shop-triptrus

Trips n Tips

Geopark Ciletuh, Kawasan Batuan Tertua di Jawa

Kab. Sukabumi

TripTrus.Com - Secara geologi merupakan daerah yang khas dan langka, berasal dari dasar samudera yang terangkat. Ciletuh menjadi bukti awal munculnya Pulau Jawa, karena di sinilah terjadinya tumpukan lempeng samudera dan benua pada 60 juta tahun yang lalu.

Kawasan Ciletuh, Sukabumi berjarak sekitar 135 km Dari Kota Sukabumi. Kontur jalan yang naik turun, menikung, ditambah sempitnya jalan dan kerusakan di sejumlah titik, membuat waktu tempuh dari Kota Sukabumi ke Ciletuh baru dapat dicapai sekitar 6 hingga 7 jam. Namun, perjalanan panjang itu akan terbayarkan saat kita sudah tiba dan melihat keindahan alam di kawasan tersebut.

      View this post on Instagram

A post shared by Danang Dwi 🔝 (@dnng.dwi) onApr 6, 2020 at 11:47pm PDT

Secara geologi Ciletuh merupakan daerah yang khas dan langka. Di kawasan ini terdapat kelompok bebatuan berumur paling tua di Pulau Jawa. Keberadaan taman bumi (geopark) menjadikan daerah ini sangat unik dan langka secara geologi. Selain di kawasan Ciletuh, masih ada dua tempat serupa di Pulau Jawa. Yakni di Karangsambung, Kebumen yang telah diresmikan sebagai cagar alam geologi serta di Bayat, Klaten, Jawa Tengah.

Di kawasan Geopark Ciletuh, ada sekitar 13 air terjun yang bisa dinikmati wisatawan yang datang, diantaranya Curug Awang plus gua yang banyak burung waletnya, curug ini memiliki tinggi 40 meter dengan lebar sekitar 60 meter yang mirip dengan niagara. Selain itu, ada pula Curug Tengah yang memiliki ketinggian 5 meter dengan dua undak air terjun pendek, dan Curug Puncakmanik yang memiliki tinggi 100 meter.

Selain itu, Sobat Pesona juga dapat mengunjungi Puncak Darma. Dari atas puncak ini, atasnya kita bisa melihat garis keseluruhan Pantai Palangpang yang berbentuk tapal kuda. Sobat Pesona juga bisa menikmati Amfiteater alam raksasa Ciletuh dapat terlihat utuh dari Tebing Panenjoan. Dinding tebing setengah lingkaran yang menghadap Laut Selatan seakan melindungi persawahan, perbukitan, serta perkampungan warga di bawahnya. Titik pandang ini berada di pinggir jalan, Desa Taman Jaya, dengan ketinggian 300-an mdpl.  

Karena memiliki warisan geologi, dilihat dari kandungan fosil, batu-batuan di pinggir-pinggir pantai Ciletuh diduga berasal dari dasar samudera yang terangkat. Ciletuh menjadi bukti awal munculnya Pulau Jawa, karena disinilah terjadinya tumpukan lempeng samudera dan benua pada 60 juta tahun yang lalu. Tumpukan itu terus berproses sampai muncul ke permukaan dan menjadi Pulau Jawa. Hal inilah yang menjadikan UNESCO mengakui Ciletuh sebagai UNESCO Global Geopark.

[Baca juga : "Cagar Alam Rawa Danau, Hutan Rawa Air Tawar Terbesar Di Jawa"]

Tak hanya itu, kawasan Ciletuh juga memiliki keanekaragaman kondisi geologi (geodiversity), keanekaragaman hayati atau mahluk hidup (biodiversity), dan keanekaragaman budaya sekitar (culture diversity). Terlebih lagi, kawasan Ciletuh juga memiliki keunikan fenomena alam yang dapat dijadikan destinasi wisata. Hal-hal tersebut pula lah yang menjadikan kawasan Ciletuh menjadi UNESCO Global Geopark.  

Geopark Ciletuh meliputi sejumlah desa, seperti Tamanjaya, Ciwaru, Mekarsari, Mandrajaya, dan Sidamulya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. (Sumber: Artikel-Foto pesona.travel)

...more

Cagar Alam Rawa Danau, Hutan Rawa Air Tawar Terbesar di Jawa

Kab. Serang

TripTrus.Com - Kawasan Cagar Alam Rawa Danau atau disebut juga Rawa Dano ini digadang-gadang sebagai hutan air tawar terbesar di Pulau Jawa. Semula merupakan kepundan gunung berapi tak aktif yang kemudian berubah menjadi danau dan akhirnya menjadi rawa-rawa.

Terletak di Kampung Panenjoan, Desa Luwuk, Serang. Rawa Danau yang berstatus cagar alam seluas 2.000 hektar ini mulai muncul ke permukaan sebagai salah satu destinasi wisata yang unik. Ia berada di wilayah yang termasuk 3 kecamatan, yaitu Padarincang, Pabuaran, atau Mancak. Untuk mencapai Rawa Danau, kita harus trekking sekitar 1 jam dengan rute yang kerap licin dan berlintah di musim hujan.

      View this post on Instagram

A post shared by Dean Puji Firmansyah (@deanpujifirmansyah) onSep 26, 2016 at 8:53am PDT

Karakter objek wisata ini adalah hutan yang dikelilingi oleh rawa-rawa dan danau. Mata akan dimanjakan oleh dominasi warna hijau yang teduh dari warna dedaunan. Konon, Cagar Alam Rawa Danau atau Rawa Dano semula merupakan kepundan gunung berapi tak aktif yang kemudian berubah menjadi danau dan akhirnya menjadi rawa-rawa. Yang unik, rawa ini berair tawar. Karena itu, ia juga berperan sebagai sumber cadangan air untuk masyarakat sekitar.

Keindahan Rawa Danau begitu kentara ketika kita berada di kaki bukit pegunungan. Perpaduan antara kabut, semburat matahari, dan padang hijau seluas kita memandang, sangat indah. Tak hanya menikmati keindahan alam, kita juga melakukan aktivitas lain yang seru. Mulai dari mengenal flora dan fauna lebih dekat, menyusuri rawa dengan sampan, sampai menginap di villa yang terletak di ketinggian dengan pemandangan danau.

[Baca juga : "Menelusuri Lembah Hijau Rawa Dano"]

Kini, terdapat sekitar 250 jenis burung hidup di wilayah ini, serta tak lupa aneka reptil, seperti buaya dan ular. Berbagai jenis tanaman dan hewan yang dilindungi, seperti burung bangau tongtong, elang jawa, dan gelatik jawa, juga hidup di sini.

Untuk mencapai Rawa Dano, salah satu rutenya kita bisa berangkat menuju arah Cinangka, Anyer. Lalu, setelah bertemu Pasar Padarincang, kita menuju Desa Citasuk. Namun, karena statusnya sebagai cagar alam, untuk dapat memasuki kawasan Rawa Dano, kita harus mengantongi izin terlebih dulu dari Balai Besar KSDA Jawa Barat. (Sumber: Artikel-Foto pesona.travel)

...more

Menelusuri Lembah Hijau Rawa Dano

Kab. Serang

TripTrus.Com - Pernah menikmati pemandangan lembah hijau yang luas membentang? Jika belum, mengunjungi wisata alam Rawa Danau yang  terletak di Kampung Panenjoan, Desa Luwuk Kecamatan Gunung Sari kabupaten Serang adalah tempatnya. Dari namanya saja mungkin Anda dapat menebak bahwa objek wisata ini merupakan objek wisata alam berbentuk rawa.

Anda tepat, wisata alam Rawa Danau ini merupakan sebuah tempat wisata alam yang didominasi dengan rawa-rawa dengan sebuah danau. Wisata alam Rawa Danau awalnya merupakan kepundan gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi. Seiring berjalannya waktu, tempat ini berubah menjadi sebuah danau dan akhirnya menjadi rawa-rawa di atas danau.

      View this post on Instagram

A post shared by Informasi Banten (@goodbanten) onJan 25, 2020 at 12:47pm PST

Pemandangan lembah Bukit Hijau Rawa Danau dapat dilihat dari Pos Terpadu yang berada di ketinggian 300 meter diatas permukaan laut. Masyarakat sekitar biasa menyebutnya “Paninjauan”. Ditempat ini, anda bisa melihat pemandangan Kawasan Cagar Alam Rawa Danau dari ketinggian. Selain Rawa Danau, dari sini juga terlihat deretan pegunungan yang berada di Kabupaten Pandeglang. Kerap kali dijumpai sekumpulan Monyet Hutan yang berkumpul diatas pohon dan juga hewan lainnya seperti Burung Elang dan juga Musang.

Cagar Alam Rawa Danau mempunyai kawasan konservasi endemis seluas 2.500 hektar. Ini merupakan rawa pegunungan satu-satunya yang masih tersisa di Pulau Jawa. Mengapa disebut Rawa Danau? Rawa atau danau ini merupakan kepundan gunung berapi yang sudah mati kemudian berubah menjadi danau. Lalu Seiring jalannya waktu danau tersebut berubah menjadi rawa-rawa. Oleh karena itulah disebut Rawa Danau.

Pada tanggal 16 November 1921 Gubernur Jenderal Belanda menetapkan kawasan ini sebagai cagar alam sesuai dengan GB Nomor 60 Stbl. Hingga kini Rawa Danau masih dalam pengawasan Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah Serang.

Objek wisata Cagar Alam Rawa Danau merupakan tempat yang sering dikunjungi masyarakat Serang, Cilegon dan sekitarnya karena selain untuk menikmati keindahan alam, kasawan ini juga memiliki udara yang segar dan cukup sejuk karena masih banyak ditumbuhi pepohonan rindang.

Kecamatan Mancak terkenal sebagai sentra Kelapa, Melinjo, dan Durian. Dari perkebunan rakyat menghasilkan antara lain Kelapa, Kopi, Cengkeh, Lada dan Jambu Mete. Selain itu daerah ini juga menghasilkan beraneka ragam buah-buahan antara lain Pisang, Mangga, Kecapi, Rambutan, Jambu Air, Jambu Batu, Salak, Nanas, Pepaya, Kacang Tanah, Ubi Jalar, Singkong dan lain-lain.

[Baca juga : "7 Spot Eksotis Di Wisata Pulau Sangiang, Wajib Eksplor!"]

Cagar Alam Rawa Danau memang memikat wisatawan. Selain pemandangannya yang alami serta udaranya yang segar, tidak jarang pengunjung sengaja datang untuk menikmati Durian khas Mancak yang diperoleh langsung dari kebunnya. Di sepanjang jalan di kawasan ini banyak dijumpai durian dengan harga yang murah. Tersedia banyak pilihan tempat karena durian yang dijual tersebut rata-rata berasal dari kebun di sekitar lokasi yang pohonnya dapat anda lihat. Tidak perlu khawatir jika tidak sedang musim durian. Karena durian asal Palembang, Lampung dan wilayah lainnya juga dijual disini. Selain durian, buah rambutan dan kecapi juga populer disini.

Untuk perjalanan pulang, Anda tinggal meneruskan perjalanan sambil mengikuti plang penunjuk jalan ke arah Cilegon untuk menuju ke pintu tol. Anda tidak akan tersesat karena jalan yang dilalui tidak terlalu banyak persimpangan. Disamping itu plang penunjuk jalan pun cukup jelas. Jadi, jangan ragu untuk mampir di Cagar Alam Rawa Danau. Selamat berlibur. (Sumber: Artikel dispar.bantenprov.go.id Foto pesona.travel)

...more

7 Spot Eksotis di Wisata Pulau Sangiang, Wajib Eksplor!

Kab. Serang

TripTrus.Com - Wisata Pulau Sangiang adalah sebuah pulau kecil yang terletak di Selat Sunda, yakni antara Jawa dan Sumatra, tepatnya di Kabupaten Serang. Secara administratif, pulau ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Serang, Banten.

Dulu pulau ini di jadikan cagar alam. Namun seiring berjalannya waktu, pulau ini dijadikan taman wisata alam laut. Belum banyak yang tahu tentang pulau kebanggaan Kabupaten Serang tersebut. Terbukti dari sedikitnya wisatawan yang mengunjungi sehingga keindahan pulaunya masih terjaga sampai saat ini.

Berikut adalah daftar beberapa spot menarik yang sayang untuk kamu lewatkan jika kebetulan berkunjung ke Pulau Sangiang seperti dikutip dari IDN Times.

      View this post on Instagram

A post shared by Jakarta Jalan Jalan (@jktjalanjalan) onMar 30, 2020 at 7:01pm PDT

1. Pemandangan nuansa hijau sebelum sampai di dermaga

Spot indah yang pertama kali menyambut kedatangan wisatawan adalah nuansa hijau dari hutan bakau dan anak sungai menuju ke dermaga Pulau Sangiang, seperti sungai Amazon nuansa yang tergambar pada spot ini

2. Goa Kelelawar

Bukan hanya Bali, di Pulau Sangiang kalian dapat menjumpai goa kelelawar dan menyaksikan ratusan kelelawar bermain – main dengan deburan ombak yang memasuki goa tersebut. Pada bagian ujung gua terlihat lubang sebagai tempat masuknya air. Wajar saja jika permukaan gua terendam oleh air laut. Ada satu yang unik dari terendamnya permukaan gua ini yakni ikan hiu datang untuk menunggu kelelawar yang jatuh untuk menjadi santapan.

Namun untuk melihat peristiwa yang langka tersebut pengunjung harus menunggu momen yang pas. Biasanya pagi sampai siang hari di bulan Mei hingga Agustus menjadi waktu yang pas untuk melihat hiu melahap kelelawar yang jatuh dari langit-langit di Gua Kelelawar, Pulau Sangiang

3. Puncak Begal

Pengalaman paling menarik dari Puncak Begal adalah wisatawan disuguhkan keindahan sunset di sore hari. Dan di Puncak Begal ini kalian dapat melihat pemandangan laut lepas serta sensasi ombak yang bertabrakan dengan tebing – tebing di sekitar serta memiliki pemandangan yang indah untuk jadi spot foto.

[Baca juga : "2021, Pemkab Bogor Targetkan Geopark Pongkor Mendunia"]

4. Bukit Harapan

Di spot ini kalian dapat beristirahat sejenak setelah melakukan perjalan dari spot sebelumnya. Bukit Harapan menyuguhkan pemandangan indah dan asri serta anginnya yang sepoi-sepoi dijamin bikin kalian betah berlama-lama di spot ini

5. Pantai Sangiang

Di Pantai Sangiang sendiri kalian dapat menikmati pemandangan yang indah dari pasir putih dan biru laut serta hijau tebing. Tidak seperti pantai kebanyakan, Pantai Sangiang ini tidak begitu di penuhi wisatawan sehingga kalian bebas berfoto di spot ini tanpa terganggu keramaian orang berlalu-lalang. For your information, kalian bisa menginap di sekitar pantai dengan menggunakan tenda bersama teman – teman kalian

Selain itu saat berwisata ke Pulau Sangiang, jangan lewatkan pemandangan bawah lautnya yang indah dengan cara melakukan snorkeling. Jika kamu tidak membawa alat snorkeling, jangan khawatir sebab banyak persewaan alat snorkeling di Pulau Sangiang. (Sumber: Artikel bantennews.co.id Foto jktjalanjalan)

...more

2021, Pemkab Bogor Targetkan Geopark Pongkor Mendunia

Kab. Bogor

TripTrus.Com - Pemerintah Kabupaten Bogor berupaya menaikkan kelas Geopark Nasional Pongkor (GNP) menjadi geopark berskala dunia yang ditetapkan oleh Badan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Budaya PBB (UNESCO). Pemkab Bogor mentargetkan GNP menjadi UNESCO Global Geopark (UGG) tahun 2021.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin menjelaskan, masuknya Pongkor sebagai UGG dipastikan akan memberi banyak manfaat bagi masyarakat. "Bukan hanya untuk keperluan konservasi. Geopark Nasional Pongkor juga untuk edukasi, wisata dan pemberdayaan ekonomi secara berkelanjutan,” kata Burhan.

      View this post on Instagram

A post shared by PANCAKARSA (@pancakarsakabbogor) onJan 11, 2020 at 5:28pm PST

Burhan menuturkan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor telah melaksanakan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang). Dengan demikian, penyusunan perencanaan dapat mendukung terwujudnya Pongkor menjadi UGC.

“Tentunya agar pengembangan Geopark Nasional Pongkor dapat menjadi prioritas pembangunan pasca ditetapkan sebagai salah satu Geopark Nasional. Itu perlu kerja sama dan kerja keras dari semua pihak untuk mewujudkan Geopark Nasional Pongkor menjadi UNESCO Global Geopark,” ujarnya.

Kepala Bappeda Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah menjelaskan, musrenbang juga untuk merumuskan upaya pemulihan kawasan GNP pascabencana alam yang melanda Kabupaten Bogor. Untuk itu, Syarifah menyatakan, kecamatan yang termasuk dalam kawasan GNP akan mendapatkan pagu indikatif khusus untuk pengembangan tersebut.

[Baca juga : "Geopark Pongkor Bakal Jadi Primadona Wisata Di Tanah Legenda"]

Diketahui, terdapat 15 kecamatan kecamatan yang termasuk dalam kawasan GNP. Yakni, Kecamatan Nanggung, Cigudeg, Tenjo, Tenjolaya, Leuiwiliang, Ciampea, Ciseeng, Jasinga, Pamijahan, Rumpin, Sukajaya, Tamansari, dan Cibungbulang.

"Setiap kecamatan di wilayah Geopark Nasional Pongkor mendapatkan alokasi pagu indikatif tahun 2021 untuk pengembangan Geopark sebesar Rp 1 miliar bersumber dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kabupaten Bogor,” kata Syarifah. (Sumber: Artikel republika.co.id Foto trubus.id)

...more

Geopark Pongkor Bakal Jadi Primadona Wisata di Tanah Legenda

Kab. Bogor

TripTrus.Com - Twin Geopark Pongkor dan Ciletuh merupakan satu dari delapan isu strategis, yang dibahas dalam Borderline Economic Summit (BES) di Hotel Royal Tulip, Gunung Geulis, Kabupaten Bogor, beberapa waktu lalu. Berada di wilayah barat Kabupaten Bogor dengan luas 130.157,47 Ha, Geopark Pongkor berlokasi di 15 kecamatan berbeda. Geopark yang secara resmi diakui sebagai salah satu geopark yang diakui secara Nasional dan International ini setidaknya memiliki 98 objek wisata.

“Geopark Pongkor ini juga terbagi dalam dalam 11 area. Seperti geosite pongkor, panenjoan, manapa, tenjoleat, sundamanik, pabangbon, cianten, pamijahan, cibalay, tenjolaya dan area gunung panjang,” kata Bupati Bogor Ade Yasin.

Tak hanya terkenal dengan wisata edukasi pertambangan, geopark yang berhasil menyabet sertifikat Geopark Nasional dari Menteri Pariwisata Arief Yahya pada November 2018 silam ini, juga memiliki sejumlah keindahan alam lainnya, seperti curug atau air terjun. Curug Cibalay, Curug Lontar, Curug Piit di Desa Malasari, Curug Macan, Curug Cikaung, dan Curug Sawer. Merupakan sederet air tejun yang ada di Geopark Pongkor. Geopark ini juga memiliki potensi wisata geoheritage (warisan geologi yang terbentuk secara alami,red).

Selain curug, ada pula Tasaring Malasari, di bagian depan ada Undergrund Park, kemudian Kawaci (Kawasan Wist Cikaret), Kebun Teh Nirmala, Museum Tambang, Stone Park, dan Prasasti Pasir Jambu Batutulis, yang saat ini masih dikembangkan secara serius. Dengan segala kekayaan dan keindahan yang ada di Geopark Pongkor, rencananya geopark tersebut bakal digabungkan dengan Geopark Ciletuh, yang berada di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi. Bahkan, wacana ini juga masuk dalam salah satu dari delapan isu yang dibahas pada DES.

Geopark Ciletuh memiliki luas wilayah 126.100 Ha, yang mencakup delapan kecamatan berbeda dengan 50 objek wisata, yang terbagi dalam tiga area. Diantaranya, geoarea ciletuh, geoarea simpenan dan geoarea cisolok.

      View this post on Instagram

A post shared by Indra Sutanto (@indrasutantoo) onFeb 1, 2020 at 7:55pm PST

Geopark Ciletuh dikenal dengan kelompok batuan tua di pulau jawa lengkap degan keindahan air terjunnya. Keunikan dan keindahan yang luar biasa yang belum banyak diketahui orang, pada kedua gopark tersebut, menjadi alasan fokusnya BES untuk membenahi kedua potensi wisata ini. “Geopark Pongkor dengan edukasi pertambangan alamdan keindahan ratusan curug di antara hutan tropisserta, Geopark Ciletuh dengan keunikan kelompokbatuan tua serta garis pantai yang memukau, bakal menjadi daya tarik untuk masyarakat untuk datang kedua geopark ini,” ujarnya.

Orang nomor satu di Bumi Tegar Beriman ini menilai, secara umum keduanya memiliki karakteristik alam yang saling melengkapi. Malah jarak kedua geopark yang tidak terlalu jauh, menjadi dasar untuk mendorong kedua destinasi ini menjadi satu, dengan nama TwinGeopark. Salah satu upaya yang dilakukan, dengan mengembangkan akses transportasi udara dan jalan penghubung menuju kedua geopark. Sehingga memudahkan wisatawan untuk dapat melihat keindahan alam di kedua geopark tersebut dengan lebih mudah.

Untuk akses jalan penghubung, sambung Ade, pihaknya berencana akan membangun jalan sepanjang 70 kilometer. Mulai dari gerbang Geopark Pongkor di Leuwiliang, hingga Pelabuhan Ratu Sukabumi. Pihaknya juga akan mengembangkan jalan eksisting yang melintas kawasanTaman Nasional Gunung Halimun Salak, hingga kawasan Cikidang yang merupakan kawasan perkebunan. Sementara untuk jalur udara, Atang Sanjaya rencananya bakal dirubah menjadi bandara komersial.

“Pengembangan ini juga didukung dengan upaya pengembangan landasan udara Atang Sanjaya menjadi bandara komersial. Pengembangan bandara komersial ini, akan membuka gerbang bagi wisatawan mancanegara. Upaya ini tentu membutuhkan kerjasama lintas sektoral terutama terkait pembiayaandan pembangunan infrastruktur yang ada,” bebernya.

[Baca juga : "Catat Tanggal Libur Nasional 2020 Dan Tentukan Liburanmu!"]

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengaku sangat menyambut baik akan wacana ini. Pasalnya, Jawa Barat sendiri memili potensi alam yang sangat luar biasa, yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. UU menilai, konsep tersebut merupakan cerminan dari kolaborasi, komunikasi dan inovasi dari dua daerah berbeda, yang memiliki komitmen dan cita-cita yang sama. TwinGeopark sendiri, merupakan salah konsep pengembangan pariwisata yang ada di Jawa Barat.

“Tentu saya sangat mendukung konsep dan gagasan ini. Apalagi tujuan dari konsep ini sangat jelas, ingin meningkatkan potensi pariwisata yang ada di Jawa Barat, tentu kami akan dukung ini. Tapi tetap semuanya jangan sampai ada yang melanggar rule. Itu saja,” singkat Uu. (Sumber: Artikel-Foto metropolitan.id)

...more

Ini Dia! Rencana Liburan Bagi Traveler Pemula, Dijamin Liburan Lebih Mengesankan

Indonesia

TripTrus.Com - Pesatnya perkembangan teknologi telah menyebabkan pola kehidupan masyarakat mengalami perubahan. Dewasa ini, masyarakat selalu memiliki keinginan untuk jalan-jalan ke berbagai tempat wisata karena penasaran dengan foto cantik yang bertebaran di media sosial, kemudahan akses internet dan berbagai promo tiket murah. Singkatnya, traveling telah berubah menjadi tren  positif yang kerap didambakan banyak orang. Hanya saja, menjadi traveler pemula juga memiliki tantangan tersendiri. Lalu, apa saja hal penting yang harus diperhatikan para traveler pemula agar perjalanan liburan lebih mengesankan? Yuk, coba simak ulasan berikut!

1. Bangun Niat Positif Sebagai Traveler

Perencanaan pertama yang harus Anda persiapkan ialah membangun niat positif sebagai traveler.  Dengan berlandas niat positif, maka segalanya akan jauh lebih mudah dan lebih lancar. Anda tidak perlu terburu-buru menjadi traveler karena alasan akun Instagram minim foto liburan menarik dan merasa malu, atau jarang update di Path mengenai perjalanan liburan. Ingat, yang ingin Anda puaskan dalam perjalanan liburan ialah diri Anda sendiri dan bukan mata orang lain. Niatkan jika Anda bertujuan untuk menikmati suasana baru dan bersenang-senang dengan apa yang Anda miliki kala melakukan  traveling.

Jangan pernah bebankan diri Anda dengan opini-opini orang sekitar. Anda juga tidak perlu melakukan liburan hanya untuk mendapatkan pujian, dianggap kekinian atau dianggap berkecukupan oleh orang lain. Niat positif akan membuat Anda lebih leluasa menikmati waktu, bersenang-senang dan mendapatkan liburan paling mengesankan.

2. Susun Informasi Valid

Agar kegiatan traveling semakin lancar, Anda harus menyusun informasi kebutuhan liburan secara lengkap. Tidak perlu khawatir, saat ini Anda semakin mudah mengakses internet sehingga pengumpulan data lengkap bisa dilakukan dengan mudah. Kumpulkan semua informasi seputar destinasi liburan yang sekiranya Anda tuju. Coba Anda mulai dari cara pemesanan tiket pesawat, penyusunan jadwal liburan, destinasi yang ingin dituju nanti, anggaran yang telah dipersiapkan dan berbagai rencana penting lainnya. Tidak hanya itu saja, pastikan Anda menerima rekomendasi dari rekan-rekan yang sudah lebih dulu melakukan traveling.

3. Pesan Tiket Pesawat di Traveloka

Berbicara mengenai perjalanan liburan, jelas Anda tidak bisa mengabaikan pemesanan tiket pesawat. Saat ini ada banyak perusahaan online travel agent (OTA) yang menawarkan aplikasi pemesanan tiket pesawat. Salah satu OTA terbaik yang telah diakui masyarakat tanah air ialah Traveloka. Anda bisa Cek traveloka promo pesawat dengan mudah karena Traveloka memiliki aplikasi yang memberikan kemudahan untuk berlibur.

Ada berbagai fitur menarik yang bisa Anda peroleh untuk memenuhi akomodasi selama berlibur domestik maupun internasional. Beberapa fitur yang bisa Anda coba ialah Flight Price Alert, Seat Selection & Extra Baggage Traveloka, Online Check In, Airport Lounge & Baggage Warp hingga fitur jadwal penerbangan yang semakin mudah. Pastikan Anda mengandalkan Traveloka demi mendapatkan kemudahan sebagai traveler pemula.

4. Minimalisir Barang Bawaan

Yang namanya traveler pemula, pasti kerap kali kebingungan memilih barang bawaan yang tepat dan berguna. Bahkan saking pusingnya, malah Anda akan membawa yang kegunaannya tidak terlalu dibutuhkan. Untuk itu, Anda harus belajar bagaimana cara meringkas barang bawaan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Ketahui, persiapan barang bawaan yang berlebihan malah akan merepotkan Anda saat berangkat maupun saat pulang nanti. Mungkin iya, saat tiba di penginapan Anda akan menyimpan barang di sana. Lalu, bagaimana saat Anda ingin menikmati perjalanan yang bebas dan menyenangkan? Pasti akan merasa terbebani dengan jumlah barang bawaan yang tidak penting dan banyak tersebut.

5. Persiapan Dana Cadangan

Khusus untuk traveler yang baru pertama kali melakukan perjalanan liburan domestik, pastinya Anda akan merasa cemas mengenai kebutuhan keuangan saat berada jauh dari rumah nanti. Untuk itu, sangat disarankan membawa atau mempersiapkan dana cadangan dari awal perencanaan liburan. Namun ingat, uang cadangan tersebut bukan untuk dinikmati selama liburan melainkan hanya sebagai antisipasi sekiranya terjadi beberapa hal tak diinginkan. Saat berlibur, kadang ada beberapa kesalahan sederhana yang membuat Anda membutuhkan dana lebih seperti ketinggalan pesawat, waktu liburan lewat dari jadwal yang telah disusun, kesalahan booking tiket hotel dan lain sebagainya. Untuk itu, pastikan Anda telah mempersiapkan semuanya dengan baik. (Sumber: Foto jcomp/Freepik)

...more

Catat Tanggal Libur Nasional 2020 dan Tentukan Liburanmu!

Indonesia

TripTrus.Com - Pemerintah merevisi Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri tentang Hari Libur dan Cuti Bersama tahun 2020 terkait penambahan 4 hari untuk cuti bersama pada tahun 2020. Oleh karena itu tidak ada salahnya dari sekarang Anda mengecek jadwal tanggal merah itu untuk mempersiapkan liburan tahun ini.

Catat hari libur nasional 2020 sekaligus sesuaikan dengan jadwal cuti kalian agar liburan lebih maksimal.

      View this post on Instagram

A post shared by TripTrus.Com (@triptrus) onMar 12, 2020 at 2:12am PDT

Sangat penting untuk merencanakan liburan jauh-jauh hari sebelumnya agar kalian bisa memanfaatkan waktu menyusun detail rencana perjalanan yang sempurna. Dikarenakan, tidak semua orang bisa merencanakan liburan secara dadakan. Mulai dari merencanakan anggaran keuangan, memesan akomodasi penginapan serta transportasi yang efisien, kesiapan paspor, visa, asuransi dan hal lain sebagainya.

[Baca juga : "Imbas Corona Covid-19, Tiga Destinasi Wisata Di Indonesia Ini Jadi Sepi"]

Karena meningkatnya produktivitas dan efektivitas bekerja bisa didapatkan sekembalinya dari berlibur. Sayang sekalikan jika hari libur harus terlewat begitu saja tanpa memanfaatkan tanggal merah serta cuti untuk bersenang-senang dalam liburan. (Sumber: Artikel vakansinesia.com Foto lifeforstock)

...more

Imbas Corona Covid-19, Tiga Destinasi Wisata di Indonesia Ini Jadi Sepi

Indonesia

TripTrus.Com - Kebijakan travel ban atau larangan kunjungan dari negara-negara yang terdampak virus corona Covid-19 berdampak besar pada sektor pariwisata Tanah Air.  Hal tersebut membuat jumlah wisatawan mancanegara atau wisman juga mengalami penurunan, khususnya wisatawan dari China.

Beberapa destinasi wisata merasakan imbasnya dengan berkurangnya jumlah wisman yang berkunjung dan membuat destinasi tersebut menjadi sepi. Dirangkum suara.com dari berbagai sumber, berikut tiga destinasi terdampak telak wabah virus corona Covid-19.

1. Yogyakarta

      View this post on Instagram

A post shared by Anton Hari Prasetio (@antonhariprasetio_) onMar 5, 2020 at 11:15pm PST

Beberapa objek wisata di Yogyakarta mengalami penurunan drastis jumlah kunjungan wisatawan. Salah satunya adalah Pantai Timang, Yogyakarta. Kondisi ini tak lepas dari merebaknya kasus virus corona yang terjadi di Asia, khususnya China.

Wasiman, pelaku wisata di Pantai Timang, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, mengatakan bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara rata-rata per hari mencapai 600 hingga 700 orang. Namun sejak ramai kasus virus corona, jumlah kunjungan anjlok hingga 50 persen.

"Penurunan kunjungan wisatawan mancanagera lebih dari 50 persen. Biro perjalanan banyak yang membatalkan agenda kunjungan. Kami hanya berharap kasus virus corona dapat ditangani, dan geliat wisata kembali pulih," kata Wasiman di Gunungkidul, Selasa (18/2/2020) seperti yang Suara.com lansir dari Antara.

Ia mengatakan, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Pantai Timang berasal dari Malaysia, Korea, China, dan kawasan Asia lainnya. Mereka ingin mencoba gondola dan jembatan ke pulau karang. Selain itu, kawasan Pantai Timang juga terkenal dengan olahan lobsternya.

"Saat ini yang datang sebagian dari Melayu atau Malaysia," tutup Wasiman.

2. Bandung

      View this post on Instagram

A post shared by Putri Rahayu🌹 (@putrhy__) onMar 5, 2020 at 9:50pm PST

Tempat wisatawa di Bandung juga merasakan imbas wabah corona Covid-10 salah satuynya kawasan Glamping Lake Side, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung. Menurut GM Glamping Lake Side, Endang Suherman, objek wisata Glamping Lake Side banyak diminati oleh wisatawan mancanegara khususnya Tiongkok dan Singapura.

Adanya wabah corona menyebabkan kunjungan wisatawan menurun sampai 30 persen, seperti dikutip AyoBandung.com--jaringan Suara.com. "Sejak ada corona, wisatawan mancanegara turun 15 persen. Sebagian besarnya dari Tiongkok," tutur Endang, Selasa (25/2/2020).

Rata-rata setiap bulan sekitar 6.000 wisatawan asal Tiongkok mengunjungi objek wisata yang terkenal dengan restoran kapal pinisi tersebut. Namun, saat ini kunjungan wisatawan dari negeri tirai bambu berkurang 50 persen.

"Memang wisatawan mancanegara yang ke sini kebanyakan dari Tiongkok. Setelah ada corona otomatis terjadi penurunan, kan ada pembatasan juga kunjungan dari sana ke Indonesia," ujarnya. "Total penurunan keseluruhan, antara dampak corona dengan cuaca, mencapai 30 persen," tutup Endang.

3. Bali

      View this post on Instagram

A post shared by Adi Gusti (@gustiadi_1993) onMar 5, 2020 at 7:45pm PST

Pulau Dewata Bali yang menjadi sumbu wisata Indonesia bisa jadi merupakan salah satu yang terdampak telak kabar mengenai wabah corona Covid-19. Media Inggris Daily Mail beberapa waktu lalu bahkan membagikan foto diduga Bandara I Gusti Ngurah Rai yang sepi dan menyebut Bali berubah dari kiblatnya para turis hingga menjadi kota hantu akibata larangan penerbangan dari dan ke China.

"Bali berubah dari Makkah-nya para turis menjadi kota hantu setelah turis China dilarang karena menyebarnya Virus Corona," demikian bunyi headline Daily Mail seperti dikutip Suara.com. Akan tetapi, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa membantah tudingan media asing yang menyebut Bali bak kota hantu karena sepi turis. Kata Putu Astawa, berita itu hoaks.

[Baca juga : "9 Inilah Tempat Bersejarah Di Kudus"]

Putu Astawa menegaskan memang terjadi penurunan jumlah wisatawan di Pulau Dewata namun hanya dari turis China saja. "Penurunan wisatawan memang terjadi, tapi itu khusus market Tiongkok saja, sekitar 25-27 persen, sementara market yang lain masin on schedule, belum ada yang cancel," kata Putu Astawa seperti dikutip dari Beritabali.com--jaringan Suara.com.

Menurutnya kunjungan wisatawan ke Bali memang berkurang, karena adanya penutupan penerbangan dari dan ke Tiongkok. Dari sebanyak 6,3 juta wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali, 1,185 juta di antaranya adalah wisatawan dari Tiongkok. (Sumber: Artikel suara.com Foto pixabay.com/iqbalnuril)

...more

Wisata Religi Islam di Masjid Lautze Jakarta

DKI Jakarta

TripTrus.Com - Pesona nuansa heritage Islami muslim Tionghoa di Masjid Lautze yang merupakan masjid unik dan bersejarah yang berlokasi di Jakarta Pusat.

Jakarta tidak hanya memiliki obyek wisata yang berisikan waha permainan, namun kawasan Ibukota indonesia ini memiliki obyek wisata heritage yang menarik dikunjungi yang menyebar di beberapa kawasan daerah bilangan sawah besar Pasar Baru Kota Jakarta.

Menurut catatan sejarah, Pasar Baru merupakan suatu area pusat perbelanjaan di Jakarta, dan sebuah kawasan yang memiliki bangunan yang berdiri kokoh sejak jaman Belanda dengan nuansa khas Eropa dan Tiongko tempat wisata heritage yang berlokasi di kecamatan Sawah besar jakarta Pusat ini bukan hanya menjadi central perekonomian masyarakat Jakarta saja, namun memiliki kisah catatan sejarah panjang dari sisi-sisi keunikan bangunan yang menjadi saksi bisu perkembangan Kota Jakarta

Konon, sejak dulu kala masyarakat Tionghoa terkenal dengan keuletannya. maka tidaklah heran jika usaha gula dan tebu semakin berkembang pada waktu itu masih bernama Batavia membuat masyarakat etnis Tionghoa lainnya untuk datang dan mengadu nasib di Batavia yang kini disebut dengan nama jakarta.

      View this post on Instagram

Pengalaman yg menarik sembahyang disini. Mereka putih putih, gw item. Mereka sipit sipit, gw belo.

A post shared by @ daanandraan onMay 26, 2018 at 4:49am PDT

Perbauran masyarakat membuat muslim Tionghoa kian hari kian bertambah dengan salah satu buktinya kita bisa melihat sebuah bangunan Masjid Lautze yang merupakan masjid muslim Tionghoa pertama di Jakarta yang berlokasi di Jalan lautze Sawah Besar, Jakarta

Jejak muslim Tionghoa kini dapat kita temukan di kawasan Sawah Besar Jakarta yaitu Masjid Lautze yang menjadi pusat aktifitas muslim Tionghoa ini berdiri sejak tahun 1991 dan berada di bawah Yayasan Karim Oei yaitu seorang muslim Tionghoa yang berperan mengenalkan ajaran agama Islam di kalangan masyarakat etnis Tionghoa.

Nama masjid ini merujuk pada alamat lokasi berdirinya bangunan masjid itu sendiri yaitu di jalan Lautze yang merupakan sebuah kawasan pecinan di jakarta Pusat. Nama Masjid Lautze ini juga mengingatkan kepada kita akan sebuah nama seorang tokoh yang bernama Lautze yaitu seorang yang bijak dari negeri Tiongko.

Tidak hanya nama masjidnya yang unik, namun kegiatan di Masjid Lautze ini pun juga terbilang unik, karena masjid ini hanya dibuka pada waktu tertentu saja. Sekilas bangunan ini tidak terlihat seperti tampaknya bangunan masjid pada umumnya. Keberadaan masjid ini tidak lepas dari keteguhan pengelola untuk menegakan syiar Islam khususnya bagi warga keturunan Tionghoa yang tidak pernah tersentuh oleh para ustad atau kiyai.

Nama “Lautze” dalam bahas Tiongkok yang berarti guru bagai penerang jiwa, sosok inspirasi penyebar dakwah Islam hdair dibawah naungan masjid. Beragam aktifitas keagamaan seperti tilawah berada di masjid ini.Mulai dari tilawah anak hingga tilawah biasa. Namun Masjid Lautze Pasa Baru jakarta ini berbeda dari masjid pada umum dimana masjid ini hanya beroperasi hingga pukul 17.00 WIB hal ini menyesuaikan dengan katifitas jemaahnya dan kondisi lingkungan sekitar. Karena jemaah masjid ini sebagian berprofesi sebagai pedagang yang tidak lagi berkegiatan diatas pukul 17.00 sore hari. Kegiatan rutin positif di masjid ini biasa dimulai seusai kegiatan tilawah pada akhir pekan.

Konon, informasi yang Direktori Wisata terima, tidak terhitung warga Tionghoa yang datang dan belajar tentang agama Islam di masjid ini. Selama bulan Ramadhan akhir pekan dipilih sebagai waktu silaturahmi jamaah masjid. Mulai dari kegiatan buka puasa bersama hingga sholat tarawih berjamaahyang dilakukan di masjid ini.

[Baca juga : "9 Inilah Tempat Bersejarah Di Kudus"]

Bagi sahabat dan pembaca setia Direktori Wisata indonesia yang akan merasakan nuansa Islami sambil silturahmi dengan jamaah di sini bisa langsung datang menuju lokasi yang berada di dekatPasar Baru Jakarta yang dapat ditempuh dengan mengunakan kendaraan bermotor dan mobil menuju lokasi.

Dari perjalanan wisata religi Islam di Masjid Lautze jakarta ini, kita bisa mengambil pembelajaran tentang arti kerukunan, kebersamaan bawa di mata Alloh SWT semua makhluk ciptaanNya adalah sama, dan yang hanya membedakannya hanya nilai ketaqwaannya saja. (Sumber: Artikel direktori-wisata.com Foto nusantaranews.co)

...more
ButikTrip.com
remen-vintagephotography
×

...