shop-triptrus

Trips n Tips

Pedang Bara Sangihe, Senjata Tradisional Sulawesi Utara

Sulawesi Utara

Setiap wilayah di Indonesia memiliki senjata tradisional yang menjadi ciri khas dari daerah tersebut. Jika Aceh memiliki rencong dan Jawa Barat memiliki kujang maka Sulawesi Utara memiliki salah satu senjata tradisionalnya yang bernama pedang bara Sangihe.

Pedang bara Sangihe dahulu dikenal sebagai salah satu senjata yang digunakan oleh salah satu Pahlawan Sulawesi Utara bernama Hengkeng U Nang. Sejak kecil Hengkeng U Nang diketahui rajin mengasah keahliannya bergulat dan juga ketangkasannya dalam bermain pedang bara.

Hengkeng U Nang yang berasal dari Timeno Kiawang Siau ini dikenal mahir memainkan pedang bara. Bahkan ketika berperang dia tidak jarang menggunakan pedang bara untuk melawan musuh-musuhnya. Pahlawan yang lahir pada tahun 1590 ini bahkan pernah diangkat menjadi Kontraktor Proyek Pembangunan Armada Angkatan Laut pada tahun 1612.

Pedang bara Sangihe memiliki gagang dua cabang. Tidak hanya pada gagang, pada ujung pedang bara juga memiliki dua cabang yang diantara dua cabang tersebut terdapat gerigi-gerigi. Pedang bara Sangihe menjadi salah satu senjata tradisional kebanggaan masyarakat Sulawesi Utara dan menjadi salah satu kekayaan kebudayaan yang dimiliki Indonesia.

Sumber: http://www.indonesiakaya.com

...more

Sasando, Alat Musik Berdawai Khas Pulau Rote

Nusa Tenggara Timur

Alat musik yang satu ini konon sudah digunakan masyarakat di Rote, Nusa Tenggara Timur sejak abad ke-7. Inilah sasando, alat musik khas Pulau Rote yang sekilas mirip gitar.

Sasando memiliki bagian utama berbentuk tabung panjang yang terbuat dari bambu. Pada bagian tengah alat musik berdawai ini berbentuk melingkar dari atas ke bawah. Dawai-dawai pada sasando direntangkan di tabung dari atas ke bawah yang sudah diberi ganjalan-ganjalan.

Berdasarkan struktur nada, sasando dapat dibedakan menjadi dua jenis. Pertama, sasando gong dengan sistem nada pentatonik memiliki dua belas dawai. Sasando jenis ini biasanya hanya bisa digunakan untuk memainkan lagu-lagu tradisional masyarakat di Pulau Rote.

Kedua adalah sasando biola. Sasando ini memiliki sistem nada diatonik dengan jumlah dawai mencapai 48 buah. Kelebihan dari sasando ini terletak pada jenis lagu yang bisa dimainkannya lebih bervariasi. Sasando ini diperkirakan mulai berkembang di akhir abad ke-18 dan berkembang di Kupang.   

Sasando biasanya dimainkan untuk mengiringi lagu pada tarian tradisional masyarakat Nusa Tenggara Timur. Sejak tahun 1960-an, alat musik ini telah dimodifikasi menjadi sasando elektrik atas prakarsa seorang pakar permainan sasando di NTT bernama Edu Pah.

Sumber: http://www.indonesiakaya.com

...more

Tahuri, Terompet Kerang Khas Maluku

Maluku

Alat musik yang satu ini termasuk unik. Selain bentuknya yang tidak seperti alat musik, jika ditiup bunyinya pun terdengar nyaring. Inilah tahuri, alat musik berupa terompet kerang khas Maluku. Terompet kerang ini berkembang di masyarakat Maluku yang tinggal di kawasan pesisir pantai. Kesenian tahuri sendiri diketahui mulai berkembang sekitar tahun 1958 dengan menggabungkan sejumlah alat musik tradisional Maluku lainnya.Dahulu penggunaan tahuri memiliki tujuan untuk memanggil masyarakat atau kepala adat agar berkumpul di balai pertemuan atau masyarakat setempat biasa menyebutnya dengan baileo. Menariknya, jumlah tiupan tahuri memiliki makna tersendiri. Seperti, satu kali tiupan tahuri menandakan ada warga yang meninggal dunia.

Selain untuk memanggil masyarakat, tahuri juga biasanya dimainkan untuk mengiringi beberapa tarian seperti salah satunya adalah tari cakalele. Biasanya tahuri dimainkan dengan alat musik lainnya dalam bentuk orkestra yang terdiri dari anak-anak dan remaja.   Tahuri juga memiliki keunikan pada bentuk kerangnya. Semakin kecil ukuran kerang, semakin nyaring bunyinya. begitu juga sebaliknya, semakin besar kerang, bunyinya pun semakin rendah. Pembuatan tahuri juga tidaklah mudah, terlebih dahulu kerang dilubangi dengan bor lalu ditiupkan berulang kali untuk mendapatkan nadanya. Nada-nada pada alat musik ini terlebih dahulu dicocokan dengan bantuan alat musik lain seperti suling dan pianika.Selain di Maluku, tahuri juga di kenal di beberapa kawasan seperti di Kabupaten Biak, Papua. Sama seperti di Maluku, di sini tahuri juga biasa digunakan sebagai alat bantu untuk memanggil penduduk dan sesekali digunakan untuk mengiringi tari-tarian khas Papua.

Sumber: http://www.indonesiakaya.com

...more

Eksotika Candi 'Si Sebatang Kara' Banyunibo

Sleman, Yogyakarta

Di Desa Cepit, Kecamatan Bokoharjo, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, terdapat sebuah candi unik bernama candi Banyunibo. Menurut epistemologi, nama Banyunibo mempunyai makna air yang tertumpah atau air yang menetes. Tak ada penjelasan lebih jauh mengenai apa arti dari nama candi tersebut. Namun candi Banyunibo mempunyai sisi menarik dibanding dengan candi lainnya, yaitu letak candi-nya yang terselip di antara hutan dan persawahan. Sejak dulu warga sekitar sering menyebut candi ini dengan sebutan candi "Si Sebatang Kara Banyunibo" karena letaknya yang terpisah dengan candi-candi yang lain. Bila dilihat dari kejauhan, Candi Banyunibo terlihat kokoh dan lengkap. Namun, dari segi ukurannya, candi ini sangat kecil jika dibandingkan dengan Candi Borobudur atau Prambanan. Walaupun kecil, Candi Banyunibo memiliki ornamen yang kaya di setiap sisinya. Ukiran relief kala-makara dan bentuk relief lainnya turut mempercantik ornamen candi ini.  Di sebelah barat candi terdapat pintu masuk. Sebelah kanan dan kiri tangga candi tersebut terdapat singa yang melambangkan penjaga candi. Susunan candi Banyunibo secara keseluruhan adalah satu candi induk dengan dilengkapi candi perwara dalam bentuk stupa-stupa.Memasuki candi, kita akan menemukan ruang yang tidak begitu luas. Dari dalam candi kita dapat melihat pemandangan persawahan yang hijau lewat jendela atau bilik pada sisi bagian selatan. Di candi yang diyakini sebagai salah satu bangunan suci oleh umat Budha ini, terdapat relief yang menceritakan tentang Dewa Kurawa atau dewa kekayaan. Namun sayangnya, relief ini sebagian sudah rusak.Lokasinya yang dikelilingi oleh persawahan menjadikan candi Banyunibo sebagai salah satu alternatif tempat wisata yang wajib dikunjungi. Karena selain udara di sekitar candi yang masih alami, pengunjung juga bisa mempelajari tentang kekayaan keyakinan manusia Indonesia di masa lampau.

Suber: http://www.indonesiakaya.com

...more

Menilik Pesona Candi Mendut

Magelang, Jawa Tengah

Bila Anda berada di pusat Kota Yogyakarta, dan hendak menempuh perjalanan ke arah Magelang menuju Candi Borobudur, maka sebelum sampai ke Candi Borobudur Anda akan disajikan pemandangan candi yang terlihat tidak utuh. Candi tersebut bernama Candi Mendut. Candi yang bercorak Budha ini biasa digunakan sebagai tempat upacara-upacara pemujaan.Dilihat dari sejarahnya, berdasarkan Prasasti Karangtengah berangka tahun 824 Masehi, nama Candi Mendut berasal dari kata venu vana mandira yang memiliki arti candi yang berada di tengah hutan bambu. Namun beberapa peneliti masih meragukan nama itu, yang sebenarnya lebih cocok diberikan kepada Candi Ngawen.Pintu Candi Mendut menghadap ke barat. Pada bagian luarnya terdapat relief-relief yang menceritakan kisah-kisah Dewa Budha. Sebelah utara candi, terdapat relief Dewi Tara yang diyakini sebagai sakti Budha. Di sebelah timur, terdapat relief Awalokiteswara. Di sebelah selatan, terdapat kisah Manjusri. Sementara, di bagian lainnya terdapat relief raja-raja dari Dinasti Sailendra.Pada dinding tangga tergambar relief cerita Jetaka. Cerita yang juga dikenal dengan nama cerita Tantri ini mengisahkan tentang makhluk-mahkluk khayangan seperti burung berkepala dua dan bidadari-bidadari. Memasuki ruangan dalam candi, pengunjung akan menemukan sebuah patung Budha Cakyamuni. Patung itu terlihat duduk dengan posisi tangan dalam sikap Dharmacakraprawartana Mudra. Salah satu yang menarik dari Candi Mendut adalah jika dilihat dari kejauhan bentuk candi ini seperti kubus yang bagian atasnya sudah tidak utuh. Bagian atas Candi ini sempat runtuh dan tidak diperbaiki kembali. Beberapa bagian candi juga pernah runtuh dan mengalami pemugaran. Dasar Candi Mendut kini terbuat dari batu bata kemudian dilapisi dengan batu asli seperti yang bisa dilihat pengunjung saat ini.Di sekitar Candi Mendut terdapat berbagai penjual pernak-pernik khas Yogyakarta. Bagi pengunjung yang suka dengan wisata belanja, mengunjungi Candi Mendut bukanlah suatu hal membosankan. Apalagi suasana sekitar candi yang nyaman dan asri membuat pengunjung makin betah berlama-lama di tempat ini.

Sumber: http://www.indonesiakaya.com

...more

Pantai Pasir Padi

Bangka Belitung

Selain populer sebagai negeri Laskar Pelangi, eksotisme pulau Bangka Belitung tak hanya berhenti di situ saja. Pantai lain yang juga menjadi aset wisata di pulau ini adalah Pantai Pasir Padi.Pantai ini terletak di 7 km dari Pangkalpinang yang merupakan ibukota provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Bisa jadi, pantai ini merupakan satu-satunya kawasan wisata yang cukup ramai dikunjungi masyarakat Pangkalpinang. Karakteristik pantai ini selain berpasir putih juga laut biru dengan ombak yang cukup tenang. Matahari terbit dan tenggelam terlihat cukup sempurna jika dipandang dari pantai ini. Tak mengherankan, jika pantai ini bukan hanya didatangi masyarakat sekitar namun juga wisatawan mancanegara.Keunikan lain dari pantai sepanjang hampir 300 meter ini adalah ombak tenang serta kontur pasir yang padat, putih dan halus. Selain bisa menikmati keindahan pantai dengan berjalan kaki, Anda juga bisa menikmatinya dengan menggunakan kendaraan bermotor roda 2 ataupun menggunakan sepeda.

Sumber: http://www.indonesiakaya.com

...more

Letusan Bledug Kuwu

Purwodadi, Jawa Tengah

Selain populer dengan ragam keseniannya, Jawa Tengah juga menyimpan potensi wisata yang tak kalah menariknya di daerah daerah lain. Jika Anda berkunjung ke Purwodadi, tidak ada salahnya untuk berkunjung ke tempat wisata Bledug Kuwu yang menyimpan pemandangan cukup eksotis.Menurut legenda yang dipercaya masyarakat setempat, keberadaan Bledug Kuwu ini merupakan lubang yang menghubungkan tempat tersebut dengan Laut Selatan. Konon, lubang tersebut merupakan jalan pulang Joko Linglung menuju kerajaan Medang Kamulan setelah mengalahkan Prabu Dewata Cengkar.Bisa dibilang, tempat wisata ini cukup unik. Beberapa wisatawan bahkan menobatkan tempat ini sebagai miniatur Salt Lake yang terdapat di Amerika Serikat. Letupan letupan lumpur yang terdapat di kawasan wisata inilah yang menjadikan tempat wisata ini berbeda dari yang lainnya.Untuk bisa mengunjungi tempat ini Anda bisa menempuh perjalanan darat dari Semarang melalui Purwodadi sampai ke desa Kluwu. Pemandangan selama perjalanan menuju tempat ini seperti hamparan sawah hijau serta hijaunya langit dan juga bukit-bukit seakan menjadi bonus tambahan yang sayang untuk dilewatkan.

Sumber: http://www.indonesiakaya.com

...more

Pantai Padang Bai

Bali

Rasanya tak berlebihan jika menyebut Bali sebagai surganya pantai. Pantai lain yang juga tak kalah menariknya di Pulau Bali adalah Pantai Padang Bai.Pantai ini terletak di pelabuhan penyeberangan Bali - Lombok. Meskipun pantai ini merupakan jalur penyebrangan, namun kebersihannya tidak lantas terlupakan. Pantai ini cukup akrab terutama bagi para pecinta olahraga memancing dan juga menyelam. Meskipun posisinya bersebelahan dengan pelabuhan namun biota laut yang terdapat di panta ini masih sangat terjaga dengan baik. Arus yang tidak stabil dan kadangkala kencang, menjadi perhatian tersendiri terutama bagi Anda yang berniat melakukan penyelaman di lokasi ini.Sedikit berbeda dengan pantai-pantai lain di Bali. Pantai ini menawarkan sebuah suasana wisata pantai yang tenang dengan kondisi yang kontras dengan Pantai Kuta yang ramai dengan hiruk pikuk pengunjungnya.Nah, jika Anda penasaran, jangan lewatkan kunjungan Anda ke Pantai Padang Bai. Sebuah pengalaman wisata pantai yang mungkin saja berbeda dari yang pernah Anda rasakan sebelumnya.

Smber: http://www.indonesiakaya.com

...more

Benteng Tolukko

Ternate, Maluku

Pada awalnya Benteng dikenal dengan nama Tolukko, lalu kemudian lebih dikenal dengan nama Benteng Hollandia ini, yang didirikan pada tahun 1540 oleh Francisco Serao, seorang panglima Portugis. Menurut kabar nama Tolukko merupakan nama dari pengusa kesepuluh yang duduk di singgasana Ternate yaitu Kaicil Tolukko, tetapi pada tahun 1692 sultan ini baru memerintah jadi nama benteng ini tidak mungkin diberikan untuk mengikuti nama Sultan tersebut. Benteng tersebut diperbaiki oleh Pieter Both, seorang Belanda pada tahun 1610. Dan digunakan untuk pertahanan terhadap bangsa Spanyol yang sedang menggempur pulau Ternate.Benteng ini dipakai sebagai tempat untuk melarikan diri dari serangan Spanyol supaya mau kembali tinggal di tempat ini. Sebagian besar rakyat melarikan diri ke Benteng Malayo. Menurut laporan ada 15 hingga 20 tentara di dalam benteng ini, lengkap dengan sejumlah persenjataan dan amunisi. Pada tahun 1627 di bawah pemerintahan Gubernur Jacques le Febre, mengatakan bahwa benteng letak tidak jauh di atas bukit di sebelah Utara Benteng Malayo ini, dan dilengkapi dengan dua menara kecil.Pada waktu itu dipimpin oleh seorang Korporal yang didatangkan dari Benteng Malayo dan menjadi sumber pemasokan bahan pangan untuk 22 orang tentara yang bertugas di dalam Benteng Tolukko. Dewan Pemerintahan Belanda mengijinkan Sultan Mandarsyah dari Ternate Pada tahun 1661, bersama pasukannya untuk tinggal di dalam benteng ini. Dengan hadirnya Sultan, maka garnizun Belanda yang ada di dalam Benteng Tolukko dikurangi sampai 160 orang. Pasukan Kaicil Nuku (Sultan Tidore yang ke-19) menyerang benteng Tolukko pada tanggal 16 April 1799, namun mereka berhasil untuk mundur oleh pasukan gabungan Ternate-VOC. Penduduk kota Ternate pada bulan Juni 1797 kini berjumlah 3.307 jiwa, akibat pertempuran dan khususnya pengepungan yang berkepanjangan oleh pasukan Nuku. Kemudian tinggal 2.157 jiwa.Yang lain meninggal karena peperangan dan kelaparan atau melarikan diri ke Halmahera. Pada tahun 1864 di bawah pimpinan Residen P. Van der Crab, karena hampir seluruh bangunan sudah rusak maka benteng ini dikosongkan. Pada tahun 1996, dibangun kembali, namun upaya yang dilakukan malah menghilangkan keaslian bangunan seperti dihilangkannya terowongan bawah tanah yang berhubungan langsung dengan laut.

Sumber: http://www.indonesiakaya.com

...more

Karapan Sapi Madura

Madura Jawa Timur

Karapan sapi yang merupakan perlombaan pacuan sapi yang berasal dari Madura Jawa Timur, bagi kebanyakan masyarakat Madura karapan sapi tidak hanya sebuah pesta rakyat atau acara yang diselenggarakan tiap tahun yang diwarisi secara turun temurun. Tetapi karapan sapi bagi masyarakat Madura adalah bentuk symbol prestise yang dapat mengangkat harkat dan martabat masyarakat Madura, karena sapi yang digunakan untuk pertandingan merupakan sapi sapi yang berkualitas sangat baik tentu dengan perlakuan yang istimewa pula.Pulau Madura tidak hanya dikenal sebagai penghasil garam, tetapi juga penghasil sapi sapi pacuan yang berkualitas sangat baik. Tidak jarang sang pemilik sapi mempersiapkan sapi pacuannya dengan memberikan pijatan khusus dan makanan tidak kurang dari 80 butir telur setiap harinya, agar stamina dan kekuatan sapi sapi tersebut terjaga. Bahkan perlakuan istimewa sapi sapi tersebut dibeberapa rumah terlihat ada yang menghiasi garasi bukan kendaraan mobil tetapi malah sapi tersebut yang berada digarasi rumah. Maklum saja karena untuk sapi yang memenangkan pertandingan dapat mencapai harga Rp 75 juta per ekornya.Dalam perayaan karapan sapi ini, harga diri para pemilik sapi dipertaruhkan. Kalau mereka dapat memenangkan pertandingan, selain hadiah uang didapat biasanya hadiah dari pertaruhan juga mereka dapatkan. Kalau mereka kalah dalam pertandingan ini, harga diri pemilik jatuh dan mereka habis uang yang tidak sedikit untuk karapan sapi ini. Karena perawatan sapi – sapi sebelum pertandingan mahal, dan biasanya mereka menyewa dukun agar menjaga sapinya selamat dari serangan jampi-jampi musuh mereka.Perayaan besar karapan sapi ini diadakan 1 kali dalam setahun, tetapi untuk menuju final harus memenuhi beberapa tahapan terlebih dahulu. Ada dua macam perayaan karapan sapi di Madura, yang pertama adalah Presiden Cup dan Bupati Cup. Untuk Bupati cup biasanya diadakan 2 kali dalam setahun, para pemenang dari bupati cup ini biasanya akan melanjutkan pertandingannya ke Presiden cup, untuk para fotografer momen yang bagus adalah pada saat Bupati Cup. Karena Bupati Cup biasanya diadakan dipinggiran kota, garis pembatas hanya terbuat dari anyaman bambu yang membuat acara ini semakin tradisional, tetapi faktor keamanan karapan sapi Bupati Cup ini sangat kurang jadi berhati hatilah pada saat mengambil momen foto. Yang meriah setelah bupati cup adalah Presiden Cup, acara ini sangat meriah dan ramai. Karena sebagian besar yang mengikuti Presiden Cup ini biasanya adalah para pemenang di Bupati Cup, acara besar ini diselenggarakan di kota Bangkalan dan perayaannya antara bulan September atau Oktober.Dalam even karapan sapi para penonton tidak hanya disuguhi adu cepat sapi dan ketangkasan para jokinya, tetapi sebelum memulai para pemilik biasanya melakukan ritual arak-arakan sapi disekelilingi pacuan disertai alat musik seronen perpaduan alat musik khas Madura sehingga membuat acara ini menjadi semakin meriah.Panjang rute lintasan karapan sapi tersebut antara 180 sampai dengan 200 meter, yang dapat ditempuh dalam waktu 14 sd 18 detik. Tentu sangat cepat kecepatan sapi – sapi tersebut, selain kelihaian joki terkadang bamboo yang digunakan untuk menginjak sang joki melayang diudara karena cepatnya kecepatan sapi sapi tersebut. Untuk memperoleh dan menambah kecepatan laju sapi tersebut sang joki, pangkal ekor sapi dipasangi sabuk yang terdapat penuh paku yang tajam dan sang joki melecutkan cambuknya yang juga diberi duri tajam kearah bokong sapi. Tentu saja luka ini akan membuat sapi berlari lebih kencang, tetapi juga menimbulkan luka disekitar pantat sapi. Setelah bertanding sapi tersebut diberikan beberapa waktu agar luka itu sembuh, tetapi sapi yang dipertandingan dikarapan ini hanya 2 sampai dengan 3 kali saja diberikan pertandingan dan tidak boleh lebih.Jarak pemenang terkadang selisih sangat tipis, bahkan tidak jarang hanya berjarak 1 sampai dengan 2 detik saja, dan hal ini terkadang membuat pihak yang kalah memprotes. Tetapi mereka diberikan kesempatan untuk bertanding lagi dengan yang kalah, dan saat yang membahagiakan bagi para pemenang. Selain mendapat hadiah, biasanya hadiah taruhan jg mereka dapatkan. Selain harga sapi pemenang dapat membumbung tinggi harganya.Karapan Sapi di Madura merupakan pagelaran yang sangat unik, selain sudah diwarisi secara turun menurun tradisi ini juga terjaga sampai sekarang. Even ini dijadikan sebagai even pariwisata di Indonesia, dan tidak hanya turis local dari mancanegara pun banyak yang menyaksikan karapan sapi ini. Semoga kedepannya semakin meriah dan ajang taruhan yang menghiasi karapan sapi tersebut bisa hilang. Kalau Anda mampir ke Surabaya, tidak ada salahnya melihat jadwal dan menonton karapan sapi tersebut.

Sumber: http://www.indonesiakaya.com

...more
ButikTrip.com
remen-vintagephotography

Upcoming Trips

Treaking Gunung Papandayan
25 - 26 Apr 2025
Trekking Gunung Papandayan
02 - 03 May 2025
Baduy Dalam
03 - 04 May 2025
Trekking Gunung Papandayan
09 - 10 May 2025
×

...