Taman Budaya, Wamena
Taman Budaya ini terletak di jalan Abepura, Wamena, tidak jauh dari Museum Negeri Papua. Pintu masuknya berupa gapura berbentuk rumah perahu tradisional dengan hiasan motif khas Papua. Didalam taman budaya ini terdapat koleksi rumah tradisional yang masing-masing merepresentasikan distrik-distrik di Papua. Setelah melewati gapura, terdapat halaman yang menjadi pemisah bangunan-bangunan di dalamnya. Dahulu halaman ini digunakan sebagai tempat pertunjukan tari-tarian tradisional jika ada acara festival budaya tahunan.
Dari halaman depan, di sisi kanan terlihat sebuah rumah panggung tradisional yang disebut Rumah Kaki Seribu dari suku Arfak di Manokwari. Dibelakangnya terdapat rumah tradisional bernama Rumsram yang unik dengan model atap menyerupai punggung penyu.
Selain itu juga terdapat anjungan Manokwari, anjungan Sorong, anjungan Jayawijaya (Wamena), dan jejeran anjungan kabupaten induk seperti Nabire, Biak Numfor, Yapen Waropen, Jayapura, Fak-fak, dan Merauke. Masing-masing anjungan memiliki bangunan tradisional yang dipenuhi ukiran dengan corak khas daerahnya.
Taman Budaya ini berada di jalan Abepura, buka setiap hari Selasa sampai Sabtu pada jam 08.00-16.00, dan pada hari Minggu dari jam 10.00-16.00. Untuk masuknya tidak dipungut biaya.
Dari halaman depan, di sisi kanan terlihat sebuah rumah panggung tradisional yang disebut Rumah Kaki Seribu dari suku Arfak di Manokwari. Dibelakangnya terdapat rumah tradisional bernama Rumsram yang unik dengan model atap menyerupai punggung penyu.
Selain itu juga terdapat anjungan Manokwari, anjungan Sorong, anjungan Jayawijaya (Wamena), dan jejeran anjungan kabupaten induk seperti Nabire, Biak Numfor, Yapen Waropen, Jayapura, Fak-fak, dan Merauke. Masing-masing anjungan memiliki bangunan tradisional yang dipenuhi ukiran dengan corak khas daerahnya.
Taman Budaya ini berada di jalan Abepura, buka setiap hari Selasa sampai Sabtu pada jam 08.00-16.00, dan pada hari Minggu dari jam 10.00-16.00. Untuk masuknya tidak dipungut biaya.
