Legian
Legian adalah kelurahan di kecamatan Kuta, Badung, Bali, Indonesia. Pantai Legian memiliki panorama yang indah dengan pasir putih bersih dan matahari terbenam (Sunset) yang begitu mempesona sehingga banyak wisatawan lokal dan manca Negara yang datang untuk menyaksikannya. Ombak Pantai Legian sangat bagus untuk olahraga selancar, oleh sebab itu kegiatan surfing kontes sering diadakan disini. Selain itu pantai ini juga cocok untuk tempat rekreasi, bersantai dan berjemur.
Dulunya Pantai Legian berada diarea persawahan dan masih sepi, setelah perluasan dan perpanjangan landasan Bandara ngurah Rai kira kira tahun 1941 pantai yang bersebelahan dengan Pantai Kuta ini menjadi terkenal. Saat ini Pantai Legian merupakan salah satu tempat objek wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal dan manca negara.
Konon, Desa Adat Legian awalnya bernama Karang Kemanisan. Nama Karang Kemanisan ini diketahui dari ucapan-ucapan para sadeg patih yang kerauhan ketika dilaksanakan upacara tertentu di pura-pura dalam emongan Desa Legian. Dalam ucapan-ucapan para sadeg itu, hampir tidak pernah disebutkan kata “Damuh Legian”. Yang kerap terdengar justru “Damuh Karang Kemanisan”.
Para penglingsir desa mengartikan karang sebagai tempat atau desa, sedangkan kemanisan berasal dari kata dasar manis yang mendapat awalan ke dan akhiran an. Kata kemanisan, kalau di dalam rasa berarti manis, jika dalam tempat atau pemandangan berarti indah, serasi bila dalam pergaulan, serta makmur dalam kehidupan.
Dari pengertian kata manis inilah kemudian mucul dugaan kehidupan masyarakat Legian awalnya cukup tentram dan makmur selain karena tempatnya yang indah. Nama Karang Kemanisan juga mengandung filosofi agar anak cucu atau siapa pun yang menempati tempat tersebut senantiasa menjaga keserasian dalam tata pergaulan, menjaga keindahan alam beserta lingkungannya sehingga mereka bisa dilimpahi kemakmuran, baik lahir maupun batin.
Dulunya Pantai Legian berada diarea persawahan dan masih sepi, setelah perluasan dan perpanjangan landasan Bandara ngurah Rai kira kira tahun 1941 pantai yang bersebelahan dengan Pantai Kuta ini menjadi terkenal. Saat ini Pantai Legian merupakan salah satu tempat objek wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal dan manca negara.
Konon, Desa Adat Legian awalnya bernama Karang Kemanisan. Nama Karang Kemanisan ini diketahui dari ucapan-ucapan para sadeg patih yang kerauhan ketika dilaksanakan upacara tertentu di pura-pura dalam emongan Desa Legian. Dalam ucapan-ucapan para sadeg itu, hampir tidak pernah disebutkan kata “Damuh Legian”. Yang kerap terdengar justru “Damuh Karang Kemanisan”.
Para penglingsir desa mengartikan karang sebagai tempat atau desa, sedangkan kemanisan berasal dari kata dasar manis yang mendapat awalan ke dan akhiran an. Kata kemanisan, kalau di dalam rasa berarti manis, jika dalam tempat atau pemandangan berarti indah, serasi bila dalam pergaulan, serta makmur dalam kehidupan.
Dari pengertian kata manis inilah kemudian mucul dugaan kehidupan masyarakat Legian awalnya cukup tentram dan makmur selain karena tempatnya yang indah. Nama Karang Kemanisan juga mengandung filosofi agar anak cucu atau siapa pun yang menempati tempat tersebut senantiasa menjaga keserasian dalam tata pergaulan, menjaga keindahan alam beserta lingkungannya sehingga mereka bisa dilimpahi kemakmuran, baik lahir maupun batin.
