TripTrus.Com - Pulau Sumba yang indah, di Provinsi Nusa Tenggara Timur, akan kembali disorot dengan atraksi spektakuler yang melibatkan lebih dari seribu kuda terbaik di pulau ini ketika Festival Parade 1001 Kuda Sandalwood berlangsung pada tanggal 5 Juli hingga 13 Juli 2019. Menyusul keberhasilan tahun lalu , tradisi yang benar-benar istimewa ini telah berkembang menjadi acara tahunan yang sangat dinanti oleh para wisatawan dari seluruh dunia.
Selama festival, kuda-kuda akan didekorasi dengan berbagai aksesoris dan dekorasi berkilau yang unik sementara penunggang mengenakan kostum tradisional pulau yang berbeda. Dibagi menjadi kelompok-kelompok, tim kuda dan penunggang kemudian akan bersaing di depan panel juri berdasarkan kriteria yang mencakup keterampilan kecantikan, kinerja, dan manajemen kuda.
Bagi Anda yang ingin merasakan sensasi menunggang kuda Sandalwood yang terkenal, panitia juga telah menyiapkan kuda untuk wisatawan yang dapat membawa mereka ke banyak tujuan menakjubkan Sumba di seluruh pulau.
Menambah perayaan, acara akan dikombinasikan dengan Tenun Ikat kain tenun tradisional yang Sumba terkenal, yang akan menampilkan pengrajin tenun terbaik tidak hanya dari Sumba tetapi juga dari pulau lain di provinsi Nusa Tenggara Timur. Festival Tenun Ikat Kain Tenun Tradisional akan diadakan di Tambolaka dan akan menampilkan banyak program menarik termasuk peragaan busana dan pertunjukan tari tradisional Sumba yang luar biasa.
Penanggung jawab Kalender Acara di Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti menyatakan penghargaannya dan berharap bahwa kedua acara tersebut dapat lebih meningkatkan pariwisata pulau ini. "Saya yakin bahwa kedua acara ini akan semakin memperkuat merek pariwisata Sumba dan Nusa Tenggara Timur khususnya dan Indonesia secara keseluruhan. Ini juga akan menambah daya tarik yang sudah berwarna-warni di Sumba seperti Festival Pasola, Situs Megalitik, dan keunikannya. Budaya Marapu, dan lainnya "kata Esthy Reko Astuti.
Menghadap Samudera Hindia yang luas, pulau Sumba yang terletak di dekat Pulau Komodo di provinsi Nusa Tenggara Timur mungkin telah menjadi lebih populer sebagai surga peselancar dan tempat persembunyian terpencil yang eksklusif. Namun, Sumba selama berabad-abad dikenal sebagai Pulau Sandalwood karena kayu harumnya yang dicari terutama oleh bangsawan Cina. Karena alasan ini, kuda Sumba yang gesit disebut Sandalwood Ponies yang paling populer untuk pacuan kuda. Kuda-kuda ini adalah puncak dari tradisi tahunan yang menarik dari Festival Pasola.
[Baca juga : "Festival Bakar Tongkang 2019"]
Kuda Sandalwood mendapatkan namanya dari pohon cendana yang dulu tumbuh subur di Sumba dan sudah lama dikaitkan dengan pulau itu. Di Cina, kayu harum ini digunakan untuk membuat peti harta karun berukir indah untuk melestarikan konten berharga mereka dari pembusukan dan serangga.
Kuda Sandalwood adalah salah satu jenis kuda terbaik di Indonesia, sebagian karena fakta bahwa ini adalah jenis campuran dengan kuda-kuda Arab. Mereka sangat populer di pacuan kuda, baik di flat atau di harness. Mereka juga digunakan dalam pacuan tanpa pelana yang diadakan di pulau-pulau, dengan trek yang sering mencakup lebih dari tiga mil. Secara tradisional, Sandalwood digunakan untuk pekerjaan ringan, pak, pertanian, dan berkuda.
Untuk mencapai Sumba, Garuda Indonesia memiliki penerbangan reguler ke Tambolaka dari Jakarta dengan singgah di Bali, sementara beberapa maskapai melayani rute Bali-Waingapu. (Sumber: Artikel pedomanwisata.com Foto floresa.co)
Jul/05 | Festival Krakatau 2025
TripTrus.Com - Bro-sis traveler, siap-siap deh buat gas ke Lampung karena tanggal 5–6 Juli 2025 bakal ada Krakatau Festival (alias K Fest) edisi ke-34 yang epic banget! Gak cuma nyajiin budaya dan kesenian, tapi festival ini tuh kayak combo spesial: ada kuliner, olahraga, UMKM, sampe konser gokil! Semua itu digelar dalam semangat “Nemui Nyimah” yang artinya nyambut tamu dengan ramah banget. Jadi bukan cuma dateng, lo bener-bener disambut kayak keluarga. Gue yakin lo bakalan betah stay seminggu di Bandar Lampung!
View this post on Instagram
A post shared by Denny Mbol (@denny_mbol)
1. Festival Kanik’an: Surga Kuliner Buat Lo yang Doyan Jajan!
Bayangin lo nyampe Lapangan KORPRI tiap siang sampe malem dari 1–6 Juli 2025, terus disambut sama aroma makanan khas Lampung dan street food kekinian. Di Festival Kanik’an ini, lo bisa nyobain makanan yang udah dikurasi dari para komunitas dan food blogger lokal. Bukan cuma makan, tapi lo bisa ngobrol santai sambil nambah ilmu soal kuliner daerah. Vibes-nya? Udah pasti cozy, milenial banget, dan banyak spot lucu buat selfie sambil ngemil!
2. Pameran Pasar Pariwisata & UMKM: Belanja Plus Dapet Insight!
Lo pernah ngerasain belanja sambil ngobrol langsung sama kreatornya? Nah di sini, tanggal 4–6 Juli 2025 dari jam 1 siang sampe 10 malem, lo bisa nikmatin produk UMKM Lampung yang unik—dari fashion, kriya, sampe oleh-oleh lokal. Ini tuh bukan bazar biasa bro-sis, tapi semacam galeri hidup buat kenalan sama pelaku ekonomi kreatif Lampung. Bisa tuker-tukeran insight, cari ide bisnis, atau sekadar bawa pulang barang lucu hasil tangan lokal!
3. Lomba Sambal Seruit: Bakar Lidah, Bakar Semangat!
Tanggal 5 Juli, jam 10 pagi, Lapangan KORPRI bakal mendadak pedes! Kenapa? Karena ada Lomba Sambal Seruit, di mana sekitar 100 peserta dengan outfit khas Lampung bakalan adu skill bikin sambal. Bukan cuma lomba biasa, ini tuh panggung buat ngenalin rasa khas Lampung ke Indonesia. Lo yang doyan sambel, wajib banget nonton—sensasinya bikin ngiler, meriah, dan pastinya seru banget buat diabadikan di IG Story lo!
[Baca juga : "Festival Batanghari 2025"]
4. Karnaval Topeng Lampung: Parade Kece Penuh Makna Budaya!
Bro-sis, jam 2 siang sampe setengah 6 sore di tanggal 5 Juli, lo bakal dimanjain sama Karnaval Topeng Lampung. Nama event-nya aja udah keren: "Lampung Mask Street Carnival". Bakal ada parade topeng dari tradisi Sekura, Tupping, dan Nyubuk Majeu, lengkap dengan kostum warna-warni dan tarian khas. Semua itu dipadu dengan musik dan energi lokal yang bikin lo speechless. Kamera lo siap-siap aja, ini momen yang sayang dilewatin!
5. Krakatau Run: Lari Sambil Healing Bareng Komunitas!
Pagi-pagi tanggal 6 Juli jam 6, ajak temen lo buat ikutan Krakatau Run! Ini event sport tourism yang ngajak lo buat lari santai sambil nikmatin udara pagi dan pemandangan di Bandar Lampung. Lo gak cuma dapet sehat, tapi juga kesempatan dapetin hadiah jutaan rupiah plus grandprize kece. Dimeriahkan juga sama komunitas lari dan pelaku pariwisata. Lari santai, jepret momen, dan lo jadi bagian dari kampanye bangkitnya pariwisata Lampung!
6. Malam Pesona K Fest: Pesta Puncak yang Gak Boleh Dilewatkan!
Nah ini nih penutup yang pecah banget: Malam Pesona Kemilau K Fest tanggal 6 Juli, dari jam 7 malem sampe 11 malem! Di panggung megah, artis nasional Mr. Jono & Joni bakal perform dan lo bisa sing along bareng ribuan orang. Malam itu dijamin penuh tawa, nyanyian, dan vibes yang gak bisa lo lupain. Cocok banget buat lo yang cari healing, hiburan, dan energi baru bareng gen Z & milenial lainnya. Instagram lo pasti full konten kece!
Bro-sis traveler, K Fest 2025 ini bukan cuma ajang jalan-jalan, tapi petualangan budaya, kuliner, dan kebersamaan dalam satu minggu penuh vibes positif. Dari festival makanan, pameran UMKM, parade budaya, lari pagi, sampai konser seru—semua dibungkus hangat lewat semangat “Nemui Nyimah”. Jangan tunggu nanti-nanti, buruan susun itinerary lo buat tanggal 1–6 Juli ke Bandar Lampung. Booking tiket, siapin outfit, dan jangan lupa bawa energi terbaik lo biar bisa nikmatin hype-nya bareng ribuan traveler lainnya! (Sumber Foto: @fitriyani_eka_widyasari)...
more.
Jul/04 | Festival Gunung Slamet 2025
TripTrus.Com - Bro-sis traveler! Lo udah pernah ngerasain vibes magis di kaki gunung sambil nikmatin budaya lokal? Kalau belum, lo wajib gas ke Festival Gunung Slamet VIII yang bakal digelar tanggal 4–6 Juli 2025 di Desa Serang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah! Event kece ini udah masuk program nasional Karisma Event Nusantara (KEN), jadi udah nggak kaleng-kaleng, bro! Tema tahun ini keren abis: “Melestarikan Alam, Menjaga Tradisi Budaya”. Cocok buat lo para Gen Z & milenial yang peduli lingkungan tapi juga pengen chill, ngulik tradisi, dan jajan kuliner khas yang susah ditemuin di tempat lain. Serius, ini paket lengkap banget buat liburan lo!
View this post on Instagram
A post shared by qi (@qi.boski)
1. D’LAS Trail Run & Go Green – Lari Sehat, Alam Tetap Keren
Siapin tenaga lo, bro! Di hari ketiga (6 Juli), ada event seru D’LAS Trail Run – lo bisa lari santai di lereng Gunung Slamet sambil ngeliat pemandangan alam yang cakep parah. Bukan cuma itu, lo juga bisa ikutan aksi Go Green, mulai dari bersih-bersih desa, ngumpulin sampah plastik, sampe edukasi lingkungan bareng warga lokal. Jadi nggak cuma jalan-jalan doang, lo juga berkontribusi buat bumi. Keren banget gak sih?
2. Air Sakral, Lodong, dan Tradisi Ruwat Bumi – Mistis Tapi Penuh Makna
Lo pernah denger tentang Air Sikopyah? Nah, di FGS VIII ini lo bakal lihat sendiri gimana ribuan orang jalan bawa lodong bambu buat ambil air suci dari mata air Tuk Sikopyah. Ada prosesi Ruwat Bumi yang vibes-nya mistis tapi sacred banget. Airnya nanti disemayamkan terus dibagiin ke warga. Ini ritual lama yang penuh filosofi, bukti nyata tradisi masih hidup dan dijaga baik oleh masyarakat lokal. Lo yang spiritual vibes-nya tinggi, pasti bakal ngerasa merinding takjub!
3. Pawai Budaya, Lengger, Rebana, sampe Mangan Takir Bareng Bupati!
Lo doyan nonton seni budaya? Di sini lo bakal dimanjain abis. Ada kirab gunungan hasil bumi, festival rebana, MTQ, lengger, ebeg/kuda lumping, wayang kulit semalam suntuk, sampe makan bareng bupati pakai takir (makanan tradisional dari daun pisang). Semua dikemas full vibes lokal tapi tetap fun dan Instagrammable. Lo bakal terkesima gimana seni dan agama bisa nyatu harmonis, terus lo bisa belajar banyak tanpa ngerasa digurui.
[Baca juga : "Penglipuran Village Festival 2025"]
4. Perang Tomat & Akustik Kabut Lembut – Pecah Tapi Adem
Ini dia bagian paling ditunggu: Perang Tomat! Tapi tenang, bro-sis, tomat yang dipake bukan buat dimakan – ini tomat busuk yang udah nggak layak jual, jadi ramah lingkungan juga. Seru-seruan lempar tomat rame-rame sambil ketawa ngakak. Abis capek, lo bisa chill di sesi Akustik Kabut Lembut, nikmatin suara penyanyi lokal & nasional yang bakal nemenin malam lo dengan vibes romantis dan menyentuh. Cocok buat lo yang pengen healing tapi tetep edgy.
FYI, bro-sis, tahun lalu FGS VII berhasil narik 43 ribu pengunjung dan bikin omzet UMKM lokal tembus di angka Rp4,2–9 Miliar cuma dalam 3 hari. Gokil, kan? Tahun ini ditargetin bisa tembus 60 ribu orang, dan itu artinya makin banyak warga sekitar yang bisa ngerasain manfaatnya. Desa-desa sekitar juga ikutan dilibatkan, mulai dari penginapan, homestay, makanan, sampe kerajinan tangan. Lo dateng = lo bantu roda ekonomi lokal jalan. Win-win solution banget!
Nah bro-sis, kalau lo bosen liburan yang gitu-gitu aja, cobain deh FGS VIII ini. Lo bisa olahraga, spiritual experience, budaya, sampai party tomat & musik akustik – semuanya dikemas jadi satu. Mobilisasi dari Jakarta udah mulai juga, lo bisa cek open trip bareng Atourin yang udah siapin paket lengkap: transport, homestay, sampai guide lokal. Tiga hari di Desa Serang bakal jadi memori epic buat lo post di feed, dan yang paling penting, lo ikut jadi bagian dari pelestarian alam + budaya lokal Purbalingga. Yuk, jangan sampe kelewatan! (Sumber Foto: @instambanjarnegara)...
more.
Jul/04 | Festival Batanghari 2025
TripTrus.Com - Yo bro sis traveler, gaskeun siapin waktu lo buat dateng ke salah satu event paling kece di Pulau Sumatra—Festival Batanghari 2025! Ini nih ajang di mana budaya lokal, makanan enak, musik tradisional, sampe spot foto estetik nyatu jadi satu vibe kece di pinggir Sungai Batanghari, Kota Jambi. Dari tanggal 4-7 Juli 2025, Kota Jambi bakal disulap jadi panggung budaya terbuka yang super Instagramable. Lo bakal ngerasain sendiri gimana budaya lokal bisa dikemas modern tapi tetep otentik. Dari pagi sampe malem, isinya nggak ada habisnya—pokoknya fix banget, ini bukan festival ecek-ecek!
View this post on Instagram
A post shared by TIM SENI PRABUMULIH (@timseniprabumulih)
1. Parade Kapal Hias – Estetiknya Gak Ada Lawan!
Lo kebayang gak, bro sis, perahu yang biasa ngapung di sungai disulap jadi karya seni yang bling-bling dan penuh budaya? Nah di Festival Batanghari, lo bisa liat langsung parade kapal hias yang epic parah. Kapal-kapal dihias pake lampu, kain motif Jambi, sampe ornamen-ornamen tradisional yang artistik banget. Pas malam, refleksi lampunya di sungai tuh bener-bener bikin suasana magical. Feed Instagram lo bakal langsung naik kelas kalo posting di sini—dijamin banjir like dan komen “Wih, di mana nih?”
2. Kulineran? Udah Pasti Gak Boleh Skip!
Buat lo yang tim perut harus kenyang sebelum happy, festival ini juga surganya kuliner lokal! Ada tepek ikan, nasi gemuk, kue padamaran, dan banyak jajanan tradisional lainnya yang siap manjain lidah lo. Tapi tenang, buat lo yang suka makanan kekinian, juga ada kok versi street food yang dikasih sentuhan Jambi vibes. Sambil duduk-duduk santai dengerin musik atau liat performance, ngemilnya tetep jalan terus. Pokoknya lo gak bakal bisa berhenti ngunyah deh!
[Baca juga : "Festival Gunung Slamet 2025"]
3. Atraksi Budaya + Musik Kekinian
Di sini lo bakal dimanjain sama panggung budaya dan musik yang lengkap banget. Mulai dari tari tradisional yang energik, pertunjukan alat musik daerah, sampe band lokal yang siap ngasih sentuhan modern. Perpaduannya tuh pas banget, kayak lo lagi nonton festival internasional tapi masih bisa ngerasain aroma tanah kelahiran. Bro sis traveler, ini experience yang susah dicari di tempat lain—gabungan antara nostalgia dan kekinian yang bikin lo betah duduk lama!
4. UMKM Naik Level, Lo Bisa Ikutan Support!
Festival ini bukan cuma buat have fun doang, bro sis. Ini juga jadi tempat keren buat naikin kelas produk lokal dan bantu para pelaku UMKM Jambi unjuk gigi. Dari kerajinan tangan, fashion lokal, sampe produk-produk eco-friendly—semua bisa lo beli langsung di stand-stand kece mereka. Jadi, selain healing, lo juga bisa sambil spending dan ngebantu ekonomi masyarakat sekitar. Win-win solution, right?
Nah, bro sis traveler, Festival Batanghari 2025 ini bukan sekadar ajang seru-seruan doang—ini tentang ngerasain vibe lokal dengan cara yang fresh, stylish, dan meaningful. Lo bakal nemu budaya yang hidup, makanan yang enak, musik yang bikin joget, dan produk lokal yang ciamik. Yuk, catet tanggalnya: 4 sampai 7 Juli 2025, siapin outfit paling kece, ajak bestie lo, dan siapin ruang buat memori baru yang unforgettable! (Sumber Foto: @ademkurniawan)...
more.