shop-triptrus



Waktu Terbaik Mengunjungi Pulau Sumba

TripTrus.Com - Objek wisata di Pulau Sumba semakin hari semakin diminati wisatawan, khususnya mancanegara. Bupati Sumba Barat, Agustinus Niga Dapawole mengatakan, hingga 2015 wisatawan Asing masih mendominasi pengunjung di Pulau Sumba ."Jumlah wisatawan asing 9 ribu dan domestiknya 4 ribu," kata Agustinus di Kementrian Pariwisata, Jakarta Pusat. Tiga wisawatan Asing yang kerap datang ke Sumba ialah dari warga negara Singapura, Prancis, dan Jepang. Wisata Alam menjadi wisata favorit yang ditawarkan di pulau Sumba , maka pengunjung yang datang ke Sumba harus memilih waktu yang tepat agar terhindar dari musim hujan. Ini penting untuk Anda yang ingin surfing.Agustinus menambahkan waktu yang terbaik untuk wisawatan mengunjungi pulau Sumba ialah Juli. "Bulan Juli paling bagus untuk surfing di pantai, cuacanya cerah , " tambahnya.Selain pantai, pulau Sumba juga memiliki air terjun yang indah yaitu air terjun lapopu yang airnya begitu jernih. Rumah- rumah di pedesaan Sumba juga begitu unik."Rumah bangunan di perkampungan Sumba ada tiga tingkat, tingkat pertama buat taruh makanan kemudian tingkat kedua buat tidur dan masak, tingkat ketiga buat duduk/ bale-bale pertemuan," tutupnya. (Sumber: Artikel metrotvnews.com Foto Lewaguy)
...more

Jembatan Kaca 120 Meter Jadi Ikon Baru Bromo, Potensi Desa Wisata Yang Heboh!

TripTrus.Com - Bro, ada berita asik nih! Jadi, Kementerian PUPR lagi sibuk ngerjain Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur. Mereka lagi ngaspal jembatan kaca keren abis, nih, sepanjang 120 meter! Katanya, ini bakalan jadi ikon baru di Bromo. Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur, yang bener-bener ngacir, lagi ngebutin pekerjaan KSPN Bromo Tengger Semeru fase pertama. Mereka bikin Terminal Wisata Seruni Point dan upgrade infrastruktur di Cemorolawang, tempat yang kece buat nyante sebelum naik ke puncak Seruni Point buat ngeliat matahari terbit.       View this post on Instagram A post shared by ويدي فراتاما (@_widi_pratama) Si Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman, J Wahyu Kusumosusanto, ngomong kalau mereka juga ngerjain Jembatan Kaca keren itu sepanjang 120 meter. Ini dikerjain oleh Balai Geoteknik Terowongan dan Struktur (BGTS), Direktorat Jenderal Bina Marga. Jembatan ini udah lulus uji beban, loh, bisa bawa beban sampe 8,4 ton atau setara dengan 100 orang. Gokil, kan? Pokoknya, Terminal Seruni Point dan Jembatan Kaca ini rencananya bakal jadi spot keren dan daya tarik baru di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Kementerian PUPR pun ngebet banget, targetnya selesai Januari 2024. Progresnya udah hampir 100%, bro, dan bakal diresmikan awal 2024. Ini pekerjaan dimulai dari September 2022, dan kontraktornya PT Sasmito, dibantu sama konsultan manajemen konstruksi KSO PT Yodya Karya-Indah Karya. Nih, kalau lo mau liburan ke Bromo, udah ada spot baru yang kece abis! [Baca juga : "Yow! Kepoin Nih, Ada Trend Wisata Kece Di Indonesia Buat Tahun 2024!"] Buat tambah seru, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru tuh gede banget, bro! Di sana ada pegunungan di Jawa Timur, yang melibatkan kabupaten-kabupaten keren kayak Pasuruan, Malang, Lumajang, dan Probolinggo. Ukurannya gila, loh, 50.276,3 hektar! Selain indah alamnya, di sana juga ada budaya Suku Tengger yang kental. Gak cuma buat wisata, tapi juga buat konservasi, penelitian, dan pendidikan. Keren banget, kan? Terus, ada sembilan desa wisata yang jadi penyangga kawasan Bromo Tengger Semeru. Mereka punya program-program unik, misalnya budi daya bunga Edelweiss di Wonokitri, tracking seru di Podokoyo, sampe paket wisata edukasi dan river tubing di Wringinanom. Desa-desa ini semangat banget dalam ngembangin pariwisata mereka. Jadi, biar semakin rame, mereka ikutan Program Kampanye Sadar Wisata 5.0. Ada forum seru, loh, yang jadi wadah buat desa-desa wisata ini kolaborasi dengan pihak-pihak lain. Ada juga Traveloka, Asosiasi Travel Agent Indonesia, ExxonMobil Cepu Limited, PLN, CSR Forum Jawa Timur, Bank Mandiri, Universitas Bina Nusantara Malang, dan kepala dinas pariwisata dari kabupaten-kabupaten di wilayah Bromo - Tengger - Semeru. Jadi, kawasan Bromo ini bakal makin seru, bro! Udah kayak surganya traveler! (Sumber Foto @nursalim_anggrekbromo) 
...more

Kota Tua Tegal, Sebuah Sejarah dan Cagar Budaya

TripTrus.Com - Kota Tegal merupakan salah satu Kota di Provinsi Jawa Tengah dengan luas wilayah keseluruhan 39,5 km2 dan terbagi menjadi 4 Kecamatan dan 27 Desa. Kota Tegal merupakan sebuah Kota Tua yang berusia lebih dari 4 abad. Wilayah yang kaya akan jejak sejarah, terlihat dari berbagai bangunan legendaris peninggalan masa lampau yang menandakan Kota Tegal sudah berkembang sejak jaman dulu. Secara historis menjelaskan bahwa Kota Tegal sejak Zaman Belanda dikenal sebagai pusat perdagangan era kolonial. Secara letak yang strategis, tahun 1927 Kota Tegal menjadi Ibukota Keresidenan terdiri dari daerah Tegal, Pemalang, dan Brebes. Jadi tidak hanya Jakarta yang memiliki Kota Tua, Kota Tegal juga memiliki Kota Tuanya tersendiri dan teramat sayang untuk dilewatkan ketika berkunjung ke sana. Berikut ini merupakan bangunan-bangunan bersejarah dan menjadi cagar budaya Kota Tegal yang wajib dikunjungi 1. Dansional (Sumber foto: achmadrizal.staff.telkomuniversity.ac.id) Dansional Tegal yang terletak di Jalan Proklamasi, dibangun tahun 1914. Bangunan ini dulunya adalah Nederlandsch-Indisch Handelsbank yang sekarang digunakan oleh TNI sebagai markas besar di Tegal. Pada awal kemerdekaan Republik Indonesia, Kota Tegal menjadi lokasi didirikannya Badan Keamanan Rakyat – Laut (BKR Laut) yang merupakan cikal bakal dari pembentukan TNI Angkatan Laut saat ini. 2. Pasar Pagi (Sumber foto: panoramio.com) Pasar Pagi Tegal berdiri dibekas Benteng Kaloran. Bentuk benteng yang terbuat dari batu bata tebal dengan pilar-pilar berbentuk benteng berdiameter panjang 6 meter lebar 6 meter dan tinggi 3,5 meter. Meskipun telah banyak perubahan dikarenakan renovasi sana-sini, Pasar Pagi Tegal tidak menghilangkan jejak sejarahnya sebagai sebuah benteng. 3. Waterleideng (Sumber foto: traveluxion.web.id) Pada jaman Belanda di tahun 1917, Tower Woterleideng Bedrif of Province Maden Java (Watertoren) dibangun guna untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kota Tegal. Pada era tahun 60-an, sirine bagian atas menara difungsikan sebagai sirine tanda buka puasa dan tanda imsak. Bangunan ini sekarang dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). 4. Gedung DPRD (Sumber foto: simpanglima.wordpress.com) Bangunan peninggalan Belanda yang dibangun tahun 1750an oleh Mathijs Willem de Man (1720-1763) semula menjadi rumah pribadi Residen Tegal. Fungsi bangunan ini berubah menjadi Balai Kota Tegal, pada tahun 1987. Dan gedung ini resmi  menjadi kantor DPR Tegal setelah Balaikota Tegal pindah dari Jl. Pemuda ke Jl. Kigede Sebayu. 5. Kantor Pos Besar (Sumber foto: metropolispos.wordpress.com) Diperkirakan Kantor Pos Besar Tegal dibangun sekitar tahun 1930an yang digunakan untuk Markas Angkatan Laut. Kemudian diserahkan kepada PTT (Posts Telegraafend Telefoon Diensts) pada tahun 1954 dan pada tahun 1961 PTT berubah menjadi Perusahaan Negara (PN) Pos dan Telekomunikasi. 6. Stasiun Kereta Api (Sumber foto: panoramio.com) Perusahaan trem Belanda JSM (Java Spoorweg Maatschappij) membangun Stasiun Kereta Api Tegal apda tahun 1885. Kemudian pada tahun 1897 Stasiun Kereta Api Tegal dibeli oleh maskapai perkeretaapian SCS (Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij. Sebagian bangunannya pada tahun 1918 direnovasi dengan karya arsitek Henri Maclaine Pont. 7. Pendopo Balaikota (Sumber foto: artonortega74.blogspot.co.id) Pendopo Balaikota Tegal  (Pendopo Ki Gede Sabayu) berdiri tahun 1825, yang sebelumnya berada di Kompleks Kaloran. Pada masa awal Kemerdekaan Gedung ini digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Tegal. Pada Masa pimpinan Sjamsuri Mastur Gedung ini di tempati Pemerintah Kota Tegal. 8. Gedung Birao (SCS) (Sumber foto: achmadrizal.staff.telkomuniversity.ac.id) Gedung Birao atau pada masa Belanda Gedung SCS (Samarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij) dibangun Belanda pada tahun 1913. Dengan konsep arsitektur eropa pada Negara jajahan (Euroeesche Stoomtram Maatschappij).  Pada tahun 1980 bekas gedung SCS di Jl. Pancasila No 2 sempat digunakan sebagai Kampus UPS (Universitas Panca Sakti) 9. Masjid Agung Kota Tegal (Sumber foto: artonortega74.blogspot.co.id) Berdasarkan cerita, pembangunan Masjid Agung Kota Tegal berbarengan dengan pembangunan Pendopo Balaikota pada tahun 1825. Meskipun pada akhirnya pembangunan Masjid Agung Kota Tegal dilakukan secara bertahap. Berdiri di atas tanah wakaf pemberian seorang Penghulu I di Tegal bernama Kiai Abdul Aziz yang dikenal juga sebagai seorang mubaligh 10. Kelenteng Tek Hay Kiong (Sumber foto: ditegal.com) Kelenteng Tek Hay Kiong didirikan pada tahun tahun ke 17 pemerintahan Kaisar Dao Guang dari Dinasti QING (1837 M) oleh Kapiten Tan Koen Hway (Chen Kun Huai) bersama rekan-rekannya serta masyarakat Tegal. Berdasarkan prasasti yang ada, pembangunan Kelenteng Tek Hay Kiong ini dianggap sebagai restorasi yang pertama. Yang kemudian disusul oleh restorasi kedua pada dilaksanakan pada tahun 1897, ketiga tahun 1957 dan restorasi keempat dilaksanakan pada tahun 1982. 11. Bioskop Dewa dan Bioskop Dewi (Sumber foto: artonortega74.blogspot.co.id) Bioskop Dewa (Rex) dan Bioskop Dewi (Roxy) merupakan bioskop pertama yang hadir di Kota Tegal. Bioskop Dewa dibangun di sebelah selatan alun-alun Kota Tegal sedangkan Bioskop Dewi dibangun di sebelah utara alun-alun. Tidak ada catatan yang jelas, di antara kedua bioskop tersebut siapa yang paling duluan beroperasi. Namun diperkirakan kedua bioskop tersebut sudah berdiri sejak tahun 1930an. (Sumber: Artikel @Amieykha Foto wovgo.com)
...more

Menangkap Berkah Bau Nyale

Pilih trip yang kamu inginkan ke Lombok di TripTrus: http://triptr.us/Bw TRIPTRUS - Pada bulan Februari atau Maret tiap tahunnya, bertepatan dengan tanggal 20 bulan ke-10 penanggalan Suku Sasak, orang-orang berkumpul di Pantai Seger, Lombok, untuk melakukan ritual Bau Nyale. Bau Nyale sendiri berarti menangkap (Bau) cacing laut (Nyale). Tradisi ini dilakukan untuk menyambut musim panen padi yang akan dilakukan tidak lama setelah Bau Nyale. Tradisi Bau Nyale dimulai dari legenda masyarakat Lombok mengenai seorang putri bernama Putri Mandalika. Alkisah dari cerita rakyat Lombok, Putri Mandalika, anak dari Raja Tonjang Beru, memiliki wajah yang amat cantik dan disayangi oleh rakyatnya. Karena itu, puluhan pangeran datang untuk melamar Putri Mandalika. Untuk menunjukkan kehebatan diri mereka, para pangeran itu berperang satu sama lain yang mengakibatkan korban berjatuhan. Berita itu pun sampai ke telinga Mandalika. Sang putri meminta izin ayahnya untuk bertapa demi mendapatkan petunjuk dari para dewa. Dari pertapaannya, Mandalika mendapatkan petunjuk untuk mengakhiri peperangan itu. Satu cara adalah dengan memilih salah satu pangeran yang akan menjadi suaminya, atau mengorbankan dirinya agar tidak ada pemenang dan tidak ada yang merasa iri pada pilihan Mandalika. Putri Mandalika mengumpulkan para pangeran di pinggir Pantai Seger Kuta pada hari ke 20, bulan ke 10. Putri Mandalika meminta para pangeran untuk hadir sebelum matahari terbit, sehingga beberapa pangeran sudah tiba di pantai itu dua hari sebelumnya. Pantai Seger Kuta pada hari itu dipenuhi oleh para pangeran yang ingin mempersunting Mandalika serta para rakyat yang ingin mengetahui pilihan Putri yang mereka sayangi itu. Mandalika tiba dengan menggunakan kereta kuda dan mengenakan pakaian terbaiknya. Sambil berdiri di atas batu karang, Mandalika pun mengumumkan keputusannya. Mandalika mengumumkan bahwa dia memilih untuk mengorbankan dirinya untuk mengakhiri peperangan yang terjadi karena dirinya. Tidak lama setelah itu, Mandalika pun terjun ke dalam laut. Orang-orang yang hadir pun dikerahkan oleh raja untuk menemukan Putri Mandalika, tetapi mereka tidak dapat menemukan sang putri. Yang mereka temukan hanya ribuan nyale dengan berbagai warna di pinggir pantai. Sejak saat itu, orang-orang meyakini bahwa Putri Mandalika telah berubah menjadi nyale dan hingga kini keyakinan itu masih dipegang oleh Suku Sasak. Kini, perayaan Bau Nyale dilakukan untuk mengenang Putri Mandalika dan meramalkan panen yang akan datang. Orang-orang yang berpartipasi harus hadir sebelum matahari terbit dan mulai mengumpulkan nyale pada saat air laut surut, yaitu sekitar pukul 3 sampai 5 di sore hari. Para peserta yang menangkap nyale menyanyikan lagu dan pantun suku Sasak. Seorang pemuka adat lalu melihat jumlah nyale yang berhasil dikumpulkan. Semakin banyak nyale yang berhasil ditangkap, itu berarti panen padi akan semakin berlimpah. Nyale yang ditangkap kemudian akan dimasak menjadi bermacam hidangan atau bahkan dimakan mentah-mentah. Di seberang Lombok, di Pulau Sumba, tradisi Bau Nyale juga dilakukan sebelum melakukan Pasola, sebuah ritual yang juga dirayakan untuk menyambut panen padi. Photos courtesy of: Wikipedia
...more

Inspirasi Event Malam Tahun Baru 2023 di Bali

TripTrus.Com - Tahun baru tinggal menghitung hari, nih! Banyak di antara kalian yang mungkin berencana untuk merayakan malam tahun baru di Bali. Itu adalah pilihan yang tepat karena Pulau Dewata memang memiliki sederet spot ciamik yang menjadi lokasi penyelenggaraan pesta untuk menyambut malam pergantian tahun. Pssst, beberapa pesta itu akan menghadirkan musisi-musisi ternama, lho. Kalau mau tahu, ayo simak dulu informasi penting ini! 1. Atlas Beach Fest       View this post on Instagram A post shared by Aditya Dimas Prasetyo (@adityadimas68) Siapa yang ingin berpesta ria di pinggir pantai selama tiga hari, dari 30 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023, bareng belasan musisi? Yuk, datang ke Holyfest: New Year New Hope. Acara ini akan digelar di Atlas Beach Fest khusus untuk merayakan malam tahun baru. Enggak tanggung-tanggung, ada empat panggung spesial yang disiapkan untuk memberikan pengalaman terbaik buat kamu. Jadi, bersiaplah untuk nyanyi bareng Krewella, Timmy Trumpet, Kshmr, Niki, Clean Bandit, Fiersa Besari, Lyodra, Vierratale, dan masih banyak lagi. Siapkan juga kostum dan outfits terkece karena akan ada OOTD Competition dan Costume Competition. 2. Garuda Wisnu Kencana       View this post on Instagram A post shared by Indra Ardiaputra (@pakindro) Menghabiskan liburan akhir tahun di Bali, sempatkan mampir ke Garuda Wisnu Kencana! Tepat pada saat malam pergantian tahun, kamu dapat ikut seru-seruan di Bali Countdown 2023. Acara ini akan menampilkan pertunjukan kembang api musikal pertama dan terbesar di Bali. Selain itu, ada banyak musisi papan atas yang bakal tampil. Sebut saja Sheila on 7, Kahitna, Ungu, Navicula, Dialog Dini Hari, dan lainnya. Sebelum nonton penampilan mereka, kamu bisa isi energi dulu sambil icip-icip aneka makanan di Pasar Kuliner. 3. Finns Beach Club       View this post on Instagram A post shared by Raymond Howe (@raymaxhowe) Penyuka electronic music, ayo merapat ke Pulau Dewata saat malam tahun baru.  Di salah satu beach club di Canggu, Finns Beach Club, akan ada pertunjukan spesial dari sederet DJ ternama dunia. Ada yang bisa nebak atau mungkin sudah sempat dengar sekilas tentang Finns New Years Eve 2023? Mereka adalah Diplo, Gorgon City, Hayden James, dan Elderbrook. 4. Savaya       View this post on Instagram A post shared by Glamor And Luxury (@glamorandluxury) Kamu merasa sudah terlalu sering menghabiskan pesta tahun baru di tengah kota? Kali ini, kamu mau sesuatu yang beda? Ada rekomendasi bagus, nih. Kamu bisa menghabiskan malam tahun baru di Savaya, salah satu beach club yang punya pemandangan hutan Uluwatu dan berlatar belakang Samudera Hindia. Mantap banget, kan? Eits, itu baru keistimewaan pertama. Pada 31 Desember 2022 nanti, kamu juga bisa menikmati penampilan salah satu musisi pemenang Grammy Award. Dia adalah DJ sekaligus penulis lagu, Black Coffee. Yuk, segera ajak teman, keluarga, atau pasanganmu untuk menikmati momen langka ini! [Baca juga : "Simak 5 Tips Hadiri Event Tahun Baru 2023 Berikut!"] 5. Sundays Beach Club       View this post on Instagram A post shared by iqafadzul• (@ah.wanderlust) Menghabiskan malam pergantian tahun di tepi pantai sambil mendengarkan alunan musik dan melihat api unggun, itulah pengalaman yang akan kamu dapatkan kalau datang ke NYE Beach Festival. Event ini akan digelar pada 31 Desember 2022 di Sundays Beach Club, Bali. Selain keseruan yang sudah disebutkan tadi, di pesta malam tahun baru di Bali ini, kamu juga bisa menikmati pertunjukan fire dancers, water drum performance, dan pesta kembang api tepat saat tengah malam. Lengkap banget, kan? Itulah tadi lima rekomendasi tempat untuk merayakan malam tahun baru di Bali. Masing-masing tempat menawarkan pemandangan, aktivitas, ambience, dan line-up musisi yang berbeda. Kamu tinggal pilih sesuai seleramu. Supaya kamu dan semua orang yang datang ke event tersebut tetap nyaman dan aman di tengah kerumunan, pihak penyelenggara melangsungkan acara dengan memperhatikan protokol kesehatan. Kamu sendiri juga harus tetap pakai masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan secara berkala, ya! (Sumber: Artikel indonesia.travel Foto @sumberkimabeach) 
...more

Misteri Candi Sukuh

Di bagian barat lereng Gunung Lawu, tepatnya di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, sebuah bangunan bernama Candi Sukuh yang menyimpan misteri tersendiri. Sebagai salah satu dari beberapa candi yang terdapat di kaki Gunung Lawu, Candi Sukuh memiliki keunikan baik dalam hal bentuk bangunan dan relief serta patung-patung yang berada di sekitarnya. Di pertengahan abad ke-15, Kerajaan Majapahit mulai mengalami kemunduran, dengan masuknya agama Islam yang menyebabkan makin berkurangnya penganut agama Hindu di Jawa. Tapi di saat itu para penguasa Majapahit mendirikan Candi Sukuh di kaki Gunung Lawu, yang dianggap sebagai tempat sakral untuk memuja para arwah leluhur dan sebagai perlambang kesuburan. Maka tidak heran apabila di Candi Sukuh ditemukan banyak relief lingga dan yoni, perlambang alat kelamin pria dan wanita.Sir Thomas Raffles, penguasa Jawa pada masa itu, mengunjungi Candi Sukuh dan melihat kondisi candi itu dalam keadaan yang penuh kerusakan. Banyak patung yang dirusak, bahkan sebuah patung lingga berukuran besar pecah menjadi dua bagian. Raffles menyimpulkan bahwa perusakan ini dilakukan oleh para penganut agama Islam di abad 16, berdasarkan pola kerusakan yang sama di daerah-daerah yang menjadi titik penyebaran agama Islam.Berbeda dengan kebanyakan candi agama Hindu lainnya, Candi Sukuh tidak menghadap ke arah terbitnya matahari, melainkan menghadap ke arah barat. Selain itu, bentuk bangunannya juga berbeda. Bisa dibilang bahwa bangunan Candi Sukuh sekilas mirip dengan bangunan suku Maya di Amerika Selatan yang lebih mirip dengan piramid terpotong yang dikelilingi oleh monolit dan patung-patung besar. Bentuk bangunan Candi Sukuh lebih menyerupai trapesium dengan tiga teras bertingkat dengan satu anak tangga di bagian tengah sisi depan candi tersebut. Bentuk ini diperkirakan dibuat karena semakin berkurangnya pengaruh agama Hindu, yang menyebabkan pembuat candi kembali menggunakan desain dengan pola animisme.Saat memasuki Candi Sukuh, jelas terlihat relief yang menggambarkan hubungan badan dengan penggambaran lingga dan yoni. Tapi jangan berpikiran kotor dulu, TripTroops, bentuk-bentuk itu merupakan lambang untuk menghilangkan atau menyembuhkan segala kekotoran di dalam hati. Dahulu, di puncak Candi Sukuh terdapat sebuah patung lingga berukuran sekitar 1,8 meter. Patung ini kemudian dipindahkan untuk ditampilkan di Museum Nasional di Jakarta. Di sisi sayap utara gapura pintu masuk Candi Sukuh terdapat relief raksasa yang menggigit ekor ular. Relief ini merupakan lambang dari sengkalan memet (lambang tahun pembuatan) yaitu tahun 1359 Saka atau 1437 Masehi. Tahun itu dianggap sebagai tahun diselesaikannya pembuatan Candi Sukuh. Sementara itu, di sisi selatan terdapat relief raksasa memakan manusia, yang juga merupakan sangkalan memet dengan arti yang sama dengan gapura sisi utara.Selain bangunan candi, di Candi Sukuh juga dapat ditemui berbagai relief, seperti relief Bima yang menempa keris bersama Ganesha dan Arjuna. Lalu ada pula relief Dewi Kala yang berubah jadi raksasa yang ingin memangsa Sadewa yang berada dalam keadaan terikat. Selain itu, ada beberapa patung berbentuk garuda yang berukuran cukup besar, serta beberapa patung dengan bentuk pria yang sedang menggenggam (maaf) alat kelaminnya.Untuk mencapai Candi Sukuh, TripTroops bisa menggunakan jalur Solo, dengan menaiki bus jurusan Solo-Tawangmangu. Sebelum sampai di Terminal Tawangmangu, turunlah di Terminal Pandan dan menaiki bus atau angkot menuju Pertigaan Nglorog. Sesampai di sana, Candi Sukuh bisa dicapai dengan menaiki ojek - kendaraan satu-satunya yang menuju Candi Sukuh karena jalannya yang cukup terjal. Kalau TripTroops tidak biasa berjalan di jalur menanjak yang terjal, disarankan untuk menumpangi ojek. Dan dengan menambah sedikit biaya, ojek dapat diminta menunggu karena tidak ada kendaraan yang menunggu di Candi Sukuh. Untuk masuk ke Candi Sukuh juga tidak mahal. Ada sedikit biaya untuk membayar tiket yang harganya berbeda untuk pengunjung lokal dan pengunjung mancanegara.   Photos courtesy of: Wikipedia
...more

5 Wisata di Indonesia, Cocok untuk Liburan Akhir Tahun 2022

TripTrus.Com - Mau liburan akhir tahun bingung tapi belum punya destinasi wisata? Bagi yang ingin menghabiskan libur panjang di Indonesia, ternyata ada beberapa destinasi baru terfavorit pilihan yang dilansir dari Traveloka Staycation Week 2022. Berikut ini deretannya, sekaligus rincian aktivitas menarik yang bisa dilakukan yang bisa jadi inspirasi liburan akhir tahun atau liburan kamu berikutnya: 1. Mengulik Sejarah di Sragen, Jawa Tengah       Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh F3 Homemade (@f3_homemade) Bagi penggemar wisata edukasi, Sragen di Provinsi Jawa Tengah memiliki banyak pesona wisata yang belum banyak diketahui oleh masyarakat. Jangan sia-siakan kesempatan untuk berkunjung ke Museum Prasejarah Sangiran yang menyimpan berbagai koleksi benda-benda purbakala. Tidak hanya menawarkan nilai sejarah, Sragen juga memiliki wisata alam yang indah. Keindahan alam Sragen, Gunung Kemukus, Gemolong Edupark dan air terjun Kedung Grujug bisa menjadi pilihan. 2. Pengalaman Berkunjung ke Negeri Dongeng di Biak Numfor, Papua       Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh Doto_Napi (@pieterson_21) Jika ingin merasakan lanskap alam megah dan berwisata dengan suasana bak di film-film fiksi, kamu wajib mengunjungi destinasi wisata Negeri Dongeng, Kabupaten Biak Numfor yang terletak di timur Indonesia, tepatnya di Kampung Padwa, Distrik Yendidori, Kabupaten Biak Numfor, Papua. Destinasi ini biasa juga dikenal dengan Negeri Dongeng Barupi Padwa Sup, yang menyuguhkan pemandangan alam dan hutan yang masih asri. Nikmati keindahan Telaga Biru Samares di Distrik Biak Timur dengan airnya yang jernih dan berwarna biru kehijauan. berpose di tengah hutan, pemandian alami ini semakin memberikan suasana bak di negeri dongeng. 3. Menikmati Keindahan Wisata Pantai di Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara Bagi pecinta pantai yang anti mainstream, Bolaang Mongondow di Sulawesi Utara bisa menjadi pilihan utama. Dengan pesona wisata pantai yang indah dan belum banyak dijamah pengunjung, traveler dapat berkunjung ke Pantai Pasir Putih di Desa Pasir Putih, Kecamatan Sangtombolang, Kabupaten Bolaang Mongondow. Saat bersantai, kamu akan disuguhkan pemandangan jejeran Pulau Tiga Maelang dengan suasana pantai pasir yang bersih dan air laut yang jernih kebiruan. Tidak hanya menyuguhkan keindahan, tempat ini juga dilengkapi dengan fasilitas aktivitas menarik seperti snorkeling. 4. Menjelajahi Wisata Alam di Tabalong, Kalimantan Selatan       Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh Jhamy Hariadi S (@jami_hs) Goa Liang Tapah di Tabalong cocok untuk kamu yang gemar wisata petualangan. Goa Liang Tapah merupakan salah satu wisata alam yang termasuk geosite di wilayah Geopark Meratus di Provinsi Kalimantan Selatan. Berlokasi sekitar 3 kilometer dari jalan utama Trans Kalimantan Tanjung-Koaro, Goa Liang Tapah cukup mudah dijangkau dengan kendaraan roda dua dan roda empat. Selama menjelajah area Goa Liang Tapah, pengunjung juga akan disuguhi pemandangan hamparan batuan stalagmit dan stalaktit, pegunungan Meratus, serta Telaga Bidadari. Perjalanan menelusuri Goa Liang Tapah akan menjadi pengalaman baru dalam menikmati panorama keindahan alam. [Baca juga : "Ini Kota Yang Terpopuler Di Indonesia Buat Liburan Akhir Tahun"] 5. Menikmati Eksotisme Danau Biru di Majalengka, Jawa Barat       Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh Eny Lusia (@eny.lusia) Memiliki letak geografis wilayah dataran tinggi dan dataran rendah, Majalengka di Provinsi Jawa Barat memiliki beragam keindahan alam yang memukau yang tidak kalah indah dengan Biak Numfor. Jika kamu ingin berwisata di pulau Jawa, Majalengka yang berjarak kurang dari 250 KM dari Jakarta bisa menjadi pilihan destinasi. Bagi penikmat fotografi, Majalengka memiliki kenamaan blue lagoon bernama Telaga Nila. Sembari menikmati keindahan pemandangan air danau berwarna biru kehijauan, kamu juga bisa snorkeling dan melihat lebih dekat ikan warna-warni di telaga. Melengkapi pengalaman wisata air, Majalengka juga memiliki pilihan kegiatan seperti spot river tubing atau arung jeram. (Sumber: Artikel viva.co.id Foto @ardiansyah) 
...more

10 Masjid Bersejarah di Indonesia

TRIPTRUS - Sepuluh Masjid Bersejarah di Indonesia yang patut dikunjungi di Bulan Ramadhan. Salah satu alternatif wisata Ramadhan untuk para traveller adalah mengunjungi masjid-masjid bersejarah di Indonesia. Meski banyak sekali masjid yang sudah lama berdiri dan penuh dengan sejarah, TripTrus menyajikan sepuluh masjid yang paling terkenal di Indonesia.   1. Masjid Raya Baiturrahman Masjid yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1612. Ada juga yang mengatakan bahwa masjid ini dibangun di tahun 1292 oleh Sultain Alaidin Mahmudsyah. Pada zaman penjajahan Belanda, masjid ini sempat dihancurkan di tahun 1873. Namun Belanda memutuskan untuk membangun kembali masjid ini di tahun 1877, sebagai permintaan maaf atas dirusaknya bangunan masjid yang lama. Pembangunan kembali masjid baru mulai dilaksanakan pada tahun 1879. Masjid ini selesai dibangun pada tahun 1883 dan tetap berdiri hingga sekarang. Pada saat bencana Tsunami di tahun 2004, Masjid Raya Baiturrahman tidak mengalami kerusakan sedikitpun dan jadi tempat mengungsi para korban gelombang Tsunami terbesar di dunia itu.   2. Masjid Raya Medan Masjid yang juga dikenal dengan nama Masjid Al-Mashun ini dibangun pada tahun 1906 dan selesai pada tahun 1909 oleh Sultan Ma’mum Al Rasyid Perkasa Alam. Kemegahan masjid ini memang disengajakan oleh Sultan, yang menganggap masjid ini harus lebih megah dari istananya, Istana Maimun. Sebagian bahan bangunan untuk masjid ini diimpor dari luar negeri, seperti marmer untuk dekorasi diimpor dari Italia dan Jerman, dan kaca patri dari Cina, dan lampu gantung dari Prancis. Arsitek Belanda yang merancang masjid ini, JA Tingdeman merancang bangunan ini dengan corak bangunan Maroko, Eropa, Melayu, dan Timur Tengah.   3. Masjid Raya Ganting Menurut sejarah, masjid ini awalnya dibangun pada tahun 1700. Namun bangunannya beberapa kali dipindah sampa pada akhirnya berada di daerah Ganting, kota Padang, Sumatra Barat mulai tahun 1805. Atapnya yang berbentuk persegi delapan itu dibuat oleh para pekerja etnis Cina yang membantu mengembangkan bangunan ini, setelah Belanda menambahkan bangunan masjid ini sebagai kompensasi digunakannya tanah wakaf untuk jalur transportasi pabrik semen Indarung ke Pelabuhan Teluk Bayur. Masjid ini juga tetap kokoh dan tidak mengalami kerusakan pada saat dilanda gempa dan Tsunami di tahun 1833. Presiden Pertama Indonesia, Bung Karno, juga pernah mengungsi ke masjid ini sebelum diasingkan ke Bengkulu di tahun 1942.   4. Masjid Istiqlal Masjid terbesar di Asia Tenggara ini diprakarsai oleh Bung Karno pada tahun 1951. Diarsiteki Frederich Silaban, masjid ini baru mulai dibangun pada tahun 1961 dan merampungkan pembangunannya pada tahun 1978. Nama masjid ini diambil dari bahasa Arab yang berarti “Kemerdekaan.” Bangunan yang ditetapkan sebagai masjid negara Indonesia ini menjadi pusat perayaan berbagai acara agama umat Muslim seperti Iedul Fitri, Iedul Adha, Maulid Nabi Muhammad, dan Isra’ Mi’raj. Masjid ini mampu menampung hingga 200 ribu jamaah yang bisa memenuhi satu lantai dasar dan lima lantai di atasnya.  Masjid Istiqlal dibangun di atas reruntuhan bekas benteng Belanda, benteng Prins Frederik – yang didirikan pada tahun 1873.   5. Masjid Agung Banten Masjid dengan atap bangunan yang menyerupai pagoda ini dibangun oleh arsitek Cina bernama Tjek Ban Tjut pada masa pemerintahan sultan pertama dari Kesultanan Banten, Sultan Maulana Hasanuddin, putra dari Sunan Gunung Jati di tahun 1560. Di sisi utara dan selatan masjid ini terdapat makam kuno para sultan Banten dan keluarganya. Sementara, menara masjid yang tingginya 24 meter, terdapat di sisi timur dan menjadi atraksi bagi para wisatawan karena keunikan bentuk bangunannya. Menara itu dibangun oleh arsitek Belanda, Hendrik Lucasz Cardeel. Cardeel juga membangun bangunan khusus di sisi selatan masjid yang dulu digunakan sebagai tempat bermusyawarah dan berdiskusi.   6. Masjid Agung Cirebon Masjid yang juga dikenal dengan nama Masjid Agung Kasepuhan dan Masjid Agung Sang Cipta Rasa ini diprakarsai pembangunannya oleh Sunan Gunung Jati dan diarsiteki oleh Sunan Kalijaga. Masjid ini selesai dibangun pada tahun 1480, di masa penyebaran agama Islam oleh Wali Songo. Berlokasi di kompleks Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, masjid ini mempunyai keunikan berupa sembilan pintu untuk masuk ke ruangan utama, yang melambangkan Wali Songo. Di bulan Ramadhan, sumur air Banyu Cis Sang Cipta Rasa selalu ramai dikunjungi oleh peziarah yang meyakini air dari sumur itu mampu mengobati berbagai penyakit. Masjid Agung Cirebon juga dikenal dengan nama Masjid Sunan Gunung Jati.   7. Masjid Menara Kudus Sunan Kudus mendirikan masjid di kota Kudus pada tahun 1549 dengan menggunakan batu pertama dari Baitul Maqdis, dari Palestina. Bentuk menara yang mirip dengan bentuk candi menunjukkan percampuran pengaruh agama Hindu dan Budha, seperti cara Sunan Kudus menyampaikan ajaran agama Islam agar lebih mudah dimengerti oleh penganut agama Hindu dan Budha pada masa itu. Menara masjid ini dibangun tanpa menggunakan semen sebagai perekatnya dan dihiasi oleh 32 piring biru yang berhiaskan lukisan.   8. Masjid Agung Demak Raden Patah, raja pertama dari Kesultanan Demak, beserta para Wali Songo mendirikan masjid ini di tahun 1466. Masjid Agung Demak diselesaikan pembangunannya pada tahun 1479. Bangunan induk masjid ini ditopang oleh empat tiang utama yang bernama saka guru. Uniknya, salah satu dari tiang utama tersebut terbuat dari serpihan kayu, dan dinamakan saka latal. Di samping masjid ini terdapat Museum Masjid Agung Demak yang menampilkan berbagai koleksi unik masjid, seperti beduk dan kentongan yang dibuat oleh Wali Songo, kitab tafsir Al-Qur’an Jus 15-30 tulisan tangan Sunan Bonang, sepotong kayu dari saka latal yang diambil oleh Sunan Kalijaga, dan lain-lain.   9. Masjid Sunan Ampel Di tahun 1421, Sunan Ampel bersama dua sahabatnya, yang dikenal dengan Mbah Sholeh dan Mbah Sonhaji, mendirikan Masjid Ampel. Bangunan seluas kurang lebih 2 km persegi itu memiliki keunikan berupa 16 tiang kayu setinggi 17 meter dengan diameter 60 cm. Tiang-tiang dari kayu jati itu tidak terbuat dari sambungan kayu dan sampai sekarang tidak diketahui bagaimana cara mendirikan tiang tersebut. Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel, lokasi Masjid Sunan Ampel, tiap harinya dipenuhi oleh wisatawan yang berziarah ke makam Sunan Ampel di sekitar halaman masjid. Di kompleks pemakaman masjid itu juga terdapat makam salah satu pahlawan nasional, KH Mas Mansyur.   10. Masjid Kotagede Di Yogyakarta, selain Masjid Agung Kauman, juga terkenal Masjid Kotagede. Masjid Kotagede adalah masjid tertua di Yogyakarta, yang didirikan oleh Sultan Agung, pemimpin kerajaan Mataram, pada tahun 1640. Bangunan ini dikerjakan dengan bergotong-royong melibatkan pekerja beragama Hindu dan Budha, sehingga terlihat pengaruh bangunan Hindu dan Budha pada masjid ini. Awalnya, Masjid Kotagede hanya seluas 100 meter persegi, namun Paku Buwono X memperluas bangunan masjid ini hinga mencapai 1.000 meter persegi. Di bulan Ramadhan, Masjid Kotagede punya keunikan berupa sholat tarawih yang dilakukan pada saat jam 24.00.
...more

Sumbar Gelar FWBTb, Festival Keren Warisan Budaya Tanpa Batas di Kota Payakumbuh!

TripTrus.Com -  Nih, gank! Sumbar lagi ada acara keren nih, Festival Warisan Budaya Takbenda (FWBTb) di Kota Payakumbuh tanggal 12-17 Oktober 2023! Festival ini bakal bikin kita semua terpukau sama budaya takbenda dari seluruh dunia, plus dari Indonesia juga! Kepala Dinas Kebudayaan Sumatera Barat, Syaifullah, cerita nih, festival ini dibikin buat jagain budaya kita, terutama yang takbenda. Dan cek, festival ini juga bakal dihadiri sama beberapa negara di Asia Tenggara loh! "Yoi, teman-teman, acara ini bakal dihadiri sama negara-negara dari Asia Tenggara yang diundang sama panitia," katanya. "Ada 4 negara yang jadi prioritas, yaitu Filipina, Singapura, dan Malaysia. Mereka bakal tunjukin budaya tak bendanya, misalnya Filipina akan tunjukin bela diri Arnis," tambahnya. Selain itu, festival ini juga undang 5 provinsi lain dari Indonesia, yaitu Aceh, Riau, Bali, Banten, dan Jawa Barat. Mereka juga bakal tunjukin kebudayaan keren mereka! Nah, Direktur Festival, S. Metron Masdison, cerita lagi, FWBTb di Kota Payakumbuh ini tujuannya buat bikin ekosistem kebudayaan yang kuat di Sumatra Barat. Dia bilang, selama ini festival di Sumatra Barat agak belibet, gak ada grand design yang jelas, jadi mereka usul FWBTb ini. "Kita perlu ngebangun ekosistem kebudayaan yang oke di Sumatra Barat, salah satunya lewat FWBTb ini," kata dia. "Banyak kebudayaan Sumatra Barat yang belum punya cerita yang kuat," tambahnya. Dia juga cerita, FWBTb ini sekaligus buat merayakan 20 tahun Intangible Cultural Heritage. Katanya, baru Timor Leste, Prancis, dan Maroko yang rayain, jadi Indonesia belum pernah bikin acara kaya gini. Makanya FWBTb di Kota Payakumbuh bakal jadi yang paling asik nih! [Baca juga : "Indonesia Mountain Tourism Conference, Ngehitsnya Wisata Gunung Di Indonesia"] Tunggu, gank, ada kabar bagus lagi! Mereka bakal coba undang Sekjen UNESCO juga, wah, keren kan? Dan gak cuma itu, di FWBTb juga bakal ada pameran naskah loh, salah satunya naskah Tuanku Imam Bonjol. Naskah bersejarah ini bakal dipajang di Gedung Olahraga Muhammad Yamin di Kota Payakumbuh. Mantap, kan? Jadi, siap-siap aja, gank, tanggal 12-17 Oktober nanti buat ramaikan FWBTb di Kota Payakumbuh! Kita dukung budaya takbenda kita semua, yuk! 😎✌️ (Sumber Foto @sanggar_intanbakarang) 
...more

ButikTrip.id
remen-vintagephotography
×

...