shop-triptrus

Pertapaan Kembang Lampir

  • Image courtesy of http://www.gunungkidulkab.go.id
  • Image courtesy of http://www.damnilovegunungkidul.com
   
Kembang Lampir dulu digunakan sebagai tempat bertapa Ki Ageng Pemanahan untuk memperoleh wahyu kraton, dengan wahyu tersebut beliau berharap dapat menurunkan raja-raja di Jawa. Pertapaan Kembang Lampir dibuka untuk umum setiap hari Senin dan Kamis.
Kembang Lmpir merupakan petilasan Ki Ageng Pemanahan. Tempat ini merupakan pertapaan Ki Agaeng Pemanahan ketika mencari wahyu kerato Matarm (Gagak Emprit). Ki AGENG Pemanahan merupakan keturunan Brawijaya V dari kerajaan Majapahit. Dalam bertapa itu akhirnya ia mendapat petunjuk dari Sunan Kalijaga bahwa wahyu gagak emprit itu berada di Dusun Giring,Desa Sodo,Kecamatan Paliyan,Gunung Kidul. Untuk itu ia diperintahkan oleh Sunan Kalijaga untuk cepat-cepat pergi kesana. Sampai di desa Sodo ia singgah dirumah kerabatnya Ki Ageng Giring.
Diceritakan bahwa ditempat itu Ki Ageng Giring dan Pemanahan “berebut” wahyu keraton (Pancapurba) yang disimbolkan dengan bentuk degan(kelapa muda). Barang siapa meminum air dega itu sampai habis, aka anak keturunannya akan menjadi raja Tanah Jawa. Konon degan tersebut merupakan symbol persetubuhan dengan seorang putri. Dalam perebuta wahyu tersebut Ki Ageng Pemanahan yag berhasil memenangkannya. Menurut cerita bahwa, saat ki Ageng Giring naik sebuah pohon kelapa, sebuah kelapa muda berbicara “Barang siapa meminum habis kelapa muda maka anak keturunannya akan memnjadi raja Tanah Jawa”. Mendengar suara itu Ki Ageng Giring memetik kelapa muda itu kemudian disimpannya didalam rumah. Ia belum mau meminum degan itu, sebab ia belum merasa haus. Ki Ageng Giring meninggalkan kelapa muda itu pergi ke ladang dahulu, supaya nanti dirinya merasa haus.

View Larger Map  
Rating

Reviews

Info

No one has reviewed this destination yet. Be the first!.


Info

No upcoming trip to Pertapaan Kembang Lampir at this time

×

...