TripTrus.Com - 7 Summits of Java yang Bikin Gak Sabar Buat Mendaki. Ingat, Puncak Itu Bonus, Pulang dengan Selamat Tujuan Utama Buat kamu yang suka naik gunung pasti udah gak asing lagi sama istilah "seven summits" atau tujuh puncak tertinggi di dunia. Indonesia juga punya versi keren nih, namanya "Seven Summits of Indonesia" bahkan "Seven Summits of Java".
View this post on Instagram
A post shared by Abdurahman (@abd.rahmaan_)
Nah, seven summits of Java ini adalah tujuh puncak tertinggi di Pulau Jawa. Penasaran apa aja? Yuk, cek ulasannya!
1. Gunung Semeru (3.676 mdpl)
Gunung Semeru, dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut, adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa dan gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia setelah Gunung Kerinci di Sumatra dan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat. Secara administratif, Gunung Semeru terletak di Kabupaten Malang dan Lumajang, serta masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Gunung Semeru punya lima danau yang dikenal sebagai ranu, yaitu Ranu Kumbolo, Ranu Pani, Ranu Regulo, Ranu Tompe, dan Ranu Darungan. Ranu Kumbolo adalah yang paling terkenal dan romantis di antara semua.
2. Gunung Slamet (3.428 mdpl)
Gunung Slamet adalah gunung berapi tidur yang terletak di Banyumas, Purbalingga, Tegal, dan Pemalang. Ada beberapa jalur buat mencapai puncaknya, seperti Bambangan, Guci, Tegal, atau Kaliwadas. Mendaki Gunung Slamet bisa dibilang sulit karena medan ekstrem dan sulitnya menemukan mata air di sepanjang jalur pendakian. Selain itu, kabut sering banget berubah-ubah. Jalur favorit pendaki adalah Bambangan, dan dari puncak Surono, kamu bisa menikmati indahnya kawah Segara Wedi.
3. Gunung Sumbing (3.372 mdpl)
Gunung Sumbing, yang berada di Jawa Tengah (Kabupaten Magelang, Temanggung, dan Wonosobo), punya dua puncak: puncak Buntu (3362 mdpl) dan puncak Sejati (3371 mdpl). Ada tiga jalur untuk mendaki Gunung Sumbing: via Garung Wonosobo, Cepit Parakan di Wonosobo, dan Bowongso di Wonosobo. Jalur Bowongso cukup ramah buat pendaki pemula karena treknya gak terlalu curam. Jadi, kalau kamu pendaki pemula, bisa coba jalur ini.
4. Gunung Arjuno (3.339 mdpl)
Gunung Arjuno adalah gunung berapi kerucut yang terletak di Kota Batu, Malang, dan Pasuruan. Gunung ini dikelola oleh Taman Hutan Raya Radan Soerjo dan bisa didaki via jalur Lawang, Tretes, atau Batu. Gunung Arjuno bersebelahan dengan Gunung Welirang dan tidak memiliki kawah, jadi asap putih yang sering terlihat berasal dari Gunung Welirang. Puncak Arjuno, yang disebut puncak Ogal Agil (3.399 mdpl), menawarkan pemandangan alam yang luar biasa indah.
5. Gunung Raung (3.332 mdpl)
Gunung Raung, gunung api kerucut yang terletak di Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember, Jawa Timur, adalah destinasi favorit pendaki dengan trek menantangnya. Kalau kamu suka tantangan, wajib coba nih! Puncak sejati Gunung Raung menawarkan pemandangan kaldera besar dengan kepulan asap tipis di atasnya. Berani coba mendaki Gunung Raung?
[Baca juga : "Inilah Seven Summits Jawa Barat Yang Harus Kamu Daki"]
6. Gunung Lawu (3.265 mdpl)
Gunung Lawu, terletak di perbatasan Wonogiri, Jawa Tengah, dan Magetan, Jawa Timur, punya tiga puncak: Hargo Dalem, Hargo Dumilah, dan Hargo Dumling. Puncak Hargo Dumilah adalah yang tertinggi (3.265 mdpl). Ada tiga jalur untuk mendaki Gunung Lawu: jalur selatan via Cemoro Sewu, jalur barat via Cemoro Kandang, dan Srambang. Jalur Srambang jarang dilewati pendaki.
7. Gunung Welirang (3.156 mdpl)
Gunung Welirang, yang dijuluki kembaran Gunung Arjuna, terletak di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Mojokerto. Kata "Welirang" berarti belerang dalam bahasa Jawa, sesuai dengan puncaknya yang selalu diselimuti asap putih dan mengeluarkan belerang. Gunung ini punya trek menantang dan pemandangan memukau. Dari puncak Welirang, kamu bisa melihat indahnya Gunung Semeru dan Gunung Arjuna. Kamu bisa mendaki lewat jalur Desa Jubel, Kecamatan Pacet, Mojokerto atau Tretes.
Nah, itu dia tujuh gunung yang termasuk dalam seven summits of Java. Jadi, kapan mau mendaki? (Sumber Foto @putusimbah_)
...moreTripTrus.Com - Seperti kembali ke masa lalu!
Setiap kota di Indonesia, tentu memiliki sejarah tersendiri. Kisah-kisah kuno dan historis dari tiap kota bisa dilihat dari bangunan tua di masing-masing daerah. Hebatnya, Indonesia memiliki banyak lokasi dengan nuansa oldies, retro dan vintage.
Kerennya lagi, kota tua di Indonesia cukup banyak. Bagi kamu yang tertarik mengunjungi kota tua di Indonesia, 14 area ini bisa menjadi referensi untuk sesi liburan berikutnya.
1. Kota Tua Bandung
View this post on Instagram
This Uzbek lady is just can’t moving on from Bandung. πΊπΏπ²π¨ #uzbekinindonesia #uzbekindo #uzbekistan
A post shared by Flavia Domitilla Walma Jelena (@walmajelena) onJan 4, 2019 at 7:05pm PST
Bandung adalah salah satu kota yang menjadi saksi perjuangan para pahlawan. Jika ingin berburu nuansa vintage di Bandung, langsung saja menuju Jl. Asia Afrika dan Braga. Banyak bangunan dengan gaya artdeco yang kokoh dan menjadi ciri dari bangunan tua.
Atmosfer retro juga dipertahankan, menjadikan wisata belanja dan wisata kuliner ini lebih menyenangkan untuk dikunjungi. Dijamin, rasanya seperti back to old times.
2. Kota Tua Jakarta
View this post on Instagram
Ada rindu yang selalu jatuh" di terik matahari yang lupa berteduh.. #kotatuajakarta
A post shared by bodim_widiatmoko (@bodimajja01) onJan 6, 2019 at 7:54am PST
Jakarta adalah kota terbesar di Indonesia yang tentu saja ada banyak sejarah di dalamnya. Sisa-sisa Batavia bisa dilihat dengan jelas di beberapa bangunan antik tua, namun tetap indah seperti Jembatan Kota Intan, Museum Bank Indonesia dan Museum Fatahilah yang kini semakin eksotis setelah mendapat sentuhan perbaikan.
Semuanya itu memiliki keunikan tersendiri dan menjadi magnet bagi wisatawan domestik serta mancanegara. Daerah ini juga menjadi salah satu tujuan wisata andalan di Jakarta bagi mereka yang tertarik melihat nuansa oldies dan retro.
3. Kota Tua Kediri
View this post on Instagram
Pecinan Kediri Tipikal kawasan Pecinan di Kediri hampir sama dengan Pecinan di kota lain di Indonesia. Sebuah klenteng yang didominasi warna merah, kuning, dan hijau dibangun di dekat sungai untuk beribadah. Adalah Klenteng Tjoe Hwie Kiong nama dari klenteng tersebut. Klenteng ini sudah ditetapkan sebagai benda cagar budaya. Selain itu di sekitar klenteng berjajar rumah warga keturunan yang kebanyakan tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal namun juga sebagai toko untuk mencari nafkah. Kegigihan, keuletan, dan sifat pantang menyerah mereka dalam berdagang yang membuat usaha mereka bertahan puluhan tahun. Berbeda dengan kawasan Pecinan lainnya yang satu wilayah dengan pasar besar, Pecinan Kediri ini tidak terletak satu wilayah dengan pasar. Pasar terdekat dengan kawasan Pecinan ini dipisahkan oleh Sungai Brantas. Menyusuri kawasan Pecinan itu seperti sedang menyusuri kota tua. Warga keturunan cenderung mempertahankan model rumah mereka yang lawas. Di kawasan Pecinan Kediri ini, meski bangunan modern juga sudah dibangun, rumah-rumah gaya kolonial hindis/ Indische yang ditandai dengan pilar besar dan kokoh di depan rumah beserta tiga pintu dengan masing-masing memiliki dua daun pintu masih bisa ditemui. Pintu bergaya China Hindia yang terdiri dari dua lapis pintu dengan salah satu pintu lebih rendah juga masih ada. Sayangnya di beberapa toko rumah yang sudah tidak dipakai sudah "dihiasi" vandalisme π₯ Kediri City Tour di sepanjang kawasan Pecinan Kediri merupakan potensi wisata yang bagus. Kita tidak hanya jalan-jalan melepas penat tapi juga sambil belajar sejarah dan budaya. Kita juga bisa menikmati kuliner khas Kediri yang dijual di sepanjang kawasan Pecinan. Ah, satu paket lengkap!
A post shared by Dian Pratiwi (@deeduniaku) onDec 15, 2017 at 8:23am PST
Kamu bisa menelusuri Jl. Doho di Kediri untuk merasakan salah satu nuansa kota tua di Indonesia. Meskipun banyak bangunan telah dimodernisasi, namun di sini kamu masih bisa merasakan suasana tua.
4. Kota Tua Mataram
View this post on Instagram
harus tetap di lestarikan.. #kotatuaampenan #rodaduasampetua
A post shared by Mr.Chan'd (@mr.jadoel) onApr 25, 2018 at 4:34am PDT
Daerah Ampenan di Mataram begitu kentara dengan sentuhan Eropa masa lalu. Di sini kamu disuguhkan dengan banyak bangunan kokoh bernuansa oldies yang menghiasi area ini. Gak sedikit warga yang menjadikan salah satu kawasan kota tua di Indonesia ini sebagai latar belakang foto prewedding.
5. Kota Tua Medan
View this post on Instagram
I remember it now it takes me back to when it all first started But I've only got myself to blame for it, and I accept it now It's time to let it go, go out and start again • KODALINE~high hopes • Taken byπΈ: @uchiwooland14 • #latepost#kodaline#highhopes#lyrics#song#oldbuilding#history#stylehijab#style#adidas#instagram#instagood#instatravel#me#holiday#photography#photooftheday#like4like#building#kotamedan#medan#shotoniphone#kotatua#kotatuamedan#iphone#iphoneography#ootdhijab
A post shared by Evi O'Donoghue (@evi_odonoghue) onJul 31, 2018 at 2:53am PDT
Medan juga memiliki banyak bangunan tua yang indah dan menakjubkan, khususnya di daerah Kesawan. Sebut saja gedung London Sumatra yang dibangun sejak tahun 1906. Diberi nama demikian, karena mirip bangunan Belanda tetapi berada di Sumatera.
London Sumatra menjadi gedung 5 lantai pertama yang memiliki lift pada saat itu. Sampai sekarang, gedung ini telah menjadi perkantoran dan dengan perubahan nama menjadi PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra.
Selain itu, di daerah Kesawan juga ada kesan kota tua lainnya, yaitu sebuah rumah dari Chong A Fie, yang merupakan seorang pengusaha Cina di masa lalu.
6. Kota Tua Padang
View this post on Instagram
#Pekanbaruprewedding #pkuphoto #prewedding #wedding #weddingdress #bride#photo #beauty #photowedding #weddingdestination #bridestory#idenikah #weddingpekanbaru #pekanbaru #kotatuapadang #prowedclub #photovisionprints#profilmlab #PNwedding #heckyeahpresets#belovedstories #moodchemical #lookslikefilm#weddinginspiration #liveauthentic #artofvisuals#thebridestory #photobugcommunity#junebugweddings #wildelopements
A post shared by Andha Serenade (@andhaserenade) onMar 8, 2018 at 2:28am PST
Penduduk setempat menyebut salah satu daerah perkotaan tua di Indonesia ini dengan sebutan Padang Lama. Ada banyak hal yang bisa didapatkan di sini, mulai dari gedung kolonial tua hingga kafe dengan nuansa retro yang legendaris. Mengunjungi kawasan ini dijamin memberi kesan mendalam tentang masa lalu.
7. Kota Tua Palembang
View this post on Instagram
Kampung Arab Al -Munawar, Kota Palembang, Sumatera Selatan.kampung yang didirikan 300 tahun yang lalu oleh pedagang asal Yaman, Almunawar. Kampung ini sudah setahun dibuka sebagai destinasi wisata sejarah oleh pemerintah provinsi sumatera selatan. Terdapat 8 bangunan bersejarah yang berusia 200-300 tahun. #almunawar #kampung #kampungarab #kampungarabalmunawar #kampungarabpalembang #wisatasejarah #wisataislami #wisataziarah #kotatua #kotatuapalembang #kotapalembang #wisatakotapalembang #budayaarab #arabicculture #traveltopalembang #triptopalembang #palembangtourism #wisatapalembang #jalanjalan #trip #travel #wisata #jalanjalankepalembang #liburan
A post shared by ignatius ferry (@tourismvaganza) onSep 2, 2017 at 1:57am PDT
Di kota tertua Indonesia yang berdiri sejak 682 masehi, yaitu Palembang, memiliki ratusan bangunan tua, bersejarah dan ikonik. Ingin menikmati momen masa lalu di Palembang? Langsung saja ke daerah Sekanak atau menelusuri setiap bangunan di Jl. Jenderal Sudirman sampai Jembatan Ampera.
[Baca juga : "Cagar Budaya Tangerang Mendunia"]
8. Kota Tua Salatiga
View this post on Instagram
Kota Salatiga Heritage #heritage #kotasalatiga #salatigahitz #salatigakeren #salatigacity #heritagebuilding #instagram #instagood #instasalatiga #instaplace #instaday #instasalatiga #visitsatiga #wisatasejarahkotasalatiga #salatigaheritage
A post shared by Deny A Prasetyo (@densprast) onSep 23, 2016 at 6:45am PDT
Salatiga adalah kota di antara Semarang dan Solo. Gak seperti Semarang yang panas, Salatiga cenderung sejuk karena dekat dengan Gunung Merbabu. Salatiga sendiri adalah salah satu kota dengan gelar penuh sejarah dan tua di Indonesia yang terus dilestarikan, terbukti dengan keberadaan bangunan kuno yang masih ada.
Di antaranya ada gereja tua bernama Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) yang masih berdiri kokoh dengan arsitektur bergaya Belanda yang kental. Dan dari GPIB ke arah Jl. Diponegoro, nuansa oldies dan retro sangat terasa. Bahkan, beberapa bangunan tua di Salatiga masih difungsikan hingga kini untuk perkantoran atau tempat wisata.
9. Kota Tua Semarang
View this post on Instagram
Karena SUKSES itu AKIBAT bukan TUJUAN ππ . . #aslisemarang #semarang #kotalamasemarang #pesonajawatengah #wisatasemarang
A post shared by YES OR NO (@arif_mahfut) onDec 27, 2018 at 3:28am PST
Bangunan terkenal di kota tua Semarang adalah Gereja Blenduk, yaitu gereja dengan kubah bundar seperti masjid dan Lawang Sewu dengan susunannya yang antik serta sangat memanjakan mata. Kota yang kaya akan wisata sejarah ini memang bisa membuat siapa saja terpukau dengan serangkaian bangunan tuanya.
Selain itu, banyak bangunan antik yang tersebar di kawasan Kota Tua Semarang yang fungsinya masih dipertahankan. Kafe dengan nuansa vintage juga tersebar di sejumlah lokasi, menambahkan keunikan tersendiri untuk classic feel di kota Semarang.
10. Kota Tua Singkawang
View this post on Instagram
“Parade” Perayaan Cap Go Meh dikota Singkawang menghadirkan parade atraksi tatung mengelilingi kota sebagai bentuk pelestarian adat dan tradisi. yok Ikutan : @harivo_santoso @lukmanhakum15051991 @reza_novriandi Lomba foto Wow Singkawang : @wow.singkawang @asiaworksid #wowdaysingkawang #20anniversary #merangkulkemangusiaan #asiaworksjakarta #asiaworksindonesia #singkawang #singkawanghebat #pastikesingkawang #singkawangcity #singkawangheritage
A post shared by Teguh Yanu Priyatna (@priyatna_teguh) onOct 30, 2018 at 11:35pm PDT
Salah satu daerah perkotaan tua di Indonesia yang menawarkan nuansa sedikit berbeda adalah di Singkawang, tepatnya di daerah Pasar Hong Kong di pusat kota. Bangunan perbelanjaan yang ada saat ini identik dengan nuansa Tiongkok di masa lalu.
Beberapa tempat ikonik lainnya adalah Kuil Tri Dharma Bumi Raya yang terletak di pusat kota dan rumah tua keluarga Tjhia, yang menunjukkan nuansa vintage gaya Cina.
11. Kota Tua Solo
View this post on Instagram
Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Berperan sebagai pusat kedaton yang baru setelah runtuhnya Kasultanan Mataram Kartasura pada masa SISKS Pakubuwono II. Dibangun pada tahun 1745 dengan daerah kekuasaan dari sisa wilayah mataram kartasura. Pada tahun 1755 terjadi perjanjian giyanti yang menandai pembagian wilayah antara Surakarta dan Ngayogyakarta. Dan merupakan tahun dimana berdirinya Kasultanan Ngayogyakarta Lokasi: kori kamandungan lor, kompleks keraton kasunanan. @wisata_solo @soloinfo @surakarta.hitz_ @jelajahsolo #wisatasolo #keratonsolo #sejarahsolo #royalsurakartaheritage #wisatasejarahsolo #kotatuasolo #jelajahsolo #surakarta Nb: mohon koreksi jika ada kesalahan
A post shared by Rikho Ade Mahendra (@rmmahendra) onDec 30, 2018 at 10:51pm PST
Selain Semarang dan Yogyakarta, ada juga Solo, kota kecil yang juga memiliki daya tarik wisata tersendiri. Di kota ini ada banyak bangunan tua yang memanjakan mata dan untuk hunting foto keren.
Yang paling populer dan banyak dibicarakan adalah Omah Lowo. Selain itu, istana-istana dan benteng di kota ini masih sangat menawan.
12. Kota Tua Surabaya
View this post on Instagram
Choose happy ππ #kotatuasurabaya#exploresurabaya#surabayakotapahlawan#exploreindonesia
A post shared by Hyedvi Rahma Fitroh (@hyedvirahma) onOct 10, 2018 at 1:44am PDT
Surabaya, ibu kota Jawa Timur adalah salah satu kota tertua di Indonesia. Banyak bangunan yang masih terawat dalam keindahannya untuk menyimpan sejarah yang tersimpan di dalamnya. Gak sedikit bangunan tua di Surabaya yang masih digunakan untuk hotel, kantor atau bahkan museum.
Ada beberapa tempat yang oldies, retro dan vintage. Namun, nuansa kota tua akan sangat terasa ketika mengunjungi kawasan Jembatan Merah dan Tugu Pahlawan. Mulai dari gedung-gedung yang bertebaran di kiri dan kanan jalan menuju rumah-rumah warga, semuanya masih menjadi ciri bangunan tua yang kokoh dengan interior tempo dulu.
Pemerintah kota Surabaya juga benar-benar melindungi warisan budaya ini dan bahkan memperindahnya, membuat area ini jadi tambah instagramable.
13. Kota Tua Tegal
View this post on Instagram
Kalian tidak tahu banyak rahasia yang persiapan disini... #kotatuategal
A post shared by edo saputra (@ode.artupas) onJul 9, 2016 at 3:40am PDT
Di kota ini ada banyak sekali bangunan tua yang bisa dijadikan objek wisata di masa sekarang. Ikon kota ini adalah menara air yang berasal dari bangunan tua. Selain menara air, Tegal memiliki banyak bangunan tua yang masih berfungsi hingga saat ini. Salah satunya adalah Pangkalan TNI AL Tegal.
14. Kota Tua Yogyakarta
View this post on Instagram
Titik Nol Kilometer tempat dimulainya segala kisah tentang Jogja. Di persimpangan ini bisa melihat Jogja secara utuh. Jogja yang semrawut namun syahdu, Jogja yang modern namun tetap mempertahanan lokalitas, Jogja yang mencipta kelu juga rindu.. ππ
πππ€ #Latepost #Arquitectura #Architecture #Arsitektur #ArchitectureArtDeco #ArtDeco #ArsitekturKolonial #Herritage #HindiaBelanda #Eropa #BangunanLondo #GedungBankBNIYogyakarta #MonumenSeranganSatuMaret #Prapatan #TitikNolKM #TitikNolKilometerYogyakarta #KotaTuaYogyakarta #Yogyakarta #DaerahIstimewaYogyakarta #DIY #Indonesia
A post shared by Thoriq Septiawan K Oyiiex (@thoriqseptiawan_k.oyiiex) onDec 25, 2017 at 7:44pm PST
emua setuju bahwa Yogyakarta adalah kota yang sangat kental dengan sejarah dan berbagai tradisi yang membuatnya rindu. Dari pusat kota, tepatnya di Jl. Jendral Sudirman sampai titik KM 0 Yogyakarta, ada banyak bangunan bersejarah dengan nuansa oldies dan vintage yang berpadu antara gaya Jawa kuno dan gaya Eropa.
Di antaranya, adalah Bank BNI, Gedung Agung, Gedung Bank Indonesia dan Kantor POS. Sementara di daerah Kota Gede, ada bangunan bergaya vintage yang masih terawat keasliannya, lho!
Atur jadwal untuk ke kota-kota tua di atas dan bawa pulang oleh-oleh khas daerahnya serta jangan lupa untuk berfoto! (Sumber: Artikel sindonews.com Foto republika.co.id)
...moreTripTrus.Com - Deputi III Kantor Staf Kepresidenan Denni Purbasari mengatakan sektor pariwisata bisa menjadi primadona baru bagi perekonomian Indonesia. Sektor tersebut terus memberikan kontribusi positif. "Dalam banyak aspek, pariwisata bisa menjadi harapan Indonesia," katanya di KSP, Jakarta, Senin, 16 Oktober 2017.
Denni mengatakan indeks daya saing pariwisata Indonesia terus meningkat sejak 2013. Saat itu Indonesia berada di peringkat ke-70. Pada 2015, posisinya meningkatkan ke posisi ke-50 dan tahun ini berada di peringkat ke-42.
(Sumber: Artikel disbudpar.acehprov.go.id)
Dia menuturkan pemerintah melakukan beragam cara untuk mendorong sektor tersebut. Salah satunya meningkatkan pelayanan dan melakukan promosi destinasi wisata baru.
Pemerintah telah menetapkan 10 daerah wisata baru. Kesepuluh destinasi tersebut di antaranya Danau Toba di Sumatera Utara, Tanjung Kelayang di Bangka Belitung, Tanjung Lesung di Banten, Kepulauan Seribu di DKI Jakarta, dan Candi Borobudur di Jawa Tengah. Selain itu, Bromo-Tengger-Semeru di Jawa Timur, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, dan Wakatobi di Sulawesi Tenggara.
Dari sisi devisa, sektor pariwisata menyumbang US$ 12 miliar pada 2016. Sebanyak 11 juta orang bekerja di sektor tersebut pada tahun yang sama. Jumlahnya kini tercatat meningkat menjadi 12 juta orang.
Kontribusi sektor pariwisata terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional tahun lalu sebesar 4,03 persen dan pada 2015 sebesar 4,25 persen. "Tahun ini kontribusinya 5,5 persen," ujar Denni.
Wisatawan mancanegara tercatat melakukan 10 juta kunjungan pada 2015 dan 12 juta kunjungan pada 2016. Sedangkan untuk wisatawan Nusantara tercatat melakukan 256 juta kunjungan pada 2015 dan 264 juta kunjungan pada tahun berikutnya. (Sumber: Artikel tempo.co)
...moreTripTrus.Com - Salah satu cara untuk menantang diri sendiri adalah dengan melakukan solo traveling. Berpetualang menyusuri tempat baru seorang diri akan memberikan banyak hal positif untuk Anda. Mulai dari kepercayaan diri dan keberanian yang bertambah, lebih mengenal siapa Anda sebenarnya, hingga punya banyak kenalan baru.
Sayangnya, keinginan untuk bersolo traveling seringkali tertunda karena mitos-mitos sepele yang membuat Anda enggan untuk melakukannya. Kira-kira apa saja ya? Dirangkum dari notable.ca, Rabu berikut ini mitos tentang solo traveling yang tak boleh Anda percaya.
1. Solo Traveling Membosankan
Selama melakukan solo traveling Anda tentu akan pergi ke tempat-tempat menarik seperti objek wisata atau cafe bukan? Perasaan bosan tak akan menghantui Anda saat mengunjungi destinasi seperti ini. Ditambah lagi canggihnya teknologi bisa membuat Anda bertemu dan berkenalan dengan traveler lain dari penjuru dunia dengan mudah. Anda bisa berkomunikasi dengan teman baru dan momen traveling pun jadi lebih menyenangkan.
2. Solo Traveling Tidak Aman
Tak ada tempat yang aman di dunia ini. Tapi, kalau terus dihantui dengan pikiran kalau solo traveling tidak aman, justu tak akan membuat Anda maju. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menjaga keamanan selama perjalanan liburan seperti berpakaian seperti cari informasi tempat wisata, penduduk lokal, dan masih banyak lagi.
3. Solo Traveling Tidak Menyenangkan
Traveling sendirian adalah kegiatan yang sangat menyenangkan dan baik untuk jiwa Anda. Sensasi yang berbeda pun bakal Anda rasakan selama melakukan kegiatan ini. Hal membahagiakan yang dapat dirasakan adalah Anda bisa menantang sejauh mana keberanian yang dimiliki serta lebih mengenal diri sendiri. Anda pasti akan merasa bangga akan pencapaian ini.
4. Solo Traveling Bukan Hal yang Keren
Keren mana jadi mandiri atau bergantung dengan orang lain saat traveling? Anda tentu setuju kalau bisa berkeliling dan menjelajah tempat baru seorang diri adalah hal yang membanggakan. Anda tak perlu merepotkan teman, kekasih, atau keluarga. Selain itu, banyak hal yang bisa Anda dapatkan selama melakukan kegiatan ini. Pengalaman ini pasti akan jadi sesuatu yang tak akan terlupakan seumur hidup Anda.
Jadi, tunggu apalagi. Lakukan solo traveling selagi Anda bisa. (Sumber: Artikel liputan6.com)
...moreTripTrus.Com - Bagi warga Bogor maupun warga Jakarta yang tidak mudik ke luat kota, beberapa destinasi wisata di Kota Hujan bisa jadi pilihan.
Dikutip dari Tribunnewsbogor, berikut tujuh destinasi wisata di Bogor yang bisa disambangi Anda dan keluarga saat libur Lebaran.
1. Taman Ade Irma Suryani
Taman yang juga dikenal dengan sebutan Taman Topi ini berlokasi di pusat Kota Bogor, tepatnya Jalan Dewi Sartika. Anak-anak bisa menikmati belasan wahana permainan. Ada juga destinasi wisata air. Dari Stasiun Bogor, Anda hanya perlu berjalan kaki menuju pintu masuk Taman Topi menuju Jalan Kapten Muslihat.
2. Kebun Raya Bogor
Kebun Raya Bogor bisa disambangi saat libur Lebaran. Tak hanya itu, Anda juga bisa mengunjungi Museum Zoologi yang menyimpan koleksi fauna.
Anda bisa masuk dari beberapa pintu. Antara lain pintu masuk di sebelah kantor pos di Jalan Ir H DJuanda, Pintu Masuk di Jalan Otto Iskandar Dinata depan Pasar Bogor, pintu masuk di Jalan Pajajaran depan Plaza Keboen Raya, atau pintu masuk di sebrang Kampus IPB Baranangsiang.
3. SKI Tajur
Sumber Karya Indah (SKI) Tajur berada di Jalan Raya Katulampa, Kota Bogor. Selain dikenal sebagai lokasi berjualan tas, SKI Tajur juga terkenal oleh wisata permainannya. Anak-anak bisa bermain Flying Fox, Bola Air, Buggy Kart, Ufo Coaster, Trampoline, dan lain-lain.
Anda pun tak harus membayar tiket masuk, hanya membayar parkir kendaraan saja. Anda tinggal membeli tiket permainan untuk setiap wahana.
4. Jungle Fest
Lokasi wisata ini berada di Komplek Bogor Nirwana Residence. Di sini, wisatawan bisa menikmati beragam jenis wahana. Ada sembilan wahana yanga da di dalam lokasi wisata Jungle Fest. Antara lain Sparkle Bumper dan Lumino Swing.
5. The Jungle Waterpark
Tempat wisata ini terletak tidak jauh dari lokasi wisata Jungle Fest. Di sini Anda bisa menikmati aneka wahana air. Ada beragam jenis wahana air di dalam The Jungle Water Park. Antara lain Wave Pool, Giant Aquarium, dan Kawah Ratu yang jadi primadona di The Jungle Waterpark.
Selain menikmati liburan dengan bermain air, pengunjung juga bisa berwisata edukasi melalui aquarium raksasa yang menyimpan beragam jenis ikan asli Indonesia.
6. Taman Safari
Anda bisa berwisata edukasi sambil menyapa hewan-hewan yang dilepas secara liar di Taman Safari. Ada juga Baby Zoo, kolam renang, serta aneka wahana dan pertunjukan atraksi hewan.
7. Jungleland
Lokasi wisata ini terletak di kawasan Bukit Sentul, Kabupaten Bogor. Ada puluhan wahana permainan yang bisa dinikmati di Jungleland. Tempat wisata ini total memiliki 30 wahana. Beberapa wahana ekstrem yang populer antara lain Discovery dan Zee Force.
Selain itu ada pula Dino World dan Mini Drop yang cocok untuk anak-anak. (Sumber: Artikel kompas.com Foto flickr.com/Seika)
...moreTripTrus.Com - Heritage on Wheels adalah wisata sehari (one day trip) dengan destinasi kawasan bersejarah di Purworejo-Kutoarjo menggunakan bus klasik Dodge D Series.
Sensasi menumpang bus klasik mungkin bisa jadi pengalaman berbeda bagi para penggemar bus. Hal ini yang coba ditawarkan PO Sumber Alam dengan menggelar paket wisata open trip bertajuk Heritage on Wheels pada 21 Maret ini.
Lihat postingan ini di Instagram
Sebuah kiriman dibagikan oleh Sita Ratih Pratiwi (@sita_ratih)
Heritage on Wheels adalah wisata sehari (one day trip) dengan destinasi kawasan bersejarah di Purworejo-Kutoarjo menggunakan bus klasik Dodge D Series.
Meeting pointnya di Pool Bus Sumber Alam, Kutoarjo dengan durasi tur sekitar 7 jam, yakni pukul 08.00 – 15.00. Ada empat Situs Heritage dan Kawasan Kota Lama yang dikunjungi. Di antaranya Hogere Kweek School, Alun2 Purworejo, Gereja Santa Maria, Pendapa eks Kabupaten Kutoarjo dan Hotel Kencana.
[Baca juga : "Nikmati Sensasi Off Road Di Hutan Wisata Punti Kayu Hanya Rp80 Ribu"]
Dalam pengumuman via akun Instagramnya, Sumber Alam menyediakan paket tur ini dengan biaya Rp 275 ribu per orang. Jika Anda dari Jakarta, bisa ikut paket perjalanan seharga Rp 600 ribu yang sudah termasuk tiket PP Jakarta - Kutoarjo bersama bus Sumber Alam.
Fasilitas dalam tur ini antara lain bus vintage Dodge D Series dengan kapasitas seat maksimal 18 orang. Snack dan makan siang menu lokal. Serta merchandise kerajinan lokal dan pemandu sejarah. (Sumber: Artikel bus-truck.id Foto @sigit_asmodiwongso )
...moreTripTrus.Com - Ada cerita dari orang-orang sini, sejarah pulau ini dimulai pas Nokoda dateng tahun 1.700-an, terus ada juga Hawang yang keturunan Cina ikutan dateng. Hawang ini stay di pulau ini sampe punya anak cewek yang sering dipanggil Pok Hawang. Nah, pas Pok Hawang dipanggil Pok Hawang terus jadi nama pulau ini, namanya jadi Pulau Pahawang sekitar tahun 1850-an.
Desa Pulau Pahawang mulai berkembang pas H.Muhammad bin H.Ibrahim hulubalang dari Kalianda dateng dan tinggal di Kalangan, sementara di Pulau Pahawang ada Ki Mandara dari Sulawesi Selatan yang dateng tahun 1920-an. Terus perkembangan berikutnya dimulai tahun 1930 pas Datuk Jahari dateng, dia stay dan nikah sama anak Ki Mandara di Penggetahan, juga ada H. Dulmalik dari Putih Doh yang stay di Suak Buah.
Trus, ada beberapa orang dateng dan tinggal di Desa Pulau Pahawang, tapi tahunnya gak jelas. Mereka berasal dari berbagai tempat, ada yang dari Banten, seperti Jahari yang stay di dusun Penggetahan, Ruslan yang stay di Dusun Cukuh Nyai Jaralangan, dan ada juga Haji Dul Malik dari Putih Doh, Kecamatan Cukuh Balak, Kabupaten Tanggamus - Lampung yang stay di Dusun Pulau Pahawang. Mereka dateng buat ngembangin kebun.
[Baca juga : "Wah, Bali Jadi Hits Buat Pesepakbola! Sekarang Giliran Cuti Romero Dan Istri, Eksis Di Pulau Dewata"]
Desa Pulau Pahawang punya 6 dusun, ada Dusun I Suak Buah, Dusun II Penggetahan, Dusun III Jeralangan, Dusun IV Kalangan, Dusun V Pahawang, dan Dusun VI Cukuh Nyai. Kalangan itu dusun yang ada di pulau Sumatera, terpisah sama laut dan bisa nyebrang cuma sekitar 1/4 jam naik perahu ketinting.
Dulu Desa Pulau Pahawang statusnya kampung dan masuk wilayah Marga Punduh. Jadi, warganya Pulau Pahawang ikut aturan Marga Punduh buat urusan pemerintahan. Mandara yang pimpin urusan pemerintahan, dan H. Dul Malik yang pimpin urusan keagamaan. Tahun 1980, Pulau Pahawang secara resmi ditetapkan jadi desa. (Sumber Foto @ms.sarahvi)
...moreTripTrus.Com - Ternyata ada keterkaitan antara kopi, kuliner, dan wisata. Buktinya, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), melirik Kedai Kopi Merapi di Dusun Petung, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan.
Tak main-main memang, kedai kopi itu dijadikan potensi wisata kuliner yang prospektif di daerah tersebut karena diminati wisatawan mancanegara dan nusantara. "Kedai Kopi Merapi ini sangat potensial menjadi wisata kuliner minat khusus andalan di Kabupaten Sleman," ucap Kepala Dinas Pariwisata, Kabupaten Sleman, Sudarningsih, di Sleman, Jumat, 20 April 2018, dilansir Antara.
View this post on Instagram
Kopi adalah media . . #kedaikopimerapi #kopimerapi #jogja #bukantraveler #enjoythefreedom
A post shared by vanz (@van_iponkz) onJul 18, 2018 at 2:26am PDT
Menurutnya, Dinas Pariwisata berkomitmen untuk terus mempromosikan Kedai Kopi Merapi ini sebagai potensi wisata kuliner andalan di Kabupaten Sleman. "Wisatawan di lereng Merapi di kawasan Kaliurang maupun Lava Tour Cangkringan dapat menikmati kopi khas lereng Gunung Merapi di kedai ini setelah menikmati suasana alam dengan jip wisata Merapi," katanya.
[Baca juga : "Begini Kolaborasi Petani Kopi Robusta Dengan Dinas Pariwisata"]
Ia menjelaskan, saat ini Kopi Merapi sudah banyak dikenal di masyarakat luas baik lokal Sleman, DIY, luar daerah, hingga mancanegara. "Bahkan, saat ini, Bupati Sleman Sri Purnomo sedang mempromosikan kopi Merapi ini di Finlandia karena negara tersebut tertarik dengan rasa maupun keunikan kopi Merapi," katanya.
Pengelola Kedai Kopi Merapi, Sumijo mengatakan, saat ini, pengunjung di Kedai Kopi Merapi sudah mulai ramai didatangi berbagai kalangan. "Ada dari masyarakat biasa, pejabat, pengusaha, selebritas, dan kalangan artis banyak yang berkunjung ke sini," ujarnya.
Awal Mula Desa Wisata Kopi
Rata-rata dalam satu bulan pengunjung di Kedai Kopi Merapi ini mencapai 10 ribu lebih. Sedangkan yang paling ramai biasanya pada akhir pekan dan musim liburan. "Kalau omzet per bulan bisa mencapai Rp 180 juta dari penjualan minuman kopi, bubuk kopi, berbagai makanan khas Merapi maupun suvenir," Sumijo memaparkan.
Awal mula kedai kopi berdiri, yakni dari usaha perkebunan kopi yang banyak digeluti masyarakat Dusun Petung sebelum erupsi Merapi pada 2010. "Dusun Petung awalnya memang disiapkan sebagai desa wisata kopi karena memang dusun ini ada kebun kopi. Kemudian, kami berinisiatif untuk mendirikan kedai kopi," katanya.
Rintisan Desa Wisata Petung sebelum sempat dibuka, kedai tersebut sudah ada terlebih dahulu sebelum terkena bencana erupsi Merapi 2010 yang menghancurkan bangunan kedai maupun kebun kopi di daerah ini.
"Setelah erupsi kami bersihkan semua. Baru dibuka lagi pada 2012. Seiring berjalannya waktu, Kopi Merapi semakin dikenal dan disukai masyarakat," ucapnya. Pengelola Kedai Kopi Merapi akan terus membuat inovasi-inovasi untuk menarik wisatawan. Satu di antaranya akan membuat destinasi wisata baru dengan konsep Wisata Edukasi Kopi.
Nantinya, wisatawan akan diajak melihat proses pembuatan kopi mulai dari budi daya, pengolahan hingga teknik penyeduhan kopi. "Nanti pengunjung bisa camping, outbound, dan tracking dengan tema kopi," katanya. (Sumber: Artikel-Foto liputan6.com)
...moreTripTrus.Com - Anda bisa banget tetap traveling di bulan puasa, bedanya sekarang destinasinya disesuaikan dengan nuansa ramadhan. Nah, berikut ini 4 kota yang cocok buat didatangi kalau Anda ingin melakukan wisata ramadhan.
1. Aceh
Siapa yang tak kenal Negeri Serambi Mekkah ini? Aceh memang terkenal dengan budaya Islamnya yang sangat kental. Bahkan, para wanita yang berada di Aceh dianjurkan memakai jilbab jika berada di luar rumah.
Tapi, Aceh memang menjadi salah satu kota yang sangat cocok untuk Anda yang ingin melakukan wisata ramadhan atau religi. Bagaimana tidak? Di sini terdapat sebuah masjid megah, yang bahkan saat terjadi bencana tsunami, pun tetap berdiri kukuh.
Masjid Raya Baiturrahman terletak di Kota Banda Aceh. Masjid yang pertama kali dibuka pada tahun 1881 ini memang memiliki arsitektur yang sangat menawan. Selain wisata ke masjid-masjid bersejarah di Aceh, kita juga bisa menikmati beragam kuliner lokal yang dijamin halal dan lezat.
2. Palembang
Kini Palembang semakin mengembangkan dirinya sebagai salah satu destinasi religi di Indonesia. Salah satunya adalah Kampung Al-Munawar, sebuah kampung Arab yang berada di wilayah 13 Ulu. Begitu tiba di kampung yang berada di tepi Sungai Musi ini, Anda akan terkagum-kagum dengan bangunan rumah tua di sini.
Rumah-rumah di Kampung Al-Munawar diperkirakan sudah berusia ratusan tahun, sejak awal bangsa Arab menetap di Palembang. Nah, kalau kamu berkesempatan ke sini, kamu akan disambut dengan Pertunjukan Gambus yang dipadu dengan Tari Zapin, perpaduan antara budaya Timur Tengah dan Indonesia.
Anda juga bisa mencicipi kuliner ala munggahan yang sangat lezat, tentu saja masakannya bercitarasa campuran antara Timur Tengah dan Indonesia.
Selain itu, Anda juga bisa mampir ke masjid yang sangat unik di Kota Palembang. Masjid Cheng Hoo namanya. Masjid ini bernuansa merah, sekilas justru terlihat seperti klenteng. Ada lagi Al-quran Al-Akbar, yaitu Alquran raksasa yang diukirkan pada lembaran kayu besar.
3. Semarang
Ibu kota Provinsi Jawa Tengah ini memiliki banyak destinasi untuk wisata ramadhan. Tapi, wisatanya lebih spesifik, misalnya mengunjungi Makam Wali Songo. Lalu di mana saja Makam Wali Songo yang berada di Jawa Tengah? Jawabannya tiga, yaitu di Kabupaten Kudus, Jepara, dan Demak.
Di Kudus Anda bisa mengunjungi Makam Sunan Kudus, yang terletak tepat di belakang Masjid Menara Kudus. Keduanya memang menjadi destinasi religi yang tak terpisahkan. Masjid Menara Kudus dibangun oleh Sunan Kudus pada tahun 1549 dan menggunakan batu Baitul Maqdis dari Palestina sebagai batu pertama.
Di Jepara terdapat Makam Sunan Muria yang berada di puncak Gunung Muria. Anda memang perlu mendaki untuk mencapainya, tapi katanya sekarang sudah ada tukang ojek yang siap mengantar ke atas.
Di Demak terdapat Makam Sunan Kalijaga yang terkenal, tapi lokasinya agak ke pinggiran Kota Demak. Selain makam, wilayah Demak terkenal karena dahulu merupakan lokasi Kerajaan Islam Demak. Anda bisa banget napak tilas Wali Songo di sini!
4. Makassar
Siapa bilang Anda tak bisa melakukan wisata ramadhan di Makassar? Pergilah ke wilayah Pantai Losari. Di sana Anda akan menemukan masjid terapung pertama yang dibangun di Indonesia. Namanya Masjid Amirul Mukminin.
Selain itu, Anda juga bisa mengunjungi Masjid Cheng Hoo yang berada di Jalan Metro Tanjung Bunga. Ini merupakan Masjid Cheng Hoo kedua belas di Indonesia. Uniknya, kubah masjid ini bentuknya menyerupai pagoda, yang memang menandakan perpaduan budaya Makassar dan Tionghoa. Masjid yang dibangun pada tahun 2013 ini selesai dibangun pada tahun 2015. (Sumber: Artikel jalanjalanmen.com Foto Flickr)
...more