Untuk pertama kalinya Toba Granfondo, kegiatan bersepeda jarak jauh, akan dilaksanakan di Danau Toba pada 20-21 Agustus 2016. Ini adalah ajang non-kompetisi pengganti Audax yang akan membawa peserta bersepeda sejauh 200 kilometer melewati kota demi kota, kabupaten, lembah dan pedesaan di Sumatera Utara.
Titik start Toba Granfondo dimulai dari Kantor Gubernur Sumatera Utara di Kota Medan dan akan finish di Parapat, Simalungun. Jarak sejauh 200 kilometer tersebut akan melintasi Berastagi, Sibolangit, Kabanjahe, Simalem, Saribu Dolok, Tiga Runggu dan Simarjarunjung selama 2 hari 1 malam.
Setiap rute memiliki keunggulan masing-masing. Rute pertama yaitu Medan-Kabanjahe-Taman Simalem sangat menantang dengan jarak total 107 kilometer. Usai melewati rute yang sulit, di hari kedua pesepeda dimanjakan dengan rute sightseeingyang menawarkan pemandangan indah. Rute kedua ini dimulai dari Taman Simalem Resort-To View Point-Parapat dengan jarak total 87,7 kilometer. Bagi yang ingin melanjutkan perjalanan, terdapat extended rute Tomok-Simanindo pada 21 Agustus. Selama tiga hari tersebut, kurang lebih 200 peserta akan bersepeda pada ketinggian hingga 1.635 m dpl.
Para pesepeda juga akan disambut dengan acara welcome dinner di Medan sebagai pembuka acara dan ditutup dengan perayaan suksesi di Parapat sebagai puncak acara termasuk juga berbagai entertainment ditambah sejuknya suasana atmosfer Danau Toba.
Karena dikemas sebagai ajang non-kompetisi, Toba Granfondo 2016 mengedepankan nuansa wisata. Para peserta akan dipandu dan dikawal mulai dari titik start hingga ke titik finish secara bersama-sama. Mayoritas peserta adalah anggota komunitas yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia, diantaranya dari Sumatera Utara, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Ada empat paket yang ditawarkan oleh pelaksana yaitu Naninura Package, Ulos Package, Gondang Package dan Gorga Package dengan harga mulai dari Rp3,5-5,9 juta. Paket-paket tersebut sudah termasuk penginapan, konsumsi, jersey, booth information, serta antar-jemput di Bandara Internasional Kualanamu di Medan untuk kemudahan akomodasi para pegowes.
Toba Granfondo merupakan salah satu dari rangkaian acara Toba International Detour 2016 yang diselenggarakan untuk mempromosikan Danau Toba sebagai salah satu dari 10 destinasi unggulan Indonesia. Toba International Detour 2016 terdiri dari Fun Walk for Wonderful Toba yaitu jalan sehat yang diselenggarakan di Jakarta pada 15 Mei lalu. Kemudian ada Greatest Caldera Ride, turing sepeda motor besar, yang sukses diadakan pada 21-22 Mei lalu. Lalu Toba Granfondo, Samosir Toba Ultra Marathon dan acara musik Toba in Harmony. (Sumber: Artikel pesona.indonesia.travel Foto tobadetour.com)
Sep/13 | Festival Pinisi 2025
TripTrus.Com - Bro-Sis Traveler, siap-siap deh karena tanggal 11–13 September 2025 bakal ada event super epic: Festival Pinisi di Bulukumba, Sulawesi Selatan! Bayangin lo lagi menikmati vibe laut sambil nonton perahu Pinisi klasik yang terkenal ke keseluruh dunia lewat UNESCO, tapi acaranya gak kuno—masuknya malah dijadiin ajang kreatif buat lokal, UMKM, hingga ritual adat yang bikin lo bener-bener ngerasa nyatu sama budaya asli sana. Jadi, kalau lo pengen content yang meaningful sekaligus vibes chill di pantai, ini event yang wajib lo pecahin!
View this post on Instagram
A post shared by @kukunjbipanlop
1. Warisan Budaya Pinisi + Ritual Tradisional
Bro-Sis, yang bikin Festival ini beda: Kapal Pinisi—simbol maritim Bulukumba—digelar totalitas dari pembuatan sampai pelayaran, lengkap sama ritual adat kayak songka bala ribantilang, ammossi’, annyorong lopi, dan andingingi. Ritual annyorong lopi, lo tau ga? Itu ritual mendinginkan bumi yang udah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda! Jadi lo ngerasain langsung gimana budaya itu hidup, bukan cuma dipajang di museum. Festival ini ngajak lo ‘ngeh’ sama akar budaya sambil tetep seru kekinian!
2. Kolaborasi Lokal dan Ekonomi Kreatif
Lo bakal liat bagaimana penduduk Bulukumba on fire! Mereka pake momentum ini buat jualan UMKM, fashion show kerajinan tangan, produk pangan khas dan ngembangin kreativitas masyarakat lokal. Ada expo ekonomi kreatif, senandung kopi khas Kahayya, bahkan pemutaran film pendek dokumenter tentang Pinisi—semua kolaborasi antara pemerintah, Dinas Koperasi, Ekraf, Kominfo, bahkan Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Perikanan support penuh. Lo gak cuma nonton, lo jadi bagian dari semangat lokal yang mau survive dan berkembang!
[Baca juga : "Rang Solok Baralek Gadang 2025"]
3. Gabungan Seru Hiburan & Sosial
Gak cuma budaya dan ekonomi, Bro-Sis! Festival ini juga ngeblend unsur sosial dan fun bareng: ada pasar murah, sunatan massal, pemeriksaan kesehatan gratis, berbagi telur buat generasi makan sehat (#GemarMakanTelur), bantuan bahan pangan untuk yang butuh, lomba hias perahu, sampe rekor MURI makan ikan terbanyak! Dan semua itu dikemas bareng karnaval budaya, panggung seniman lokal, pemilihan duta wisata kabupaten, hingga kegiatan konservasi lingkungan. Lo bisa main, nonton, peduli—semua bisa lo rasain di satu festival!
Bro-Sis Traveler, Festival Pinisi tuh bukan sekadar event—dia panggilan buat lo yang pengen traveling punya makna. Dari iconic-nya kapal Pinisi dan ritual adat yang kental, sampai kolaborasi ekonomi kreatif, seni lokal, dan misi sosial yang dibawa. Lo gak cuma dapet konten kece, tapi lo juga bantu masyarakat lokal dan jadi bagian cerita budaya yang sesungguhnya. Jadi siapin tiket, outfit pantai yang comfy tapi estetik, karena Festival Pinisi 2025 bakal ngebawa lo ke cerita laut, heritage, dan kreativitas yang anti-mainstream! (Sumber Foto: @sanggarsaorajae)...
more.
Sep/12 | Jakarta International Photo Festival 2025
TripTrus.Com - Bro-Sis, siap-siap buat jalan-jalan visual ke dunia fotografi keren! JIPFest 2025 hadir di Taman Ismail Marzuki, Cikini—tepatnya tanggal 12–21 September—gratis pula. Festival foto internasional ini bukan cuma display karya estetik, tapi juga ajakan buat kita ngulik gimana teknologi udah nempel banget sama hidup: internet, sosial media, gadget wearable sampai kecerdasan buatan. Lo bakal diajak refleksi, dialog, workshop, sambil betah keluyuran nyari visual ter-meaningful yang bukan sekadar “feed-able” tapi juga ngebuka mata. Coexistence—tema tahun ini— ngajak lo bilang, “Eh, manusia dan teknologi, bisa ga sih jalan barengan tanpa ngilangin sisi kemanusiaan kita?”
View this post on Instagram
A post shared by Kala Karya Gallery (@kala____karya)
Pesta foto JIPFest edisi kelima, diselenggarain sama PannaFoto Institute, udah jadi platform yang ngehubungin fotografer muda sama publik—gue, lo, kita semua—buat ngobrol, bertukar cerita, dan nendang karya ke panggung global meski dari sini.
Tahun ini tema Coexistence keren banget, Bro-Sis! Fotografer diajak buat ngebahas gimana teknologi—dari medsos sampai AI—udah nyatu sama keseharian kita, juga cara kita bangun narasi, identitas, dan memory. Di antaranya ada pameran foto, discourses kritis, kuliah umum, plus workshop yang bikin lo mikir—kita hidup di jaman digital, tapi kemanusiaan harus tetap nge-stand out.
[Baca juga : "Festival Pinisi 2025"]
Lokasinya ada di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, selama 10 hari penuh—12 sampai 21 September 2025. Banyak acara seru: 41 acara dan 16 program publik, lengkap sama 50 bintang tamu dari dalam dan luar negeri. Jadi bukan cuma jalan-jalan, tapi ngeri juga kualitasnya. Lo bisa ngerasain networking-nya, dapet ilmu, ikut diskusi, atau nemenin karya-karya powerful di pameran. Semua gratis!
Bro-Sis, JIPFest 2025 tuh bukan cuman festival foto—dia ajakan buat kita buat pikirin gimana teknologi nge-shape hidup, sambil tetap ngejaga essence kemanusiaan. Lo bisa jadi bagian dari cerita visual, ketemu ide keren, atau sekadar jalan-jalan sambil cari vibes baru buat feed dan hati. Dari workshop, pameran, sampe diskusi kreatif—semua disuguhin gratis sama PannaFoto Institute di TIM. Jadi, jangan cuma jadi ghost follower di timeline—ayo gas langsung ke venue, serap energi ‘Coexistence’, dan bikin traveling literasi lo makin meaningful! (Sumber Foto: @miojkt)...
more.