TripTrus.Com - Gaya hidup generasi milenial menjadi perbincangan masyarakat saat ini karena dianggap mengalami pergeseran.
"Mereka yang lahir pada 1980-2000 ini menganggap bahwa liburan menjadi salah satu kebutuhan yang harus diprioritaskan setelah kebutuhan pokok."
Anggapan ini diamini oleh Direktur Marketing dan Teknologi lnformasi Garuda lndonesia, Nina Sulistyowati. Fenomena ini pula yang menurutnya menjadi kesempatan bagi maskapainya untuk menjembatani kebutuhan traveling para milenial.
You will find a the oldest tree roots on our way to Orangutan. This tour also children friendly. (Preferable 7.yo above) Exploring to the north part of Indonesia! Wonderful Bukit Lawang www.butiktrip.com +6281213144604 butiktripinfo@gmail.com #tourprogram #travelagent #travelagents #travel #travelgram #touritinerary #wonderfulindonesia #traveller #travelling #tourpackage #gotouring #travelgrams #aseantourism #japantourist #japanesetraveler #singaporetour #singaporetraveler #singaporetravelagent #europeantraveler #butiktrip #orangutantrip #tourorangutan
A post shared by BUTIKTRIP (@butiktrip) onNov 22, 2017 at 7:16am PST
"Ya banyak survei yang mengemukakan bahwa ada pergeseran konsumsi milenial. Jadi, kebutuhan traveling meningkat, liburan menjadi salah satu kegiatan yang wajib bagi para milenial," ujar Nina dalam Penandatanganan Kerjasama Garuda Indonesia dan Tourism Australia di Jakarta, Jumat (3/11/2017).Selain kebutuhan akan traveling yang meningkat, sambung dia, generasi milenial juga cenderung menyukai paket liburan yang sudah termasuk tiket pesawat dan hotel. Selain lebih praktis, penawaran paket liburan ini juga cenderung lebih murah ketimbang harus memesannya secara terpisah."Melihat peluang ini kita juga punya program Ayo Liburan yang bekerja sama dengan pihak hotel dan perbankan seperti paket liburan ke Banyuwangi dan Pulau Komodo. Ke depannya akan kita perbanyak paket-paket liburan seperti ini," tutup Nina. (Sumber: uzone.id Foto freepik.com)
...moreTripTrus.Com - Bro-sis traveler, lo pernah mikir gak sih... Pensiun tuh harusnya bukan akhir, tapi justru momen buat hidup makin santuy dan nikmatin hidup kayak staycation tiap hari. Gak perlu ribet, gak harus mewah, yang penting: tenang, adem, dan bikin lo bahagia. Nah, daripada lo cuma rebahan sambil nonton drakor doang, mending lo cek deh 10 kota yang udah gue kurasi. Semuanya cocok banget buat lo yang pengen pensiun tapi vibes-nya tetep anak nongkrong Gen Z dan milenial banget. Siap? Langsung gas ke daftar kece ini!
1. Kota Sejuk yang Bikin Mager Produktif: Salatiga
Gue kasih tau ya bro-sis, Salatiga tuh hidden paradise buat lo yang suka suasana chill-chill gimana gitu. Dikelilingin sama gunung Merbabu & Telomoyo, udara di sini tuh sejuknya gak ngotak! Lo bisa ngopi di café-café lokal sambil nulis jurnal atau baca buku, terus sorenya jogging santai. Kalo kangen city life, Semarang tinggal ngacir sebentar. Cocok buat lo yang pensiun tapi gak pengen jauh dari akses kota dan tetep pengen gaya hidup asik.
2. Slow Life Syahdu Ala Kedu Raya (Temanggung, Wonosobo, Purworejo)
View this post on Instagram
A post shared by adjoem_jepret (@adjie_farizky)
Sis, lo bakal jatuh cinta sih sama area yang satu ini. Gimana enggak? Lo dapet view sawah, vibe desa yang kental, tapi fasilitas lumayan lengkap. Tradisinya masih dijaga, warga lokal super ramah, dan yang paling penting: murah banget buat hidup harian. Apalagi Temanggung, tingkat kriminalitasnya low banget. Lo bisa pensiun damai sambil ngonten tentang budaya lokal, atau ngadain retreat bareng geng pensiun lo.
3. Solo: Kota yang Bikin Lo Nggak Move On
Lo suka nostalgia dan kulineran? Solo jawabannya, bro! Kota ini punya kombinasi sempurna antara seni, makanan, dan suasana kalem tapi tetep rame. Di sini lo bisa nikmatin pensiun sambil keliling museum, nongkrong di warung-legendaris, sampe ikut komunitas seni. Rumah sakit dan tempat belanjanya juga lengkap, jadi lo gak akan ngerasa 'kudet' walau udah gak ngantor lagi.
4. Magelang: Candi, Sawah, dan Kehidupan Damai
Bro-sis, Magelang tuh underrated abis sih! Orang cuma tau Borobudur, padahal kota ini punya suasana tinggal yang tenang dan penuh inspirasi. Lo bisa bangun pagi liat sawah, ngopi, dan sore jalan kaki ke spot-spot hidden gem. Fasilitas kesehatan aman, tempat wisata banyak, jadi pas lo pensiun pun tetap bisa healing on the go. Gak perlu nunggu weekend buat liburan, tiap hari pun bisa jalan-jalan!
[Baca juga : "5 Festival Kece 2025 Yang Bikin Liburan Lo Nggak Cuma Healing Tapi Juga Berfaedah!"]
5. Malang Raya: Pensiun tapi Tetep Aesthetic
Lo tipe yang suka udara dingin, cafe lucu, dan spot alam yang kece? Malang, Batu, dan Lumajang wajib masuk wishlist lo! Pensiun di sini tuh kayak hidup di dunia paralel: lo bangun tidur langsung liat gunung, brunch di cafe estetik, terus siangnya ke pantai. Mau akses ke kota juga gampang. Malang tuh kota yang pas buat lo yang pengen pensiun tapi tetep rasa anak tongkrongan banget.
6. Banyumas Raya: Suasana Desa Rasa Upgrade
Lo kangen suasana kampung halaman tapi tetep pengen ada fasilitas modern? Banyumas jawabannya, bro! Di sini lo bisa healing sambil nostalgia, nongkrong sore di alun-alun, jajan mendoan legendaris, sampe main ke Baturraden yang adem banget. Plus, sinyal aman, layanan medis oke, dan masyarakatnya tuh friendly abis. Lo bakal ngerasa kayak pulang kampung tapi versi glow up!
7. Banyuwangi: Tropis, Tenang, dan Penuh Petualangan
Ini dia, penutup epic buat daftar lo! Banyuwangi tuh kombinasi sempurna buat lo yang suka alam, tapi tetep pengen hidup tenang. Lo bisa tinggal deket pantai, ke gunung, dan punya akses bandara sendiri. Sunrise? Tinggal jalan kaki ke Pantai Boom. Sore ke Ijen, malem ngopi di kafe pinggir sawah. Ini bukan pensiun biasa, ini healing life edition yang bakal bikin lo susah move on.
Udah deh, pensiun gak perlu lo bayangin harus diem di rumah dan nonton sinetron terus. Hidup gak berhenti pas pensiun, malah bisa makin hidup! Dari Salatiga yang sejuk sampe Banyuwangi yang tropis, semua kota ini siap nemenin lo buat mulai hidup versi slow, damai, tapi tetap aktif dan happy. So, lo lebih suka hidup adem di pegunungan atau chill di pinggir pantai?
Yuk, mulai rencanain dari sekarang! Karena masa tua lo itu bukan akhir, tapi bab seru berikutnya dari hidup lo. (Sumber Foto @wowbanyuwangi)
...moreTripTrus.Com - Eh bro, lo udah nge-list destinasi buat liburan akhir tahun belum? Jangan bilang belum, sih, Nataru kan emang momen paling ditunggu! Sekolah libur, kerjaan mulai slow, terus lo bisa punya banyak alasan buat kabur bareng keluarga atau geng lo. Indonesia tuh punya seabrek tempat seru, mulai dari pantai vibes santai sampe gunung yang adem banget. Dari yang mau healing atau sekadar update story biar nggak mati gaya, semuanya ada!
View this post on Instagram
A post shared by DANAU TOBA (@didanautoba)
Btw, kali ini gue mau spill nih beberapa spot yang diprediksi bakalan rame abis tahun ini. Siapa tau, lo jadi dapet inspirasi buat liburan, kan? Let’s go, bro, waktunya bikin rencana jalan-jalan lo makin asik!
Kata Kemenpar, ada 10 daerah yang bakal dibanjirin wisatawan pas Natal 2024 sama Tahun Baru 2025 nanti. Yang rame itu masih seputar Jawa kayak Jawa Tengah (17,10%), Jogja (15,77%), sama Jawa Barat (11,78%). Tapi, wilayah kayak Jabodetabek (10,34%), Jawa Timur (8,85%), Sumut (5,7%), dan Bali (5,55%) juga nggak kalah hits. Terus ada juga destinasi kayak Sumatera Barat, Lampung, sama Sulawesi Selatan yang mulai jadi favorit wisatawan. Pokoknya destinasi luar Jawa makin naik daun, bro!
Lo lebih suka pantai apa gunung? Kalau ngikutin data Kemenpar, mayoritas wisatawan pilih pantai, laut, atau danau (58,6%). Tapi, tempat-tempat kayak pusat kuliner (54,8%), gunung atau bukit (50%), kebun binatang (33,9%), sama desa wisata (28,4%) juga rame banget!
[Baca juga : "Liburan Kece Akhir Tahun Di Jogja, 9 Event Seru Buat Lo Gaskeun!"]
Fun fact: selama libur Nataru nanti, potensi duit yang muter di kalangan wisatawan Nusantara tuh sekitar Rp117,3 triliun. Sementara, wisatawan mancanegara bisa nambahin Rp22,55-Rp29,2 triliun. Duit segitu banyak bikin pemerintah daerah semangat banget promosiin destinasi wisata. Kemenpar juga udah nyiapin strategi biar wisatawan betah dan aman, kayak:
Ngebuat panduan wisata aman lewat Surat Edaran Menteri Pariwisata.
Ngecek kesiapan destinasi populer kayak Ancol, Taman Safari, dan pantai-pantai di Banten.
Kolaborasi sama mitra buat bikin promo liburan kece.
Buat lo yang suka ngeluh soal fasilitas, sabar ya! Kemenpar katanya lagi fokus ningkatin transportasi, akomodasi, sama fasilitas kayak air bersih, listrik, dan internet biar wisata lo makin nyaman. Jadi, udah tau mau ke mana? Pantai di Bali, kulineran di Jogja, atau sekadar staycation di Jabodetabek? Yang penting sih, pastiin liburan lo asyik, aman, dan Instagrammable!
Jadi gimana, udah kebayang belum lo bakal ke mana buat liburan Nataru kali ini? Apapun destinasinya, yang penting lo tetep enjoy, jaga kebersihan, dan patuhi aturan setempat, ya. Jangan lupa manfaatin promo-promo liburan biar makin hemat, tapi vibes-nya tetep kelas sultan! Yuk, siapin koper lo, dan bikin momen akhir tahun ini jadi kenangan paling epic buat lo dan orang-orang tersayang! (Sumber Foto @giiethaapermatachary)
...morePariwisata Pulau Flores akan diangkat ke dunia internaisonal lewat penyelenggaraan Tour de Flores 2016. Acara ini akan berlangsung pada 15-25 Mei 2016. Berbalut sport tourism, ajang ini akan memperkenalkan beragam tujuan wisata di Pulau Flores dan diharapkan dapat mengulang kesuksesan Tour de Singkarak.
Tour de Flores 2016 diselenggarakan mulai dari Larantuka hingga Labuan Bajo, Terdapat 5 etape yaitu etape 1 (Larantuka-Maumere), etape 2 (Maumere-Ende), etape 3 (Ende-Bajawa), etape 4 (Bajawa-Ruteng), etape 5 (Ruteng-Labuan Bajo).
Pada setiap etape, peserta akan melihat potensi wisata daerah tersebut misalnya Danau Kelimutu di Ende atau Kampung Bena di Bajawa.
Sebelum perlombaan dimulai, para peserta akan diajak menyaksikan atraksi penangkapan ikan paus di Lembata, dan menikmati indahnya Pulau Komodo di etape terakhir. Total rute yang akan dilewati sejauh 648 km.
Di puncak acara nanti, peserta akan disambut sejumlah menteri dan duta besar negara sahabat. Selain balap sepeda, warga Flores juga akan menggelar wisata budaya, bazaar, dan pesta rakyat di setiap kota yang dilalui oleh peserta Tour de Flores 2016.
Peserta lomba sendiri terdiri dari atlet sepeda internasional yang merupakan anggota Union Cycliste Internationale (UCI) sebanyak 20 tim dengan total 200 orang, atlet sepeda nasional sebanyak 2 tim dengan total 20 orang, dan atlet sepeda NTT sebanyak 10 orang yang tergabung dalam 1 tim.
Total peserta keseluruhan adalah 230 orang. Ratusan pesepeda internasional tersebut diundang untuk memeriahkan kompetisi sekaligus mempromosikan keindahan Flores. Rencananya, tim internasional yang diundang berasal dari Australia dan Selandia Baru.
Flores sendiri dipilih sebagai lokasi sport tourism karena memiliki daya tarik wisata yang tak diragukan lagi. Flores merupakan salah satu pulau terindah di Indonesia. Gunung api yang membentang di sepanjang pulau menciptakan bukit-bukit yang membentuk huruf V.
Permukaan tanahnya membumbung berujung tajam memamerkan kemegahan bukit dan kaki gunung di mana di sanalah berdiam berbagai kelompok suku lokal. Warisan budaya dari zaman batu suku Flores akan memukau siapapun yang menyambanginya.
Sumber: Artikel travel.dream.co.id
...moreTripTrus.Com - Ada sekelumit cerita bangsa Tiongkok di rumah ini. Candra Naya namanya. Bangunan yang terletak di Jakarta Barat ini merupakan salah satu bangunan cagar budaya yang dimiliki Indonesia. Ada yang menarik dari bangunan ini. Siapa saja akan terdiam sesaat ketika pertama kali melihatnya. Penasaran, mari kita cari tahu apa yang membuat pengunjung itu tak mampu berkata-kata.
ini yg namanya harmonis. kekunoan bersatu dgn kekinian, perbedaan yg tajam ini bersanding keren di #chandranaya jalan gajah mada, #jakarta barat. . met #imlek2018 buat sahabat yang merayakan.. semoga berbahagia dan doa serta harapannya bisa terwujud.. Aamiin
A post shared by si yepe (@kuncir.dua.tanpa.pita) onFeb 15, 2018 at 6:31pm PST
Candra Naya begitu ia dikenal, merupakan bekas kediaman Mayor Khouw Kim An. Ia adalah Mayor Tionghoa yang terakhir di Batavia, pada pemerintahan tahun 1910-1918 dan diangkat kembali pada tahun 1927-1942. Tidak ada catatan pasti yang menandakan tahun pendiriannya, tapi diperkirakan Candra Naya didirikan sekitar tahun Dingmao (kelinci api), yaitu tahun 1807 oleh Khouw Tian Sek dalam rangka menyambut kelahiran anaknya yang bernama Khouw Tjeng Tjoan setahun kemudian. Namun adapula versi lainnya yang menceritakan bahwa yang membangun Candra Naya ini adalah Khouw Tjeng Tjoan pada tahun 1867 dan masih masuk kedalam tahun Dingmao.
[Baca juga : Menelusuri Kawasan Glodok Sebagai Kota Pecinan]
Khouw Tian Sek adalah seorang tuan tanah yang memiliki tiga orang putra dan masing-masing diberikan satu buah gedung. Salah satunya adalah Khouw Tjeng Tjoan yang mendapatkan gedung Candra Naya di Jalan Gajah Mada 188 Jakarta Barat. Ia menggunakan Candra Naya sebagai kantor sekaligus tempat tinggalnya. Rumah itu kemudian diwariskan kepada salah satu anaknya yang bernama Khouw Kim An yang lahir di Batavia pada 5 Juni 1876. Sejak diangkatnya Khouw Kim An sebagai Mayor Tionghoa, maka rumah itu dikenal juga dengan sebutan Rumah Mayor. Khouw Kim An mulai menempati gedung Candra Naya pada tahun 1934, setelah sebelumnya tinggal di Bogor.
Desain arsitektur rumah Candra Naya sangat kental dengan budaya Tiongkok. Pada bagian atapnya melengkung yang kedua ujungnya terbelah dua. Bentuk seperti ini disebut “Yanwei” atau ekor walet. Struktur atap yang melengkung ini juga terdapat pada bangunan kelenteng yang menandakan status sosial penghuninya. Kemudian, pada pemisah antara halaman depan dan halaman samping terdapat jendela penghubung yang disebut jendela bulan atau moon gate. Secara keseluruhan bangunan Candra Naya ini terdiri dari ruang tamu, ruang semi pribadi, ruang pribadi, ruang pelayan dan halaman. Sedangkan untuk ornamennya yang menempel ada Ba Gua (Delapan Diagram) yang berupa pengetuk pintu berbentuk segi delapan untuk penolak bala, hiasan berupa jamur lingzhipada pintu masuk utama yang melambangkan umur panjang dan ragam hias bergambar buku, papan catur, kecapi serta gulungan lukisan di bagian atas teras depan yang melambangkan sang pemilik rumah adalah seorang cendekiawan (scholar) juga seorang hartawan.
Candra Naya terletak di Jl Gajah Mada No 188, Jakarta Barat. Rumah Mayor ini kini diapit oleh gedung-gedung pencakar langit di komplek bangunan Green Central City. Ada Hotel Novotel yang menjulang tinggi disebelah kiri dan waralaba 711 di sebelah kanan. Dilihat dari bagian depan, Candra Naya tampak begitu kecil di antara bangunan-bangunan raksasa yang berada di sekelilingnya. Meskipun ukurannya tidak begitu besar, tapi Candra Naya seperti magnet bagi siapa saja yang melihatnya. Dengan gaya arsitektur tiongkok kuno, rumah ini begitu terlihat mencolok diantara yang lain. Terlebih lagi dengan gaya arsitekturnya yang manawan. Kondisi inilah yang membuat siapa saja yang melihatnya seakan terdiam sesaat. Siapa sangka di antara kompleks hotel bintang lima, terselip bangunan bersejarah.
Jika Anda ingin berkunjung ke Candra Naya dapat menggunakan bus Transjakarta koridor 1 jurusan Blok M – Kota. (Sumber: Artikel jakarta.panduanwisata.id, Foto flickr.com)
...moreTripTrus.Com - Tak hanya megah, bandara yang baik juga harus memiliki fasilitas dan layanan yang memudahkan kehidupan penumpang selama berada di sana. Oleh karena itu setiap tahunnya Airports Council International (ACI) merilis daftar mengenai bandara terbaik yang diberi penghargaan 'Airport Service Quality (ASQ) Awards'.
Tahun ini, mereka merilis daftar pemenang dari pemantauan sepanjang tahun lalu. Dalam penilaiannya, mereka memantau kritik dan saran dari jutaan pengunjung di 343 bandara di 176 negara dunia.
Empat bandara di Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut ialah Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, Bandara Internasional Husein Sastranegara Bandung, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan, dan Bandara Internasional Juanda Surabaya.
Bandara-bandara tersebut menjadi yang terbaik karena mendapat nilai tinggi dalam 34 faktor, beberapa di antaranya; akses keluar masuk bandara, proses antre, proses keamanan, fasilitas dan layanan yang memanjakan penumpang, sampai kebersihan kamar mandi.
"Persaingan layanan antara bandara semakin ketat. Bandara-bandara yang keluar sebagai pemenang kami nilai sangat berdedikasi terhadap pengunjungnya," kata Angela Gittens, Direktur ACI, mengenai bandara yang menjadi pemenang pada tahun ini.
Berikut ini ialah daftar pemenang AQS Awards 2017:1. Best Airport by Region (over 2 million passengers per year) Asia Pacific - Second Place
Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali
Ketika mata terpejam dan telinga tertutup, yang membedakan satu manusia dengan manusia yang lainya adalah : persepsi #bali #ngurahrai
A post shared by Handaru G Asmoro (@handaruasmoro) onAug 28, 2017 at 12:19am PDT
2. Best Airport by Size (2-5 million passengers per year)
Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung
Boarding Timeπ Morning view π#airport #bandara #lapanganterbang #travel#morning #instadaily #instalike #instagood #instafollow
A post shared by Budy π (@budy86id) onMar 15, 2018 at 5:08pm PDT
3. Best Airport by Size (5-15 million passengers per year) - Second Place
Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan
Sultan Aji Muhammad Sulaiman Airport.π« #sultanajimuhammadsulaimanairport #balikpapan #visitkalimantantimur #eastkalimantan #eastborneo #internationalairport
A post shared by Marzuki (@akhimarzuki5) onMar 12, 2018 at 5:23am PDT
4. Best Airport by Size (15-25 million passengers per year) - First Place
Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali
Airbus330 #airbus #garudaindonesia #ngurahrai
A post shared by Pujo Hermawan (@pujo_hermawan) onMar 9, 2018 at 6:27pm PST
5. Best Airport by Size (15-25 million passengers per year) - Second Place
Bandara Internasional Juanda, Surabaya
#dusk #panorama #sunset #airport #kompasnusantara #citilink
A post shared by Ilham B Santoso (@santoso_ilham) onMar 15, 2018 at 3:36am PDT
6. Best Airport by Size and Region - Asia Pacific
Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali
Dat Ass of Jetstar Airbus A320-232 • Stay tune on the Gate β . . . . . . . . . . . . #airlines #britishairways #spotting #lax #comment #emirates #aviation_lovers #aviationgeek #takeoff #aviationdaily #dreamliner #aviationworld #megavideo #aviationnerd #planespotter #megaplane #planepic #a330 #airbuslovers #boeing737 #a320 #ngurahrai #airbusa #boeing #garudaindonesia #lionair #citilink #airportlife #lyfe #tails
A post shared by Alfonsus Edwin Halim (@edwinliem_) onMar 11, 2018 at 5:33pm PDT
(Sumber: Artikel cnnindonesia.com, Foto flickr.com)
...moreTripTrus.Com - Kawasan obyek wisata Danau Tambing yang sebelumnya ditutup karena dampak dari gempa bumi yang melanda wilayah Napu, Kabupaten Poso beberapa waktu lalu, kini kembali dibuka lagi untuk wisatawan lokal maupun mancanegara. "Sudah berlangsung dua pekan ini, obyek wisata itu dibuka untuk para pengunjung," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (TNLL), Sudayatna di Palu, Selasa. Ia mengatakan hampir sebulan objek wisata trersebut terpaksa ditutup sementara karena demi kepentingan kenyamanan dan keselamatan wisatawan. Dampak dari gempa buli tektonik 6,2 SR yang menguncang wilayah Kecamatan Lore Utara, beberapa sarana dan fasilitas yang ada dalam kawasan wisata Danau Tambing rusak sehingga harus diperbaiki kembali. Untuk kepentingan tersebut, makanya, hampir sebulan objek wisata yang terletak di kawasan TNLL di Desa Sedoa, Kecamatan Lore Utara ditutup. Namun demikian, dua pekan lalu sudah dibuka kembali dan banyak wisatawan yang mengunjungi salah satu destinasi unggulan pemerintah dan masyarakat di Provinsi Sulteng itu. Dalam kondisi normal, setiap hari libur jumlah pengunjung sekitar 500 orang. Dan yang paling banyak pengunjungnya adalah kalangan pelajar dan mahasiswa serta para pencinta alam. Danau Tambing dapat ditempuh dengan kendaraan sepeda motor atau mobil dengan waktu sekitar2,5 jam. Sudayatna mengatakan bahwa di dalam kawasan TNLL terdapat sejumlah objek wisata menarik dan unik seperti penangkaran tarsius dan air panas di Desa Kadidian dan Kamarora, Kecamatan Nokilalaki. Berikutnya, penangkaran burung maleo, salah satu satwa endemik yang dilindungi terletak di Desa Saluki, Kecamatan Gumbasa, patung megalit di Lembah Besoa dan Bada, Kabupaten Poso. Semua obyek wisata tersebut sangat menarik dikunjungi para wisatawan, termasuk mancanegara sangat menyukainya. (Sumber: Artikel antaranews.com Foto republika.co.id)
...moreTripTrus.Com - Jeep digunakan untuk offroad ataupun wisata alam lainnya adalah hal yang sudah biasa, namun apabila jeep digunakan untuk berwisata di tengah kota dengan mengunjungi objek wisata di tengah kota adalah sesuatu yang baru khususnya di Kota Palembang.
Adalah komunitas Heritage On Jeep, sebuah komunitas jeep yang terdiri dari para pemandu wisata yang menawarkan pengalaman mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di Kota Palembang dengan mengendarai mobil jeep. Mobil jeepnya pun terhitung lawas dibuat mulai dari tahun 1940 an hingga tahun 1980 an.
“Selain mengunjungi heritage, jeep kami juga masuk heritage karena jeep lawas, kurang lebih ada di zaman perang dunia ke dua, rata- rata,” ujar Zaim, Kordinator Komunitas Heritage On Jeep dalam acara Bincang Komunitas.
Lihat postingan ini di Instagram
Sebuah kiriman dibagikan oleh HERITAGE ON JEEP (@heritageonjeep)
Ia mengatakan salah satu visi komunitas ini dibentuk adalah ingin memberikan alternative wisata kepada orang yang berberwisata di Palembang, namun tidak menutup kemungkinan orang Palembang sendiri ikut menggunakannnya karena banyak orang Palembang sendiri yang tidak mengetahui destinasi wisata heritage di Kota Palembang.
“Peserta tour kami justru banyak dari orang Palembang. Kami membuka tour setiap hari, kapanpun mau jalan bisa kontak kami,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa sebetulnya banyak objek-objek wisata di Palembang namun tidak semua terekspose dan juga tidak ada fasilitas untuk mendatangi.
“Misalnya orang sering lewat di tugu tentara pelajar di talang semut dan di seberangnya ada museum tekstil, tapi orang lewat saja. Orang banyak penasaran dengan spot tersebut, nah kami akan fasilitasi. Memakai jeep untuk mengakomodir ke spot-spot daripada jalan sendiri. Menggunakan jeep bisa kelihatan kanan dan kiri karena mobil kami terbuka bagian sampingnya sehingga dapat mendapatkan pengalaman empiric,” tukasnya.
Ia menjelaskan destinasi wisata yang dikunjungi komunitas Heritage On Jeep terutama adalah destinasi yang memungkinkan mobil bisa parkir.
“Kita mulai dari jembatan ampera, masuk ke jalan merdeka dan berhenti di kantor walikota. Kemudian ke lorong Borotan, gedung Jacobson Van den berg, geraja Ayam, SMP negeri 1, jalan HangTuah, kolam renang Garuda yang dibuat tahun 1920-an, kisaran talang semut, tidak jauh-jauh, banyak heritage pemukiman eropa disana. Ke kawasan skanak, jalan merdeka. Jalan merdeka, sangat menarik terutama perang 5 hari 5 malam, di sana banyak laskar yang bermarkas di situ. Ke pasar pempek 26 ilir, rumah A.K. Gani, markas pejuang, tugu tentara pelajar. Jeep dulu digunakan untuk berperang. A.K . Gani punya jeep dan sekarang ada di museum A.K. Gani. Jeep digunakan untuk melawan lupa. Jeep sebagai mesin waktu bukan hanya kendaraan,” ujarnya.
[Baca juga : "4 Lokasi Wisata Di Sumbar Ini Ternyata Bekas Tambang Yang Ditinggalkan"]
Jeep juga memiliki kesan menarik terutama bagi kaum milenial sebagai objek foto yang instagramable. “Banyak yang Tanya boleh foto di jeepnya tidak?, skalian saja kami ajak jalan-jalan,” tukasnya.
Ia menambahkan anak muda banyak yang lupa sejarah, menurutnya sejarah penting sebagai indentitas diri bangsa. "Harapannya semakin banyak tour guide, menyadarkan bahwa sejarah itu penting, minimal sejarah kita sendiri tahu, tidak harus ke kota-kota lain,” ujarnya. (Sumber: Artikel sonora.id Foto @heritageonjeep )
...moreTripTrus.Com - Sebagai negara kepulauan, Indonesia memang dihadiahi surga dengan pantai yang begitu cantik. Hamparan pulau dengan pasir-pasir putih menjadikan pantai-pantai yang ada di Indonesia benar-benar layak untuk dikunjungi. Dilansir dari Myfatpocket, Sabtu (22/07/2017), berikut beberapa pulau dan pantai favorit bagi seorang blogger Singapura, Yuni, yang wajib Anda kunjungi
1. Pulau Bali
Ketika mendengar nama Indonesia, banyak wisman yang langsung teringat akan keindahan alam Bali. Ya, Bali merupakan tujuan wisata pantai yang paling banyak dikunjungi oleh turis dari berbagai negara. Hamparan sawah yang luas, hijaunya pegunungan dan budaya masyarakatnya yang unik dan kental membuat Bali sebagai destinasi wisata yang patut diperhitungkan. Anda bisa menyaksikan tarian lumba-lumba di pantai Lovina dan mengunjungi kawasan Uluwatu yang indah.
2. Pulau Lombok
Jika ingin menikmati pantai yang sedikit sepi daripada Bali, Anda bisa berkunjung ke Lombok. Di Lombok, Anda bisa memiliki momen sunset terbaik yakni tepatnya di Pulau Gili. Apabila Anda bosan dengan pemandangan laut, Anda tetap bisa menikmati wisata dengan melakukan hiking di Gunung tertinggi ke dua di Indonesia yaitu Rinjani.
3. Pulau Komodo
Indonesia memang terkenal dengan hewan langkanya yaitu Komodo yang hidup di pulau yang dikenal dengan nama Pulau Komodo. Selain melihat hewan langka ini, Anda juga bisa berkunjung ke pantai Pink dengan pasirnya yang berwarna merah muda, Pulau Padar dan Anda juga bisa menikmati pemandangan bawah laut sambil berolahraga snorkeling dan diving.
4. Kep. Raja Ampat
Terletak di bagian timur Indonesia, Raja Ampat ternyata memiliki pesona yang sangat luar biasa. Anda bisa menikmati hamparan pulau-pulau kecil dari ketinggian yang sangat unik. Selain itu, Raja Ampat juga sangat cocok bagi Anda yang gemar melakukan olahraga diving dan snorkeling sambil menikmati pemandangan bawah laut yang menakjubkan.
5. Pulau Belitung
Satu lagi pulau indah yang ada di Indonesia. Belitung terkenal sebagai pulau batu granit raksasa dengan deburan ombak yang sangat lembut. Pantai yang sering dikunjungi para wisatawan disini adalah Pulau Leebong, Pulau Lengkuas dengan mercusuarnya, Pulau Kepayang, Pulau Kelayang, Pulau Batu Berlayar, Pulau Pasir yang hanya muncul pada saat air laut surut dan Pantai Tanjung Tinggi. (Sumber: Artikel liputan6.com Foto indonesiad.com)
...more