TripTrus.Com - Festival Mahakam adalah event akbar tahunan di kota samarinda yang dimulai sejak tahun 1999. Acara ini berlangsung setiap akhir pekan di minggu pertama pada bulan november setiap tahunnya. Tujuan dilaksanakannya event ini untuk mempromosikan Sungai Mahakam dan kota Samarinda serta menjadikan Festival Mahakam sebagai event yang wajib dikunjungi setiap tahunnya.
Panitia akan tetap memberikan gelaran pesta rakyat yang bukan hanya untuk warga Samarinda maupun Kaltim, tapi disajikan untuk undangan dari luar daerah. Tujuan diselenggarakannya Festival Mahakam ini untuk menggali, melestarikan, serta mempromosikan potensi wisata di Sungai Mahakam sebagai destinasi unggulan Kota Samarinda. Festival Mahakam yang akan dilaksanakan pada 1-3 November.
Jika tahun lalu ada tim kebudayaan Spanyol, Prancis dan Italia, Insya Allah tahun ini dihadiri juga dari Latvia. Rencana masih ada beberapa negara lagi yang turut memeriahkan Festival Mahakam. Festival Mahakam tahun 2019 tetap mengusung berbagai aktivitas kegiatan di sungai dan di darat. Sungai Mahakam sebagai ikon festival akan melombakan berenang menyeberangi Sungai Mahakam, balap perahu naga, balap kapal tambangan, power boating, perahu dompeng hingga jet ski.
[Baca juga : "Pesona Festival Danau Tektonik Poso 2019"]
Selain itu, tidak ketinggalan atraksi budaya akan turut ditampilkan berupa penampilan seni musik, tarian daerah, dan beberapa kegiatan lomba seni. Arena lomba dan aneka kegiatan membentang sepanjang jalan GaJah Mada, RE Martadinata hingga Atrium pusat perbelanjaan Big Mall Jalan Untung Surapati yang berhadapan langsung dengan Sungai Mahakam. Untuk yang ingin berpartisipasi dalam berbagai lomba dapat langsung ke Sekretariat Festival Mahakam di kantor Dinas Pariwisata Samarinda Jalan Dahlia No.69 Samarinda. (Sumber: Artikel poskaltim.com Foto jurnalpatrolinews.co.id)
Nov/29 | Perang Topat 2025
TripTrus.Com - Bro‑sis traveler, lo siap buat pengalaman liburan yang beda banget di Lombok? Gak cuma jalan‑jalan santai, tapi lo bakal ngerasain tradisi Perang Topat yang unik dan seru abis. Di Desa Lingsar, Lombok Barat, masyarakat muslim dan hindu bareng‑bareng lempar ketupat dalam suasana penuh tawa tapi juga sarat makna, simbol persatuan dan toleransi. Bayangin deh, lo berdiri di tengah kerumunan, ikut vibe lokal, ketawa bareng orang lain dari agama beda, sambil lihat topat beterbangan. Ini bukan cuma soal hiburan, tapi juga pengalaman budaya yang bakal nempel di memori lo, bro‑sis!
View this post on Instagram
A post shared by ading kuswara (@adingkuswara)
Jadi, Perang Topat tuh sebenernya bukan perang beneran, tapi tradisi lempar‑ketupat yang super khas. Masyarakat muslim dari suku Sasak dan masyarakat hindu dari suku Bali lempar‑lempar ketupat di area Pura Lingsar, sebagai simbol syukur panen dan persaudaraan. Ketupat yang dilempar punya makna keberuntungan dan kesuburan tanah, jadi acara ini fun tapi tetep sarat filosofi. Lo bisa lihat orang dewasa, remaja, bahkan anak‑anak ikutan, suasananya jadi rame banget tapi hangat, cocok banget buat lo yang pengen liburan sambil dapet pengalaman budaya autentik.
[Baca juga : "International Mask Festival 2025"]
Event ini biasanya diadakan di area Pura Lingsar, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, NTB, bertepatan dengan kalender lokal Sasak atau Bali, sekitar bulan November‑Desember. Jadi, kalo lo mau dateng, harus siapin waktu pas puncaknya supaya gak ketinggalan momen epic lempar‑topat. Jangan lupa bawa outfit casual yang nyaman karena kemungkinan lo juga bakal kena cipratan ketupat atau air dari sesajen. Biar makin seru, ajak temen lo atau squad lo, biar bisa barengan ngerasain vibe lokal sekaligus foto‑in moment yang instagrammable.
Kenapa Perang Topat wajib lo datengin? Selain unik dan fun, acara ini nunjukin toleransi yang juara antara muslim dan hindu, bikin lo liat langsung gimana keberagaman bisa jadi alasan buat bareng‑bareng senang. Lo gak cuma jadi penonton, tapi bisa ikut langsung, jadi bagian dari tradisi yang udah berlangsung turun‑temurun. Sensasinya beda banget dibanding festival lain, karena lo bisa ketawa, ikutan lempar topat, sambil belajar tentang nilai kebersamaan. Serius, pengalaman kayak gini bakal lo inget terus dan bisa lo ceritain ke semua orang setelah pulang.
Jadi bro‑sis traveler, siapkan diri lo buat liburan anti mainstream di Lombok Barat. Perang Topat bukan cuma lempar ketupat doang, tapi juga momen seru penuh makna tentang perdamaian, toleransi, dan persatuan. Lo bakal bawa pulang pengalaman yang gak cuma bikin senyum tapi juga bikin lo ngerasa lebih dekat sama budaya lokal. Jadi, kapan lagi lo bisa “berperang” tapi damai, sambil menikmati budaya yang lebih besar dari diri lo sendiri? Siapin kamera, outfit nyaman, dan hati yang siap seru‑seruan, karena Perang Topat nungguin lo, bro‑sis! (Sumber Foto @officialputeraputerikebudayaan)...
more.