TripTrus.Com - Di sepanjang pegunungan Bukit Barisan sebelah barat pulau Sumatra, membentang sungai yang oleh masyarakat setempat disebut ‘Kampar’. Sungai yang mengalir deras itu berkelok-kelok di seluruh Provinsi Riau hingga ke Selat Malaka. Di sepanjang jalurnya, sungai itu terbelah menajdi dua cabang besar: Kampar Kanan dan Kampar Kiri.
Kemudian, kedua cabang Kampar ini bertemu di Langgar, tepatnya di Kabupaten Pelalawan. Di muara tersebut, kedua cabang Kampar bergabung dengan banyak aliran dari sungai lainnya. Sehingga, Kampar berlayur ke mulut sungai yang lebar.
Saat air laut pasang, ombak tinggi terhempas dan bertemu arus hilir sungai Kampar. Dua energi pun bertemu, dan gelombang pasang surut Kampar yang fenomenal terbentuk hingga mengalir deras di pedalaman dan berguling ke leboh dari 60 km ke hulu sungai. Gelombang pasang ini kemudian disebut oleh masyarakat setempat sebagai “Bono”. Dengan kecepatan 40 km per jam, Bono bisa naik setinggi 4 hingga 6 meter dengan suara gemuruh keras yang khas. Hal ini sekaligus menciptakan barrel yang sangat disukai oleh para peselancar.
[Baca juga : "Festival Kerinci 2019"]
Pada puncak Bono, dapat bermunculan 21 gelombang. Sehingga, 21 peselancar dapat berselancar secara bersamaan. Pertama kali ditemukan oleh bore-rider asal Prancis dan Brasil, kini kegiatan berselancar di aliran sungai Kampar tersebut rutin diadakan setiap tahun sebagai ajang festival selancar bertajuk ‘Bekudo Bono’. Sepanjang festival olahraga air ini, telah tercatat rekor dunia berselancar bono terlama sejauh 17,2 km. (Sumber: Artikel spektakel.id Foto riaubook.com)
Jun/15 | Pesta Kesenian Bali 2024
TripTrus.Com - Nih, geng, Pemkot Denpasar lagi siap-siap buat turun di PKB Bali yang udah sampe XLVI tahun 2024! Ada sekitar 1,500 orang yang bakal terlibat dalam event keren ini, loh.
Kepala Disbud Kota Denpasar, Raka Purwantara, ngomong kalo jumlah itu berasal dari berbagai macem orang, mulai dari seniman, pembina seni, sampe konsultan dan kurator. Katanya, Disbud siapin budget sebesar Rp 3,25 miliar buat PKB yang bakal digelar dari 15 Juni sampe 13 Juli 2024. "Jadi, dari awal tahun kita udah nentuin Duta Kota Denpasar buat PKB XLVI. Jadi yang udah dapet tugas langsung aja persiapan, baik materi maupun latihan," ujar Raka pas lagi ngomong ke media, Selasa (23/1/2024).
View this post on Instagram
A post shared by #SEKEHE DEMEN BALI #INFOBALI (@sekehedemenbali)
Denpasar bakal ikutan semua acara di PKB tahun ini, guys. Kan Denpasar emang jadi tempat yang nyaman buat seni, budaya, dan tradisi Bali. Harapannya, PKB jadi acara yang bikin bangga buat seni budaya Bali. "Kita berharap semua sekaa yang udah ditunjuk bisa persiapannya oke punya. Supaya nanti waktu PKB, penampilannya bisa maksimal," kata Raka.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, I Wayan Narta, nambahin kalo Denpasar ikutan dalam 21 penampilan di PKB. Ada empat jenis penampilan, loh, yaitu peed aya (pawai), utsawa (parade), rekasedana (pagelaran), dan wimbakara (lomba). "Bu Duta Kota Denpasar akan diwakilin sama komunitas seni Kota Denpasar," tambah Narta.
[Baca juga : "Padang Melang International Folklore Festival 2024"]
Buat utsawa, bakal ada 11 materi yang ditampilin. Mulai dari parade gong kebyar dewasa yang diperankan sama Sekaa Gong Puspa Gita, Banjar Tohpati; sampe parade gong kebyar anak yang diperankan sama Sekaa Gong Dharma Duta Laksana, Banjar Kepisah.
Nah, buat rekasadana, bakal ada beberapa duta juga. Ada pagelaran kesenian pengembangan berbasis tradisi, sampe pagelaran kesenian klasik palegongan. Terus, buat wimbakara, ada lomba baleganjur, lomba taman penasar, sampe lomba lukis. "Pastinya, kita harap persiapannya maksimal. Supaya penampilan Duta Kota Denpasar semuanya bisa lebih baik dari tahun sebelumnya, termasuk buat wimbakara atau lomba biar bisa dapet prestasi yang oke," ungkapnya. (Sumber Foto: @gitapuspitaa_)
...
more.