TripTrus.Com - Eits, kamu udah pernah main ke Kota Serambi Madinah belum, nih? Kalau belum sempat dan pengin banget berkunjung dalam waktu dekat, ini adalah waktu yang tepat! Karena, Gorontalo punya salah satu kalender pariwisata yang menggelar festival ikonik secara rutin tiap tahunnya, yaitu Festival Pesona Saronde!
Event yang udah digelar sejak 2007 itu wajib masuk daftar kunjungan saat ke Gorontalo, sebab bakal ada beragam jenis pertunjukan adat hingga modern yang dilaksanakan dengan Gorontalo Utara sebagai latarnya. Penasaran apa saja isi acaranya? Simak rangkuman informasi seputar Festival Pesona Saronde 2022 berikut ini, ya!
Di tahun-tahun awal pelaksanaannya, partisipan Festival Pesona Saronde hanya diikuti oleh masyarakat di sekitar Pulau Saronde. Namun, karena festival di Gorontalo Utara ini selalu penuh kejutan dan inovasi, akhirnya pada tahun 2022 panitia berhasil menggandeng tiga kabupaten lainnya untuk turut berpartisipasi, yakni Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, dan Kabupaten Buol. Tiga kabupaten ini akan turut berkolaborasi dan menampilkan pesona adat khas Gorontalo Utara yang autentik, lho! Baru segini aja udah kebayang gimana rame dan serunya enggak, sih?
Nah, dengan mengusung tema “The Glory of Gorontalo”, Festival Pesona Saronde tahun ini akan lebih menonjolkan adat budaya dan kearifan lokal yang Gorontalo Utara punya. Tenang, pelaksanaan pesta rakyat ini juga akan melibatkan kecanggihan teknologi terkini serta penerapan protokol kesehatan supaya acaranya jauh lebih baik dan akan lebih memukau penonton dibanding tahun sebelumnya.
[Baca juga : "Festival Tambora"]
Walaupun berbentuk pulau kecil, Saronde kaya akan pesona yang memikat. Masyarakat Saronde memiliki tari adat yang dikenal dengan tarian Saronde. Pada setiap malam pertunangan, iringan sederhana rebana akan dimainkan dan mengajak calon pengantin serta beberapa tamu undangan untuk menari bersama, saat mulai dikalungkan dengan selendang oleh para penari. Sekilas tampak seperti flashmob tapi ini asli khas Indonesia. Keren banget, kan! (Sumber: Artikel indonesia.travel Foto @milenialcintabudaya)
Nov/29 | Perang Topat 2025
TripTrus.Com - Bro‑sis traveler, lo siap buat pengalaman liburan yang beda banget di Lombok? Gak cuma jalan‑jalan santai, tapi lo bakal ngerasain tradisi Perang Topat yang unik dan seru abis. Di Desa Lingsar, Lombok Barat, masyarakat muslim dan hindu bareng‑bareng lempar ketupat dalam suasana penuh tawa tapi juga sarat makna, simbol persatuan dan toleransi. Bayangin deh, lo berdiri di tengah kerumunan, ikut vibe lokal, ketawa bareng orang lain dari agama beda, sambil lihat topat beterbangan. Ini bukan cuma soal hiburan, tapi juga pengalaman budaya yang bakal nempel di memori lo, bro‑sis!
View this post on Instagram
A post shared by ading kuswara (@adingkuswara)
Jadi, Perang Topat tuh sebenernya bukan perang beneran, tapi tradisi lempar‑ketupat yang super khas. Masyarakat muslim dari suku Sasak dan masyarakat hindu dari suku Bali lempar‑lempar ketupat di area Pura Lingsar, sebagai simbol syukur panen dan persaudaraan. Ketupat yang dilempar punya makna keberuntungan dan kesuburan tanah, jadi acara ini fun tapi tetep sarat filosofi. Lo bisa lihat orang dewasa, remaja, bahkan anak‑anak ikutan, suasananya jadi rame banget tapi hangat, cocok banget buat lo yang pengen liburan sambil dapet pengalaman budaya autentik.
[Baca juga : "International Mask Festival 2025"]
Event ini biasanya diadakan di area Pura Lingsar, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, NTB, bertepatan dengan kalender lokal Sasak atau Bali, sekitar bulan November‑Desember. Jadi, kalo lo mau dateng, harus siapin waktu pas puncaknya supaya gak ketinggalan momen epic lempar‑topat. Jangan lupa bawa outfit casual yang nyaman karena kemungkinan lo juga bakal kena cipratan ketupat atau air dari sesajen. Biar makin seru, ajak temen lo atau squad lo, biar bisa barengan ngerasain vibe lokal sekaligus foto‑in moment yang instagrammable.
Kenapa Perang Topat wajib lo datengin? Selain unik dan fun, acara ini nunjukin toleransi yang juara antara muslim dan hindu, bikin lo liat langsung gimana keberagaman bisa jadi alasan buat bareng‑bareng senang. Lo gak cuma jadi penonton, tapi bisa ikut langsung, jadi bagian dari tradisi yang udah berlangsung turun‑temurun. Sensasinya beda banget dibanding festival lain, karena lo bisa ketawa, ikutan lempar topat, sambil belajar tentang nilai kebersamaan. Serius, pengalaman kayak gini bakal lo inget terus dan bisa lo ceritain ke semua orang setelah pulang.
Jadi bro‑sis traveler, siapkan diri lo buat liburan anti mainstream di Lombok Barat. Perang Topat bukan cuma lempar ketupat doang, tapi juga momen seru penuh makna tentang perdamaian, toleransi, dan persatuan. Lo bakal bawa pulang pengalaman yang gak cuma bikin senyum tapi juga bikin lo ngerasa lebih dekat sama budaya lokal. Jadi, kapan lagi lo bisa “berperang” tapi damai, sambil menikmati budaya yang lebih besar dari diri lo sendiri? Siapin kamera, outfit nyaman, dan hati yang siap seru‑seruan, karena Perang Topat nungguin lo, bro‑sis! (Sumber Foto @officialputeraputerikebudayaan)...
more.