Sejak tahun 1950-an, di kota Gombong muncul produksi dengan merk Sintren, Bangjo dan Togog yang dirintis oleh pasangan suami istri The Tjoan (Agus Subianto) dan Tjo Goe Nio (Setiawati). Pada waktu itu, pemasarannya bukan hanya sebatas di sepanjang pesisir selatan pulau Jawa namun merambah sampai ke pulau Sumatera, khususnya propinsi Jambi.
Produk ini dijual dengan kemasan isi 6 batang dan 10 batang per bungkusnya. Produksinya amat disukai oleh penggemar rokok klembak menyan pada saat itu. Bahkan dalam perkembangannya perusahaan ini sempat menyerap hampir 1000 orang pekerja. Pelanggan rokok merk Sintren berada di kota Kebumen, Kroya, Purwokerto dan Gombong.
Untuk pemasaran rokok merk Togog meliputi wilayah Jawa Tengah bagian tengah seperti : Purbalingga, Magelang hingga Wonosobo. Sedangkan merk Bangjo dipasarkan di Purwokerto, Sidareja, Majenang dan Ajibarang. Untuk pelanggan di wilayah luar pulau Jawa masih tetap berada di propinsi Jambi.
Pabrik Rokok Sintren berdiri pada tahun 1950. Pendiri pabrik ini adalah Agus Sugianto seorang pengusaha pranakan Tionghoa. Kini usaha rokok tersebut diteruskan oleh anak-anaknya.
Tahun 1970-1980 merupakan masa kejayaan pabrik rokok ini. Buruh lintingnya bisa sampai 1000 orang. Namun karena usia menua para buruh linting yang semuanya perempuan tidak lagi kuat bekerja dan sebagian besar lagi meninggal dunia. Kini buruh linting di pabrik tersebut tidak lebih dari 60 orang.