Pura Gadung
Pura Gaduh adalah sebuah pura paling banyak dikunjungi wisatawan yang terletak di Jl Kebo Iwa, Blahbatu, Gianyar Bali. Pura yang berjarak sekitar 21 km dari Denpasar ini, dapat ditempuh menggunakan kendaraan bermotor selama kira-kira 35 menit. Di Pura ini banyak ditemui peninggalan-peninggalan bersejarah.
Pura ini memiliki beberapa sebutan lain seperti Pura Bedugul, Pura Karang Gaduh, dan Pura Puseh Gadung. Pura Gaduh ini juga adalah simbol penyatuan umat Hindu Bali dan Jawa setelah runtuhnya Kerajaan Majapahit oleh Demak.
Saking banyaknya arca dan benda kuno lain di pura ini menimbulkan daya tarik tersendiri bagi banyak wisatawan mulai dari wisatawan awam hingga peneliti. Arca yang paling menarik adalah Patung Arca Pangulu yang dinilai sangat ‘seksi’ oleh para akademisi/peneliti. Menurut Lontar Piagam Dukuh Gamongan, arca Penglulu merupakan peninggalan Sri Jaya Kantong diamana dahulu pernah menjadi raja di Bali. Arca Pangulu juga dikenal dengan Ratu Gede Kebo Iwa. Arca ini digambarkan dengan mempunyai bentuk muka yang seram, kuping lebar, rambut, ikal, mata melotot, hidung besar, gigi taring menyembul, rambut ikal berperucut, dan memiliki diameter 1,5 x 1,5 meter.
Selain patung Arca Pangulu, di pura ini juga terdapat patung para Rsi yang terletak di Pura Batur Sari dan patung Ganesha. Beberapa arca terbuat dari perunggu yang merupakan perwujudan Bhatara Sapta Giri dan merupakan simbol 7 gunung yang dipuja saat itu.
Para sejarawan menyimpulkan bahwa semua arca-arca ini merupakan peninggalan kuno pada jaman Siwa Bhaiwara.
Pura ini memiliki beberapa sebutan lain seperti Pura Bedugul, Pura Karang Gaduh, dan Pura Puseh Gadung. Pura Gaduh ini juga adalah simbol penyatuan umat Hindu Bali dan Jawa setelah runtuhnya Kerajaan Majapahit oleh Demak.
Saking banyaknya arca dan benda kuno lain di pura ini menimbulkan daya tarik tersendiri bagi banyak wisatawan mulai dari wisatawan awam hingga peneliti. Arca yang paling menarik adalah Patung Arca Pangulu yang dinilai sangat ‘seksi’ oleh para akademisi/peneliti. Menurut Lontar Piagam Dukuh Gamongan, arca Penglulu merupakan peninggalan Sri Jaya Kantong diamana dahulu pernah menjadi raja di Bali. Arca Pangulu juga dikenal dengan Ratu Gede Kebo Iwa. Arca ini digambarkan dengan mempunyai bentuk muka yang seram, kuping lebar, rambut, ikal, mata melotot, hidung besar, gigi taring menyembul, rambut ikal berperucut, dan memiliki diameter 1,5 x 1,5 meter.
Selain patung Arca Pangulu, di pura ini juga terdapat patung para Rsi yang terletak di Pura Batur Sari dan patung Ganesha. Beberapa arca terbuat dari perunggu yang merupakan perwujudan Bhatara Sapta Giri dan merupakan simbol 7 gunung yang dipuja saat itu.
Para sejarawan menyimpulkan bahwa semua arca-arca ini merupakan peninggalan kuno pada jaman Siwa Bhaiwara.
