shop-triptrus

Okt/18


Festival Pesona Raja Ampat 2019

TripTrus.Com -  Siapkan diri Anda untuk menyelam ke surga bawah laut terbaik di dunia! Pada tanggal 18 sampai 21 Oktober 2019, Festival Pesona Raja Ampat 2019 akan membawa Anda pada petualangan spektakuler ke beberapa kemegahan paling menakjubkan dari Kepulauan Raja Ampat di Provinsi Papua Barat. Acara yang luar biasa ini akan dipusatkan di Waisai, ibu kota Kabupaten Raja Ampat di Pulau Waigeo. Festival Pesona Raja Ampat 2019 akan menampilkan berbagai kegiatan yang akan mengungkap keajaiban magis Raja Ampat, dari pemandangan menakjubkan hingga perjumpaan yang dekat dan pribadi dengan beberapa makhluk laut yang paling menarik dan unik di dunia. Anda juga akan dibawa ke tempat snorkeling dan diving di seluruh pulau yang telah mendapatkan gelar registrasi tempat Snorkeling dan Diving Terbaik Dunia oleh CNN Travel. Selain itu, Anda dapat bergabung dengan ribuan warga lokal untuk menikmati banyak atraksi seru berupa aneka lomba, pentas seni dan tari, pameran, serta hiburan rakyat.       View this post on Instagram Tarian Kolosal #festivalpesonarajaampat2016 #papua #sonyindonesia A post shared by wawan mangile (@wawanmangile) onOct 22, 2016 at 4:20am PDT Festival Pesona Raja Ampat 2019 diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Raja Ampat dan didukung oleh Pemerintah Provinsi Papua Barat dan Kementerian Pariwisata  yang bertujuan untuk terus mengenalkan keajaiban laut yang murni dan keindahan budaya Raja Ampat yang menakjubkan ke seluruh dunia. Festival ini menawarkan banyak kesempatan untuk eksplorasi laut sejak Raja Ampat menjadi jantung segitiga karang dunia. Disini Anda akan menjumpai banyak paus, lumba-lumba, dugong, kura-kura dan banyak lagi, Anda berada dalam pengalaman yang benar-benar tak terlupakan. Raja Ampat mencakup area seluas 9,8 juta hektar tanah dan laut, rumah bagi 540 jenis karang, lebih dari 1.000 jenis ikan karang dan 700 jenis moluska. Dengan itu, Raja Ampat menjadi tempat koleksi paling beragam di dunia untuk terumbu karang dan biota bawah laut. Salah satu makhluk laut paling unik yang bisa Anda temukan di sini adalah apa yang oleh penduduk setempat disebut Kalabia atau Wobbegong. Juga dikenal sebagai hiu karpet, ini adalah hiu yang luar biasa yang relatif lebih kecil dengan tubuh yang rata dibandingkan dengan kebanyakan hiu dan disamarkan dengan baik dengan pola tanda garis simetris yang membuatnya terlihat seperti karpet (asal nama). Namun apa yang membuat ini luar biasa adalah bahwa makhluk-makhluk unik yang tampak menghabiskan sebagian besar waktu mereka di dasar laut 'berjalan' di sirip mereka, yang juga memberi mereka nama lain: 'The Walking Shark'. Menambah keajaiban alam yang luar biasa, festival ini juga akan disorot oleh pertunjukan seni dan budaya tradisional dari kabupaten lain. Juga akan ada kompetisi underwater foto, foto lomba jurnalistik, perahu tradisional yang dihias, lomba renang, Volley Pantai, lomba memasak makanan laut dan bazar, dan masih banyak lagi. [Baca juga : "Festival Keraton Kesultanan Buton 2019"] Untuk sampai ke Raja Ampat Anda harus terlebih dahulu mengambil penerbangan dari Jakarta atau Makassar ke Sorong. Ada pesawat kecil untuk membawa Anda ke Waisai, ibu kota Kabupaten Raja Ampat, atau Anda bisa naik feri dari pelabuhan Sorong ke pulau-pulau. (Sumber: Artikel idgeoparks.id Foto genpi.co)
...more

Okt/12


Festival Keraton Kesultanan Buton 2019

TripTrus.Com - Festival Keraton Kesultanan Buton akan menampilkan kebudayaan Suku Buton yang mengalami perpaduan dengan kebudayaan suku lainnya, yang singgah di Kesultanan Buton. Acaranya akan dimeriahkan oleh pameran benda pusaka Kesultanan Buton, prosesi adat, lomba dayung perahu, berbagai pagelaran seni, dan pameran produk unggulan daerah.       View this post on Instagram Malige/mahligai merupakan istana bagi sultan yg memerintah pada masanya, biasanya satu sultan mempunyai satu maligeMALIGE . Malige adalah Istana yang dibangun oleh Yang Mulia Sultan La Ode Muhammad Hamidi Qaimuddin gelar Oputa Yi Malige beliau adalah Sultan Buton ke-37, memerintah dari tahun 1927 sd 1937 M. . Pada dasarnya Malige ini tidak berbeda jauh dengan Malige ataupun Kamali lainnya di Negeri Buton yakni sebagai Istana atau tempat tinggal dan rumah dinas bagi Sultan, bangunan Malige terdiri dari empat tingkat, didirikan hanya dengan saling mengait tanpa menggunakan tali maupun paku, dibuat dari kayu pilihan dan berdiri kokoh di atas umpak batu yang menjadi pijakannya. . Malige dalam penataan struktur bangunannya didasarkan konsep kosmologis sebagai wujud keseimbangan alam dan manusia, serta kaya akan makna filosofis melalui pemaknaan lambang dan simbol yang terpajang dan terukir pada bangunannya. Semisal Naga yang melambangkan Titah para penguasa Buton yang memiliki darah Mongol serta Nenas yang melambangkan kearifan lokal. . . . #kesultananbuton #kamalikara #kamali #visitbuton #wonderfulbuton #visitwakatobi2019 #wonderfulindonesia . . Foto by @xaverius_endro #fotokeren# #malige# #mahligai# #miana #mianabutuni #toginayikolipuna A post shared by Ahmad saad Lessy (@tjong_celebess) onMay 1, 2019 at 10:45pm PDT Menghadiri Festival Keraton Buton harus dilengkapi dengan mampir ke Benteng Keraton Buton di Kota Bau Bau. Benteng Keraton Buton merupakan bekas ibukota Kerajaan Buton dan dari tempat ini kita bisa menikmati pemandangan kota Bau Bau. Tujuan selanjutnya adalah Pantai Nirwana di Kelurahan Sula, selain menikmati keindahan pantai, disini turis juga dapat menyelam. Ikan Parende adalah kuliner khas Buton yang harus dicoba, dan karena terletak di tepi laut, maka makanan laut seperti berbagai jenis ikan bakar juga layak dicoba. Selain itu ada pula kudapan buton yang terbuat dari singkong, namanya adalah Kasuami dan Tuli-tuli. [Baca juga : "Pesona Festival Danau Tektonik Poso 2019"] Kota Bau Bau dapat dijangkau dari ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara di Kendari melalui jalur udara atau melalui laut dengan menumpang kapal cepat yang dioperasikan oleh PT Pelni. (Sumber: Artikel-Foto wartawisata.id)
...more

Okt/12


Festival Gandrung Sewu 2019

TripTrus.Com - Pagelaran tari kolosal Banyuwangi, Gandrung Sewu siap digelar pada akhir pekan depan. Tepatnya Sabtu, 12 Oktober 2019. Ribuan penari Gandrung dari berbagai usia dengan busana yang menyala, akan menampilkan keindahan gerak tari khas Banyuwangi tersebut di bibir Pantai Marina Boom. Pastinya, event akan menjadi pemandangan yang eksotis.       View this post on Instagram #Gandrung #banyuwangi #gandrungsewu #festival #PesonaIndonesia #WonderfulIndonesia #gandrungbanyuwangi #gandrungsewu2018 #dance #art #pantaiboom #calenderofevent2018 #voyage #travelblogger #traveladdict #travelgram @azwaranas.a3 @menpar.ariefyahya @kemenpar @indtravel @budayasaya @unesco A post shared by Kabupaten Banyuwangi (@banyuwangi_kab) onOct 21, 2018 at 2:25am PDT Festival kesenian rakyat ini menyajikan tarian yang dibalut dalam sendratari yang berkisah tentang perjuangan heroik rakyat Blambangan melawan kolonial. Lebih dari 1.000 (sewu - bahasa setempat) penari Gandrung akan menari dengan latar pemandangan Selat Bali. Festival Gandrung Sewu merupakan perayaan tahunan para penari Gandrung. Mereka datang dari berbagai penjuru Banyuwangi. Para penari berkumpul dan berlatih bersama untuk menghadirkan atraksi seni kolosal yang memikat ini. Beralaskan pasir pantai, mereka akan menari dengan lincah. Membentuk beragam formasi yang bakal menjadi pemandangan yang tak terlupakan. [Baca juga : "Festival Pesona Raja Ampat 2019"] Gandrung Sewu tahun ini melibatkan sekitar 1.330 seniman tari dan musik Banyuwangi. Mengambil tema Panji-Panji Sunangkara, sendratari ini akan bercerita tentang semangat membara Pangeran Rempeg Jagapati memimpin rakyat Banyuwangi melawan kolonial Belanda. (Sumber: Artikel-Foto pesona.travel)
...more

Okt/05


Festival Soekaboemi Tempoe Doeloe 2019

TripTrus.Com - Gelaran perdana Soekaboemi Tempoe Doeole di Sukabumi, Jawa Barat, 5-6 Oktober 2019, diyakini menjadi lorong waktu menuju sejarah panjang kota yang sejak zaman kolonial kesohor sebagai produsen teh dan karet.Beragam pameran dan festival baik indoor maupun outdoor dipastikan memeriahkan event berdurasi dua hari ini. "Ada pasar tempo dulu, tukang-tukang tempo dulu, dan kuliner khas Sukabumi tempo dulu," ujar Ketua Yayasan Dapuran Kipahare Irman Firmansyah selaku penyelenggara. Selain benda-benda yang berhubungan dengan sejarah serta kondisi sehari-hari Sukabumi pada masanya, beberapa sisa kejayaan kota juga dipamerkan. Sebagian terekam dalam lukisan dan batik lawas. Pada acara tersebut pembatik sengaja dihadirkan untuk mempraktikkan langsung tradisi mencanting lokal.Untuk festival, Irman menjelaskan, mereka telah menyiapkan pentas khusus yang mengangkat budaya masa silam. "Kota ini dulu menjadi semacam melting-pot beberapa budaya di antaranya Sunda, Eropa, dan Tionghoa. Karena itu, selain stan-stan khusus, beberapa pertunjukan akan digelar seperti pencak silat, jaipong, angklung, tonil, keroncong, dan sebagainya."Selain memanjakan pengunjung dengan ekshibisi, event ini juga menawarkan pengalaman unik. Seluruh petugas dan panitia menggunakan pakaian tempo dulu. Juga alat tukar untuk belanja bukan uang tunai ataupun elektronik, melainkan koin token tempo dulu."Kami ingin menyajikan suasana yang sebenarnya, dengan kemasan seperti konsep Java Village yang pernah dipamerkan di Paris, Prancis, saat Exposition Universelle meresmikan menara Eiffel. Kebetulan saat itu gamelan Sari Oneng dari Sukabumi juga pentas," kata Irman.   [Baca juga : "Pesona Festival Danau Tektonik Poso 2019"]Dihelat kali pertama, penyelenggara lebih berkonsentrasi pada pameran. Hampir seluruh koleksi Museum Soekaboemi Kipahare dipamerkan, termasuk dukungan dari balai arkeologi, dan komunitas. Mereka juga menggandeng komunitas dari sejumlah kota besar di Indonesia seperti Medan (Sumatera Utara), Surabaya (Jawa Timur), Jakarta, dan Bandung (Jawa Barat)."Mereka selain pameran juga akan melakukan aksi reka ulang sejarah," tuturnya.Acara ini dipusatkan di Wisma Wisnuwardani, rumah sekaligus kompleks yang pernah menjadi kediaman notaris Belanda Hendrik (Harry) Schotel yang sangat terkenal pada masanya. "Kami sengaja melakukan di sana, mengingat tersiar kabar bahwa kompleks tersebut akan dialihfungsikan jadi hotel," kata Irman, menegaskan pentingnya kesadaran akan pelestarian bangunan bersejarah.     Ekshibisi dikemas interaktif. Irman menyebut adanya tur wisata sejarah dengan berjalan kaki, juga area permainan anak-anak tempo dulu. Dan, selain dikenalkan dengan nostalgia zaman baheula, penyelenggara tetap membidik generasi muda dengan menyediakan spot selfie untuk remaja. Lengkap dengan kostum dan pakaian bergaya kolonial untuk berfoto ria.Mengusung tema ‘Nostalgia Dua Hari di Old Little Soekaboemi', Irman dan tim berharap gelaran ini mampu menggugah memori kolektif masyarakat yang pernah tinggal atau berkunjung ke kota ini. "Mereka akan bertemu kembali sosok-sosok langka tukang patri, tukang kue ape, tukang lahang, dan sepeda ontel, juga ‘pasukan KNIL' yang akan berkeliling. Aksesori kami persiapkan secara detail agar suasana tempo dulu-nya lebih terasa," kata dia. (Sumber: Artikel-Foto harnas.co)
...more

Sep/21


Festival Pesona Danau Limboto 2019

TripTrus.Com-  Festival Pesona Danau Limboto 2019 akan diselenggarakan pada tanggal 21 – 25 September 2019 dengan upacara meriah di sebuah lokasi dekat danau di Kabupaten Gorontalo, provinsi Gorontalo. Berbagai pertunjukan akan menghiasi acara untuk menghibur pengunjung festival Pesona Danau Limboto 2019. Di antara pertunjukan yang disajikan ada tarian tradisional kolosal dan pertunjukan kembang api yang berwarna-warni.       View this post on Instagram #FestivalPesonaDanauLimboto #DanauLimboto #gorontalo #gorontalounite #instanusantaragto #wonderful #Indonesia #genpi #instadaily A post shared by Ruly (@rulframe) onSep 20, 2018 at 7:18am PDT Banyak kegiatan dijadwalkan untuk festival ini, seperti pasar masakan lokal, fun bike, petualangan Dulamayo, lomba lari penuh warna, pameran, kompetisi foto dan video, dan seminar tentang Danau Limboto. Festival Pesona Danau Limboto 2019 akan diadakan di beberapa lokasi di seluruh Gorontalo, seperti di dekat danau, Pantai Taulaa, Biluhu dan puncak Dulamayo. [Baca juga : "Sail Nias 2019"] Festival ini bertujuan untuk membangun kesadaran di semua pihak untuk melestarikan danau sebagai situs potensial untuk pariwisata. Danau itu sendiri menampung berbagai jenis ikan, reptil dan burung. Festival ini juga berfungsi sebagai platform untuk mempromosikan kearifan lokal, masakan lokal, seni dan budaya serta pariwisata. (Sumber: Artikel pedomanwisata.com Foto festival-indonesia.id)
...more

Sep/18


Saman Gayo Lues Festival 2019

TripTrus.Com - Saman merupakan nama tari tradisional suku Gayo yang berasal dari daerah Aceh. Dinamakan Tari Saman, karena Tarian ini diciptakan oleh seorang Ulama Gayo yang bernama Syekh Saman pada abad ke-14 Masehi. Tari Saman berupa gerakan yang mengikuti sebuah nyanyian syair yang berupa pujian kepada Allah SWT dan mengelu-elukan Nabi Muhammad SAW. Syair Tari Saman juga bisa berupa pantun nasihat dan tuntunan agar berbuat kebajikan.       View this post on Instagram Alam Bersaman #adventure#nature#ayokegayolues#jalanjalan#gayo#samangayolues#alam#adat#seni#landscape#indah#gunung#blangkejeren#gayolues A post shared by Mata Gong (@mata_gong) onJun 6, 2017 at 9:49am PDT Saman Gayo Alas Festival akan digelar pada 18 September 2019 dan dimeriahkan oleh ribuan penari dari 140 desa di wilayah Kabupaten Gayo Lues. Selain tarian dan budaya, tersedia juga aneka rupa makanan dan bumbu khas Kota Serambi Mekkah. [Baca juga : "Pesona Festival Danau Tektonik Poso 2019"] Selain parade seni dan budaya, festival ini akan di meriahkan oleh pameran berbagai produk lokal hingga sport tourism paralayang. (Sumber: Artikel genpi.co Foto merahputih.com)
...more

Sep/01


Festival Tabut Bengkulu 2019

TripTrus.Com - Setiap tahun, dari 1 hingga 10 Muharram pada tahun kalender Islam, - yang juga menandai Tahun Baru dalam kalender Islam, - orang-orang di provinsi Bengkulu di Sumatra bersukacita dalam perayaan ritual Festival Tabut Bengkulu 2019 yang unik. Tahun ini, acara jatuh pada tanggal 1 – 10 September 2019 ketika Tabot - yang bersifat religius dan sosial-budaya - akan kembali berpusat di Lapangan Merdeka di kota Bengkulu. Festival Tabot atau Festival Tabut adalah rekreasi dari peristiwa tragis yang menimpa Hasan Hussein, cucu Nabi Muhammad, dan, karenanya, diperingati untuk menghormatinya. Menurut sejarah, pada tahun 61 dalam Kalender Islam, dalam perjalanannya ke Irak, Hussein disergap oleh pasukan Ubaidillan Bin Ziyad. Pertempuran sengit terjadi di padang pasir Karbala, tempat Hussein akhirnya terbunuh.       View this post on Instagram Tradisi Tabut atau Tabuik di Bengkulu awalnya digelar untuk memperingati Assyura, peristiwa wafatnya Hasan Husein dalam perang di Karbala. . Dari catatan Snouck Hurgronje, tradisi unik yang diadakan setiap tahun pada 10 hari pertama bulan Muharram ini dibawa oleh para tukang yang membangun Benteng Marlborough di Bengkulu (1718-1719). Mereka didatangkan oleh Inggris dari Madras dan Bengali, India bagian selatan. Sejak saat itu, tradisi Tabut terus diperingati. . Kini, upacara sakral ini telah berubah menjadi perayaan yang bercampur dengan adat dan tradisi lokal. . Festival Tabut Bengkulu 11-20 September 2018 Bengkulu, Bengkulu - - Selengkapnya: http://bit.ly/festivaltabutbengkulu . #festivaltabutbengkulu #thisisIndonesia #travelgram #keepexploring #indonesia #Indonesiakayabudaya #lifeofadventure #explorecreate #inspiremyinstagram #traveldeeper #senibudayanusantara #spektakelid #spektakelplesir A post shared by spektakel.id (@spektakel.id) onSep 5, 2018 at 3:04am PDT Diyakini bahwa ritual Tabot pertama kali dipentaskan di Bengkulu pada tahun 1685 oleh Syeh Burhanuddin, juga dikenal sebagai Imam Senggolo. Dia adalah orang pertama yang menyebarkan Islam di Bengkulu di mana dia menikahi seorang gadis lokal. Keturunannya kemudian dikenal sebagai keluarga Tabut / Tabot. Ritual itu diturunkan dari generasi ke generasi oleh, apa yang kemudian dikenal sebagai, Komunitas Keluarga Tabot. Seperti biasa, acara utama dari ritual ini adalah prosesi menara Tabot yang mengesankan di atas kendaraan mengapung membawa peti mati tiruan Hassan Hussein. Kreasi unik ini terbuat dari bambu, rotan atau mesin kertas dan dihiasi dengan mewah kertas warna-warni, ukiran kayu, bunga buatan yang diterangi oleh lampu-lampu yang berkilauan. Parade disertai dengan suara musik dari instrumen tradisional mengikuti ketukan dol, drum bundar berukuran 70 - 125 sentimeter. Dol drum ini adalah bagian penting lainnya dari parade Tabot.Banyaknya replika peti mati dan makam miniatur kemudian diarak ke pusat kota dalam peragaan ulang "medan perang Karbala." Ini adalah puncak acara yang dihadiri oleh ribuan pengunjung lokal dan internasional. [Baca juga : "Festival Pasar Terapung 2019"] Ritual Tabot mengikuti tahapan-tahapan tertentu yang disebut: mengambik tanah, duduk penja, meradai, merjang, arak penja, arak serban, gam, araka gedang, dan tabut terbuang.Selain dan melengkapi ritual, - dan terlepas dari sifat serius dari acara tersebut, festival ini akan menampilkan serangkaian pertunjukan, kompetisi, permainan, dan olahraga dan perayaan lainnya. Di antara banyak kegiatan, tahun ini akan ada perlombaan kereta kuda tradisional, pertunjukan tari Tabot, dan pertunjukan seni dan budaya lainnya. Sebagian besar acara akan diadakan di Balai Raya Semarak Bengkulu. Untuk mencapai Bengkulu, Anda dapat terbang dari Jakarta, di mana 6 penerbangan setiap hari dioperasikan oleh Lion Air, Sriwijaya Air, Citilink, dan Garuda Indonesia. Jika Anda merasa lebih berani, ambil rute darat dengan menyewa mobil atau naik bus lintas provinsi. (Sumber: Artikel pedomanwisata.com Foto lensabengkulu.com)
...more

Agu/23


Festival Pasar Terapung 2019

TripTrus.Com - Pemerintah Kalimantan Selatan sekali lagi mengadakan festival budaya pasar terapung sebagai upaya untuk mempromosikan pariwisata dan budaya yang berasal dari kearifan lokal. Festival Budaya Pasar Apung 2019 dijadwalkan akan diadakan pada tanggal 23-25 Agustus 2019 di tepi sungai di depan kantor mantan gubernur yang menghadirkan Kampung Banjar.       View this post on Instagram Festival Pasar Terapung Lok Baintan 2018 !!! #banjarinfo #kalsel #instakalsel #wargabanua #floatingmarket #pasarterapung #festivalpasarterapung2018 #visitindonesia #jalanjalan #dji #fotoshoot #fotografi #landscapephotography #wisata #kalimantanselatan #indonesia #wisataindonesia #pesonaindonesia #wonderfulindonesia #info_mtp #dronebanuakalimantan #habarwarga A post shared by acc_camera_mtp (@m_irwin_nurhasnan) onDec 2, 2018 at 1:06am PST Festival Pasar Terapung 2019 di Banjarmasin adalah pasar tradisional yang terletak di atas sungai Barito. Para pedagang dan pembeli di sini semua menggunakan fasilitas transportasi jukung untuk menjajakan dan mencari barang dagangan. Biasanya para wisatawan yang datang ke kota Banjarmasin pasti akan meluangkan waktu untuk mengunjungi pasar terapung ini karena pasar ini merupakan pasar unik yang hanya ada satu di Indonesia, yaitu di kota Banjarmasin. [Baca juga : "Sanur Village Festival 2019"] Festival Pasar Terapung 2019 akan menampilkan sejumlah kegiatan menarik termasuk Parade Budaya, Karnaval Fashion Banjar, Festival Sinoman Hadad, Permainan Tradisional Balogo, Festival Kuliner Desa Banjar, Festival Kain Tradisional Sasirangan, dan kompetisi untuk Hotel dan Restoran Chef Terbaik, Jukung Tradisional Dekorasi Kapal, Fotografi, dan banyak lagi. Sementara pedagang tradisional menjual barang di atas kapal tradisional yang terbuat dari kayu yang disebut jukung dan jukung dilengkapi dengan motor yang disebut kelotok untuk memamerkan aktivitas khas budaya sungai masyarakat Banjar. (Sumber: Artikel pedomanwisata.com Foto genpi.co)
...more

Agu/21


Lampung Krakatau Festival 2019

TripTrus.Com - Pada tanggal  21 hingga 25 Agustus 2019, sorotan akan beralih ke sisa-sisa gunung berapi Krakatau yang perkasa di Selat Sunda yang terletak di antara Jawa dan Sumatra, ketika Festival Krakatau Lampung 2019 berlangsung. Sebagai acara utama Lampung, - provinsi paling selatan di Sumatra - festival ini bertujuan untuk mempromosikan Lampung dan semua keajaibannya sebagai salah satu tujuan wisata utama Indonesia. Empat kegiatan utama yang dijadwalkan untuk Lampung Krakatau Festival 2019 adalah Pesona Kemilau Sai Bumi Ruwa Jurai, Expo Krakatau Lampung, Trip Krakatau dan Karnaval Budaya dan Tapis Lampung.       View this post on Instagram Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim ( @noenia_ch ) turut memeriahkan kegiatan Karnaval Budaya dan Pakaian Fantasi (Tapis Karnaval) dalam rangka Festival Krakatau ke XXVIII Tahun 2018 yang dipusatkan di Lapangan Saburai, Kota Bandar Lampung, Minggu 26/8/2018. Ribuan masyarakat tumpah ruah di Lapangan Saburai untuk menyaksikan langsung kegiatan karnaval yang juga merupakan puncak gelaran Festival Krakatau XXVIII Tahun 2018 itu. Dimoment karnaval ini Chusnunia tidak hanya hadir dan duduk menyaksikan, tetapi ia juga ikut bergabung bersama rombongan karnaval asal Lampung Timur dengan memakai pakaian khas Lampung yakni sulam usus dipadukan dengan tapis dan bermahkotakan siger khas Melinting. Pada kegiatan karnaval yang diikuti oleh seluruh kabupaten atau kota di Lampung tersebut, rombongan peserta karnaval asal Kabupaten Lampung Timur sendiri berada di urutan kelima tepat di belakang rombongan Kota Metro. Lapangan Saburai yang terletak di Jalan Sriwijaya merupakan titik awal dimulainya karnaval sebelum akhirnya menuju Jalan Sudirman, Jalan Ahmad Yani, Jalan Kartini, Jalan S Parman, Jalan Raden Intan kemudian kembali lagi ke Jalan Sudirman menuju Jalan Sriwijaya dan finish di Lapangan Saburai. Hadir pula pada acara tersebut Gubernur Lampung, M.Ridho Ficardo, Anggota Komisi X DPR Dwita Rita Gunadi, Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementrian Pariwisata, Riwud Mujirahayu serta Kadis Pariwisata Kabupaten Lampung Timur, Almaturidi. Poto : @raden_nakula _ Sumber : Lampost.co _ #LampungCultureAndTapisCarnival #LampungKrakatauFestival2018 #PariwisataLampung #GenPiLampung #LampungTheTreasureOfSumatra #PesonaKemilauSaiBumiRuwaJurai #PesonaLampungKrakatauFestival2018 #PesonaKrakatauFestival2018 #PesonaIndonesia A post shared by Lampung Timur Yay! (@lampungtimur) onAug 26, 2018 at 10:44pm PDT Pesona Kemilau Sai Bumi Ruwa Jurai akan disorot dengan berbagai kegiatan yang mencakup Upacara Pembukaan resmi Lampung Krakatau Festival 2019, Expo Pariwisata, Bazaar Kuliner Lampung, Pertunjukan Seni dan Budaya, Pameran Fotografi Lampung selama bertahun-tahun, permainan anak-anak tradisional , dan lainnya. Memperingati letusan bersejarah dunia di Gunung Krakatau pada tanggal 26 Agustus 1883, Tur Krakatau akan membawa para peserta ke dalam perjalanan yang tak terlupakan di masa lalu. Tur akan dimulai di Kalianda dan ke Pulau Sebesi (pulau layak huni terdekat di dekat Krakatau) sebelum akhirnya mencapai Kepulauan Vulkanik Krakatau untuk menjejakkan kaki di Gunung Anak Krakatau atau anak Krakatau yang 'lahir' setelah letusan monumental. Sementara itu, Budaya Lampung dan Karnaval Tapis akan menampilkan atraksi budaya yang kaya di provinsi ini termasuk kain tradisional yang indah yang disebut Tapis. Acara ini diharapkan dapat menyambut 5.000 wisatawan asing dan 20.000 wisatawan domestik, kata Menteri Pariwisata Arief Yahya. "Lampung Krakatau Festival adalah satu-satunya acara di provinsi Lampung yang merupakan bagian dari program 100 Kalender Acara Wonderful Indonesia tahun ini. Semoga, ini dapat membantu untuk membawa lebih banyak wisatawan ke Lampung," kata Arief. [Baca juga : "Festival Teluk Ambon 2019"] Krakatau adalah tujuan wisata sempurna untuk Lampung, karena sudah memiliki merek yang kuat secara global, kata Arief. Sementara itu Gubernur Lampung Ridho Ficardo mengatakan festival ini bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan, tetapi juga memperkuat merek Krakatau. "Acara ini harus menjadi daya tarik wisata yang menarik serta platform promosi untuk tujuan wisata sambil tetap menyoroti dan melestarikan seni dan budaya otentik daerah," katanya. (Sumber: Artikel pedomanwisata.com Foto indonesia.travel)
...more
ButikTrip.com
remen-vintagephotography
×

...