TripTrus.Com - Bro-sis traveler, fix banget Juli 2025 ini bakal rame parah sama festival kece dari ujung Pacitan sampe Bali utara! Lo yang udah suntuk kerjaan atau kuliah, saatnya cuti bentar, gas liburan, dan nikmatin vibes lokal yang dibungkus cara kekinian. Gak cuma ngopi-ngopi doang, di sini lo bisa nyaksiin parade budaya, konser musik chill, fashion show etnik, sampe jajan kuliner khas yang rasanya lokal banget. Pokoknya ini bukan liburan biasa—lo bisa healing, nambah insight, plus dapet konten kece buat feed lo. Yuk, intip lima festival gokil yang kudu lo sambangin di Juli ini.
1. Festival Ronthek Pacitan: Musik Bambu yang Bikin Lo Nggak Bisa Diam ๐ Pacitan, 7–9 Juli
Buat lo yang demen suasana malam meriah tapi tetap tradisi, Ronthek Pacitan bakal jadi pengalaman unik. Di sepanjang jalan Alun-Alun, lo bakal dengerin suara bambu digebuk rame-rame dari alat musik lokal kayak thethek, seruling, gong, sampe gendang bambu. Tapi ini bukan festival jadul ya—anak-anak muda Pacitan udah nge-blend musik dan fashion-nya biar tetap kece buat Gen Z! Ada juga bazar UMKM lokal yang jualan snack, kriya, dan pernak-pernik kece buat oleh-oleh. Suasananya tuh kayak street parade, tapi beneran dari hati!
2. Banyuwangi Ethno Carnival: Malem-Malem Tapi Colorful Abis! ๐ Taman Blambangan, 11–13 Juli
View this post on Instagram
A post shared by ๐ POETRA COLLECTION ๐ฎ๐ฉ (@putra_collection98)
Kalau lo tim yang gak bisa jauh dari aesthetic dan lighting syahdu, gas ke Banyuwangi Ethno Carnival. Sepanjang 2,5 km berubah jadi runway penuh LED dan kostum etnik super niat. BEC tahun ini punya tema World Class Ethnic Attraction, dan semua digelar malam hari, bro-sis. Kostum nyala, tarian megah, musik tradisi, semua tampil dalam vibes magical kayak lagi di dunia dongeng. Lo juga bisa ngintip workshop budaya, jajan di bazar, bahkan liat lomba poster pelajar. Satu kata: GOKIL!
3. Manakarra Fair Mamuju: Pantai, Budaya, dan Local Pride Gabung Jadi Satu ๐ Anjungan Pantai Manakarra – Pertengahan Juli
Bro-sis yang pengen chill di pinggir pantai tapi tetap dapet vibes budaya, Manakarra Fair di Mamuju cocok banget buat lo. Lo bisa nongkrong pinggir pantai sambil nonton pertunjukan seni tradisional Sulbar, jajan makanan khas yang susah lo temuin di kota besar, dan ikut workshop kriya bareng seniman lokal. Anak-anak kreatif Mamuju beneran totalitas ngasih yang terbaik—bikin lo makin cinta lokal dan bangga jadi bagian dari Indonesia. Suasananya adem, tapi semangatnya panas!
[Baca juga : "Gaskeun, 7 Festival Paling Gokil 2025 Buat Lo Healing, Hunting & Explore!"]
4. Geopark Night Specta 7.0: Musik, Alam, dan Bintang-Bintang di Langit Jogja ๐ Embung Nglanggeran, Gunungkidul – 18–19 Juli
Kalau lo tipe senja-senja club, penggemar alam, dan suka musik chill, wajib banget ke Geopark Night Specta. Venue-nya di UNESCO Geopark Gunung Sewu, dan acaranya tuh gabungan antara edukasi, konser musik, dan pelestarian alam. Ada Letto, Tami Aulia, Hasan Aftershine, sampe musisi lokal lainnya tampil dengan gaya Georkestra yang syahdu. Ditambah lagi ada Festival Coklat yang ngajarin lo soal sustainability sambil icip-icip coklat lokal. Lo healing sambil nambah ilmu? Siapa takut!
5. Lovina Festival Bali: Sunsetan, Paddle, dan Bantuin Laut Tetap Bersih ๐ Lovina, Buleleng – 18–22 Juli
Bro-sis, lo yang lagi cari vibes Bali tapi pengen yang beda dari Kuta-Canggu, Lovina Festival tempatnya! Di pantai utara Bali yang tenang dan eksotis, lo bisa join acara ramah lingkungan kayak stand-up paddle, underwater cleanup, cooking class, sampe fashion show budaya. Festival ini ngajarin lo jaga laut sambil having fun. Gak ketinggalan ada pameran UMKM, workshop kriya, dan seminar soal pariwisata berkelanjutan. Fix banget, healing lo jadi meaningful!
Pokoknya, jangan sampe lo nyesel cuma rebahan di rumah doang, bro-sis! Festival-festival kece ini GRATIS alias tinggal dateng! Dari tabuhan bambu di Pacitan sampe sunset di Lovina, semuanya punya cerita lokal yang dikemas modern. Lo bisa stay stylish, tetep jalan-jalan, plus nambah wawasan budaya yang makin bikin lo bangga jadi anak Indonesia. Buruan ajak bestie, pacar, geng lo, atau solo trip sekalian juga seru banget. Juli 2025? Harus jadi bulan paling penuh warna di hidup lo! (Sumber Foto @gedekresna__)
...moreUntuk Trip ke Tanjung Bira, klik di: http://triptr.us/Ba
TRIPTRUS - Suku Bugis dan Makassar terkenal akan ketangguhan mereka di laut. Dengan Pinisi, mereka mengarungi tujuh samudra. Di Tanah Beru, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, pembuatan Pinisi sudah dilakukan secara turun temurun. Hampir semua pria yang ada di Tanah Beru bekerja sebagai pembuat perahu pinisi. Perahu buatan para pengrajin ini bahkan sudah dikenal ke seluruh dunia.
Kisah awal pembuatan pinisi berasal dari legenda yang menceritakan sebuah kapal yang terpecah jadi tiga bagian di desa Ara, Tanah Beru, dan Lemo-lemo. Legenda ini menjadi pemersatu ketiga desa tersebut, yaitu dengan bekerjasama mereka dapat menaklukkan lautan. Kapal pinisi terbagi menjadi dua jenis, Lamba atau lambo. Kapal pinisi modern berukuran besar ini lebih populer dan menggunakan tenaga motor sebagai penggerak – selain layar. Jenis lain adalah Palari, yang berukurang lebih kecil dan banyak digunakan sebagai kapal nelayan.
Yang unik dari pembuatan pinisi adalah, meski kapal dibuat di Tanah Beru, tapi tidak ada satupun pria dari desa itu yang berlayar dengan pinisi. “Tugas” itu diserahkan kepada para pelaut dari Tanjung Bira. Sementara dari desa Lemo, kebanyakan bertindak sebagai pemodal pembuatan kapal pinisi.
Kini, pinisi tidak terbatas pada penggunaan sebagai kapal dagang atau kapal nelayan. Banyak pesanan pinisi datang dari luar negeri. Dan di Tanah Beru Anda bisa melihat beberapa orang asing yang berlibur menikmati pantai pasir putih di Tanjung Bira, sekaligus melihat perkembangan pembuatan kapal yang mereka pesan.
...moreTripTrus.Com - Tak terasa ya, kita sudah sampai di penghujung tahun 2022! Satu tahun berlalu dengan banyak kenangan indah, dan sebentar lagi kita akan memasuki tahun 2023 yang semoga akan lebih berwarna dibandingkan sebelumnya. Yuk tepuk bahu kita yang sudah berjuang untuk bertahan sampai sekarang dan siap-siap sambut tahun 2023 dengan meriah lewat beragam event tahun baruan yang bisa jadi pilihan. Mulai dari konser musik, pementasan, hingga festival kuliner siap untuk menemanimu melewati penghujung tahun 2022 ini!
Sebelum ikutan, yuk simak dulu 5 tips nyaman hadiri event tahun baruan berikut supaya kamu bisa menikmati event tahun baruan nantinya!
1. Cek Daftar Event Yang Kamu Minati
Event seperti apa kira-kira yang menarik perhatianmu? Apakah kamu tertarik dengan konser musik, festival kuliner, pagelaran budaya, atau jenis event lainnya? Yuk buat atau cari daftar event yang menarik perhatianmu supaya kamu bisa menentukan pilihan.
Untuk memperbanyak referensimu, ayo cek event.indonesia.travel dan catat event-event yang akan datang! Sst, kamu juga bisa membaca mengenai bagaimana event-event tersebut berlangsung di tahun sebelumnya, lho.
2. Pilih Event Dengan Lokasi Dan Penyelenggaraan Yang Jelas
Di balik suatu event, pasti ada event organizer atau penyelenggara yang mengadakannya. Banyak event bagus di Indonesia yang dihelat oleh penyelenggara-penyelenggara hebat, namun ada juga penyelenggara yang kurang profesional yang bikin event tidak aman.
Supaya terhindar dari situasi-situasi tak diinginkan, penting buatmu untuk mempelajari dengan seksama mengenai penyelenggaraan event tahun baru pilihanmu. Beberapa hal yang perlu kamu cari tahu adalah siapa penyelenggaranya, apa maksud dan tujuan event tersebut diadakan, kapan dan bagaimana rangkaian program event itu akan berlangsung, serta di mana lokasi event tersebut. Jangan sampai kamu malah nyasar ke tempat tidak dikenal atau kelewatan tanggal event sehingga tidak bisa menikmati serunya tahun baruan!
3. Pesan Tiket, Akomodasi, Dan Transportasi Jauh-Jauh Hari
View this post on Instagram
A post shared by Federica QianQian Lin๐ธๆๅฉๅฉ (@federykkalin)
Jika kamu sudah tahu mengenai tempat dan waktu penyelenggaraan event, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan akomodasi dan transportasi! Jangan sampai lupa untuk mempersiapkan tiket transportasi dan memesan akomodasi penginapan jika diperlukan. Pelajari dengan seksama mengenai transportasi terbaik yang bisa digunakan ke lokasi event serta penginapan terbaik yang ada di dekat venue. Jangan lupa untuk mempertimbangkan masalah biaya juga, ya!
4. Siapkan Kostum Sesuai Acara
View this post on Instagram
A post shared by ๐ณ๐๐๐ ๐จ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ (@_lu__xa_)
Setiap event pasti memiliki kekhasannya masing-masing, termasuk mengenai kostum. Sebelum menghadiri event tahun baruan, coba cari tahu dahulu apakah event tersebut memiliki dresscode tertentu atau tidak. Jika terdapat dress code, ada baiknya kamu mengikutinya agar bisa lebih seru dalam menikmati event tersebut.
Eits, tapi jangan lupa juga untuk tetap berbusana dengan rapi dan sopan, ya! Penting juga untukmu mempelajari budaya setempat di lokasi event tersebut untuk menyesuaikan busana yang kamu kenakan.
[Baca juga : "Kunjungi 7 Tempat Wisata Cilegon"]
5. Nikmati Acara Tapi Tetap Waspada Di Lokasi
View this post on Instagram
A post shared by Dundhee Yuwono (@dundhee89)
Setelah semua persiapan kamu lakukan, sekarang saatnya enjoy the event! Namun, kamu harus tetap waspada dan peka terhadap sekitar karena hal-hal tak terduga bisa terjadi kapan saja. Misalnya saja, masalah mengenai kerumunan yang baru-baru ini sering terjadi. Yuk, coba pahami hal-hal yang harus dilakukan jika sewaktu-waktu terjebak di kerumunan supaya kamu tetap aman dari bahaya!
Itulah 5 tips untuk kamu yang ingin menghadiri event tahun baruan! Ingat, pahami terlebih dahulu mengenai event yang ingin kamu kunjungi, siapkan semua keperluannya mulai dari akomodasi hingga kostum acara, dan yang terpenting tetap waspada sekaligus tetap menikmati event, ya! (Sumber: Artikel indonesia.travel Foto @_____m.log)
...moreTripTrus.Com - Menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan, bukan berarti menghentikan segala aktivitas yang biasa dilakukan seperti traveling. Traveler, tetap bisa berlibur dengan nyaman di bulan puasa ini, dengan menerapkan beberapa tips agar kondisi kesehatan tetap fit juga ibadahTraveler tetap lancar selama berlibur.
Pertahankan kearifan lokal..
A post shared by kholidzaim (@kholidzaim) onMay 26, 2018 at 8:06am PDT
Agar liburan dan ibadah Traveler di Bulan Ramadhan ini berjalan dengan lancar, ada berebarapa tips berlibur saat puasa yang bisa diikuti, antrala lain:
Dimulai dari pada saat sahur, konsumsilah makanan yang memiliki nutrisi dan gizi yang tinggi. Jangan lupa juga untuk mengkonsumsi vitamin, tujuannya untuk menjaga stamina Traveler selama menjalankan ibadah puasa di perjalanan. Jadi, Traveler tetap sehat bugar mengunjungi tempat-tempat wisata yang telah dijadwalkan untuk dikunjungi selama liburan.
Bawa pelengkapan ibadah, tentunya hal ini sangat penting. Agar Traveler bisa tetap lancar beribadah di destinasi tujuan, selalu siapkan dan bawa peralatan ibadah di dalam tas Traveler. Traveler bisa membawa Al-Qur’an berukuran saku dan peralatan shalat (mukenah atau sarung).
Bawa air mineral, fungsinya sebagai penghilang dahaga dan untuk membatalkan puasaTraveler, jika terpaksa berbuka puasa dalam perjalanan menuju destinasi atau tempat wisata.
Pilih kegiatan wisata yang bermanfaat untuk menambah pengetahuan, misalnya dengan mengunjungi tempat-tempat wisata yang memiliki nilai religi. Traveler juga bisa mengikuti kegiatan Ramadhan yang ada di tempat tujuan wisata. Jadi, Traveler bisa berlibur sambil menambah pengetahuan mengenai Agama Islam.
Jangan pilih kegiatan wisata yang terlalu melelahkan fisik. Karena Traveler dalam keadaan berpuasa, maka pastikan kegiatan yang dilakukan tidak menghabiskan energi dan melelahkan fisik. Hal ini akan membuat Traveler dehidrasi karena kurangnya asupan cairan pada saat berpuasa, dapat berakibat kurang fit nya kondisi tubuh sehingga Travelertidak maksimal dalam menjalankan ibadah puasa atau bahkan bisa membatalkannya.
Jangan lupa bersedekah dan menolong sesama, tujuannya untuk menambah pahala di Bulan suci ini. Selalu bersedekah dan menolong sesama yang membutuhkan yang dijumpai selama perjalanan menuju destinasi.
Berbuka puasalah dengan makanan atau minuman yang manis terlebih dahulu, untuk menggantikan energi yang telah terbuang selama seharian di perjalanan. Beribadah dan beristirahatlah sejenak sebelum Traveler kembali melakukan perjalanan ke tempat wisata selanjutnya.
[Baca juga : 6 Cara Menikmati Libur Lebaran Dengan Efektif]
Terapkan tips berlibur saat puasa di atas, maka liburan dan ibadah Traveler akan senantiasa lancar. Selalu rencanakan perjalanan Traveler dari beberapa saat sebelum hari keberangkatan. (Sumber: Artikel nusatrip.com, Foto vakansinesia.com)
...moreTripTrus.Com - Jembatan gantung Situ Gunung menjadi kawasan favorit wisatawan di musim libur Lebaran 2018. Kunjungan wisatawan membeludak ke jembatan gantung yang disebut-sebut terpanjang di Asia Tenggara itu, sejak hari pertama dibuka pada H-1 Lebaran 2018.
Terletak di kaki Gunung Gede Pangrango, jembatan gantung tersebut menarik perhatian karena menyuguhkan panorama yang indah. Para wisatawan sengaja datang bukan hanya sekedar menikmati pesona hutan damar yang berada di aeral Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Namun juga ingin menguji nyali untuk berjalan di atas jembatan gantung berplat tali baja tersebut.
Jembatan yang menghubungkan objek wisata Situgunung kekawasan Curug Sawer itu, memiliki ketinggian mencapai 150 meter dari atas tanah. Adapun panjang membentang hingga mencapai 250 meter.
View this post on Instagram
life is journey with problems to solve and lessons to learn but most of all experiences to enjoy . #goodmorning
A post shared by Situgunung Suspension Bridge (@situgunungsuspensionbridge) onMar 1, 2019 at 9:33pm PST
Ini juga menjadi destinasi baru bagi wisatawan yang senang berswafoto. “Memang jembatan memiliki sensasi tersendiri saat dilintasi. Terutama bagi pengunjung yang akan berswafoto," kata salah seorang pengunjung objek wisata jembatan gantung, Chepi.
Chepi mengatakan jumlah pelintas jembatan dibatasi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. "Apalagi membludaknya jumlah wisatawan berlalu-lalang terpaksa para petugas membatasinya," katanya.
Dia menuturkan, jembatan tersebut sangat menawan karena selain menawarkan keindahan dan kesejukan, para wisatawan juga dapat menikmati dua keindahan objek wisata dalam waktu bersamaan.
“Memang panorama sangat indah, sehingga banyak wisatawan datang dan menikmati jembatan ini,” katanya.
Jembatan gantung Situ Gunung menjadi kawasan favorit wisatawan di musim libur Lebaran 2018. Kunjungan wisatawan membeludak ke jembatan gantung yang disebut-sebut terpanjang di Asia Tenggara itu, sejak hari pertama dibuka pada H-1 Lebaran 2018.
Terletak di kaki Gunung Gede Pangrango, jembatan gantung tersebut menarik perhatian karena menyuguhkan panorama yang indah. Para wisatawan sengaja datang bukan hanya sekedar menikmati pesona hutan damar yang berada di aeral Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Namun juga ingin menguji nyali untuk berjalan di atas jembatan gantung berplat tali baja tersebut.
Jembatan yang menghubungkan objek wisata Situgunung kekawasan Curug Sawer itu, memiliki ketinggian mencapai 150 meter dari atas tanah. Adapun panjang membentang hingga mencapai 250 meter.
Ini juga menjadi destinasi baru bagi wisatawan yang senang berswafoto. “Memang jembatan memiliki sensasi tersendiri saat dilintasi. Terutama bagi pengunjung yang akan berswafoto," kata salah seorang pengunjung objek wisata jembatan gantung, Chepi.
[Baca juga : "Menarik Dikunjungi Nih, 5 Wisata Seru Di Kota Gombong"]
Chepi mengatakan jumlah pelintas jembatan dibatasi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. "Apalagi membludaknya jumlah wisatawan berlalu-lalang terpaksa para petugas membatasinya," katanya.
Dia menuturkan, jembatan tersebut sangat menawan karena selain menawarkan keindahan dan kesejukan, para wisatawan juga dapat menikmati dua keindahan objek wisata dalam waktu bersamaan. “Memang panorama sangat indah, sehingga banyak wisatawan datang dan menikmati jembatan ini,” katanya. (Sumber: Artikel pikiran-rakyat.com Foto jayakartanews.com)
...moreTripTrus.Com - Ada rencana traveling ke Jawa Tengah, terutama ke kawasan Jepara dan Rembang? Pada Hari Kartini yang dirayakan setiap tanggal 21 April, tak ada salahnya mencoba menapak tilas Kartini di tanah kelahirannya.
Jepara dan Rembang erat kaitannya dengan Kartini. Ia lahir di Jepara namun kemudian menetap Rembang hingga tutup usia. Berikut obyek wisata yang berkaitan dengan Kartini di Jepara dan Rembang. Cocok sebagai alternatif liburan di akhir pekan.
1. Monumen Ari-ari Kartini
Di Desa Pelemkerep, Jepara, terdapat Monumen Ari-ari Kartini. Kartini lahir di desa ini. Walaupun rumah kelairannya sudah tidak ada, di bagian belakang masih tertanam tali pusar Kartini. Hal ini sesuai adat Jawa bahwa saat lahir, ari-ari sang bayi ditanam. Di tempat ari-ari Kartini ditanam, dibangun monumen berbentuk bunga teratai. Bunga teratai adalah bunga favorit Kartini.
2. Pendopo Kabupaten Jepara
sneakpeak photoshoot with jpc last year in #pendopojepara ๐#hijab #photosesion #jepara #ilovejepara #explorejepara
A post shared by Mila Alfiani (@milaamiliimiluu) onFeb 24, 2015 at 5:45pm PST
Kartini sempat tinggal di pendopo Kabupaten Jepara selama masa remaja. Bisa dibilang inilah tempat Kartini dibesarkan. Sebab, ayah Kartini adalah Bupati Jepara. Beberapa ahli sejarah menyebutkan banyak buah pikiran Kartini muncu di tempat ini. Lokasinya di Jalan RA Kartini, Panggang, Jepara.
3. Museum Kartini Jepara
Mengenal dan mengenang Raden Ajeng Kartini ๐๐ #habisgelapterbitlahterang #museumkartinijepara #radenajengkartini #dolanjepara
A post shared by dewi (@diyah_puspasari) onDec 24, 2017 at 9:23pm PST
Ada dua museum Kartini, yaitu di Jepara dan di Rembang. Museum Kartini Jepara yang berlokasi di, menyimpan barang-barang milik Kartini semasa hidupnya. Tak hanya koleksi yang berkaitan dengan Kartini, beragam koleksi lainnya berkaitan dengan sejarah Jepara itu sendiri. Lokasinya di Alun-alun Nomor 1, Jepara.
4. Pantai Kartini
Jangan takut menengok ke belakang untuk sekedar menyapa masa lalu .. Berikan senyuman terindah dan katakan terimakasih .. . .. ... ๐ธ @mohargirofaa #pantaikartini #exploreindonesia #mytripmyadventure #tourpantai #indonesiaindah #jelajahindonesia
A post shared by Chrisputri Widianti (@chrisputri92) onApr 17, 2018 at 2:37am PDT
Pantai Kartini terletak di Jepara dan dekat dengan pendopo, kediaman Kartini saat ayahnya menjabat sebagai Bupati Jepara. Ia kerap melancong dan bermain di pantai ini saat masih anak-anak.
[Baca juga : 20 Tahun Terbengkalai, Pabrik Gula Colomadu Kini Jadi Destinasi Wisata Sejarah]
5. Museum Kamar Pengabadian Kartini Rembang
Berkunjung ke Museum R.A. KARTINI di Rembang, Jawa Tengah Museum ini dahulu adalah rumah Bupati Rembang yang juga suami dari R.A. Kartini. Lantai, dinding, atap, perabot, furnitur, sampai kamar mandi masih dalam bentuk asli, hanya dimodifikasi penggunaan ruang sebagai museum. Seperti kebanyakan museum di Indonesia, showcase nya terlihat gloomy, lusuh, berdebu, dan tidak terawat. Harusnya museum, apalagi untuk tokoh lengendaris seperti ini, bisa dibuat lebih menarik. Terima kasih untuk para guru sejarah dan film Kartini yang bisa memberikan sentuhan imajinasi sehingga bisa menikmati bukti sejarah dengan visual yang lebih indah. Sekedar info: harga tiket masuk Rp2000. Murah kan? Terima kasih untuk petugas museum yang mau bekerja saat libur (dan harusnya menurut jadwal, museum tutup hari minggu), karena banyak calon pengunjung yang datang ๐ #museumkartini #museumkartinirembang #museum #museumindonesia #rembang #jawatengah #belajarsejarah
A post shared by MayDee Taskah (@m4ydee) onDec 30, 2017 at 9:57pm PST
Pada usia 24, Kartini menikah dengan Bupati Rembang. Ia pun pindah ke Rembang. Rumah tempat tinggal Kartini dan suaminya, Djojoadiningrat, kini menjadi Museum Kartini. Lokasinya di Jalan Gatot Subroto. Di salah satu kamar merupakan tempat Kartini kerap menulis surat yang memuat buah pikirannya mengenai perempuan untuk seorang sahabat. Surat-surat inilah yang dikumpulkan dalam buku legendaris "Habis Gelap, Terbitlah Terang". Di kamar itu pula, Kartini melahirkan anak tunggalnya. Selain itu, di dalam museum pengunjung bisa melihat aneka perkakas yang pernah dipakai Kartini sampai lukisan yang dilukisnya.
6. Makam Kartini
๐ #makamkartini
A post shared by Cahya Ula Widyana (@cahyaulawidyana) onFeb 8, 2018 at 8:08am PST
Di usia belia, Kartini meninggal dunia, yaitu saat masih berumur 25 tahun. Makam Kartini berada di sebua bukit yang dibangun oleh sang suami, tepatnya di Desa Bulu, Rembang. Bentuknya seperti Joglo dengan nisan marmer. Sangat mudah menemukan makam tersebut karena di bagian depan terdapat patung Kartini. Kartini digambarkan mengenakan busana adat Jawa dan memegang buku. (Sumber: Artikel travel.kompas.com, Foto vakansinesia.com)
...moreTripTrus.Com - Ada sekelumit cerita bangsa Tiongkok di rumah ini. Candra Naya namanya. Bangunan yang terletak di Jakarta Barat ini merupakan salah satu bangunan cagar budaya yang dimiliki Indonesia. Ada yang menarik dari bangunan ini. Siapa saja akan terdiam sesaat ketika pertama kali melihatnya. Penasaran, mari kita cari tahu apa yang membuat pengunjung itu tak mampu berkata-kata.
ini yg namanya harmonis. kekunoan bersatu dgn kekinian, perbedaan yg tajam ini bersanding keren di #chandranaya jalan gajah mada, #jakarta barat. . met #imlek2018 buat sahabat yang merayakan.. semoga berbahagia dan doa serta harapannya bisa terwujud.. Aamiin
A post shared by si yepe (@kuncir.dua.tanpa.pita) onFeb 15, 2018 at 6:31pm PST
Candra Naya begitu ia dikenal, merupakan bekas kediaman Mayor Khouw Kim An. Ia adalah Mayor Tionghoa yang terakhir di Batavia, pada pemerintahan tahun 1910-1918 dan diangkat kembali pada tahun 1927-1942. Tidak ada catatan pasti yang menandakan tahun pendiriannya, tapi diperkirakan Candra Naya didirikan sekitar tahun Dingmao (kelinci api), yaitu tahun 1807 oleh Khouw Tian Sek dalam rangka menyambut kelahiran anaknya yang bernama Khouw Tjeng Tjoan setahun kemudian. Namun adapula versi lainnya yang menceritakan bahwa yang membangun Candra Naya ini adalah Khouw Tjeng Tjoan pada tahun 1867 dan masih masuk kedalam tahun Dingmao.
[Baca juga : Menelusuri Kawasan Glodok Sebagai Kota Pecinan]
Khouw Tian Sek adalah seorang tuan tanah yang memiliki tiga orang putra dan masing-masing diberikan satu buah gedung. Salah satunya adalah Khouw Tjeng Tjoan yang mendapatkan gedung Candra Naya di Jalan Gajah Mada 188 Jakarta Barat. Ia menggunakan Candra Naya sebagai kantor sekaligus tempat tinggalnya. Rumah itu kemudian diwariskan kepada salah satu anaknya yang bernama Khouw Kim An yang lahir di Batavia pada 5 Juni 1876. Sejak diangkatnya Khouw Kim An sebagai Mayor Tionghoa, maka rumah itu dikenal juga dengan sebutan Rumah Mayor. Khouw Kim An mulai menempati gedung Candra Naya pada tahun 1934, setelah sebelumnya tinggal di Bogor.
Desain arsitektur rumah Candra Naya sangat kental dengan budaya Tiongkok. Pada bagian atapnya melengkung yang kedua ujungnya terbelah dua. Bentuk seperti ini disebut “Yanwei” atau ekor walet. Struktur atap yang melengkung ini juga terdapat pada bangunan kelenteng yang menandakan status sosial penghuninya. Kemudian, pada pemisah antara halaman depan dan halaman samping terdapat jendela penghubung yang disebut jendela bulan atau moon gate. Secara keseluruhan bangunan Candra Naya ini terdiri dari ruang tamu, ruang semi pribadi, ruang pribadi, ruang pelayan dan halaman. Sedangkan untuk ornamennya yang menempel ada Ba Gua (Delapan Diagram) yang berupa pengetuk pintu berbentuk segi delapan untuk penolak bala, hiasan berupa jamur lingzhipada pintu masuk utama yang melambangkan umur panjang dan ragam hias bergambar buku, papan catur, kecapi serta gulungan lukisan di bagian atas teras depan yang melambangkan sang pemilik rumah adalah seorang cendekiawan (scholar) juga seorang hartawan.
Candra Naya terletak di Jl Gajah Mada No 188, Jakarta Barat. Rumah Mayor ini kini diapit oleh gedung-gedung pencakar langit di komplek bangunan Green Central City. Ada Hotel Novotel yang menjulang tinggi disebelah kiri dan waralaba 711 di sebelah kanan. Dilihat dari bagian depan, Candra Naya tampak begitu kecil di antara bangunan-bangunan raksasa yang berada di sekelilingnya. Meskipun ukurannya tidak begitu besar, tapi Candra Naya seperti magnet bagi siapa saja yang melihatnya. Dengan gaya arsitektur tiongkok kuno, rumah ini begitu terlihat mencolok diantara yang lain. Terlebih lagi dengan gaya arsitekturnya yang manawan. Kondisi inilah yang membuat siapa saja yang melihatnya seakan terdiam sesaat. Siapa sangka di antara kompleks hotel bintang lima, terselip bangunan bersejarah.
Jika Anda ingin berkunjung ke Candra Naya dapat menggunakan bus Transjakarta koridor 1 jurusan Blok M – Kota. (Sumber: Artikel jakarta.panduanwisata.id, Foto flickr.com)
...moreTripTrus.Com - Yo, Desember udah di depan mata nih, bulan paling rame buat jalan-jalan di Indo! Banyak banget acara seru, dari tradisi unik sampai konser musik keren, bikin akhir tahun lo makin pecah. Nah, gue udah rangkumin nih beberapa event kece yang sayang banget kalo dilewatin. Yuk, simak biar lo bisa atur liburan lo sekarang juga!
View this post on Instagram
A post shared by W Stage Picture (@wstagepict)
1. Katastrop 2024 (2 Desember) Suka sastra atau teater? Langsung gas ke Ekspresi Sastra 2024 dari anak Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma. Lokasinya di Auditorium Driyarkara, Kampus II USD, mulai jam 5 sore. Serius, ini GRATIS bro!
2. Jelajah Ruang Menoreh Geo Heritage Run & Walk (7 Desember) Olahraga sekalian healing? Lo kudu banget ikutan event ini di Kawasan Geo Heritage. Dapet jersey, medali, voucher UMKM, plus vibes udara segar! Kombo parah, kan?
3. Gelegar Musik Prambanan (7 Desember) Mau karaoke bareng ribuan orang? Dateng ke konser ini! Mahalini, Juicy Luicy, sampe Yura Yunita bakal manggung epic di depan Candi Prambanan. Tiketnya? Langsung sikat di PLN Mobile. Jangan sampe telat!
4. Closing Ceremony JAFF ke-19 (7 Desember) Buat pecinta film, festival ini bakal nutup acara dengan vibes gokil. Empire XXI jadi saksi kolaborasi Jogja Hip Hop Foundation, dan lo bisa nikmatin GRATIS!
5. Saemen Fest 2024 (14 Desember) Lagi galau abis putus? Atau butuh lagu healing? Dateng ke Saemen Fest di Stadion Mandala Krida. Pamungkas, Tulus, sampe Bernadya bakal bikin lo nyanyi sampe lupa patah hati.
[Baca juga : "Desember Penuh Warna, Festival Asik Buat Liburan Lo Di 2024"]
6. Bantul Culture Run (15 Desember) Lari sambil nostalgia sejarah? Gaskeun di Bantul Culture Run. Start di Alun-alun Wukirsari, Imogiri. Hadiahnya? Gokil sih, bisa dapet mobil atau kambing! Siapa tau hoki lo lagi on fire.
7. Amikom Fest (21 Desember) Event anak muda banget, bro! Stadion Mandala Krida bakal rame sama Braves Boy, Rumah Sakit, dan lainnya. Tiketnya cuma 65 ribu. Worth it parah buat malem minggu lo.
8. Sasi Kiruna (22 Desember) Buat lo yang demen lari, Sasi Kiruna wajib masuk agenda. Rutenya di Embung Giwangan bikin mata adem, plus doorprize kece. Cuma modal 200 ribu, lo bisa sekalian ketemu komunitas lari Jogja.
9. Swara Prambanan (31 Desember) Tutup 2024 lo di Swara Prambanan! Ada Raisa, Mocca, Nadin Amizah, sampe JKT48 bikin countdown lo makin epik. Tiketnya mulai dari 250 ribu, bro. Jangan sampai kelewatan vibes keren ini!
Jadi, lo mau rebahan doang akhir tahun ini atau mau gas ke Jogja? Biar gak FOMO, buruan atur itinerary, siapin outfit keren, ajak bestie lo, dan pastiin tiket udah aman di tangan. Yuk, tutup 2024 lo dengan vibe yang gak bakal lo lupain! See you in Jogja! ๐ (Sumber Foto @ferandy_ardhianto)
...moreTripTrus.Com - Saat traveling banyak sekali peralatan yang kita bawa. Terkadang kegiatan packing bisa menjadi sesuatu yang mebingungkan serta memusingkan, karena terlalu banyaknya banyak barang-barang yang tidak muat untuk dibawa ke dalam carrier atau ransel. Mungkin barang-barang di bawah ini bisa sangat berguna saat kamu berpergian.
1. Kanebo
Sumber: Foto tokopedia.com
Pasti kalian tahu kalau handuk saat keadaan basah bisa membuat menjadi lembab dan berbau. Untuk pejalan seperti kita, Kanebo bisa menjadi alternative pengganti handuk. Selain ukurannya yang kecil sehingga tidak memakan tempat, daya serap Kanebo juga sangat cepat dibandingkan handuk. Tapi ada yang perlu diperhatikan, agar Kanebo tidak bau maka sebelum dan sesudah pemakaian sebaiknya direndam lauran air berisi sabun atau shampoo.
2. Peniti
Sumber: Foto aliexpress.com
Peniti? Ya benda kecil ini identik dengan kaum perempuan. Tapi jangan salah, kalau peniti ini mempunya fungsi darurat ketika kita sedang mengalami: mengaitkan tali tas terputus, menutup tas yang resletingnya rusak hingga mengaitkan tali sandal yang terputus.
3. Penjepit Kertas Besar
Sumber: Foto amazon.com
Penjepit kertas merupakan salah satu alat sederhana yang tanpa diduga memiliki banyak kegunaan. Dengan kemampuan serbagunya, tidak ada salahnya jika benda satu ini menjadi benda yang harus kita bawa saat berpergian, karena bisa berfungsi sebagai: menjepit uang kertas, mengaitkan kunci dan bisa sebagai sarana menggantung pakaian saat hendak dijemur.
4. Penjepit Kertas Kecil
Sumber: Foto sweetclipart.com
Kalau penjepit kertas kecil ini tidak kalah mutifungsi. Ibarat kata “kecil-kecil si cabe rawit”. Berbentuk kecil melingkar yang fleksibel untuk dirubah bentuknya, penjepit ini tidak hanya berfungsi sebagai penjempit kertas. Berguna saat perbaikan darutat selama perjalanan atau fungsi-fungsi lainnya seperti: Manjadi tarikan resleting yang rusak sementara waktu, pangganti kepala kancing yang terlepas juga menjadi pengait buatan untuk menggantungkan pakaian dan benda lainnya.
5. Selotip
Sumber: Foto alibaba.com
Selotip akan menjadi penyelamat kita disaat barang-barang bawaan kita medadak rusak seperti: sandal terputus, resleting rusak, membersihkan debu dan pasir yang menempel di pakaian dan juga bisa sebagai plester luka (tambahkan tissue). Atau mungkin sebagai perekat pembungkus oleh-oleh.
6. Kantong Plastik
Sumber: Foto kaskus.co.id
Benda yang satu ini adalah benda terkahir yang patut kita pertimbangkan untuk dibawa. Berfungsi sebagai pengganti dry bag, kantong plastik bisa untuk menyimpan pakaian kotor, tempat menyimpan gadget dikala hujan juga menjadi penyelamat dokumen- dokumen kertas yang kita bawa.
Ya, 6 benda-benda diatas memang terlihat sepele tapi mempunya fungsi yang serbaguna dan menjadi penyelamat kita disaat darurat. Jadi, jangan lupa sisipkan benda- benda tersebut didalam carrier atau ransel anda. (Sumber: Artikel Amieykha)
...more