri sejak tahun 1920.. kini tinggal menunggu rubuh saja,, dalamnya sudah ditumbuhi pohon dan semak belukar,,๐Ÿ˜ฅ #winepunyacerita #heavenonearth #heavenlywine #vintage #oldhouse #cianjurheritage #1920s #suge #bojongherang #cianjur #westjava #indonesia A post shared by WineNoviaR (@winenoviar) onSep 4, 2017 at 5:31am PDT Di Jl. Moh. Ali yang bersimpangan dengan Jl. Mangun Sarkoro terdapat titik yang paling terkenal dan lekat dengan sejarah pendudukan warga Cina di Cianjur. Pada masa lalu, jalan ini disebut Jalan Shanghai, namun kini telah berganti nama. Sebutan Jalan Shanghai hingga kini masih tetap dikenal oleh warga Cianjur untuk lokasi ini. Di lokasi ini juga terdapat beberapa bangunan peninggalan warga Cina pada masa lalu. Salah satunya yaitu Gedung Wisma Karya. Gedung ini dibangun sekitar tahun 1950-an oleh warga keturunan Cina sebagai gedung berbagai kegiatan. Sekitar tahun 1966, gedung ini dipakai oleh KAMI/KAPI Cianjur sebagai pusat kegiatan. Sekarang fungsinya menjadi gedung olah raga tenis meja. Bangunan ini semula menjadi satu bagian dengan sekolah Cina yang berada di bagian belakangnya. Sekarang pada bagian belakang gedung ini terdapat beberapa bangunan sekolah dasar negeri. Di daerah Pasir Hayam, tepatnya di Desa Sirnagalih kecamatan Cilaku, terdapat kompleks besar pemakaman kuno warga Cina Cianjur. Setidaknya terdapat tiga bukit utama yang dijadikan sebagai area pemakaman. Makam-makam Cina yang terdapat di kompleks ini kebanyakan berukuran besar dengan arsitektur megah khas Cina. Pada beberapa nisan berterakan tulisan Cina, dapat dilihat usia makam tertua yang dibuat sekitar tahun 1920-an. Saat ini, areal kompleks pemakaman Cina kuno ini dikelola oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Cianjur, dan masih digunakan hingga sekarang. (Sumber: Artikel cianjur-heritage.blogspot.com, Foto vakansinesia.com)
...more

Juli Full Gaya! 5 Festival Paling Kece Buat Lo yang Doyan Healing Plus Budaya

TripTrus.Com - Bro-sis traveler, fix banget Juli 2025 ini bakal rame parah sama festival kece dari ujung Pacitan sampe Bali utara! Lo yang udah suntuk kerjaan atau kuliah, saatnya cuti bentar, gas liburan, dan nikmatin vibes lokal yang dibungkus cara kekinian. Gak cuma ngopi-ngopi doang, di sini lo bisa nyaksiin parade budaya, konser musik chill, fashion show etnik, sampe jajan kuliner khas yang rasanya lokal banget. Pokoknya ini bukan liburan biasa—lo bisa healing, nambah insight, plus dapet konten kece buat feed lo. Yuk, intip lima festival gokil yang kudu lo sambangin di Juli ini. 1. Festival Ronthek Pacitan: Musik Bambu yang Bikin Lo Nggak Bisa Diam ๐Ÿ“ Pacitan, 7–9 Juli Buat lo yang demen suasana malam meriah tapi tetap tradisi, Ronthek Pacitan bakal jadi pengalaman unik. Di sepanjang jalan Alun-Alun, lo bakal dengerin suara bambu digebuk rame-rame dari alat musik lokal kayak thethek, seruling, gong, sampe gendang bambu. Tapi ini bukan festival jadul ya—anak-anak muda Pacitan udah nge-blend musik dan fashion-nya biar tetap kece buat Gen Z! Ada juga bazar UMKM lokal yang jualan snack, kriya, dan pernak-pernik kece buat oleh-oleh. Suasananya tuh kayak street parade, tapi beneran dari hati! 2. Banyuwangi Ethno Carnival: Malem-Malem Tapi Colorful Abis! ๐Ÿ“ Taman Blambangan, 11–13 Juli       View this post on Instagram A post shared by ๐Ÿ‘‘ POETRA COLLECTION ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ (@putra_collection98) Kalau lo tim yang gak bisa jauh dari aesthetic dan lighting syahdu, gas ke Banyuwangi Ethno Carnival. Sepanjang 2,5 km berubah jadi runway penuh LED dan kostum etnik super niat. BEC tahun ini punya tema World Class Ethnic Attraction, dan semua digelar malam hari, bro-sis. Kostum nyala, tarian megah, musik tradisi, semua tampil dalam vibes magical kayak lagi di dunia dongeng. Lo juga bisa ngintip workshop budaya, jajan di bazar, bahkan liat lomba poster pelajar. Satu kata: GOKIL! 3. Manakarra Fair Mamuju: Pantai, Budaya, dan Local Pride Gabung Jadi Satu ๐Ÿ“ Anjungan Pantai Manakarra – Pertengahan Juli Bro-sis yang pengen chill di pinggir pantai tapi tetap dapet vibes budaya, Manakarra Fair di Mamuju cocok banget buat lo. Lo bisa nongkrong pinggir pantai sambil nonton pertunjukan seni tradisional Sulbar, jajan makanan khas yang susah lo temuin di kota besar, dan ikut workshop kriya bareng seniman lokal. Anak-anak kreatif Mamuju beneran totalitas ngasih yang terbaik—bikin lo makin cinta lokal dan bangga jadi bagian dari Indonesia. Suasananya adem, tapi semangatnya panas! [Baca juga : "Gaskeun, 7 Festival Paling Gokil 2025 Buat Lo Healing, Hunting & Explore!"] 4. Geopark Night Specta 7.0: Musik, Alam, dan Bintang-Bintang di Langit Jogja ๐Ÿ“ Embung Nglanggeran, Gunungkidul – 18–19 Juli Kalau lo tipe senja-senja club, penggemar alam, dan suka musik chill, wajib banget ke Geopark Night Specta. Venue-nya di UNESCO Geopark Gunung Sewu, dan acaranya tuh gabungan antara edukasi, konser musik, dan pelestarian alam. Ada Letto, Tami Aulia, Hasan Aftershine, sampe musisi lokal lainnya tampil dengan gaya Georkestra yang syahdu. Ditambah lagi ada Festival Coklat yang ngajarin lo soal sustainability sambil icip-icip coklat lokal. Lo healing sambil nambah ilmu? Siapa takut! 5. Lovina Festival Bali: Sunsetan, Paddle, dan Bantuin Laut Tetap Bersih ๐Ÿ“ Lovina, Buleleng – 18–22 Juli Bro-sis, lo yang lagi cari vibes Bali tapi pengen yang beda dari Kuta-Canggu, Lovina Festival tempatnya! Di pantai utara Bali yang tenang dan eksotis, lo bisa join acara ramah lingkungan kayak stand-up paddle, underwater cleanup, cooking class, sampe fashion show budaya. Festival ini ngajarin lo jaga laut sambil having fun. Gak ketinggalan ada pameran UMKM, workshop kriya, dan seminar soal pariwisata berkelanjutan. Fix banget, healing lo jadi meaningful! Pokoknya, jangan sampe lo nyesel cuma rebahan di rumah doang, bro-sis! Festival-festival kece ini GRATIS alias tinggal dateng! Dari tabuhan bambu di Pacitan sampe sunset di Lovina, semuanya punya cerita lokal yang dikemas modern. Lo bisa stay stylish, tetep jalan-jalan, plus nambah wawasan budaya yang makin bikin lo bangga jadi anak Indonesia. Buruan ajak bestie, pacar, geng lo, atau solo trip sekalian juga seru banget. Juli 2025? Harus jadi bulan paling penuh warna di hidup lo! (Sumber Foto @gedekresna__)
...more

Tiga Trofi Keren! Indonesia Raih Penghargaan Bergengsi di World Leisure Award 2023

TripTrus.Com - Nih, gank! Indo bawa pulang tiga trophy keren di World Leisure Award (WLA) 2023, yang diadain sama majalah tur China. Indo jadi "Destinasi Kepulauan Terbaik," Hotel Mulia Nusa Dua Bali diakui jadi "Hotel Mewah Tahun Ini," sama Viceroy Bali jadi "Resort Liburan Terbaik," kabar ini dateng dari KBRI Beijing, guys. WLA 2023 ini adalah penghargaan dari Majalah Travel and Leisure China buat negara-negara sama industri pariwisata top dunia. Mereka bagiin penghargaannya di Bibo Island, Jinhai Lake, Pinggu, Beijing, tanggal 21 September lalu. Ada 72 kategori penghargaan, dan 172 negara atau bisnis pariwisata dapet piala. Dulu, WLA namanya "Travel & Leisure Industry Awards" (TLIA) dan udah 20 tahun lebih ngasih penghargaan buat industri pariwisata. Dalam keterangannya, Dewi Avilila, Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Beijing, bilang momen ini pas banget karena besoknya adalah libur panjang Hari Nasional China. "Mudah-mudahan, selama liburan itu, makin banyak turis China yang pilih Indo jadi destinasi utama liburan mereka," kata Dewi. [Baca juga : "5 Tempat Keren Buat Diving Di Indonesia Yang Bikin Kamu Terpesona!"] TLIA selama 20 tahun ini nentuin merek-merek keren di industri pariwisata global, kayak hotel, restoran, dan kapal pesiar, jadi acuan buat turis, khususnya turis China, buat milih tempat wisata mereka. Indo sendiri targetnya 253 ribu turis dari Negeri Tirai Bambu di 2023. Berdasarkan data BPS, sebelum pandemi COVID-19, di 2019, turis China ke Indo paling banyak, mencapai 2 juta kunjungan. Di 2020, angkanya drop jauh banget, cuma 239,768 turis. Di 2021, waktu Indo masih ketat banget soal wisman, China cuma kasih 54,713 kunjungan. Tapi di 2022, ada peningkatan, dari Januari sampai November, ada 114,513 kunjungan dari China. Mantap, Indo! ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐ŸŽ‰ (Sumber Foto @cnnindonesia.com) 
...more

Sumba, Bro! Ini Dia, 5 Tempat Keren Yang Harus Dicheck Pas Ke Sumba!

TripTrus.Com - Indonesia emang juara punya tempat keren dari ujung barat sampe timur, Bro! Ada pantai-pantai putih, gunung-gemunung, hutan tropis, sampe savana yang luas banget! Salah satu tempat top di Indonesia, terutama buat traveler lokal maupun internasional, adalah Pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur. Tempat ini kaya akan hidden gem, Bro! Ada pantai eksotis, bukit-bukit tinggi, dan kekayaan budaya yang unik dan seru abis.       View this post on Instagram A post shared by Leonardo Manurung (@leonardomanru) Ini dia 5 tempat yang wajib lo kunjungin, minimal sekali seumur hidup, Bro! 1. Laguna Weekuri Laguna Weekuri ini banget, loh! Ada di Desa Kelana Rongo, Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat. Laguna air asin yang warnanya biru kehijauan ini punya pemandangan alam yang bikin hati adem, Bro! Bisa jadi tempat terbaik buat heal pikiran. 2. Pantai Laipori Nyampe di Desa Laipori, Kecamatan Kodi Balaghar, Kabupaten Sumba Barat Daya, Pantai Laipori ini nggak boleh ketinggalan. Pasir putih lembut, air laut jernih, dan pemandangan yang bikin hati tenang banget. Ada juga telaga di tengah hutan cemara, Bro! 3. Air Terjun Week Acura Sumba nggak cuma punya pantai keren, tapi juga punya Air Terjun Week Acura yang kudu lo kunjungin. Ada di Desa Tema Tana, Kecamatan Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya. Air terjun setinggi sekitar 10 meter ini punya kontur bertingkat dan dikelilingi tebing tinggi serta pepohonan yang rindang. Bikin lupa deh semua penat! [Baca juga : "Bali Kembali Gaspol Jadi Destinasi Paling Asyik Di Dunia 2024 Versi Tripadvisor!"] 4. Bukit Ndapayami Bukit Ndapayami, Bro! Salah satu bukit tertinggi di Sumba yang ada di Desa Umalulu, Kecamatan Umalulu, Kabupaten Sumba Timur. Ketinggian sekitar 400 meter dari permukaan laut, cocok banget buat yang suka hiking. Dari puncaknya, lo bisa liat lanskap laut, perbukitan, dan desa-desa yang indah banget! 5. Desa Adat Ratenggaro Sumba punya tempat kece buat yang suka budaya, nih! Desa Adat Ratenggaro di Kecamatan Kodi, Kabupaten Sumba Barat. Desa ini punya rumah adat yang unik dan masih asli abis, Bro! Atapnya tinggi dan terbuat dari bambu. Keren, kan? Sumba emang jadi sorotan karena keindahannya yang nggak kalah sama destinasi lain di Indonesia. Bahkan, keindahan alamnya sampe dijadiin iklan sama produsen jamu dan farmasi, loh! Mantap betul, Bro! (Sumber Foto @imeldatan60) 
...more

Limun Oriental

TRIPTRUS.COM - Oriental  yang didirikan oleh Njoo Giok Lien sekitar tahun 1920. Oriental merupakan pelopor pabrik rumahan yang memproduksi minuman bersoda yang khas. Fakta yang unik pabrik rumahan Limun Oriental ini lebih tua dibanding minuman terkenal Amerika Serikat Coca Cola atau Sprite yang baru berdiri tahun 1944 silam. Njoo Giok Lien bersama sang istri mendirikan pabrik Limun Oriental, Di zaman dulu minuman ini hanya diminum oleh orang-orang kaya zaman itu. Limun Oriental memproduksi 9 varian rasa yaitu rasa nanas, kopi, moka, jeruk, framboze, sirsak sitrun, anggur dan leci, limun-limun ini dipasarkan di wilayah Semarang. Kita bisa menikmati kesegaran soft drinks ini langsung dari pabriknya yang terletak di belakang lapas Pekalongan kota atau masuk dari jalan antara Batik TV dan Museum Batik 50 meter di kiri jalan. Limun Oriental lebih memproduksi dalam jumlah terbatas karena kalah saing dengan minuman softdrinks lainya, Oriental ini lebih menjual air sodanya ke penduduk lokal Pekalongan dengan cara pembuatannya yang masih tradisional. Limun Oriental ini berbentuk rumah yang bernuansa jadul dengan pajangan-pajangan jaman dulu di rumah itu juga menyediakan tempat duduk untuk menikmati minuman limun tersebut dan didalam rumahnya itu ada pabriknya langsung, Anda bisa melihat proses pembuatanya antara lain seperti mengolah gula sendiri direbus dengan kayu bakar menggunakan loyang yang besar, mesin untuk cuci nya manual direndam botolnya di suhu yang tinggi, untuk produksinya ada mesin pencampuran air dan gas, mesin pencampuran rasa,dan penutupan botol dilakukan dengan mesin tradisonal. Resep untuk membuat minuman soda itu awalnya pemiliknya diajari oleh orang Belanda dan kalau rasanya itu mereka mencoba-coba sendiri hingga menjadi nikmat.
...more

ButikTrip.id
remen-vintagephotography
×

...