TripTrus.Com - Pemerintah provinsi jawa tengah kembali meluncurkan kalender wisata tahun 2022 yang dapat diunduh secara gratis di sini. Dari 197 event yang terhimpun sampai dengan akhir tahun 2021, ada 11 event unggulan yang diusulkan dalam kalender wisata nasional Kemenparekraf RI. Event-event unggulan tersebut tidak hanya digelar oleh pemerintah daerah, melainkan juga komunitas/ institusi budaya dan lainnya. Ini dia 11 event unggulan Jawa Tengah Tahun 2022 :
1. Solo Menari (29 April) - Kota Surakarta
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Adif Marhaendra (@adif_dgb)
Pagelaran yang diselenggarakan untuk memeriahkan hari tari dunia yang jatuh pada tanggal 29 April. Acara ini menampilkan tari tradisi jawa yang memiliki keunikan, penuh dengan filosofi, dan adiluhung.
2. Semarang Night Carnival (Mei) - Kota Semarang
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Salatiga Costume (@salatigakostum)
Saksikan kemeriahan parade kostum kreasi yang unik dan cank serta dibawakan oleh ratusan peserta dalam semarang night carnival. Snc diselenggarakan pada awal mei bertepatan dengan hari jadi kota Semarang ke- 475. Acara semakin semarak dengan penampilan seni tradisi khas budaya lokal.
3. International Mask Festival (17-18 Juni) - Kota Surakarta
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh @angga_wangi
Internaotinal Mask Festival merupakan acara tahunan berskala internasional yang mengusung konsep pertunjukkan seni topeng dan pameran kerajinan topeng. Acara ini telah berlangsung sejak tahun 2014.
4. Moro Borobudur (Juli) - Kabupaten Magelang
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Jasa Live Streaming (@jasalivestreaming.id)
Moro Borobudur merupakan festival seni musikal kontemporer yang diselenggarakan sejak tahun 2020. Moro Borobudur yang berarti ‘datang ke Borobudur’ mengajak wisatawan untuk menikmati seni dan tradisi yang ada di sekitar borobudur serta didukung hiburan musik yang memikat. Kehadiran event Moro Borobudur di masa pandemi covid -19 membuktikan jika pariwisata dan event pertunjukan tetap bergeliat di borobudur.
5. Solo Keroncong Festival (16-17 Juli) - Kota Surakarta
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Soloevent (@soloevent)
Solo Keroncong festival dihelat untuk terus menghidupkan eksistensi musik keroncong di Indonesia dengan menampilkan musisi kenamaan.
6. Festival Arak-Arakan Cheng Ho (27-28 Juli) - Kota Semarang
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh jelajahbahagia (@jelajahbahagia)
Festival Arak-Arakan Cheng Ho sebagai bentuk peringatan kedatangan Laksamana Cheng Ho ke Semarang 617 tahun lalu. Acara dimulai dengan kirab membawa patung dewa dengan berjalan kaki dari Klenteng Tay Kak Sie di pecinan menuju Klenteng Sam Poo Kong di Gedong Batu. Festival tahunan ini dimeriahkan pula dengan pertunjukan kesenian tradisional yang menampilkan perpaduan budaya Tionghoa dan Jawa.
7. Dieng Culture Festival (26-28 Agustus) - Kabupaten Banjarnegara
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh untung suropati (@dieng_craft)
Sebuah festival berkelas yang memadukan keindahan alam dengan keunikan budaya serta tradisi di dataran tinggi dieng. Dieng Culture Festival atau festival dieng akan menyuguhkan pertunjukan musik jazz di atas awan di tengah suhu yang dingin, ragam kesenian tradisional, dan puncaknya ialah ritual pencukuran rambut gimbal anak gembel Dieng.
8. Festival Gedongsongo (September) - Kabupaten Semarang
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Nugroho DS (@nugroho.ds_)
Festival Gedongsongo adalah ajang promosi potensi wisata, budaya, kuliner khas, hotel dan homestay serta ekonomi kreatif. Penampilan kesenian daerah turut memeriahkan acara. Pada puncak acara ialah 'resik-resik Candi Gedongsongo’ sebagai ungkapan syukur kepada tuhan yang maha kuasa dan pengharapan agar masyarakat kabupaten semarang diberikan keselamatan dan kehidupan yang lebih baik.
9. Festival Payung Indonesia (2-4 September) - TBC
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Festival Payung Indonesia (@festival_payung_indonesia)
Festival tahunan yang diselenggarakan sejak tahun 2014 oleh mataya arts & heritage. Festival payung indonesia adalah festival rakyat yang melibatkan perajin payung tradisi, beragam komunitas kreatif, pelestari seni tradisi, seniman kontemporer, fotografer, fashion designer, artis, dan lain-lain.
[Baca juga : "Yogyakarta Luncurkan Kalender Wisata 2022, Ini 12 Event Unggulan"]
10. Solo International Performing Arts (8-10 September 2022) - Kota Surakarta
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Puri Senjani Apriliani 🇮🇩 (@me_purisenja)
Solo international performing arts atau sipa adalah gelaran mahakarya seni pertunjukan meliputi seni musik, tari, drama, dll. Gelaran spektakuler ini diikuti oleh para seniman dari dalam maupun luar negeri. Sipa mulai digelar di Benteng Vastenburg pada tahun 2013.
11. Festival Kota Lama (15-25 September 2022) - Kota Semarang
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Professional Orchestra|Singer (@suryavocaliaorchestra)
Obati kerinduanmu di Festival Kota Lama, sebuah event tahunan yang diadakan sejak tahun 2012. Pengunjung bisa menikmati nostalgia pasar sentiling dengan pameran kuliner legendaris,pameran klithikan, dan pameran mobil antik. Selain itu, ada jelajah kota lama sembari mengenang memori manis atau sarana edukasi bagi anak-anak untuk mengetahui sejarah kota lama. Tidak hanya itu, festival kota lama kali ini akan dimeriahkan oleh pagelaran wayang, gamelan, musik, dengan sederet bintang tamu dan fashion show serta bazaar. (Sumber: Artikel visitjawatengah.jatengprov.go.id Foto @mahkotaenterprise)
TripTrus.Com - Yogyakarta meluncurkan Kalender Wisata 2022 yang berisi 12 event atau kegiatan wisata unggulan yang bisa dinikmati wisatawan, diawali dengan penyelenggaraan Pekan Budaya Tionghoa XVI yang digelar pada Februari 2022. "Ada 12 event wisata unggulan yang kami masukkan. Kegiatan pariwisata yang masuk dalam Calendar of Event (CoE) Jogja 2022 ini merupakan kegiatan yang dipastikan dapat digelar," kata Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Andrini Wirawati di Yogyakarta, Sabtu (11/12/2021). Kegiatan unggulan yang masuk dalam CoE Jogja 2022 tersebut bukan hanya kegiatan pariwisata yang digelar oleh pemerintah daerah saja tetapi juga kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak lain hingga institusi budaya.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Galih Agung (@glh.agung)
Selain Pekan Budaya Tionghoa XVI yang mengawali rangkaian event, juga akan diselenggarakan Jogjavaganza di bulan yang sama dilanjutkan dengan Grebeg Syawal dan ArtJog 2022 yang diselenggarakan pada Mei. Pada Juli, wisatawan dapat menikmati Pasar Kangen dilanjutkan dengan Siraman Pusaka pada Agustus dan Sekati Yk Ing Mal pada September.
Pada Oktober akan ada empat event pariwisata yang digelar yaitu Wayang Jogja Night Carnival #7 yang juga sudah masuk dalam kalender wisata nasional, Grebeg Maulud , Biennale, dan Kustomfest. Sedangkan Ngayogjazz akan menjadi penutup rangkaian CoE Jogja 2022 pada November.
Peluncuran kalender wisata tersebut diharapkan dapat menarik minat wisatawan untuk datang ke Yogyakarta karena sudah bisa merencanakan sejak jauh hari untuk berwisata meskipun dimungkinkan masih ada beberapa pembatasan akibat pandemi. "Harapannya, ada peningkatan kunjungan wisatawan ke Yogyakarta," katanya. Pada 2019, kunjungan wisatawan ke Yogyakarta tercatat 3,8 juta orang dan turun menjadi 1,3 juta wisatawan pada 2020 akibat hantaman pandemi COVID-19.
[Baca juga : "5 Desa Wisata Terbaik Di Indonesia, Ada Yang Sudah Diakui Dunia!"]
Sedangkan pada tahun ini diperkirakan jumlah kunjungan wisatawan hingga akhir tahun mencapai 1,2 juta orang dan pada 2022 ditargetkan meningkat menjadi 1,4 juta orang. Selain meluncurkan CoE Jogja 2022 yang berisi event-event unggulan, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta juga membuat inovasi baru yaitu Clara atau Calendar of Event Harian. Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta bekerja sama dengan pelaku wisata dari PHRI dan Asita untuk mempromosikan kalender pariwisata harian tersebut.
"Akan ada tayangan yang ditampilkan di hotel maupun di biro perjalanan wisata mengenai kegiatan pariwisata harian yang bisa dinikmati wisatawan saat berada di Yogyakarta," katanya. Selain itu, Pemerintah Kota Yogyakarta juga menjalin kerja sama promosi wisata dengan Pemerintah Kota Surakarta dalam bentuk video promosi pariwisata bersama antar dua kota yang menampilkan potensi wisata seperti atraksi, kuliner, destinasi wisata, dan industri kreatif. (Sumber: Artikel okezone.com Foto @angga_wangi)
TripTrus.Com - Paduan pesona alam dan budaya kelas dunia. Memasuki tahun 2022 masyarakat masih harus dihadapkan hidup berdampingan dengan virus corona. Status pandemi Covid-19 masih belum dicabut WHO, karena tren penyebarannya yang masih naik turun. Kondisi ini pun memaksa masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keadaan.
Tak hanya soal kebiasaan sehari-hari yang berubah, kini tren wisata masyarakat juga mulai berubah. Masyarakat yang sudah bosan di dalam rumah memilih berwisata ke tempat-tempat yang menjamin penerapan protokol kesehatannya. Salah satunya berwisata di alam terbuka.
"Dari pemantauan kami, wisatawan nusantara saat ini tetap mengutamakan destinasi wisata yang memiliki protokol kesehatan terutama di destinasi wisata alam terbuka," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno di Jakarta.
Mencari sesuatu yang berbeda untuk memulai liburan di masa pandemik? Cobalah mengunjungi beberapa desa tradisional. Rasakan sensasi liburan baru yang menawarkan pengalaman kehidupan tradisional dan berbaur dengan penduduk setempat.
Indonesia yang kaya akan budaya memiliki desa wisata erbaiknya, lho. Bahkan, banyak yang keindahan dan kekayaan budayanya sudah diakui oleh dunia.
1. Desa Pemuteran, Bali
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Dedy Saputra (@dedylet)
Berbeda dari banyak desa wisata yang menawarkan pelarian budaya dari hiruk pikuk kota metropolitan, Desa Pemuteran juga menjadi tujuan menyelam dan snorkeling. Hal ini gak bakal kamu dapat di desa mana pun.
Di desa ini, kamu dapat menemukan clownfish, parrotfish, pari manta, dan hiu paus melewati perairan. Pada 2018, Lonely Planet memasukkan Desa Pemuteran sebagai salah satu 10 Destinasi Terbaik Asia yang direkomendasikan. Keren banget, kan?
2. Desa Penglipuran, Bali
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Yanuar Joko (@yanuarjp21)
Desa Penglipuran merupakan desa wisata yang dibangun secara tradisional dengan melestarikan arsitektur bambu dari Bali. Di sini, hampir segala sesuatu terbuat dari tanaman, mulai dari dapur, gerbang rumah, ambang pintu, furnitur, hingga atap.
Desa ini terletak di Kintamani, tepatnya di sepanjang pedesaan yang terletak di antara perbukitan. Lebih dari sekadar desa wisata yang menyuguhkan banyak sajian budaya, daya tarik Desa Penglipuran juga terpancar dari kebersihannya.
Pada 2018, Desa Penglipuran dinobatkan sebagai tiga desa terbersih di dunia menurut pilihan pembaca di majalah perjalanan CN Traveler. Bangga banget!
3. Desa Nglanggeran, Yogyakarta
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Adit (@dhiee_traveller)
Daya tarik utama desa ini tentu saja Gunung Api Purba Nglanggeran. Kagumi pemandangan Yogyakarta dari atas dan hirup udara segar begitu tiba di puncak.
Selain itu, kamu juga dapat menjelajahi Kolam Nglanggeran, Air Terjun Kedung Kandang, dan berbagai aktivitas budaya, seperti karawitan, jatilan, batik topeng, dan lainnya. Desa ini pernah mendapatkan Penghargaan dari ASEAN Community Based Tourism (CBT) Awards pada Januari 2017, lho.
4. Desa Pentingsari, Yogyakarta
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Sandiaga Salahuddin Uno (@sandiuno)
Terletak 700 meter di atas permukaan laut dekat Gunung Merapi di Jawa Tengah, Desa Wisata Pentingsari baru-baru ini mendapatkan penghargaan dan apresiasi dari Bupati Sleman atas sistem ekonomi kerakyatan mereka.
Masyarakat setempat masih melestarikan penggunaan alat tradisional dari alam. Menawarkan banyak perspektif tentang alam, budaya, dan pertanian yang terkait dengan lingkungan, Desa Pentingsari membawa pemahaman yang lebih dalam tentang alam, budaya tradisional, seni, dan kearifan lokal kepada pengunjungnya.
[Baca juga : "Melihat Tren Wisata Masyarakat Di Tahun 2022"]
5. Desa Tamansari, Banyuwangi
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh DESA WISATA TAMANSARI (@desawisatatamansari)
Meraih predikat Pemanfaatan Desa Wisata Terbaik dalam kategori jejaring usaha, desa ini menjadi pionir pengembangan potensi desa wisata. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) mengembangkan sejumlah usahanya dari sekadar potensi, seperti usaha peternakan madu, kendaraan wisata, jasa pemandu, dan beberapa UKM lainnya.
Desa Tamansari juga terkenal dengan penghasil karet, cengkih, biji kopi, dan cokelat. Selain itu, ada juga sejumlah peternak sapi perah di sekitar daerah yang terlatih untuk menghasilkan produk susu berkualitas tinggi.
Berlibur ke Desa Wisata yang kaya akan budaya dan alam indah tentu bakal jadi pengalaman berkesan. Berbaur dengan masyarakat setempat pun akan terasa menyenangkan. Desa wisata mana yang pengin kamu kunjungi terlebih dahulu? (Sumber: Artikel idntimes.com Foto @desawisatatamansari)
TripTrus.Com - Memasuki tahun 2022 masyarakat masih harus dihadapkan hidup berdampingan dengan virus corona. Status pandemi Covid-19 masih belum dicabut WHO, karena tren penyebarannya yang masih naik turun. Kondisi ini pun memaksa masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keadaan.
Tak hanya soal kebiasaan sehari-hari yang berubah, kini tren wisata masyarakat juga mulai berubah. Masyarakat yang sudah bosan di dalam rumah memilih berwisata ke tempat-tempat yang menjamin penerapan protokol kesehatannya. Salah satunya berwisata di alam terbuka.
"Dari pemantauan kami, wisatawan nusantara saat ini tetap mengutamakan destinasi wisata yang memiliki protokol kesehatan terutama di destinasi wisata alam terbuka," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno di Jakarta.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Trekking Sentul | Kawah Ratu (@tripacker)
Dia menjelaskan, di era pandemi seperti sekarang, wisatawan mulai mencari dan menggemari tempat wisata yang terpisah dari keramaian. Bahkan ada tren wisata baru dengan campervan dengan akomodasi yang dekat dengan alam, seperti glamping.
Selain itu juga bagi masyarakat generasi muda atau baru menikah lebih menyukai model wisata staycation (liburan yang menetap). Tren ini juga kerap digabungkan dengan bekerja dari jarak jauh sehingga bisa bekerja sambil berlibur.
"Generasi muda atau keluarga baru juga menggemari staycation dan bahkan workcation, yang memungkinkan mereka bekerja dengan suasana liburan," kata dia.
Sementara itu, terkait lokasi wisata, Sandiaga menyebut, Bali masih menjadi primadona. Pulau Dewata ini masih menjadi impian para wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. Sandiaga berharap kegiatan pariwisata baik di destinasi dan sentra ekonomi kreatif dapat terus bergeliat. Pihaknya pun telah menetapkan program-program strategis dari tiap-tiap kedeputian untuk dapat menggeliatkan pariwisata Indonesia yang berkualitasmdan berkelanjutan.
[Baca juga : "5 Destinasi Wisata Indonesia Terbaik Yang Wajib Dikunjungi Pada 2022"]
Dia menargetkan, selama tahun 2022 jumlah kunjungan wisman mencapai 1,8 juta sampai 3,6 juta kunjungan. Sementara wisatawan Nusantara yang menjadi andalan dengan target 260-280 juta pergerakan dan nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp 1.236 triliun. (Sumber: Artikel merdeka.com Foto @sakudikit)
TripTrus.Com - Ada banyak destinasi wisata Indonesia terbaik yang wajib di kunjungi pada 2022. Lokasi-lokasi wisata ini ini harus masuk dalam daftar tujuan destinasi liburan Anda tahun depan.
Jika sudah punya rencana liburan pada 2022 namun belum menentukan tempat wisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif merekomendasikan 5 destinasi pariwisata super prioritas Indonesia.
Indonesia dianugerahi destinasi wisata alam yang luar biasa beragam, indah, dan unik, mulai dari gunung, danau, pantai, dan alam bawah laut. saking beragamnya pemerintah perlu memfokuskan beberapa destinasi pariwisata yang menjadi unggulan.
Karena saat ini masih banyak warga asing yang mengenal destinasi pariwisata Indonesia hanya Bali.
Tujuan dibentuknya destinasi-destinasi pariwisata ini diharapkan tak hanya menjadi daya tarik wisatawan, namun dapat menumbuhkan perekonomian daerah setempat sehingga meningkatkan taraf kesejahteraan ekonomi warga.
“Kelima destinasi ini dipilih karena memiliki pesona & keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan tempat wisata lainnya. Selain itu, 5 destinasi pariwisata ini merupakan intruksi langsung dari Presiden Joko Widodo,” ujar Sandiaga Uno Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif dilansir dari Youtube Sekretariat Presiden RI, Jumat, 29 Desember 2021.
Apa saja 5 destinasi wisata terbaik yang wajib dikunjungi pada 2022 nanti. Berikut daftar dan ulasannya:
1. Danau Toba, Sumatera Utara
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Jilbab Traveler @asmanadia (@jilbabtraveler)
Danau yang terbentuk dari letusan gunung purba pada 77.000 tahun lalu ini memiliki luas mencapai 1.145 kilometer persegi dan kedalaman 450 meter. Danau ini disebut juga sebagai danau vulkanik terbesar yang ada di dunia. Banyak aktivitas yang bisa dilakukan pengunjung seperti menjelajahi Danau Toba dan berkayak.
2. Candi Borobudur, Jawa Tengah
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Beauties from Java (@beautiesfromjava)
Candi Buddha terbesar di dunia ini dibangun mulai tahun 770 hingga 842 masehi. Berada di Magelang, Jawa Tengah. Candi ini memiliki sekitar 2.672 panel relief yang panjangnya empat kilometer & dilengkapi dengan 502 arca serta 72 stupa. UNESCO menobatkan Candi Borobudur ebagai warisan budaya dunia pada tahun 1991.
3. Mandalika Nusa Tenggara Barat
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Setiyawanbudis (@sodikbudisetiyawan)
Mandalika berada di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Mandalika menjadi destinasi prioritas dan menyediakan alam yang luar biasa seperti pemandangan indah dari Pantai Gerupuk, Pantai Aan, Pantai Seger, dan Pantai Kuta Mandalika.
4. Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh mozaiknawa (@mozaiknawa)
Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki destinasi super prioritas, yaitu Labuan Bajo. Yang terkenal dari Labuan Bajo adalah wisatawan dapat tracking di Pulau Komodo yang merupakan satu-satunya habitat asli kadal purba di dunia.
5. Likupang, Sulawesi Utara
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh 𝗖𝗵𝗿𝗶𝘀𝗻𝗮𝗹 𝗝𝘂𝗻𝗶𝗼𝗿 𝗧𝗮𝗺𝗼𝗱 (@cjkttamod)
Likungan menjadi destinasi super prioritas. Terletak di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Terdapat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata yang di sediakan oleh pemerintah. Di kawasan luas sekitar 200 hektare ini terdapat kawasan pesisir dengan pantai berpasir putih yang diharapkan mampu menggenjot perekonomian daerah.
[Baca juga : "Libur Nataru, Tempat Wisata di Jawa Barat Terapkan PeduliLindungi"]
Banyak objek wisata yang bisa dikunjungi, di antaranya Pantai Paal, Pantai Lihaga, Pulau Gangga, serta Bukit & Pantai Pulisan. Wisatawan bisa melakukan diving di Desa Bahoi, Desa Nelayan yang memiliki ekowisata mandiri untuk menjaga ekosistem biota laut. Desa ini juga memiliki keindahan terumbu karang dan hutan bakau yang eksotis.
Siapkan budget untuk menjelajahi destinasi-destinasi itu mendapatkan pengalaman luar biasa dan tentunya dapat membantu perekonomian daerah setempat saat situasi pandemi Covid-19 ini. Itulah 5 destinasi wisata terbaik yang wajib dikunjungi tahun 2022. (Sumber: Artikel ayobandung.com Foto @agungprasetyo71)
TripTrus.Com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pihaknya akan melakukan pengetatan aturan di tempat wisata pada masa libur Natal dan Tahun Baru. Aturan itu akan membatasi jumlah pengunjung ke objek wisata maksimal 75 persen.
"Salah satu syarat masuknya (ke tempat wisata) mewajibkan wisatawan melakukan scan QR menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Jadi tempat wisata dibatasi maksimal 75 persen," kata Ridwan Kamil dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 8 Desember 2021.
Menurut Ridwan, momen libur Natal dan Tahun Baru diperkirakan akan membuat tempat wisata di Jawa Barat didatangi banyak wisatawan. Maka, pihaknya akan melakukan skrining ketat bagi pengunjung menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh EXPLORE JAWA BARAT (@explore.jawa.barat)
Ridwan mengatakan penggunaan PeduliLindungi akan terus disosialisasikan kepada pengelola wisata agar aplikasi tersebut bisa digunakan secara maksimal bukan sebatas formalitas. “Kami melakukan sampling banyak ditemukan bahwa PeduliLindungi itu hanya formalitas yang tidak dipergunakan, seolah-olah ada di pintu gerbangnya tapi tidak dilakukan pengecekan,” ujarnya.
Bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Ridwan sedang menyiapkan mekanisme untuk menyosialisasikan kepada pengelola wisata terkait penggunaan aplikasi PeduliLindungi yang dirasa kurang maksimal. “Jadi kami sudah melakukan menyiapkan mekanisme sosialisasi dan akan memberikan sanksi penutupan dan sanksi lainnya jika ditemukan bahwa proses skrining kepada pengunjung terkait aplikasi PeduliLindungi itu tidak dipergunakan semestinya,” ujarnya.
Kepolisian Daerah Jawa Barat juga akan turut mengamankan tempat wisata untuk memastikan penerapan protokol kesehatan di tempat wisata.
[Baca juga : "Tempat Wisata Di Indonesia Yang Mendunia"]
Ridwan Kamil meminta agar Satgas kabupaten/kota mengawasi ketat dan memastikan pengelola tempat wisata menggunakan aplikasi Peduli Lindungi. Pemda diminta tegas kepada pengelola wisata yang melanggar.
Pada masa libur Natal dan Tahun Baru, pemerintah memutuskan membatalkan kebijakan PPKM Level 3 di semua daerah pada 24 Desember 2021-2 Januari 2022. Dalam kebijakan baru, PPKM disesuaikan dengan kondisi faktual daerah, di mana tempat wisata dibuka dengan kapasitas 75 persen. (Sumber: Artikel travel.tempo.co Foto @bessmansionhotelsby)
TripTrus.Com - Pemerintah resmi membatalkan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 pada saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), sebagai gantinya pemerintah telah mengeluarkan aturan terbaru. Keputusan ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
“Pemerintah memutuskan untuk tidak akan menerapkan PPKM level 3 pada periode Nataru pada semua wilayah. Penerapan level PPKM selama Nataru akan tetap mengikuti asesmen situasi pandemi sesuai yg berlaku saat ini, tetapi dengan beberapa pengetatan,” kata Luhut dikutip dari dalam keterangan pers di laman resmi Kemenko Marves.
Namun, pemerintah akan membuat kebijakan yang lebih seimbang dengan tidak menyamaratakan perlakuan di semua wilayah menjelang momen Nataru. Penerapan level PPKM selama Nataru akan tetap mengikuti asesmen situasi pandemi sesuai yg berlaku saat ini, tetapi dengan beberapa pengetatan.
Sementara itu, terkait perubahan aturan secara detail, akan dituangkan dalam revisi Inmendagri dan surat edaran terkait Nataru lainnya. Berikut ini aturan baru yang akan berlaku pada saat periode Nataru:
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh favian (@favianputraa)
1. Selama Nataru, syarat perjalanan jarak jauh dalam negeri adalah wajib vaksinasi lengkap dan hasil antigen negatif maksimal 1×24 jam sebelum keberangkatan.
- Untuk orang dewasa yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap ataupun tidak bisa divaksin karena alasan medis, tidak diizinkan untuk bepergian jarak jauh.
- Untuk anak-anak dapat melakukan perjalanan, tetapi dengan syarat PCR yang berlaku 3×24 jam untuk perjalanan udara atau antigen 1×24 jam untuk perjalanan darat atau laut.
2. Perbatasan Indonesia akan tetap diperketat dengan syarat untuk penumpang dari luar negeri adalah hasil tes PCR negatif maksimal 2×24 jam sebelum keberangkatan, serta melakukan karantina selama 10 hari di Indonesia.
3. Pemerintah juga menerapkan pelarangan seluruh jenis perayaan Tahun Baru di Hotel, Pusat Perbelanjaan, Mall, Tempat Wisata dan Tempat Keramaian Umum lainnya.
[Baca juga : "Tempat Wisata Di Indonesia Yang Mendunia"]
4. Untuk operasional pusat perbelanjaan, restoran, bioskop dan tempat wisata hanya diizinkan dengan kapasitas maksimal 75 persen dan hanya untuk orang dengan kategori hijau di aplikasi Peduli Lindungi.
5. Untuk acara sosial budaya, kerumunan masyarakat yang diizinkan berjumlah maksimal 50 orang. Disiplin penggunaan Peduli Lindungi harus ditegakkan. (Sumber: Artikel idxchannel.com Foto @ f.gyarari)
TripTrus.Com - Indonesia negara yang kita cintai, memiliki alam yang indah. Diseluruh bentang pulau Indonesia sangat mudah mudah untuk menemukan tempat-tempat yang indah memanjakan mata. Sebagai orang Indonesia, kita patut berbangga hidup di negara yang dikelilingi oleh ribuan pulau yang tak tertandingi.
Hebatnya, banyak turis ingin datang dari negara lain untuk menikmati pemandangan Indonesia. Berikut adalah tempat wisata di Indonesia yang populer dan sering dikunjungi turis mancanegara.
1. Pantai Parai Tengiri (Bangka Belitung)
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh ᕼEᖇᒪIᑎᗪᗩ ᒍEᑭᖇᗩTᒍEᑭᖇET (@linzherlinda)
Tentu saja beberapa dari anda pernah melihat film populer "Laskar Pelangi", yang berlatar di Pulau Belitung? Selain plot yang menarik, lokasi film juga menarik perhatian penonton. Tidak seperti pantai lainnya, pantai Parai Tenggiri memiliki struktur yang lembut dengan perairan berwarna biru kehijauan dan pasir putih yang lembut.
Ombak di pantai ini juga tenang, itulah salah satu alasan mengapa pantai ini menarik bagi para perenang. Selain berenang, Anda juga bisa memancing, parasailing, diving, snorkeling dan lainnya.
2. Nusa Dua (Bali)
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Nusa Penida Tour & Travel (@goexplorenusapenida)
Pulau dewata, keindahan dan pesona tempat ini memang tidak bisa dipungkiri. Untuk menarik wisatawan domestik dan asing Bali memiliki destinasi wisata yang sangat indah bernama Nusa Dua. Tempat pantai dengan pasir putih lembut dan air biru jernih. Berbagai fasilitas bisa Anda pilih dengan berkunjung ke sini. Dari hotel dan resor bergaya, restoran dan pusat perbelanjaan hingga berselancar di pantai.
Selain Pulau Gili Trawangan, Nusa Tenggar Barat memiliki wisata lain yang tak kalah populer dan cocok untuk para pendaki, yaitu Gunung Rinjani. Gunung ini merupakan gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia.
[Baca juga : "Kembali Pasarkan Wisata Indonesia Di Kancah Dunia"]
3. Gunung Rinjani (Lombok)
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Leham (@mardiasetyo_06)
Gunung Rinjanimenawarkan beberapa pemandangan terindah di Asia dengan hamparan bunga Edelweiss dan Danau Segara Anak. Ini juga bisa menjadi tempat yang menarik bagi pejalan kaki untuk mendirikan tenda, mandi air hangat atau memancing.
Namun sebelum itu, persiapan mental dan kekuatan fisik perlu dilakukan dengan matang sebelum memutuskan untuk mendaki agar tidak terjadi hambatan di tengah jalan. (Sumber: Artikel prsoloraya.pikiran-rakyat.com Foto @travellingwithjoyce)
TripTrus.Com - Bicara soal pariwisata, Indonesia memiliki segudang potensi berupa kekayaan alam, budaya, suku, hingga ras di yang tidak akan pernah ada habisnya dan tersebar di berbagai penjuru wilayah Tanah Air yang bisa jadi daya tarik wisatawan. Menyadari hal tersebut, saat ini banyak desa-desa di Indonesia yang terus mengembangkan potensi parekraf mereka untuk menarik minat turis berkunjung dan mendapat pengakuan pemerintah.
Hal itu dibuktikan oleh 3 desa wisata di Indonesia ini yang berhasil terpilih untuk mewakili Indonesia dalam ajang 'UNWTO Best Tourism Villages 2021', yang juga menyabet predikat 50 desa wisata terbaik di Indonesia dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Ketiga desa wisata tersebut yaitu Desa Wisata Nglanggeran yang terletak di Gunung Kidul, DIY Yogyakarta; Desa Wisata Tetebatu, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat; dan Desa Wae Rebo yang berada di Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Ketiga desa ini siap beradu keindahan dengan desa wisata di berbagai belahan dunia lainnya yang sudah terkenal secara global seperti misal Murcia (Cehegin), Spanyol; Alonissos, Westerb Samos, dan Soufli yang mewakili Yunani; serta desa wisata dari Asia Tenggara seperti Vietnam, Filipina, Thailand, Malaysia, Kamboja, dan masih banyak lagi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno meapresiasi setinggi-tingginya kepada ketiga desa yang berhasil mewakili Indonesia di ajang UNWTO Best Tourism Villages 2021.
“Mudah-mudahan ini menjadi langkah kita bersama dalam menjadikan desa wisata di Indonesia sebagai pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, dan mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat,” katanya dalam siaran pers yang diterima MNC Portal Indonesia. Lomba desa wisata bertaraf internasional ini tentunya memberikan kebanggaan tersendiri untuk bangsa Indonesia, sekaligus sebagai salah satu upaya mempromosikan pariwisata Indonesia di kancah global. Selanjutnya, Sandiaga mengajak wisatawan menelusuri keunggulan dari ketiga desa wisata tersebut. Berikut ulasannya.
1. Desa Wisata Nglanggeran, Gunung Kidul, DIY
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh The GUNUNGKIDULike (@the_gunungkidulike)
Desa ini terletak di Kecamatan Patuk, Gunung Kidul, DIY, tepatnya di kawasan Gunung Api Purba yang menjadi daya tarik terbesar dari desa wisata ini. Gunung Api Purba sendiri adalah bagian dari Geopark Gunung Sewu yang telah diakui oleh dunia.
Untuk menikmati kemegahan Gunung Api Purba, wisatawan bisa tracking dengan menaiki 100 anak tangga. Setibanya di atas, Anda bisa melihat gunung api purba yang membentang luas dengan keunikan bongkahan-bongkahan batu. Pengunjung juga akan disuguhkan pemandangan utuh geosite serta melihat keunikan Kampung Pitu, yakni satu kampung yang hanya boleh diisi 7 keluarga. Selain itu, terdapat pula Embung Nglanggeran. Objek wisata yang merupakan tampungan air seluas 0,34 hektare ini digunakan sebagai pengairan kebun warga.2. Desa Wisata Tetebatu, NTB
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Desa wisata tetebatu (@inside_tetebatu)
Desa Wisata Tetebatu memiliki magnet pemikat berupa wisata alam bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara untuk mengunjungi kawasan yang berada lembah Gunung Rinjani, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Desa Wisata Nglanggeran juga kaya akan potensi seni dan budaya yang masih tetap terjaga kelestariannya. Diantaranya Tarian Reog Nglanggeran, GejogLesung, Jathilan, Kenduri, Karawitan, dan Festival Kirab Budaya. Selain itu, ada pula potensi ekonomi kreatif seperti kerajinan batik topeng, olahan spa, dan deretan kuliner. Desa Wisata Nglanggeran juga memiliki batik tulis motif gunung Api Purba dan cokelat, batik jumputan menggunakan kelereng dan batu, serta batik eco print yang memanfaatkan daun jati, papaya, singkong, dan kenikir.Dari Desa Wisata Tetebatu, wisatawan bisa melihat pemandangan Gunung Sangkareang dan Gunung Rinjani. Selain indahnya hamparan sawah terasering, yang paling menggoda dari desa ini adalah dua air terjunnya, yakni air terjun Sarang Walet atau Bat Cave dan air terjun Kokok Duren. Kemudian wisatawan juga bisa mengunjungi Hutan Monyet, di mana pengunjung bisa melihat monyet hitam endemik asli Tetebatu.
Bagi yang hobi tracking, Desa Wisata Tetebatu juga mempunyai tempat jalan-jalan yang menyehatkan jiwa dan raga yakni di kebun kopi, cokelat, vanili, dan cengkeh milik masyarakat. Bahkan wisatawan pun bisa ikut menanam bibitnya jika musim tanam sedang berlangsung. Dengan mengunjungi Tetebatu, pengunjung juga bisa mendapatkan pengalaman berwisata religi dengan melihat peninggalan bersejarah berupa Alquran kuno yang sudah berusia 200 tahun. Kitab suci umat Islam itu terbuat dari bahan kayu dan kulit onta dan konon katanya merupakan asli tulisan tangan.Alquran kuno itu disimpan di sebuah rumah yang disebut bale kemaliq di Dusun Tete Batu Lingsar, Kecamatan Sikur. Alquran tersebut kini diwariskan kepada Jinarim alias Sukirman yang mengaku mendapatkan benda bersejarah itu dari kakeknya secara turun-temurun.
3. Desa Wae Rebo, Flores, NTT
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh LABUAN BAJO | KOMODO | SUMBA (@jelajahnusa.id)
Desa Wae Rebo yang terletak di Manggarai, Nusa Tenggara Timur ini disebut juga sebagai 'surga di atas awan' lantaran lokasinya yang berada di atas ketinggian 1.000 mdpl. Tak heran jika pemandangan yang disuguhkan begitu memukau layaknya lukisan. Untuk bisa sampai ke tempat ini memang tidaklah mudah karena posisinya yang berada di atas gunung. Pengunjung perlu tracking menyusuri jalan setapak, membelah hutan hingga menyusuri sungai sejauh 6 kilometer. Wisatawan harus mempersiapkan kondisi tubuh yang bugar, karena di mulai awal pendakian, langsung disuguhkan dengan tanjakan yang tiada henti. Namun, setibanya di Desa Wae Rebo, rasa lelah itu akan terbayar!Hal pertama yang menjadi perhatian wisatawan adalah tujuh rumah adat yang menjadi ikon dari Desa Wae Rebo, yakni Mbaru Niang yang berbentuk kerucut. Selain itu, hamparan rumput hijau yang dikelilingi pegunungan lengkap dengan kabut juga menjadi pesona wisata tersendiri sehingga memberikan kesan magis namun damai, tenang, dan sejahtera. Berbagai acara adat yang dilakukan setiap tahunnya juga menjadi satu keunggulan wisata tersendiri.
[Baca juga : "Kembali Pasarkan Wisata Indonesia Di Kancah Dunia"]
Salah satunya adalah upacara persembahan untuk roh yang menghuni tempat Wae Rebo yang dilakukan dua kali dalam setahun, yakni pada bulan Juni dan Oktober. Selain itu, ada pula upacara pernikahan dan upacara kelahiran masyarakat setempat yang menarik untuk disaksikan secara langsung. Dengan eksotisme alam dan budaya Desa Wae Rebo, maka tak heran jika mereka mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai warisan budaya dunia pada Agustus 2012 silam. (Sumber: Artikel travel.okezone.com Foto @ntt_travelingservices)
TripTrus.Com - Tempat-tempat wisata Indonesia mulai bersiap menyambut kembali wisatawan asing.
Dengan mengusung teman "Wonderful Journey", Pemerintah Indonesia ikut berpartisipasi dalam World Travel Market (WTM) London 2021. Ini menjadi upaya untuk memperluas pasar dan menjaga eksistensi Indonesia sebagai destinasi utama di Asia Tenggara untuk pasar Inggris.
"Pemerintah Indonesia melalui Kemenparekraf menjadikan WTM London 2021 sebagai ajang potensial untuk memasarkan pariwisata Indonesia ke mancanegara, dan menyambut kedatangan kembali wisatawan," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dikutip dari Antara, Selasa (2/11).
Dalam kesertaannya kali ini, Indonesiat tak hanya akan mengangkat lima destinasi super prioritas (DSP), yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang yang telah berjalan sejak 2020. Akan tetapi, juga menyikapi perubahan peta bisnis pariwisata yang dipengaruhi perubahan permintaan dan selera pasar.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Wisata Murah Indonesia (@indonesian_travel)
Program InDOnesia CARE atau I DO CARE, akan pula disorot untuk menunjukkan bahwa protokol kesehatan (prokes) diterapkan hampir di seluruh rangkaian perjalanan wisatawan saat memasuki destinasi di Indonesia. Di mana Bali menjadi proyek percontohan pembukaan kembali perbatasan bagi wisatawan mancanegara.
"Hal ini merupakan implementasi dari tiga strategi utama yang diterapkan dalam membangkitkan kembali sektor pariwisata Indonesia, yaitu inovasi, adaptasi, dan kolaborasi," ujar Menparekraf.
Dengan slogan Wonderful Journey, dipastikan para wisatawan saat berkunjung ke Indonesia benar-benar dapat menikmati dan menjelajahi dengan aman selama menerapkan sistem prokes. Hal ini disebabkan situasi pandemi yang mengubah konsiderasi, perilaku, dan tujuan berwisata. Untuk menjawab pergeseran permintaan pasar, perlu mengutamakan rasa aman wisatawan.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Nia Niscaya menyatakan bahwa pesan utama yang ditonjolkan dalam WTM London 2021 ialah penerapan protokol CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability) di setiap destinasi wisata dan kampanye #ItstimeforBali untuk menunjukkan kesiapan bali menerima wisatawan mancanegara.
Ia mengatakan bahwa pihaknya telah memanfaatkan platform digital dengan penggunaan QR code, sehingga memudahkan pengunjung pameran untuk menggali lebih jauh informasi mengenai produk dan pelayanan industri pariwisata Indonesia.
[Baca juga : "6 Destinasi Wisata Hadiah Untuk Kemenangan Greysia & Apriyani"]
"Melalui masa yang sangat menantang tahun lalu, saya percaya masyarakat global sudah tidak sabar untuk bepergian dan menjelajahi setiap sudut dunia sesegera mungkin. Kami berharap hadirnya Indonesia dalam WTM London dapat menjadi kesempatan untuk mendapatkan informasi terbaru yang dibutuhkan untuk merencanakan kunjungan ke Indonesia," ucap Nia.
WTM merupakan salah satu pameran pariwisata terbesar di dunia sejak 1980. Pada tahun 2021, diadakan secara hybrid mulai 1 hingga 3 November 2021 Excel Centre, London, dan 8-9 November 2021 secara virtual. (Sumber: Artikel validnews.id Foto @dibajoaja)