TripTrus.Com - Memasuki musim liburan, tentunya Anda sudah mulai mempersiapkan liburan bersama keluarga. Bagi beberapa orangtua, mungkin ini adalah saat pertama Anda untuk melakukan perjalanan bersama si Kecil. Melakukan traveling dengan balita tentunya selalu memberikan tantangan tersendiri bagi para orangtua.
"Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi selama perjalanan, maka lakukan persiapan dengan baik, agar traveling bersama si Kecil jadi menyenangkan."
Berdasarkan pengalaman, beberapa orang mengatakan bepergian saat bayi dibawah usia 6 bulan lebih mudah dibandingkan usia lainnya. Mengapa? Karena pada usia tersebut, si Kecil hanya meminum ASI dan masih menghabiskan lebih banyak waktu untuk tidur, sehingga barang bawaan lebih sedikit dan lebih praktis. Barang bawaan semakin meningkat saat si Kecil memasuki masa MPASI. Selain pakaian dan keperluan lainnya, Anda juga harus mempersiapkan peralatan untuk membuat MPASI, terlebih jika Anda tidak menerapkan sistem Baby-Led Weaning (BLW) bagi si Kecil.
Mari tertawa, sebab duka lebih pantas fana. In frame : Richi || Nabil #sea #vitaminsea #mountain #mountainesia #tent #trip #payanganbeach #jember #explorejember #pesonaindonesia #wonderfulindonesia #wonderfuljatim #childadventures #pejalancilik #pesonajember #jemberbanget #wonderfuljember #jemberhype #jemberhitz #mampirjember #visitjember #traveling #travelinggram #travelersid #childtraveler #ayodolan #mainkesini #keluarbentar #dolanbentar #asaldolan
A post shared by Muhammad Sony Fajar Agustiar (@sonyfajaragustiar) onJul 8, 2017 at 9:53pm PDT
Sebenarnya barang-barang yang harus dipersiapkan ketika akan melakukan traveling dengan balita sama dengan barang-barang yang wajib dibawa traveling oleh orang dewasa. Hanya saja ada beberapa barang yang harus ditambahkan baik jenis maupun jumlahnya.
"Kira-kira apa saja sih barang-barang yang harus dipersiapkan saat traveling dengan balita?"
1. Pakaian dan Kaos kaki
Selayaknya orang dewasa, pakaian si Kecil harus disesuaikan dengan lokasi tujuan yang akan dikunjungi, apakah memiliki iklim dingin atau panas. Bawa pakaian secukupnya, dan pilih pakaian yang dapat di mix and match, serta pakaian yang nyaman dan menyerap keringat. Anda harus memperhitungkan dengan cermat berapa banyak pakaian yang dibutuhkan. Memang balita membutuhkan pakaian lebih banyak karena bisa saja tanpa sengaja menumpahkan makanan, minuman atau lainnya, tapi jangan sampai berlebihan juga ya.
Selipkan juga beberapa celana panjang dan kaos kaki meski tujuan wisata Anda adalah pantai atau lokasi dengan cuaca panas. Kedua barang tersebut akan dibutuhkan saat udara berangin atau saat bepergian di malam hari. Atau jika si Kecil termasuk anak yang aktif, Anda dapat mengenakan celana panjang yang sedikit tebal seperti jeans, agar sekaligus dapat melindungi dari risiko cidera dan luka saat terjatuh.
Jangan lupa untuk membawa pakaian renang serta perlengkapannya jika berencana memasukkan acara berenang dalam agenda Anda. Terlebih jika hotel tempat Anda menginap menyediakan fasilitas kolam renang anak, si Kecil tentunya tidak ingin melewatkan kesempatan untuk bermain air bukan?
2. Jaket, Topi dan Alas Kaki
Kemanapun tujuan Anda, jaket dan topi merupakan hal wajib yang harus diawa saat traveling bersama si Kecil. Pilih jaket yang tidak terlalu tebal jika tujuan liburan Anda bukanlah daerah dingin. Anda dapat mengenakan jaket pada si Kecil saat di pesawat maupun di kereta misalnya, agar terhindar dari angin yang cukup kencang dan pendingin udara yang terlalu dingin. Jangan lupa untuk membawa 2 buah alas kaki, sepatu dan sandal. Pilih yang nyaman dan jangan lupa untuk melibatkan si Kecil untuk memilih jaket, topi dan sepatunya, hal ini dapat meminimalisir kemungkinan ‘drama’ yang akan terjadi saat anak harus mengenakan barang-barang tersebut.
3. Perlengkapan Anak
Perlengkapan anak ini terdiri dari peralatan mandi, popok sekali pakai, tisu basah dan kering, sunblock, gunting kuku, sisir, cotton buds, gendongan, stroller – jika perlu, selimut, dan perlengkapan lain yang dirasa perlu. Anda tidak perlu membawa peralatan mandi komplit, cukup sabun, shampoo, minyak telon, krem bayi, sikat gigi serta pasta gigi. Bahkan saat ini tersedia sabun 2 in 1, yang dapat dipakai untuk mandi dan keramas. Bawa peralatan mandi ukuran kecil, dan tempatkan pada satu kantong antiair terpisah atau dapat disatukan dengan peralatan mandi Anda.
Pemilihan stroller dan gendongan bayi sepenuhnya menjadi pilihan Anda sebagai orangtua. Cari tahu kondisi jalanan pada lokasi tujuan Anda, apakah memungkinkan untuk membawa stroller? Karena pada beberapa tempat mungkin akan menjadi menyulitkan jika Anda membawa stroller. Jika Anda memutuskan membawa stroller, pilih stroller berukuran kecil dan ramping ya.
4. Obat-obatan
Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi selama perjalanan, sakit atau cidera bisa datang kapan saja. Untuk itu persiapkan obat-obatan yang biasa diberikan untuk si Kecil, misalnya obat turun panas, diare, antimemar, pembalut berperekat, serta cairan antiseptik. Atau jika si Kecil memiliki penyakit khusus seperti asma atau alergi, jangan lupa obat-obatan yang mungkin dibutuhkan.
5. Botol Minum dan Alat Makan
Membawa botol minum akan membantu Anda mengontrol seberapa banyak air putih yang masuk ke tubuh anak setiap harinya, serta dapat menghemat pengeluaran Anda dengan membeli air kemasan ukuran besar yang harganya relatif lebih murah. Selain itu ada baiknya jika mempersiapkan peralatan makan, terlebih jika Anda membawa bayi dibawah usia 1 tahun. Tidak perlu peralatan makan lengkap, cukup sendok dan tempat makan bertutup agar lebih praktis.
6. Makanan dan Minuman
Bawa beberapa camilan favorit si Kecil untuk menemaninya selama perjalanan dan disela kunjungan ke tempat wisata. Tempatkan pada kotak makan berukuran kecil yang bertutup rapat. Makanan ini akan menjadi sedikit beragam jika si Kecil memasuki usia MPASI. Jika selama ini Anda bermusuhan dengan bubur instan dan puree kemasan, ada baiknya jika Anda sedikit melonggarkan aturan saat traveling. Jangan lupa untuk membiarkan si Kecil menyicip bubur kemasan tersebut sebelum perjalanan, dan pilih rasa yang memang disukai, sehingga Anda tidak kerepotan saat si Kecil harus menyantap makanan tersebut.
7. Mainan
Hal terakhir yang jangan sampai terlupakan adalah mainan. Si Kecil akan cepat merasa bosan, untuk itu jangan lupa membawa beberapa mainan favoritnya. Pilih yang berukuran kecil sehingga dapat disimpan dalam tas kecil kemanapun Anda pergi. Anda juga dapat membawakan mainan yang sesuai dengan aktifitas saat traveling dengan balita, misalnya jika akan berenang, bawa ban renang dan bola tiup. Atau jika akan berkunjung ke pantai, bawa serta juga set peralatan bermain pasir.
Bagaimana persiapan traveling dengan si Kecil kali ini? Selain ketujuh poin di atas, hal terpenting yang perlu dipersiapkan adalah mental anak dan orangtua. Persiapkan mental Anda dan si Kecil sejak awal, libatkan anak dalam berbagai persiapan, ceritakan tujuan traveling dengan balita Anda, dan buat si Kecil merasa nyaman selama traveling. Jika mood si Kecil bagus, tentunya saat traveling Anda akan menyenangkan.
Jadi sudah siapkah barang-barang yang dibutuhkan selama traveling? (Sumber: Artikel ruparupa.id, Foto freepik.com)
...moreTripTrus.Com - Kalau kamu pengin cari suasana pantai dan laut yang biru memukau. Lengkap dengan keindahan pasirnya yang putih dan angin sepoi-sepoi, sepertinya Pulau Beralas Pasir adalah lokasi yang tepat.
Pulau yang lebih dikenal dengan sebutan White Sand Island ini sebenarnya milik pribadi. Tapi sudah dibuka untuk masyarakat umum sejak dua tahun lalu.
View this post on Instagram
#whitesandislandbintan #rentalmobilbintan #aldearentcarbintan
A post shared by rental mobil wisata bintan (@arcbintan) onSep 22, 2017 at 9:07pm PDT
Di pulau ini, kamu bisa menikmati suasana pantai yang kece dan belum begitu ramai oleh wisatawan lain. Berenang, snorkeling, maupun mengarungi laut dengan kano, tinggal pilih mana yang paling seru untuk dilakukan.
[Baca juga : "5 Wisata Mini Eropa Yang Bisa Kamu Kunjungi Di Indonesia"]
Untuk mencapai lokasi White Sand Island ini cuma perlu menempuh perjalanan berkendara selama satu jam dari Kota Tanjungpinang kok. Harga tiket masuk per orangnya dipatok 100 ribu rupiah dan sudah termasuk fasilitas antar jemput ke pulau.So, siap menambah target lokasi liburan selanjutnya? Mari! (Sumber: Artikel netz.id Foto bintan-resort.com)
...moreTripTrus.Com - Dulu Banda Neira dan pulau-pulau di kepulauan Banda mengundang Bangsa Eropa dengan rempah-rempah. Tapi kini dengan wisata sejarah.
Persis seperti yang tertera di buku sejarah, Bangsa Eropa datang ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah. Dimulai ekspedisi Portugis dan Spanyol, sampai pendudukan Belanda yang menyebabkan pertumpahan darah.
Salah satu tempat penghasil rempah yang menjadi rebutan yaitu Kepulauan Banda di Maluku tengah. Tempat di mana pohon-pohon pala berkualitas tinggi tumbuh sebagai primadona.
Banda Neira merupakan salah satu pulau di Kepulauan Banda. Secara administratif, Banda Neira terbagi dalam 6 desa, yakni Dwiwarna, Kampung Baru, Merdeka, Nusantara, Rajawali, dan Tanah Rata. Banda Neira pernah menjadi pusat perdagangan pala dan fuli dunia. Pada 1621, Kongsi Dagang atau Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) membangun kota di sana dengan membantai penduduk Banda untuk mendapatkan pala.
Hingga saat ini, banyak bangunan bersejarah sisa pendudukan Bangsa Eropa di Banda. Seperti Benteng Belgica di Neira dan Benteng Hollandia di Lonthoir, Banda Besar. Tidak hanya dua benteng tersebut, beberapa peninggalan seperti Benteng Concordia, Benteng Nassau dan Benteng Revengie juga siap membawa Sahabat Sporto kembali ke abad 17an.
Selain itu, di Neira juga terdapat Istana Mini yang pernah ditempati gubernur jenderal pertama di Indonesia, yaitu Joen Pieterszoen Coen. Istana tersebut konon dibangun Belanda satu tahun sebelum didirikan Istana Merdeka dan Gedung Putih di Bogor.
Di sekitar Neira, ada pulau-pulau kecil yang juga memendam sejarah dan menarik untuk ditelisik. Seperti Pulau Hatta yang pernah menjadi tempat pengasingan Wakil Presiden pertama Indonesia Mohammad Hatta dan Pulau Syahrir, tempat yang begitu sunyi bagi tokoh kemerdekaan Sutan Syahrir.
Jadi, Jika dulu Bangsa Eropa datang Banda Neira untuk mencari rempah-rempah, sudah selayaknya saat ini Bangsa Indonesia melancong untuk berwisata sejarah. Penasaran merasakan sensasi kembali ke abad ke-17? (Sumber: Artikel sportourism.id/Suki Asmarandana Foto pesonaindonesia)
...moreTripTrus.Com - Obyek-obyek bersejarah peninggalan warga Cina di Cianjur baik berupa arsitektur, makanan, maupun tradisi Cina masih dapat ditemukan dengan mudah. Lokasinya berada di beberapa tempat strategis dan jalan-jalan utama. Di pusat kota Cianjur, atau lebih dikenal dengan Jalan Raya, hingga kini dapat ditemukan bangunan-bangunan ruko dengan gaya khas Cina pada masa kolonial Belanda.
[Baca juga : Kampung Cina Di Cianjur]
Arsitektur khas yang banyak ditemukan yaitu puncak atap yang berbentuk pelana dengan ornamentasi khas Cina. Bangunan dengan arsitektur semacam ini terutama masih dapat di lihat di Jl. HOS Cokroaminoto, Jl. Siti jenab, Jl. Suroso, Jl. Barisan Banteng, Jl. Taifur Yusuf, Jl. Sinar dan beberapa ruas jalan lainnya di Cianjur Kota. Arsitektur serupa ditemukan pula di sekitar pasar Warungkondang.
Di sepanjang Jl. Mangun Sarkoro (Jalan Raya Cianjur) banyak ruko (rumah toko) yang dimiliki oleh warga Cianjur keturunan Cina. Ruko-ruko di jalan ini ada yang arsitekturnya tetap dipertahankan, namun tidak sedikit pula yang telah mengalami perombakan total. Selain ruko, terdapat juga dua vihara yang menjadi pusat peribadatan warga Cina hingga sekarang. Salah satu vihara yang telah menjadi cagar budaya adalah Vihara Bhumi Pharsija, yang dibangun tahun 1880.
Daerah Suge, salah satu kawasan yang masih terdapat rumah peninggalan zaman Kolonial Belanda *abaikankabellistriknya😅 , apabila diperhatikan dikaca bagian atas yang terdapat dalam ornamen bagian atap,, ada tulisan "ANNO 1920" mungkin rumah ini sudah berdiri sejak tahun 1920.. kini tinggal menunggu rubuh saja,, dalamnya sudah ditumbuhi pohon dan semak belukar,,😥 #winepunyacerita #heavenonearth #heavenlywine #vintage #oldhouse #cianjurheritage #1920s #suge #bojongherang #cianjur #westjava #indonesia
A post shared by WineNoviaR (@winenoviar) onSep 4, 2017 at 5:31am PDT
Di Jl. Moh. Ali yang bersimpangan dengan Jl. Mangun Sarkoro terdapat titik yang paling terkenal dan lekat dengan sejarah pendudukan warga Cina di Cianjur. Pada masa lalu, jalan ini disebut Jalan Shanghai, namun kini telah berganti nama. Sebutan Jalan Shanghai hingga kini masih tetap dikenal oleh warga Cianjur untuk lokasi ini.
Di lokasi ini juga terdapat beberapa bangunan peninggalan warga Cina pada masa lalu. Salah satunya yaitu Gedung Wisma Karya. Gedung ini dibangun sekitar tahun 1950-an oleh warga keturunan Cina sebagai gedung berbagai kegiatan. Sekitar tahun 1966, gedung ini dipakai oleh KAMI/KAPI Cianjur sebagai pusat kegiatan. Sekarang fungsinya menjadi gedung olah raga tenis meja. Bangunan ini semula menjadi satu bagian dengan sekolah Cina yang berada di bagian belakangnya. Sekarang pada bagian belakang gedung ini terdapat beberapa bangunan sekolah dasar negeri.
Di daerah Pasir Hayam, tepatnya di Desa Sirnagalih kecamatan Cilaku, terdapat kompleks besar pemakaman kuno warga Cina Cianjur. Setidaknya terdapat tiga bukit utama yang dijadikan sebagai area pemakaman. Makam-makam Cina yang terdapat di kompleks ini kebanyakan berukuran besar dengan arsitektur megah khas Cina. Pada beberapa nisan berterakan tulisan Cina, dapat dilihat usia makam tertua yang dibuat sekitar tahun 1920-an. Saat ini, areal kompleks pemakaman Cina kuno ini dikelola oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Cianjur, dan masih digunakan hingga sekarang. (Sumber: Artikel cianjur-heritage.blogspot.com, Foto vakansinesia.com)
...moreTripTrus.Com - Selalu saja ada hal menarik ketika Anda memilih Bogor sebagai tujuan destinasi untuk berlibur. Mulai dari danau, pegunungan, hingga wisata alamnya selalu menjadi daya tarik wisatawan.
View this post on Instagram
Moment sunrise memang paling ditunggu untuk di nikmati, bnyak tempat bagus untuk melihat sunrise tak terkecuali di puncak batu roti ini, tepatnya berada di ciampea bogor, pemandangan yg super indah ini, ingin rasanya kembali ksini. . 📍 Puncak batu roti, gunung kapur, ciampea, bogor . 📷 @rahmancosta92_
A post shared by M Bista Ilham (@bistailham_) onMay 22, 2018 at 4:13am PDT
Salah satu destinasi yang menarik dan tak boleh dilewatkan adalah mengunjungi bukit batu roti. Ini merupakan gunung kapur di Ciampea Bogor. Berada di atas puncak roti, Anda akan melihat lanskap tercantik di Bogor. Pemandangan alamnya terlihat memesona, ditambah struktur bebatuan di puncaknya menarik untuk dijadikan background untuk Anda berswafoto.
Bogor tak hanya memiliki gunung Pangrango. Kota hujan ini juga memiliki bukit kapur yang kerap diincar wisatawan. Bukit Kapur memiliki tiga puncak yang memiliki pemandangan yang sama indahnya. Bukit yang didominasi oleh tanah dan karst berketinggian tidak lebih dari 400 mdpl ini memberikan sensasi yang berbeda.
[Baca juga : "Lokasi Wisata Bogor Dengan Spot Underwater Yang Keren Abis"]
Salah satu puncak yang paling diincar wisatawan untuk berburu sunrise adalah puncak batu roti. Puncak yang dikenal dengan karstnya yang membentuk seperti roti jika dilihat dari bawah. Bisa dibilang Puncak Batu Roti adalah salah satu spot terbaik untuk melihat matahari terbit di Bogor Barat. Ditunjang dengan puncak karst yang mengerucut, membuat Anda dapat memandang ke sekelilingnya 180 derajat tanpa terhalang apa pun. (Sumber: Artikel inews.id Foto payungrimba.blogspot.com)
...moreTripTrus.Com - Kota Tegal merupakan salah satu Kota di Provinsi Jawa Tengah dengan luas wilayah keseluruhan 39,5 km2 dan terbagi menjadi 4 Kecamatan dan 27 Desa. Kota Tegal merupakan sebuah Kota Tua yang berusia lebih dari 4 abad. Wilayah yang kaya akan jejak sejarah, terlihat dari berbagai bangunan legendaris peninggalan masa lampau yang menandakan Kota Tegal sudah berkembang sejak jaman dulu.
Secara historis menjelaskan bahwa Kota Tegal sejak Zaman Belanda dikenal sebagai pusat perdagangan era kolonial. Secara letak yang strategis, tahun 1927 Kota Tegal menjadi Ibukota Keresidenan terdiri dari daerah Tegal, Pemalang, dan Brebes.
Jadi tidak hanya Jakarta yang memiliki Kota Tua, Kota Tegal juga memiliki Kota Tuanya tersendiri dan teramat sayang untuk dilewatkan ketika berkunjung ke sana. Berikut ini merupakan bangunan-bangunan bersejarah dan menjadi cagar budaya Kota Tegal yang wajib dikunjungi
1. Dansional
(Sumber foto: achmadrizal.staff.telkomuniversity.ac.id)
Dansional Tegal yang terletak di Jalan Proklamasi, dibangun tahun 1914. Bangunan ini dulunya adalah Nederlandsch-Indisch Handelsbank yang sekarang digunakan oleh TNI sebagai markas besar di Tegal. Pada awal kemerdekaan Republik Indonesia, Kota Tegal menjadi lokasi didirikannya Badan Keamanan Rakyat – Laut (BKR Laut) yang merupakan cikal bakal dari pembentukan TNI Angkatan Laut saat ini.
2. Pasar Pagi
(Sumber foto: panoramio.com)
Pasar Pagi Tegal berdiri dibekas Benteng Kaloran. Bentuk benteng yang terbuat dari batu bata tebal dengan pilar-pilar berbentuk benteng berdiameter panjang 6 meter lebar 6 meter dan tinggi 3,5 meter. Meskipun telah banyak perubahan dikarenakan renovasi sana-sini, Pasar Pagi Tegal tidak menghilangkan jejak sejarahnya sebagai sebuah benteng.
3. Waterleideng
(Sumber foto: traveluxion.web.id)
Pada jaman Belanda di tahun 1917, Tower Woterleideng Bedrif of Province Maden Java (Watertoren) dibangun guna untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kota Tegal. Pada era tahun 60-an, sirine bagian atas menara difungsikan sebagai sirine tanda buka puasa dan tanda imsak. Bangunan ini sekarang dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
4. Gedung DPRD
(Sumber foto: simpanglima.wordpress.com)
Bangunan peninggalan Belanda yang dibangun tahun 1750an oleh Mathijs Willem de Man (1720-1763) semula menjadi rumah pribadi Residen Tegal. Fungsi bangunan ini berubah menjadi Balai Kota Tegal, pada tahun 1987. Dan gedung ini resmi menjadi kantor DPR Tegal setelah Balaikota Tegal pindah dari Jl. Pemuda ke Jl. Kigede Sebayu.
5. Kantor Pos Besar
(Sumber foto: metropolispos.wordpress.com)
Diperkirakan Kantor Pos Besar Tegal dibangun sekitar tahun 1930an yang digunakan untuk Markas Angkatan Laut. Kemudian diserahkan kepada PTT (Posts Telegraafend Telefoon Diensts) pada tahun 1954 dan pada tahun 1961 PTT berubah menjadi Perusahaan Negara (PN) Pos dan Telekomunikasi.
6. Stasiun Kereta Api
(Sumber foto: panoramio.com)
Perusahaan trem Belanda JSM (Java Spoorweg Maatschappij) membangun Stasiun Kereta Api Tegal apda tahun 1885. Kemudian pada tahun 1897 Stasiun Kereta Api Tegal dibeli oleh maskapai perkeretaapian SCS (Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij. Sebagian bangunannya pada tahun 1918 direnovasi dengan karya arsitek Henri Maclaine Pont.
7. Pendopo Balaikota
(Sumber foto: artonortega74.blogspot.co.id)
Pendopo Balaikota Tegal (Pendopo Ki Gede Sabayu) berdiri tahun 1825, yang sebelumnya berada di Kompleks Kaloran. Pada masa awal Kemerdekaan Gedung ini digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Tegal. Pada Masa pimpinan Sjamsuri Mastur Gedung ini di tempati Pemerintah Kota Tegal.
8. Gedung Birao (SCS)
(Sumber foto: achmadrizal.staff.telkomuniversity.ac.id)
Gedung Birao atau pada masa Belanda Gedung SCS (Samarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij) dibangun Belanda pada tahun 1913. Dengan konsep arsitektur eropa pada Negara jajahan (Euroeesche Stoomtram Maatschappij). Pada tahun 1980 bekas gedung SCS di Jl. Pancasila No 2 sempat digunakan sebagai Kampus UPS (Universitas Panca Sakti)
9. Masjid Agung Kota Tegal
(Sumber foto: artonortega74.blogspot.co.id)
Berdasarkan cerita, pembangunan Masjid Agung Kota Tegal berbarengan dengan pembangunan Pendopo Balaikota pada tahun 1825. Meskipun pada akhirnya pembangunan Masjid Agung Kota Tegal dilakukan secara bertahap. Berdiri di atas tanah wakaf pemberian seorang Penghulu I di Tegal bernama Kiai Abdul Aziz yang dikenal juga sebagai seorang mubaligh
10. Kelenteng Tek Hay Kiong
(Sumber foto: ditegal.com)
Kelenteng Tek Hay Kiong didirikan pada tahun tahun ke 17 pemerintahan Kaisar Dao Guang dari Dinasti QING (1837 M) oleh Kapiten Tan Koen Hway (Chen Kun Huai) bersama rekan-rekannya serta masyarakat Tegal. Berdasarkan prasasti yang ada, pembangunan Kelenteng Tek Hay Kiong ini dianggap sebagai restorasi yang pertama. Yang kemudian disusul oleh restorasi kedua pada dilaksanakan pada tahun 1897, ketiga tahun 1957 dan restorasi keempat dilaksanakan pada tahun 1982.
11. Bioskop Dewa dan Bioskop Dewi
(Sumber foto: artonortega74.blogspot.co.id)
Bioskop Dewa (Rex) dan Bioskop Dewi (Roxy) merupakan bioskop pertama yang hadir di Kota Tegal. Bioskop Dewa dibangun di sebelah selatan alun-alun Kota Tegal sedangkan Bioskop Dewi dibangun di sebelah utara alun-alun. Tidak ada catatan yang jelas, di antara kedua bioskop tersebut siapa yang paling duluan beroperasi. Namun diperkirakan kedua bioskop tersebut sudah berdiri sejak tahun 1930an. (Sumber: Artikel @Amieykha Foto wovgo.com)
...moreTRIPTRUS - Tanaman bambu yang serba bisa dikenal di hampir seluruh negara Asia dan Amerika Selatan sebagai tanaman yang batangnya punya banyak kegunaan. Mulai dari menjadi bahan baku pembuatan rumah, rakit, tangga, dan lain-lainnya. Tapi di Maluku, bambu juga digunakan sebagai permainan mistis yang seru. Permainan "Bambu Gila", atau Buluh Gila atau Bara Suwen adalah permainan yang membuat para pemainnya menyentuh dunia supranatural.Untuk memainkan bambu gila, diperlukan sebatang bambu berdiameter 8 cm atau lebih dengan panjang kurang lebih 2,5 meter dengan jumlah ruas yang ganjil. Para pemain yang memegang bambu biasanya berjumlah tujuh orang ditambah satu orang pawang yang membacakan mantra sambil menghembuskan asap kemenyan ke bambu. Kemenyan dibakar di dalam sebuah wadah tempurung kelapa yang dipegang oleh sang pawang. Sambil mengucapkan mantra dalam bahasa tanah (salah satu bahasa tradisional Maluku), asap kemenyan perlahan-lahan dihembuskan. Kemenyan dan mantra digunakan untuk memanggil roh leluhur yang akan memberikan kekuatan mistis pada bambu. Bambu yang dipeluk oleh para pemain bambu pada awalnya memang terasa tidak terlalu berat, tapi lama-kelamaan bambu mulai bergerak seakan ingin lepas dari pelukan para pemainnya. Permainan pun dimulai ketika pawang yang berkomat-kamit membaca mantra meneriakkan, "Gila, gila, gila!" Bambu mulai meronta seakan memiliki jiwa sendiri. Ketujuh pemain yang memegang bambu harus berusaha sekuat tenaga untuk menahan bambu. Bambu "hidup" itu bergerak mengikuti asap kemenyan dari tempurung yang dipegang pawang. Ke mana asap bergerak, bambu akan mengikuti asap tersebut dan para pemain harus berjuang untuk menahan bambu agar tidak lepas dari dekapan mereka. Ditambah pula alunan irama musik yang mengiringi seolah menambah gilanya bambu yang dipegang para pemain. Bambu gila akan diakhiri apabila ada pemain yang jatuh pingsan saat memegang bambu atau tempurung yang dipegang pawang dijatuhkan terbalik di tanah. Tetapi gerakan mistis bambu baru akan benar-benar hilang setelah pawang memberi makan berupa api dari kertas yang dibakar sambil membacakan mantra.Tidak sembarang bambu yang bisa digunakan untuk bambu gila. Bambu harus merupakan bambu lokal daerah tersebut. Selain itu, bambu harus terlebih dahulu dipilih serta dipotong dengan menggunakan ritual tertentu. Pawang bambu gila juga harus meminta izin para roh yang menghuni hutan bambu. Selanjutnya, bambu dibersihkan dan dicuci dengan ramuan minyak khusus dan dihias dengan kain pada tiap ujungnya.Permainan tarian bambu gila diperkirakan sudah dimulai sebelum masa masuknya agama Islam dan Kristen di Kepulauan Maluku. Kini, tarian bambu gila dilakukan pada saat perayaan-perayaan tertentu saja. Tertarik melakukannya?
Photos courtesy of: Indonesia Travel, Wikipedia
...moreTripTrus.Com – Sepanjang wilayah Pantai Utara Timur dari Demak-Kudus hingga ke Jawa Timur dikenal sebagai daerah-daerah persinggahan para Walisongo untuk menyebarkan agama Islam. Tak heran, jika budaya dan sisa-sisa peninggalan sejarah Islam masih melekat di daerah tersebut.
Seperti di Kota Kudus, terdapat makam Sunan Muria dan Sunan Kudus, sebagai penyebar agama Islam yang sampai sekarang makamnya banyak dikunjungi peziarah. Dengan kehadiran dua tokoh tersebut, banyak meninggalkan kisah dan artefak kebudayaan Islam yang masih dapat dijumpai di sejumlah tempat. Salah satunya peninggalan masjid-masjid yang memiliki sejarah panjang. Berikut 5 masjid tua bersejarah di Kudus yang bisa menjadi pengingat dan bahan pelajaran generasi saat ini.
1. Masjid Jami' Kaujon
View this post on Instagram
A post shared by RIZKY AJHARIE (@rizky_ajharie) onJun 28, 2017 at 7:01am PDT
Langgardalem, adalah sebuah desa yang konon dulunya adalah tempat tinggal Sunan Kudus. Di desa ini terdapat delapan dukuh, yang masing-masing dukuh itu memiliki masjid sendiri. Di dukuh Kaujon ada sebuah masjid yang berada di atas kontur tanah yang tinggi, Kaujon pula namanya. Nama yang sama dengan dukuhnya dikarenakan tidak ada yang tahu kapan dan oleh siapa masjid ini dibangun. Masjid ini dulunya kecil, dan tanah sekeliingnya kala itu adalah milik Nitisemito. Kemungkinan masjid ini sudah ada sejak zaman Nitisemito. Luas bangunan masjid awalnya hanya 70 m2. Masjid Kaujon direnovasi pertama kali pada tahun 1989 dengan diprakarsai oleh K.H. Ma’ruf Irsyad yang kala itu menjadi nadhir masjid dan H. Mukhlis, BA yang menjadi wakil nadhir. Pelebaran hingga teras depan dilakukan karena semakin banyaknya jamaah. Hingga sekarang, luas masjid sekitar 345 m2 dan dapat menampung 800 jamaah. Dengan daya tampung tersebut, masjid ini disebut-sebut sebagai masjid terbesar di desa Langgardalem.
2. Masjid Agung Kudus
View this post on Instagram
A post shared by KUDUS (@sekitarkudus) onMay 18, 2018 at 1:26am PDT
Pada awalnya masjid ini tidak seperti sekarang. Masjid ini dulunya bernama Masjid Kriyan yang letaknya ada di belakang “Toko Sidodadi”5 . Berdasarkan cerita, keberadaan Masjid Kriyan sebenarnya masih ada, akan tetapi jalur akses untuk menuju ke lokasi sudah tidak bisa. Pada tahun 1991 Masjid Kriyan ini dipindahkan ke lokasi Masjid Agung Kudus yang sekarang ini. Berdirinya Masjid Agung Kudus, merupakan salah satu dari beberapa syarat yang harus ada dalam keberadaan pemerintahan. Pada zaman kolonial syarat adanya pusat pemerintahan harus mencakup tiga komponen, (Tiga Adat Jawa) yaitu: 1. Pendapa Kabupaten (dulu Kadipaten), 2. Adanya alun-alun dan 3. Adanya pohon besar yang terletak bersebelahan dengan kadipaten atau 1. Masjid, 2. Pendopo dan 3. Pembinaan Umat. Atas dasar tersebut, oleh prakarsa dari Muhammad Idris atau Raden Tumenggung Aryo Condro Negoro ke-IV (Bupati Kudus ke-4) pada tahun 1853 M/1274 H pembangunan Masjid mulai berlangsung.
3. Masjid Al-Firdaus
Masjid Al-Firdaus merupakan masjid Muhammadiyah terbesar se-Kabupaten Kudus. masjid dominan warna merah marun itu dibangun sekitar tahun 1925. Masjid terakhir mulai direnovasi pada tahun 2012, hingga sekarang sudah hampir tujuh tahun mengalami perbaikan, biaya pembangunan diambil dari hasil swadaya masyarakat. Masjid berdiri di atas tanah luas sekitar 2 ribu meter persegi. Sebelum direnovasi, masjid dulu berdiri seluas tanah 100 meter persegi. Masjid yang terletak di Jl. Raya Sudimoro, Desa Gribig, Kec. Gebog, ini memiliki dua buah menara yang menjulang tinggi. Menara tersebut mengapit kubah berwarna merah berkombinasi putih. Di bagian depan masjid, terdapat kubah-kubah kecil berwarna emas mengelilingi halaman masjid sebagai pagar. Dua buah menara di bagian depan mengadopsi desain dari Masjid Nabawi di Madinah. Di ruang utama masjid bagian dalam kubah bertuliskan lafal Ayat Kursi yang melingkar seirama bentuk kubah. Depan masjid dan bagian imam, tertuliskan lafal Allah dan Muhammad.
[Baca juga : "5 Masjid Tertua Dan Bersejarah Di Kudus - Part 2"]
4. Masjid Kyai Telingsing
View this post on Instagram
A post shared by M.Sholachudin.AL_AYUBI (@al_ayubi.54) onJun 10, 2019 at 9:06am PDT
Menurut H.J. De Graff & Th. Pigeaud (1985:108-122) Sunan Kudus merupakan salah satu imam masjid Kerajaan Demak pada akhir masa Sultan Trenggana, dan pada awal masa Sultan Prawata. Kyai Telingsing sebagai Guru Sunan Kudus dalam hal ilmu kanuragan atau kasekten adalah mubalig yang berasal dari Yunnan, Tiongkok Selatan. Selain menjadi mubalig, beliau juga seorang pedagang, serta pelukis terkenal dengan motif lukisan Dinasti Sung dari Tiongkok. Setelah datang ke Kudus untuk menyebarkan Islam, ia kemudian mendirikan Masjid Kyai Telingsing dan pesantren di Kampung Nganguk. Masjid yang diyakini sebagai tempat syiar agama untuk orang-orang yang nyantri pada Kiai Telingsing. Hanya saja, bangunan masjid itu tampak modern, jauh dari kesan kuno. Konon, dulu bangunnaya dari kayu jati berbentuk panggung. Di depan masjid, ada bangunan berbentuk Joglo Pencu, ciri arsitektural rumah di Kudus. Ada teras yang luas. Jejak lain sang kiai yang bisa dijumpai makam yang berjarak sekitar 50 meter dari masjid.
5. Masjid Darussalam
Masjid yang dibangun pada tahun 1938, berlokasi di Dukuh Jetak, Desa Kedungdowo, RT. 05 RW. 04, Kaliwungu. Masjid ini memiliki luas tanah 925 m2 , luas bangunan 2.700 m2 dengan status tanah Wakaf. Jumlah daya tampungnya 50 - 100 jamaah. Semenjak terakhir direnovasi, halaman masjid jadi terlihat lebih luas dan bangunan masjidnya juga jadi lebih bagus. (Sumber: Artikel sknews.com, betanews.id, kemdikbud.go.id, lokadata.id, dkm.or.id Foto instagram.com/al_ayubi.54)
...moreTripTrus.Com - Subang memiliki potensi daya tarik yang tidak kalah dari Bandung maupun Lembang. Kabupaten di sisi utara Bandung ini menawarkan destinasi yang lengkap mulai dari gunung hingga pantai. Dengan kekayaan potensi alamnya tersebut, akan ada banyak destinasi wisata Subang yang mungkin akan menjadi tren wisata selanjutnya.
Nah berikut ini adalah 6 rekomendasi tempat wisata Subang terbaik yang bisa kamu jadikan referensi destinasi selama liburan.
1. Bukit Pamoyanan
View this post on Instagram
A post shared by 🇷❙⭕ & 🇷❙🇺 P░e░n░d░a░k░i░ C░i░l░i░k (@rioriuadventure)
Mencari tempat camping yang asyik untuk menikmati sunrise di Subang? Bukit Pamoyan bisa jadi pilihan. Dari atas bukit ini kamu bisa menikmati panorama matahari terbit lengkap dengan lautan awan yang apik. Dengan keindahan tersebut tidak heran jika setiap sore mulai banyak tenda yang berdiri memenuhi kawasan puncak. Sambil bersantai di dalam tenda, kamu bisa menikmati pemandangan malam bertabur bintang dan matahari terbit saat fajar tiba. Tiket masuk kawasan bukit ini juga tidak terlalu mahal, hanya sekitar Rp5.000,00 per orang.
2. Curug Cileat
View this post on Instagram
A post shared by Iman (@_kopites_man)
Tersembunyi di balik hutan dan persawahan, pesona keasrian dari Curug Cileat ini benar-benar sangat terjaga seperti Air Terjun Grojogan Sewu. Tingginya yang mencapai 100 meter lebih ini membuat objek wisata ini menjadi air terjun tertinggi di Subang. Bahkan saking tingginya, dari jauh kamu sudah bisa merasakan segarnya hembusan embun air terjun yang terbang tertiup angin. Untuk menuju kawasan air terjun ini, kamu harus melewati jalan panjang menyusuri sungai dan hutan.
Lelah selama perjalanan akan langsung terbayarkan saat sudah tiba di lokasi karena pemandangannya sangat menawan. Alamat persis dari air terjun ini berada di daerah Cibogo, Cupunagara, Gardusayang, Cisalak, Subang. Tempat ini buka selama 24 jam namun waktu terbaik berkunjung tentu saja saat pagi hari.
3. Pantai Cirewang Indah
View this post on Instagram
A post shared by SUBANG INFO (@subang.info)
Berlokasi di desa Pangarengan, Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Pantai Cirewang Indah yang diresmikan pada tahun 2013 silam adalah pantai dengan tanah timbul yang saat ini luasnya sekitar 500 meter persegi. Pantai ini dikenal dengan pohon-pohon bakau yang mencegah abrasi. Salah satu destinasi wisata di Subang ini tak hanya menawarkan pemandangan laut lepas, tapi juga Teluk Sidaon di mana terdapat banyak kepiting. Tak heran, penduduk sekitar sering memancing di teluk tersebut. Untuk berjalan-jalan di sekitar pantai ini tidak dikenakan biaya, namun jika kamu ingin menaiki perahu maka harga sewanya adalah Rp15.000.
4. Kebun Teh Ciater
View this post on Instagram
A post shared by Arif Tesgi (@semuakegemaran)
Untuk kamu yang suka berburu sunrise, jangan lewatkan destinasi wisata di Subang yang satu ini: Kebun Teh Ciater. Kebun teh ini tidak memiliki jam operasional sehingga kamu bisa berkemah di tempat yang disediakan di kawasan kebun teh atau stand by mulai pukul 04.00 WIB untuk “mengejar” matahari terbit. Setelah menikmati hangatnya mentari dengan semilir angin perkebunan yang sejuk, kamu bisa mengelilingi perkebunan dan mengunjungi pabrik teh untuk melihat langsung proses pengolahan daun teh. Biaya masuk kawasan ini terjangkau yaitu Rp5.000 per orang.
5. Curug Sadim
View this post on Instagram
A post shared by Kota Subang (@kotasubang)
Curug cantik yang wajib kamu kunjungi di Subang adalah Curug Sadim. Keindahan dari air terjun setinggi 10 meter ini tidak jauh berbeda dengan salah satu tempat wisata Kuningan terkenal, Curug Putri Palutungan.
Air terjun ini mempunyai kolam-kolam kecil di sepanjang aliran sungainya yang bisa kamu jadikan tempat bermain air. Tempat ini juga menyediakan area camping yang nyaman dengan suasana sejuk khas perkebunan teh.
Tempat tujuan wisata dengan tiket masuk yang sangat terjangkau ini menjadi salah satu lokasi favorit warga Subang dan sekitarnya untuk piknik. Jika tidak mau camping, kamu hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp12.5000,00 saja.
Lokasi curug sadim ini sendiri berada di daerah Cicadas, Sagalaherang, Subang. Kamu bisa mengunjungi curug Sadim antara pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB setiap harinya.
[Baca juga : "6 Destinasi Wisata Lampung Barat Paling Hits Untuk Dikunjungi"]
6. Desa Wisata Cibuluh Subang
View this post on Instagram
A post shared by GenPI Subang (@genpisubang)
Di Kabupaten Subang terdapat sebuah desa yang memiliki panorama dan fasilitas yang amat lengkap layaknya surga yang tersembunyi. Desa tersebut bernama Cibuluh. Desa Cibuluh sendiri terletak di ketinggian 650 meter di atas permukaan laut sehingga masuk kategori wilayah pegunungan.
Desa Cibuluh yang terletak di Kabupaten Subang tersebut memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Desa dengan luas total wilayah 563.298 Ha, tersebut memiliki fasilitas seperti persawahan, perkebunan, pemakaman, perkantoran, klinik, puskesmas dan prasarana umum lainnya.
Desa dengan pemandangan yang luar biasa tersebut juga dikenal dengan beragam Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), mulai dari makanan hingga peralatan berbahan dasar bambu yang biasa dipakai oleh masyarakat sekitar untuk memasak, menjemur pakaian, alat musik hingga hiasan rumah. (Sumber: Artikel indonesia.travel Foto @sanusi_uchiha)
...more