shop-triptrus



Mei 2016, Flores Bakal Jadi Pusat Perhatian Turis Dunia

Pariwisata Pulau Flores akan diangkat ke dunia internaisonal lewat penyelenggaraan Tour de Flores 2016. Acara ini akan berlangsung pada 15-25 Mei 2016. Berbalut sport tourism, ajang ini akan memperkenalkan beragam tujuan wisata di Pulau Flores dan diharapkan dapat mengulang kesuksesan Tour de Singkarak. Tour de Flores 2016 diselenggarakan mulai dari Larantuka hingga Labuan Bajo, Terdapat 5 etape yaitu etape 1 (Larantuka-Maumere), etape 2 (Maumere-Ende), etape 3 (Ende-Bajawa), etape 4 (Bajawa-Ruteng), etape 5 (Ruteng-Labuan Bajo). Pada setiap etape, peserta akan melihat potensi wisata daerah tersebut misalnya Danau Kelimutu di Ende atau Kampung Bena di Bajawa. Sebelum perlombaan dimulai, para peserta akan diajak menyaksikan atraksi penangkapan ikan paus di Lembata, dan menikmati indahnya Pulau Komodo di etape terakhir. Total rute yang akan dilewati sejauh 648 km. Di puncak acara nanti, peserta akan disambut sejumlah menteri dan duta besar negara sahabat. Selain balap sepeda, warga Flores juga akan menggelar wisata budaya, bazaar, dan pesta rakyat di setiap kota yang dilalui oleh peserta Tour de Flores 2016. Peserta lomba sendiri terdiri dari atlet sepeda internasional yang merupakan anggota Union Cycliste Internationale (UCI) sebanyak 20 tim dengan total 200 orang, atlet sepeda nasional sebanyak 2 tim dengan total 20 orang, dan atlet sepeda NTT sebanyak 10 orang yang tergabung dalam 1 tim. Total peserta keseluruhan adalah 230 orang. Ratusan pesepeda internasional tersebut diundang untuk memeriahkan kompetisi sekaligus mempromosikan keindahan Flores. Rencananya, tim internasional yang diundang berasal dari Australia dan Selandia Baru. Flores sendiri dipilih sebagai lokasi sport tourism karena memiliki daya tarik wisata yang tak diragukan lagi. Flores merupakan salah satu pulau terindah di Indonesia. Gunung api yang membentang di sepanjang pulau menciptakan bukit-bukit yang membentuk huruf V. Permukaan tanahnya membumbung berujung tajam memamerkan kemegahan bukit dan kaki gunung di mana di sanalah berdiam berbagai kelompok suku lokal. Warisan budaya dari zaman batu suku Flores akan memukau siapapun yang menyambanginya.     Sumber: Artikel travel.dream.co.id
...more

Ini Arti "Open Trip" Sesungguhnya

TripTrus.Com - Berkembangnya era internet di Indonesia semakin memperkenalkan istilah open trip. Bentuk wisata satu ini juga digemari oleh generasi muda, khususnya generasi milenial. Apa sebenarnya open trip ini? " Open trip adalah perjalanan oleh orang yang mem-booking destinasi sendiri, tetapi tiket dan akomodasinya sudah ada. Jadi tidak tergantung grup," kata Ketua Dewan Penasehat Indonesia Tour Leader Association, Rudiana saat dihubungi KompasTravel. Rudiana mencontohkan, misal A memesan tur wisata selama di Thailand, tetapi tiket penerbangan dan hotel sudah membeli sebelumnya. Menurut Rudiana, open trip juga dapat diselenggarakan atas inisiatif agen perjalanan atau perorangan. Misalnya sebuah agen perjalanan menyelenggarakan perjalanan dengan destinasi, jadwal, dan rute yang telah ditentukan. "Biasanya harga open trip memang lebih murah karena memutuskan sendiri dan menyesuaikan bujet. Makanya banyak diambil oleh anak muda," jelas Rudiana. [Baca juga : 4 Kuliner Khas Cianjur Yang Unik Dengan Rasa Menggigit] Senada dengan Rudiana, CEO Triptrus.com yang merupakan platform marketplace digital yang menaungi operator tur independen, Bramantyo Sakti, mengatakan open trip lebih digandrungi oleh anak muda yang tidak mengutamakan kenyamanan dan fasilitas saat berwisata. "Kalau dari segi agen perjalanan ini untuk memenuhi kuota peserta, kalau dari segi traveller memudahkan karena tidak perlu cari orang banyak agar bisa wisata," jelas Bram. Sejak 2010, era kemunculan media sosial juga menjadi penanda pertumbuhan open trip. Menurut Bram, wisata ala open trip sangat sesuai untuk menjelajah wilayah Indonesia yang masih minim informasi mengenai transportasi, akomodasi, dan amenitas. (Sumber: Artikel travel.kompas.com Foto vakansinesia.com)
...more

7 Objek Wisata Religi di Bali

TripTrus.Com - Sudah jelas bahwa Bali merupakan sebuah pulau wisata yang keindahannya berada di tiap sudutnya. Mulai dari pantai sampai pura, tempat ibadah umat Hindu yang berdiri di tiap sisi kotanya memberikan keindahan dan ciri khas tersendiri bagi Bali. Sampai-sampai Bali mendapat predikat sebagai museum hidup. Berikut ini ada tujuh objek wisata religi di Bali yang masing-masing menyajikan suatu aspek spiritual tersendiri. Bagi Anda wisatawan yang ingin mengetahui dan merasakan atmosfirnya, silahkan berkunjung ke objek wisata religi berikut ini, jangan lupa untuk tetap hening, sopan, dan bersikap anggun ya! 1. Klenteng Ling Li Miao Klenteng merupakan tempat ibadah masyarakat Tionghoa yang menganut kepercayaan Konghucu. Di Bali, ada sebuah klenteng bernama Klenteng Ling Li Miao yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tapi juga sebagai tempat berkumpul masyarakat Tionghoa di Bali untuk membahas banyak hal. Yang unik, di dalam klenteng ini Anda bisa menjumpai sebuah pura. Alamat Tanah Kilap, Pemogan, Denpasar Selatan Akses Anda bisa melalui Jl. Griya Anyar sampai ke tujuan Anda di kota Denpasar 2. Pura Paluang Di Pura Paluang tidak hanya pura sebagai sebuah tempat ibadah yang dapat Anda jumpai. Tapi ada yang istimewa dari pura tersebut, yakni keberadaan pelinggih menyerupai mobil Volkswagen Beetle dan Jimny. Keunikan pelinggih mobil ini mendatangkan rasa ingin tahu di kalangan wisatawan mancanegara seperti Spanyol, Perancis, Australia, Inggris, dan lain-lain. Anda penasaran juga? Segera datangi lokasinya secara langsung. Alamat Dusun Karang Dawa, Pulau Nusa Penida, Bali Akses Anda harus menyeberang melalui Pelabuhan Pantai Sanur, dengan menggunakan Speed Boat menuju pelabuhan di Nusa Penida Harga Menggunakan jukung Rp 40.000,- per orang, atau speed boat berkisar Rp 90.000,- per orang 3. Pura Rambut Siwi Pura Rambut Siwi juga merupakan pura terbesar di Bali. Pura Rambut Siwi juga tergolong sebagai Pura Puncak karena letaknya pun juga berada di ketinggian yang lebih tinggi dari Pura Segara dan Pura Penataran. Di Pura Rambut Siwi Anda bisa menapaki tangga yang jumlahnya puluhan untuk mencapai pintu gerbangnya, sebelum itu, di sisi kanan dan jalan menuju pintu gerbang, Anda akan disambut oleh patung penjaga yang mirip dengan singa. Mau tahu lebih banyak? Langsung saja meluncur ke Denpasar Bali. Alamat Di Jalan Denpasar—Gilimanuk, Desa Yehembang, Kec. Mendoyo, Jembrana Akses Anda bisa menjangkaunya dari pelabuhan Gilimanuk, hanya dengan melalui Jalan Denpasar—Gilimanuk, mampirlah sebelum melanjutkan perjalanan ke tempat lain 4. Pura Ulun Mumbul Pura Ulun  Mumbul berada di area Taman Mumbul. Taman tersebut sangat hijau dan asri, udaranya masih bersih dan sejuk. Sedangkan pura berada di tengah danau di antara Taman Mumbul tersebut.  Bagi masyarakat sekitar, Taman Mumbul dan Pura Ulun Mumbul merupakan sebuah kawasan suci. Tempat ini memang sering dipergunakan sebagai tempat Upacara Melasti. Selain itu, danau di tengah-tengah taman juga menjadi sumber air bagi masyarakat Desa Sangeh, untuk mengairi sawah dan memenuhi kebutuhan hidup lainnya. Alamat Kawasan desa wisata Sangeh, Abiansemal, Badung Akses Kurang lebih 1 km dari Desa Sangeh, dapat dijangkau dari kota Denpasar dalam waktu kurang lebih 60 menit 5. Pura Dalem Balingkang Dengan berkunjung ke Pura Dalem Balingkang, Anda tidak hanya dapat memberi penghormatan pada Ida Dalem Kepogan saja. Anda bisa menyaksikan bangunan-bangunan lain seperti Paruman Agung sebagai stana Ida Bhatara Sami dan melihat pelinggih Ratu Ayu Subandar. Ada juga bangunan peribadatan khas Tionghoa di kompleks Pura Dalem Balingkang. Oleh karena itu, di tempat ini Anda bisa merasakan multikultural yang kental. Alamat Desa Pakraman Pinggan, Kec. Kintamani, Kab. Bangli Akses Anda bisa menjangkaunya melalui Pura Pucak Penulisan menuju Banjar Paketan di Desa Pakraman Sukawan, Anda akan melalui jalan turun dan naik nan berliku sebelum sampai di Pura Dalem Balingkang 6. Pura Mekah Mendengar nama Mekah, Anda pasti teringat Makkah yang ada di Arab Saudi ya? Mekah yang satu ini adalah sebuah pura di Bali yang dipergunakan oleh pemeluk agama Islam untuk ibadah. Di depan pura, Anda bisa melihat dua ekor naga berada di sisi kanan dan kiri pura. Bentuknya tinggi menjulang, bernama Ratu Gede Dalem Mekah dan ada Pura Dalem Mekah Kukuh. Ingin tahu seperti apa? Lihat saja langsung wujud akulturasi budaya masyarakat Bali dengan kepercayaan Islam tersebut. Alamat Desa Kubutambahan, Buleleng Akses Dari terminal Bus Ubung, Anda bisa menjangkau lokasi saat menuju Singaraja. Kedua pura ada di sisi jalan raya, sehingga Anda bisa langsung mampir 7. Pura Catur Lokapala Pura ini dibangun dengan konsep sebagai pelindung dan menjaga rasa aman dan nyaman bagi empat alam yang dikuasai oleh empat pemuka Dewa.  Di sekitar Pura, Anda bisa merasakan sejuknya danau buatan yang berukuran kecil, serta kesejukan wilayah sekitar Pura. Suasana syahdu akan mengantarkan Anda pada kedamaian ditambah lagi pepohonan rindang yang tumbuh di sekeliling pura menambah kenyamanan wisatawan. Alamat Desa Besakih, Kec. Rendang, Kab. Karangasem Akses Dari Denpasar, lokasi dapat dijangkau melalui Jl. Prof. Ida Bagus Mantra dan Jl. Raya Besakih Begitu banyak aspek religi yang ada di Pulau Dewata, Anda bisa mengabadikan salah satunya atau semuanya bila waktu liburan mencukupi. Selamat berjalan-jalan! (Sumber: Artikel bali.panduanwisata.id Foto pixabay.com)
...more

Candi Cangkuang

Salah satu candi peninggalan bersejarah agama Hindu dari abad ke-17 terdapat di Desa Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Namanya Candi Cangkuang, yang di dalamnya terdapat patung Siwa Hindu. Candi ini berdiri di sebuah pulau kecil yang berada di tengah-tengah Situ Cangkuang. Wisatawan yang akan mengunjungi candi harus menyewa rakit yang tersedia di pinggir situ. Harga sewanya Rp. 4.000,- untuk orang dewasa, dan Rp. 2.000,- untuk anak-anak. Nama Cangkuang berasal dari nama pohon Cangkuang (Pandanus Furcatus) yang memang banyak tumbuh di sekitar makam Embah Dalem Arif Muhammad, tokoh penyebaran agama Islam di daerah ini. Arif Muhammad adalah seorang tentara Kerajaan Mataram yang pada abad ke-17 datang bersama rombongannya ke daerah ini untuk menyerang Belanda.  Penyerangan itu gagal, namun Arif Muhammad tetap berada di tempat ini untuk menyebarkan agama Islam kepada masyarakat sekitar, tepatnya di Kampung Pulo yang kini menjadi tempat tinggal keturunannya. Jadi, Situ dan Candi Cangkuang menjadi salah satu bagian dari sejarah penyebaran agama Islam di Indonesia. Konon, menurut cerita masyarakat setempat, Arif Muhammad dan teman-temannya jugalah yang membendung daerah ini hingga menjadi sebuah situ atau danau. Candi Cangkuang dibangun pada abad ke-8, yang kemudian ditemukan lagi pada tanggal 12 Desember 1966. Setelah ditemukan, candi ini kemudian digali dan diteliti pada tahun 1967 – 1968, dan dipugar pada tahun 1974 – 1976. Obyek wisata ini berada sekitar 16 kilometer ke arah utara Jota Garut atau 48 kilometer dari Bandung. Sumber: http://www.indonesiakaya.com
...more

Candi Jiwa, Wisata Purbakala di Pesisir Karawang

TripTrus.Com - Selain terkenal dengan sebutan daerah lumbung padi, ternyata Kabupaten Karawang juga kaya akan peninggalan sejarah.Di daerah lumbung padi Jabar ini, telah ditemukan sejumlah candi dan situs purbakala. Seperti, Situs yang ditemukan di kawasan Candi Jiwa, Desa Segaran, Kecamatan Batujaya. Menurut catatan sejarah, Situs purbakala tersebut pertama kali ditemukan oleh peneliti dari Fakultas Sastra Universitas Indonesia pada 1984. Awalnya, mereka melakukan penelitian di Cibuaya. Saat itu, ditemukanlah dua arca yang konon bernama Arca Wishnu. Benda tersebut, kemudian dibawa ke Jakarta untuk diteliti. Dan akhirnya, sampai sekarang di simpan di Museum Jakarta. [Baca juga : Wisata Edukasi Ke Rumah Sejarah Kalijati Di Subang Jawa Barat] Penemuan dua arca itu, kemudian di dengar oleh sejumlah masyarakat Cibuaya. Kemudian, masyarakat tersebut memberitahu kepada para peneliti itu, bahwa di Kampung Sumur RT 11/04, Dusun Sumur Jaya, Desa Segaran banyak ditemukan benda seperti itu. Setelah datang ke Segaran, ternyata di desa itu terdapat banyak gundukan tanah (tanah duwur) yang di tumbuhi rumput dan ilalang. Setahun kemudian, tepatnya 1985 para peneliti dari Fakultas Sastra UI tersebut, kembali lagi ke Segaran. Mereka, langsung melakukan penelitian dan gundukan-gundukan tanah itu pun mulai digali. Proses penggalian memakan waktu sampai 10 tahun. Benar saja, saat penelitian ditemukan situs yang berbentuk batu, dengan luas lokasi 5X5 kilometer persegi. Kemudian, situs tersebut dibersihkan, diukur, digambar, dan di dokumentasikan. Setelah itu, di bawa ke Jakarta untuk di bahas di forum studi kelayakan. Dari penelitian itu menyimpulkan, jika candi tersebut dibangun antara abad 4 sampai 5 Masehi. Bahkan, ada juga ahli sejarah yang menyebutkan candi tersebut se-zaman dengan Kerajaan Tarumanegara. Namun, ada juga yang menyebutkan candi tersebut merupakan peninggalan zaman megalitikum. Dengan bukti, bangunannya merupakan batu berbentuk tegak (menhir) dan terdapat batu besar (dolmen). Komplek percandian tersebut, berdasarkan topografi berada di dua desa dan kecamatan. Yaitu, sebagian masuk ke wilayah Desa Segaran Kecamatan Batujaya, dan sebagian lagi masuk ke Desa Telagajaya Kecamatan Pakisjaya. Namun, masyarakat umum lebih mengenalnya komplek percandian Batujaya. Lokasi tersebut, terletak pada koordinat 107:08:14,08-107:09:04,91 Bujur Timur, dan 06:05:21,86-06:06:30,31 Lintang Selatan. Candi tersebut, merupakan peninggalan ajaran Budha. Karena, di situs tersebut pada bagian atas kaki candi, terdapat susunan bata melingkar bentuknya membulat. Bentuk tersebut, diduga sebagai sisa susunan stupa. Pada tahun 2005, pemerintah pusat melalui pejabat yang terkait, mendatangi lokasi penggalian situs bersejarah itu. Setahun kemudian, baru diadakan pemugaran sampai sekarang ini. Saat ini, sudah terlihat empat titik candi.   Bangga jadi orang karawang punya banyak sejarah didalamnya, eh ngomong ngomong aing kan orang Pebayuran bekasi😂keun lah karawang oge indonesia sarua wae indonesia, pokokna mah bangga jadi orang indonesia. . . . #explorekarawang #candibelandongan #candijiwa #sejarahindonesia #wonderfulindonesia #pesonaindonesia A post shared by Pratama Rizki (@rizki_pratama1996) onApr 5, 2018 at 5:57am PDT Di antaranya, Candi Blandongan, Jiwa, Serut dan Pendopo. Ukuran Candi Blandongan, paling besar yakni 25X25 meter. Kemudian disusul Candi Jiwa, dengan ukuran 19X19 meter, Candi Serut diperkirakan ukurannya 12X12 meter, dan Candi Pendopo luasnya 5X6 meter. Muralih (34), salah seorang juru pelihara BPCB Komplek Situs Candi Jiwa, mengatakan, sampai saat ini sudah ditemukan 40 situs candi. Namun, yang sudah dilakukan pemugaran baru empat candi. Sisanya, belum dilakukan pemugaran. Muralih menjelaskan, sejumlah situs purbakala ini memiliki luas sekitar 500 hektare. Situs ini, berada di area persawahan milik warga setempat. Adapun candi yang sudah dipugar, masing-masing, Candi Serut, Blandongan, Jiwa dan Telagajaya 8. “Dari empat situs yang telah dipugar itu, yang terluas yaitu Candi Blandongan. Untuk luas candinya saja mencapai 18 meter persegi. Akan tetapi, luas sama halamannya mencapai 1,5 hektare,”terang dia. Sedangkan, sambung dia, Candi Serut secara keseluruhan luasanya sekitar 7.000 meter. Kemudian, Candi Jiwa luasnya sekitar 2.000 meter. Sedangkan Candi Telagajaya 8, luasannya sekitar 5.000 meter. Sementara itu, Nasri (50), pengelola museum Batujaya mengatakan, situs candi yang ada di wilayahnya menjadi salah satu destinasi wisata. Baik wisatawan lokal ataupun luar kota. Mayoritas, wisatawan yang berkunjung masih status pelajar dan mahasiswa. Selain situs, juga ada museumnya.   Candi Blandongan, masih satu area dengan candi batu jiwa Karawang. Tunggu kisahnya bersama Doel suka kelayaban. #karawang #candijiwa #candiblandongan #batujaya #sukakelayaban #candi #temple A post shared by Nanang al batawie (@nanang_albatawie) onFeb 12, 2018 at 12:46am PST “Setiap bulannya, lebih dari seribuan orang wisatawan yang datang ke museum. Tapi, yang mengunjungi situs sepertinya lebih dari seribu orang. Untuk masuknya, wisatawan hanya bayar se-ikhlasnya,” ujarnya. (Sumber: Artikel inilahkoran.com, Foto vakansinesia.com)
...more

9 Destinasi Wisata Indonesia yang Harus Dikunjungi pada 2016

TRIPTRUS - Indonesia terkenal akan keindahan alamnya. Potensi keindahan alam Indonesia juga sudah diakui banyak wisatawan. Tak heran jika sebagian di antaranya menjadi destinasi terbaik untuk berlibur. Bahkan, sejumlah tempat wisata di Indonesia berhasil memenangkan beberapa penghargaan dunia. Salah satunya Pulau Lombok yang memenangkan World Halal Travel Awards (WHTA).Jika Anda ingin mengunjungi destinasi baru di tahun yang baru ini, sembilan destinasi berikut bisa menjadi pilihan yang tepat. Berikut ulasannya yang dikutip dari Skyscanner.1. Anambas, Kepulauan Riau Sumber: Foto travelblog.ticktab.com Setelah dinobatkan menjadi kepulauan tropis terbaik di Asia, Anambas sukses menarik perhatian dunia. Dengan total 255 pulau serta laut biru yang indah, tak heran jika Anambas berhasil meraih gelar tersebut.Aneka biota lautnya yang warna-warni dan cantik juga menjadi salah satu favorit para penyelam. Sementara Anda yang suka berjemur, pantai berpasir putih dan pohon kelapa di sepanjang pantai siap menemani Anda.2. Banyuwangi, Jawa Timur Sumber: Foto trekearth.com Berada di ujung timur Pulau Jawa, Banyuwangi menjadi tempat yang tepat untuk melihat terbitnya matahari. Banyuwangi berbatasan dengan Samudera Hindia di sebelah selatan dan Gunung Raung yang melatar belakanginya.Dengan luas tanah 5.800 kilometer persegi, Banyuwangi memiliki bentang alam yang menakjubkan. Mulai dari pegunungan, pantai yang indah, hingga sabana dengan berbagai binatang liar yang eksotis.3. Derawan, Kalimantan Timur Sumber: Foto leolontoh.blogspot.com Terletak di dalam wilayah Kabupaten Berau, Kepulauan Derawan merupakan tempat yang tepat bagi Anda yang ingin bersantai di pasir putih yang indah, menyelam atau snorkeling dan melihat Pari Manta dan Penyu Hijau.4. Lombok, Nusa Tenggara Barat Sumber: Foto nusatenggarabarat.besaba.com Meski ukuran pulaunya tak jauh beda dari Pulau Bali, Anda akan membutuhkan waktu setidaknya sebulan penuh untuk mengunjungi seluruh objek wisata yang berada di pulau ini. Lombok punya begitu banyak tempat indah. Salah satunya adalah Gunung Rinjani yang merupakan gunung tertinggi kedua di Indonesia.Selain itu ada juga pulau kecil yang berada di sekitarnya seperti Gili Meno, Gili Air, Gili Trawangan, Gili Kedis, dan Gili Nangu. Anda pun bisa menikmati puluhan pantai indah yang terbentang dari barat, selatan, hingga ke timur.5. Flores, Nusa Tenggara Timur Sumber: Foto jasaperijinanumum10.wordpress.com Anda bisa terbang ke Ende untuk menyaksikan matahari terbit di Taman Nasional Gunung Kelimutu, lalu menuju barat untuk mengeksplorasi Taman Wisata Laut Riung 17 Pulau, desa-desa unik di Bajawa.Selain itu jangan lupa kunjungi rumah adat berusia ratusan tahun di Waerebo, sawah yang berbentuk seperti jaring laba-laba di Desa Cancar, hingga melihat binatang purba yang sudah terkenal di seluruh dunia di Taman Nasional Komodo.6. Makassar, Sulawesi Selatan Sumber: Foto makassarpromo.com Kota ini memiliki banyak hal menarik, seperti pemandangan matahari terbenam dari Pantai Losari. Di Makassar, Anda juga akan menemukan berbagai makanan lezat. Mulai dari Coto, Sop Konro, Konro Bakar, Sop Saudara, Pallubasa dan Pallumara.Selain itu, Anda juga bisa mengunjungi Pulau Samalona yang berpasir putih dan berair jernih yang terletak sekitar 10 menit penyeberangan dengan kapal nelayan.7. Togean, Sulawesi Tengah Sumber: Foto indonesia.travel Togean memiliki keindahan pantai berpasir putih dan keindahan bawah laut yang mampu menarik perhatian banyak wisatawan mancanegara. Kurang lebih terdapat 262 spesies karang, 596 spesies ikan dan puluhan jenis binatang laut lainnya. Togean juga menjadi tempat yang pas bagi pencinta pantai dan alam bawah laut. Anda juga bisa berkeliling ke pulau-pulau kecil dengan kapal sewaan, canoing, snorkeling hinngga diving.8. Ternate, Maluku Utara Sumber: Foto nasional.tempo.co Ternate merupakan tempat yang tepat untuk meyaksikan fenomena gerhana matahari total pada 9 Maret 2016. Selain itu, Ternate juga menyuguhkan pantai cantik dengan air sebening kaca, yaitu pantai di Telok Hol, di daerah Sulamadaha.9. Raja Ampat, Papua Barat Sumber: Foto anekatempatwisata.com Berdasarkan laporan dari The Nature Conservancy dan Conservation International, ada sekitar 75% spesies laut dunia yang tinggal di perairan Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Karena itu wajar apabila jutaan orang dari seluruh penjuru dunia ingin sekali mengunjungi tempat yang menakjubkan ini. Sumber: Artikel lifestyle.sindonews.com Foto hello-pet.com
...more

Melihat Situs Waruga di Minahasa Utara

Memasuki salah satu situs bersejarah di Minahasa Utara ini butuh sedikit perjuangan untuk mencarinya. Letaknya yang berada di belakang perumahan dan lahan penduduk membuat salah satu situs bersejarah di Sulawesi Utara ini agak tersembunyi. Inilah Situs Waruga Sawangan yang merupakan kuburan tua peninggalan zaman megalitik orang Minahasa. Waruga di Minahasa diperkirakan berkembang pada sekitar awal abad ke-13 sebelum Masehi. Kemunculan Waruga pertama kali di daerah Bukit Kelewer, Treman, dan Tumaluntung, Kabupaten Minahasa Utara. Kemunculan Waruga kemudian terus berkembang di berbagai daerah di Sulawesi Utara hingga awal abad ke-20 Masehi. Pada zaman pra-sejarah masyarakat Minahasa masih percaya jika roh leluhur memiliki kekuatan magis. Untuk itu, kuburan dibuat secara khusus dengan seindah mungkin. Waruga terdiri dari dua bagian, bagian badan dan bagian tutup. Bagian badan berbentuk kubus dan bagian tutup berbentuk menyerupai atap rumah. Uniknya, waruga tidak dibuat oleh kerabat atau keluarga dari orang yang meninggal akan tetapi dibuat sendiri oleh orang yang akan meninggal. Ketika orang itu akan meninggal maka dengan sendirinya akan memasuki waruga yang dibuatnya itu setelah diberi bekal kubur lengkap. Suatu hari bila itu dilakukan dengan sepenuhnya akan mendatangkan kebaikan bagi keluarga yang ditinggalkan. Sebenarnya di Sulawesi Utara banyak terdapat situs Waruga, salah satunya di Desa Sawangan Kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara. Terdapat 143 buah Waruga di desa ini yang dibagi dalam beberapa ukuran yang dikelompokkan menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama, Waruga berukuran kecil dengan ketinggian antara 0-100 cm sebanyak 10 buah. Kedua, Waruga berukuran sedang dengan ketinggian antara 101-150 cm sebanyak 52 buah. Ketiga, Waruga berukuran besar dengan ketinggian antara 151-250 cm sebanyak 81 buah. Waruga sendiri berasal dari bahasa Tombulu, yakni dari suku kata Wale Maruga yang memiliki arti rumah dari badan yang akan kering. Waruga juga memiliki arti lainnya yakni Wale Waru atau kubur dari Domato atau sejenis tanah lilin. Sumber: http://www.indonesiakaya.com
...more

Surga di Ujung Timur yang Lagi Viral, Bro-sis Traveler Wajib Cek!

TripTrus.Com - Bro-sis traveler, lo semua udah denger belum kabar goks ini? Raja Ampat, si hidden gem dari ujung timur Indonesia, resmi masuk daftar “52 Places to Go in 2025” versi The New York Times, cuy! Gila gak tuh, satu panggung sama destinasi hits dunia kayak Galápagos, Lofoten, sampe museum kece di New York.       View this post on Instagram A post shared by agnes sendjaja (@agnessendjaja) Raja Ampat gak cuma cakep, tapi juga punya vibes alam yang gak ada lawan. Lo yang demen explore tempat anti-mainstream, ini sih next level banget! Lo gak cuma dapet view ciamik, tapi juga experience yang beneran unforgettable. 1. Alamnya? Bukan Kaleng-Kaleng, Bro! Bayangin lo berenang di air sebening kristal bareng ikan kotak kuning tutul, sambil nyelam bareng kipas laut gorgonian ungu yang elegan banget. Udah gitu, di darat lo bisa chill di pantai sunyi yang dikelilingin pohon kelapa atau trekking dikit ke hutan demi ngeliat burung cendrawasih Wilson yang warnanya nyentrik dan susah ditemuin di tempat lain. Raja Ampat tuh beneran kombinasi antara petualangan dan ketenangan, cocok buat lo yang butuh healing tapi juga haus tantangan. 2. Gak Cuma Cantik, Tapi Juga Peduli Alam! Yang bikin makin respek, Raja Ampat tuh bukan cuma mikirin pariwisata doang, tapi juga jago soal konservasi. Di saat tempat lain struggling jaga populasinya, di sini jumlah ikan pari manta malah naik, bro! Area konservasinya dijaga ketat, dan ada ratusan spesies burung, ratusan jenis pohon, sampe tanaman langka kayak kantong semar dan anggrek endemik. Gila gak sih? Lo healing sambil bantu jaga alam, kan keren! [Baca juga : "Tradisi Idul Adha Nusantara, Dari Ngejot Sampai Manten Sapi, Seru Banget!"] 3. Pengakuan Dunia yang Bikin Bangga Jadi Anak Indo Masuknya Raja Ampat ke daftar The New York Times itu bukan cuma sekadar prestasi, tapi bukti kalo destinasi di Indonesia tuh bisa banget bersaing sama yang di luar negeri. Ini validasi kalau Indonesia punya pesona yang bisa bikin dunia melirik. Bukan cuma buat foto-foto doang, tapi juga punya impact nyata buat lingkungan dan masa depan wisata berkelanjutan. Lo bisa jadi bagian dari perjalanan keren ini, cuy. 4. Yuk, Cuss ke Timur di 2025 ini! Buat lo yang lagi nyusun itinerary liburan 2025, masukin Raja Ampat ke list paling atas, bro-sis! Biar gak nyesel, lo bisa mulai nabung dari sekarang dan riset spot-spot kece yang bisa lo explore. Ini bukan cuma destinasi, tapi petualangan hidup yang bakal lo inget terus. Jadi, daripada liburan lo gitu-gitu aja, kenapa gak coba yang luar biasa sekalian? Bro-sis, Indonesia tuh punya banyak banget keindahan yang kadang kita sendiri suka lupa. Raja Ampat ini bukti nyata bahwa yang lokal bisa banget jadi bintang global. So, yuk jadi traveler yang bangga bawa nama Indonesia. Healing boleh, tapi jangan lupa juga buat jadi bagian dari pelestarian. Let’s go explore with heart and impact. 2025, we’re coming Raja Ampat! 💥🌊🌴 (Sumber Foto @pranabyatzaro)
...more

Tahun 2018, Ada 77 Festival Wisata di Banyuwangi

TripTrus.Com - Memasuki tahun 2018, Banyuwangi merilis 'Top 77 Calender of Event Banyuwangi Indonesia Festival 2018’ di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata (Kemenpar).   Udah check long weekend di tahun 2018 ??! ・ ・ #banyuwangi #majesticbanyuwangi #sunriseofjava #wonderfulindonesia #pesonaindonesia #indonesia #tourism #travel #destination #banyuwangifestival #banyuwangiethnocarnival #tourdeijen #gandrungsewu A post shared by RickhadPradana #RP (@uncleicad) onFeb 1, 2018 at 4:01am PST Berbagai acara tersebut akan menjadi wisata atraktif yang mengeksplorasi seni budaya, keindahan alam, olahraga hingga beragam potensi daerah yang bisa jadi pilihan menarik untuk wisatawan. Calender of Event tersebut dilaunching langsung oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya bersama Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Menpar mengapresiasi konsistensi Banyuwangi yang aktif mengemas acara dalam rangka mempromosikan dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Banyuwangi, tiap tahunnya. "Banyuwangi jadi kota kecil yang diambil paling banyak event-nya buat jadi 100 event terbaik Indonesia. Dua masuk top 100, dan satu masuk top 10 yaitu Banyuwang Etno Carnival," tuturnya saat pidato pembukaan acara. Anas mengatakan 77 acara tersebut diharapkan akan mendongkrak kunjungan pariwisata di Kota Banyuwangi. Selain itu juga untuk mendukung program Kemenpar Visit Indonesia Wonderfull Indonesia, dengan target 17 juta wisatawan mancanegara di 2018. Menurutnya agenda Banyuwangi Festival yang telah digelar rutin sejak 2012 bisa menjadi panduan bagi wisatawan yang ingin menikmati beragam potensi wisata Banyuwangi. ”Banyuwangi Festival kami yakini sebagai cara ampuh untuk meningkatkan awareness orang pada Banyuwangi. Dan sudah terbukti, banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara menikmati aneka atraksi wisata di Banyuwangi Festival,” kata Anas. Ia juga menambahkan, Banyuwangi Festival tahun ini lebih istimewa dengan berbagai atraksi wisata baru berbasis potensi dan kearifan lokal. Atraksi primadona wisatawan juga bakal dikemas lebih menarik, seperti Festival Banyuwangi Kuliner dan Art Week (12-15 April), Jazz Pantai Banyuwangi, (12-13 Mei), Banyuwangi Ethno Carnival (29 Juli), Ijen Summer Jazz (22 September), dan Festival Gandrung Sewu (20 Oktober). Sejumlah atraksi baru dihadirkan, seperti Festival Tahu-Tempe (9-13 Februari) untuk memperkenalkan kampung pembuatan tahu dan tempe di Banyuwangi dan Festival Imlek yang akan menampilkan tradisi khas warga Tionghoa (17 Maret). Selain itu, ada Festival Karya Tari (31 Maret), Fishing Festival (7 April), Festival Cokelat (12 Mei), dan Festival Kuntulan (3-6 Oktober). ”Atraksi-atraksi baru kami harapkan semakin memperkaya dan memperkuat posisi Banyuwangi dalam peta persaingan pariwisata. Seperti Fishing Festival, akan kami padukan dengan paket-paket wisata memancing yang kini sedang tren. Juga Festival Cokelat untuk mengangkat kakao kami yang sudah rutin diekspor ke berbagai negara,” kata Anas. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata MY Bramuda menambahkan, pendekatan sport tourism tetap mewarnai pergelaran Banyuwangi Festival 2018. Mulai dari Banyuwangi Underwater Festival (4-6 April), International Ijen Green Run (8 April), Banyuwangi International BMX (30 Juni), dan Tour de Ijen (26-29 September). ”Khusus sport tourism ini memang kami mengambil pasar yang sangat segmented, tak banyak tergarap daerah lain. Secara konsisten ini mulai membuahkan hasil, di mana komunitas-komunitas BMX se-Indonesia, misalnya, rutin berlatih di Banyuwangi karena kami punya sirkut berstandar internasional,” ujarnya di sela acara Bramuda. Ada juga berbagai atraksi fesyen, seperti Green and Recycle Fashion Week (24 Maret), Banyuwangi Fashion Festival (14 Juli), Banyuwangi Batik Festival (17 November), dan Festival Kebaya (5 Desember). “Kini aja juga festival untuk menumbuhkan empati sosial masyarakat seperti Festival Anak Berkebutuhan Khusus (10 Februari) dan Festival Anak Yatim (13-15 September),” tutup Bramuda. (Sumber: Artikel kompas.com, Foto flickr.com/miftaharjo)
...more

ButikTrip.id
remen-vintagephotography
×

...